Anda di halaman 1dari 20

CASEREPORT/REFARAT

PLASENTA PREVIA TOTALIS


LAPORAN KASUS
 IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.NA
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Agama : islam
Nama suami : Tn.indra
Alamat : jl. Kalibaru barat rt 09 rw15
no.26 clincing Jakarta barat
Masuk RS : 12 maret 2015
 ANAMNESIS
 Keluhan Utama

Mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS


 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien G2P1A0 mengaku hamil 9 bulan mengeluh keluar


darah dari jalan lahir sejak 5 jam sebelum masuk Rumah
Sakit. Darah yang keluar berupa flek-flek. Keluhan tidak
disertai mules, keluar lendir disangkal. Keluhan tiak disertai
nyeri pada perut. Keluarnya darah seperti jaringan dan
darah beku disangkal. Gerakan anak masih dirasakan ibu.
Pasien menyangkal keluarnya cairan yang banyak dari jalan
lahir.
Keluhan ini adalah perdarahan yang pertama kali
dirasakan pasien selama kehamilan in. riwayat keluar darah
dari jalan lahir pada kehamilan sebelumnya tidak ada.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat asma disangkal 
 Riwayat Operasi

Os belum pernah dioperasi sebelumnya


 Riwayat Alergi

Riwayat alergi makanan disangkal


Riwayat alergi obat-obatan disangkal
Riwayat alergi cuaca disangkal
 Riwayat Perkawinan
Kawin ke-1, masih kawin, lama kawin 15 tahun
 Riwayat Haid

Menarche : umur 15 tahun, teratur, tidak nyeri saat haid, lama


haid 7 hari, siklus 28 hari.
HPHT : 10-06-2014
Taksiran persalinan : 17-03-2015
 Riwayat ANC

ANC teratur di klinik indosehat


 Riwayat Persalinan

BPS/Bidan/2005/Aterm/spontan/perempuan/2800/hidup
Hamil sekarang
 
 PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Ku : tidak tampak sakit


Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
 
 Status Generalis

Rambut : bersih
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut : Mukosa bibir lembab (+)
Gigi : caries (-)
Leher : kelenjar tiroid membesar (-),pembesaran KGB (-)
Thoraks
Jantung : BJ I dan II regular (+),murmur (-),gallop (-)
Paru : vesikuler (+/+),wheezing (-/-),ronkhi (-/-)
Payudara : simetris,putting susu menonjol (+)
Abdomen : membesar sesuai kehamilan (-),striase (+),linea nigra (+)
Vagina : pengeluaran pervaginam (+), darah (+),lendir (-), flour albus (-),
penyakit kelamin (-), varices (-)
Ekstremitas : akral hangat (+/+), CRT < 2 detik (+/+), udema (-/-)
 STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
I : cembung (+), abdomen melebar, fundus uteri diatas
umbilicus, line nigra (+), striae gravidarum (+)
P : TFU 34 cm
 Leopold I : teraba bagian besar lunak, presentasi
bokong, TFU 34 cm
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang disisi kiri ibu

 Leopold III : teraba bagian besar bulat keras, presentasi kepala

 Leopold IV : belum masuk PAP

A : DJJ 138x/menit, teratur


Pemeriksaan Dalam  tidak dilakukan
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 USG : janin tunggal hidup intrauterine, TBJ 3300 gr, plasenta di
corpus post hingga ke bawah hingga OUI, amnion jumlah cukup
 HEMATOLOGI

 Laboratorium

Hemoglobin : 12,5 g/dl


Leukosit : 5700/u
Hematocrit : 35,4%
Trombosit : 248000/u
 Ultrasonografi

Keterangan : janin tunggal hidup intrauteri letak oblik


taksiran berat berat janin 3300gr
plasenta insersi di corpus post meluas hingga ke bawah hingga
orofisium uretri interna
liquor amnion jumlah cukup
tidak Nampak kelainan kongenital mayor
 Kesimpulan : plasenta previa totalis
 ASSESMENT
 Ibu : G2P1A0 gravid 39 minggu dengan plasenta previa
totalis
 Bayi: janin tunggal, hidup, intrauterine
 
 RENCANA

Pro- seksio Sesaria (elektif)


R/-ceftriaxone 1gr IV
-pronalges Supp
-metronidazole 500mg 2x1
-asam mefenamat 500mg 3x1
Resume
Pasien G2P1A0 mengaku hamil 9 bulan mengeluh keluar darah dari jalan
lahir sejak 5 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Darah yang keluar berupa flek-
flek. Keluhan tidak disertai mules. Gerakan ana.k masih dirasakan ibu.
Keluhan ini adalah perdarahan yang pertama kali dirasakan pasien selama
kehamilan ini.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemeriksaan lab dalam batas normal,
pemeriksaan USG Janin tunggal hidup intrauterine, TBJ 3300 gr, Plasenta di
corpus post hingga kebawah hingga OUI, amnion jumlah cukup. Pada
pemeriksaan leopald I ditemukan bokong. Leopald II punggung kiri. Leopald
III kepala dan Leopald IV belum masuk pintu atas panggul, dengan tinggi
fundus uteri 34 cm. taksiran berat janin 3300gr. Tidak dilakukan pemeriksaan
dalam.
pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan kesimpulan Plasenta Previa
Totalis.
DEFINISI
Plasenta previa adalah plasenta yang
implamantasinya abnormal, yaitu pada segmen
bawah uterus di depan bagian presentasi janin
sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (ostium uteri interna)
ETIOLOGI
 Endometrium yang inferior
 Korpus luteum yang bereaksi lambat

 Vaskularisasi yang kurang pada desidua sehingga terjadi


atrofi dan peradangan
 Perluasan plasenta
GAMBARAN KLINIK
 Tiba-tiba tanpa rasa sakit pendarahan vagina yang
berkisar dari ringan-berat
 Gejala persalinan prematur

 Pendarahan plasenta previa mungkin berhenti untuk


sementara tapi mungkin kemudian akan perdarahan lagi
PATOFISIOLOGI
 Plasenta yang melekat pada segmen bawah rahim tidak
dapat mengikuti pembukaan serviks dan peregangan
segmen bawah rahim yang semakin membesar sesuai
dengan pertambahan usia kehamilan
 Segmen bawah rahim dan serviks tidak cukup kuat
berkontraksi, sehingga perdarahan tidak dapat
terhindarkan
 Makin rendah letak plasenta, makin dini terjadi
perdarahan
 Segmen bawah rahim yang tipis sehingga plasenta
melekat lebih kuat
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan penunjang
PENATALAKSANAAN
 Penanganan aktif 
1. Pemberian tokolitik bila ada kontraksi

-MgSO4 IV dosis awal dilanjutkan 4gr setiap 6 jam


-nifedifin 3x20mg/hari
-betamethasone 24mg IV dosis tunggal untuk
pematangan paru
 Penanganan pasif 

1. Pervaginam
Pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk
melangsungkan persalinan per vaginam,
2. Seksio sesaria
KESIMPULAN
 Letak plasenta pada plasenta previa akan mempengaruhi
luaran kehamilan. Plasenta previa yang terletak pada
dinding anterior memiliki resiko morbiditas yang lebih
tinggi dibandingkan bila terletak pada dinding posterior.
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai