Anda di halaman 1dari 18

JPKM

* Dalam UU no. 23 tentang


kesehatan pasal 1 no 15 “ Jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat
adalah suatu cara penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan yang
paripurna berdasarkan azaz usaha
bersama dan kekeluargaan, yang
berkesinambungan dan dengan mutu
yang terjamin serta pembiayaan
yang dilaksanakan secara pra upaya..
Tujuan JPKM

Mewujudkan derajat kesehatan


masyarakat yang optimal melalui
pemeliharaan kesehatan paripurna
yang bermutu dan merata dengan
pengendalian buaya yang berasal dari
anggotanya.
Pelaku Utama
 Masyarakat tertentu / yang
berminat.
 Pemberi pelayanan kesehatan (PPK).
 Lembaga / Badan Penyelenggara
JPKM.
 Lembaga / Pembina yang dibentuk
oleh pemerintah.
Ada beberapa kata konci dalam pengertian
JPKM :
1. Jaminan.
2. Cara penyelenggaraan.
3. Azaz usaha bersama dan kekeluargaan.
4. Pemeliharaan kesehatan yang paripurna
5. Pembiayaan secara pra – upaya.
a. Jaminan.
Setiap penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan berdasarkan JPKM harus mampu :
1. Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan
paripurna dan berkesinambungan.
2. Terjaganya mutu pemeliharaan kesehatan
sesuai dengan standar yang dipakai.
3. Efisien, kelancaran memperoleh pelayanan
kesehatan bagi pesertanya.
4. Efektivitas.
b. Cara
Penyelenggaraan :
1. Peserta sebagai masyarakat
tertentu.
2. Pemberi pelayanan kesehatan
(PPK).
3. Bapel JPKM.
4. Badan Pembina.
c. Azas.
 Permenkes no.571/1993 JPKM.
 Permenkes no.527/1993 tentang
paket pemeliharaan kesehatan.
SK Menkes no.595/1993, tentang
standar pelayanan medis.
SK Menkses no.378/1995
penunjukan P.Jawab.
d. Pemeliharaan
 Paket Pemeliharaan :
1. Rawat Jalan.
- Pencegahan.
- Pelayanan KB.
- KIA.
- Penkes.
- Pemeriksaan, pengobatan,
tindakan medis, termasuk gigi.
- Pelayanan Pemulihan.
2. Pelyanan Rawat Nginap.
- Di RS dan Puskesmas sesuai
dengan pemeliharaan yang
disepakati.
- Jaminan persalinan normal dan
patologis.
- Tindakan pembedahan sesuai
dengan pemeliharaan yang
disepakati.
3. Pelayanan Penunjang.
- Radidiagnostik / USG.
- Pemeriksaan laboratorium klinik.
4. Kegawat Daruratan.
- semua bersifat kegawat daruratan.
e. Pengembangan Keuangan
 Menghitung dan menetapkan iuran.
 Menetapkan hasil perhitungan.
 Mengumpulkan iuran dari peserta.
 Membayar biaya pelayanan kesehatan.
 Mempertanggung jawabkan
penerimaan dan pengeluaran.
 Mengasuransikan diri guna
memperkecil efek financial.
7 sistem dalam penyelenggaraan

 Kontrak kerja.
 Adanya pengendalian mutu.
 Adanya pemantauan pemanfaatan.
 Adanya penanganan keluhan.
 Pembayaran oleh Bapel.
 Mekanisme bagi hasil.
 Adanya mekanisme pemeliharaan dalam bentuk
paket.
 Beda JPKM Dengan Asuransi.
JPKM.
1. UU nomor 23 tahun 1992

2. Meningkatkan kes.masyarakat.

3. Cara penyelenggara pemeliharaan


kes. Azas usaha bersama dan
kekeluargaan.
4. Interaksi pelaku dalam JPKM
bertumpu pada derajat
kesehatan.
5. Kapitasi dibayar dimuka.
6. Manajemen resiko : Proaktif.
7. Ada resiko propit sering.
8. Ada upaya pengendalian mutu
terarah.
9. Paket pemeliharaan paripurna sesuai
dengan kebutuhan medis.
ASURANSI
• Dasar hukum UU nomor 2 tahun 1992
• Asuransi usaha jasa keuangan dengan
menghimpun dana.
• Bertujuan melindungi pemakai jasa
dari kerugian finansial.
• Hubungan dengan pelaku dalam
asuransi berorientasi pada ganti rugi.
• Ganti rugi setelah pelayanan.
• Paket pemeliharaan sepotong-
sepotong.
SELAMAT IDUL
ADHA
1433 H

MOHON MAAF LAHIR &


BATHIN
&

Anda mungkin juga menyukai