Anda di halaman 1dari 19

Tugas Desain & Pemilihan Material

(Assignment 2)
adadada
M. Fadhil Nuha Majid
1906432591
M. Tandry Kurniawan
1906432603
Sri Ramadhani 1906432660
Apa itu Covid-
19?
Coronavirus (COVID-19)
merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus yang baru
ditemukan yaitu coronavirus.

Kebanyakan orang yang


terjangkit COVID-19 virus akan
mengalami ganguan pernapasan yang
sedang hingga ekstrim.

COVID-19 virus pada umumnya


menyebar melalui droplet dari air liur
ataupun bersin dan batuk dari orang
yang telah terinfeksi sebelumnya.

Sumber: http://www.who.int/health-topics/coronavirus
Sumber: http://www.who.int/health-topics/coronavirus
Sumber: Rational use of personal protective equipment
(PPE) for coronavirus disease (COVID-19)
Face Shield
Asses Hazzards:
- Penularan virus dari droplet liquid berupa batuk
atau bersin dan percikan bahan kimia

Specification Requirements:
- Mampu untuk melindungi area wajah dan leher
dari droplet dan melindung dari percikan bahan
kimia dan radiasi
Material Screening:
PROPERTIES PET Impact Acrylic

Tensile Strength (Ultimate) 55-75 MPa 30.0-82.0 MPa

Modulus of elasticity 2-3,7 GPa 1.3-3.5 GPa

Density 1.40-1.72 g/cc 1.04-1,19 g/cc

Water absoption 0.0600-0.0900% 0.100-3,00 %

Mealting Point 260°C 179-260°C

Sumber : http://www.matweb.com/
Manufacturing Testing
Process Methods
ANSI/ISEA Z87.1-2015
Stress Testing

3D printing

Sumber : https://
Face shield www.youtube.com/watch?v=Fnoc-yZT3Lc
N95 Mask Asses Hazzards:
- Penularan virus atau bakteri yang dapat
bertranmisi melalui udara ataupun droplet liquid
berupa batuk atau bersin

Specification Requirements:
- Mampu untuk melindungi sistem pernapasan
pemakai dari ancaman bahaya mikroorganisme
ataupun substansi lain yang berbahaya yang dapat
menyebar melewati udara atau droplet.

Material Comparison:
polypropylene spunbond with a Nanofiber fine fitration layer
and surface layer of polyester .
Polyester.Cotton Tights 2.50%

Polyester Dress Shirt 2.50%

Catton Shirt 9.30%

Polyester/Cotton sewing fabric 10.40%

Microfiber dish towel 14.50%


Sumber: Rational use of personal protective equipment
Face mask material 95.00%
(PPE) for coronavirus disease (COVID-19)
Mikro struktur polypropylene
Manufacturing Testing
Process Methods

• Bacteria Filtration Efficiency


1. ASTM F2101-01

• Microbacteria Penetration
1. ASTM F1671-95 (bacteriophage)
2. ISO 16604 (viral)
3. prEN 13795-4 (wet bacteria)
4. prEN 13795-3 (dry bacteria)

• Tensile Strength
1. EN 29073-3
Medical Gloves Asses Hazzards:
- Kontaminasi biologi yang berupa liquid dan
mikroorganisme yang terdapat di berbagai
permukaan benda ataupun kulit manusia.

Specification Requirements:
- Mampu untuk melindungi permukaan tangan
pengguna dari kontaminasi. Dimana sarung tangan
harus memiliki durabilitas yang baik, shingga tidak
mudah rusak atau sobek, dan memiliki ketahanan
kimiawi yang baik untuk menghadapi berbagai
macam substansi.

Material Screening:
Latex Nitriline Vinyl

55-85°C

Elastis

Kuat

Alergi latex

Sumber: http://riverstone.com.my/nitrile-gloves-manufacturer
Manufacturing Testing
Process Methods
Protective Clothing Asses Hazards:
- Kontaminasi biologi dan mikroorganisme
yang berupa cairan (liquid)

Specification Requirements:
- Mampu untuk melindungi kulit pengguna dari
kontak yang dilakukan pada berbagai macam
permukaan dan mampu untuk mencegah terjadinya
penetrasi liquid.

Material Screening:
- Secara umum, material yang digunakan ialah
Polypropylene, Polyester, dan Polyethylene.

Sumber: Textile for Protection, bab 16, hal 441


Manufacturing Testing
Process Methods

Raw Material • Liquid Penetration Resistance


01 1. ASTM F1670-95 (blood resistance)
2. ISO 16603 (synthetic blood)
Fiber 3. CSGP CAN2-4.2 No. 26 (high pressure)
02
• Microbacteria Penetration
Fabric 1. ASTM F1671-95 (bacteriophage)
03 2. ISO 16604 (viral)
3. prEN 13795-4 (wet bacteria)
Making Up 4. prEN 13795-3 (dry bacteria)
04
• Tensile Strength
Product 1. EN 29073-3
05
Sumber: Textile for Protection, Bab 5, hal.
Sumber: Textile for Protection, Bab 117
5, hal. 117
Bagaimanakah tahap pemilihan material dan proses di dalam proses desain?

Pemilihan material dapat dimulai dari mengidentifikasi permasalahan yang akan dihadapi, proses
manufaktur produk, dan mekanis transmisi dari penyakit dimana pada kasus ini ialah Covid-19. Setelah
permasalahan telah ditemukan, proses desain dapat dimulai dengan memilah dan membuat standar
yang relevan, material yang telah teruji dan digunakan sebelumnya beserta spesifikasinya, dan trend
dimasa yang akan datang. Dengan mengetahui informasi-informasi ini, perusahaan manufaktur dapat
mencapai requirement yang dibutuhkan untuk produk yang diinginkan, dan dapat memperkecil list dari
material yang dapat digunakan. Material tersebut kemudian akan diuji melalui pengujian yang telah
memiliki panduan spesifik untuk Covid-19, tentunya akan dilakukan pengujian terhadap perlindungan
dari mikroorganisme dan ketahan akan penetrasi dari suatu cairan. Setelah pemilihan material
dipersempit, maka akan ada penilain terhadap material-material tersbut berdasarkan performa,
kenyamanan pada saat penggunaanya, cost, durabilitas, cara perawatan dan faktor kultural yang
mungkin ada. Pada beberapa kasus, pertimbangan pada pemilihan material tergantung dengan tingkat
keatraktifan material tersebut, sehingga dapat meningkatkan daya jual di pasaran.
Bagaimanakah cara memastikan bahwa material yang diperoleh memiliki
sifat-sifat sesuai yang diinginkan?

Intregitas terhadap spesifikasi material perlu untuk dipastikan sebelum dan sesudah proses
pembelian berlangsung yang dapat dilakukan dengan beragam metode, dimana yang paling mudah ialah
melakukan pembelian dari perusahaan yang memiliki nama dan integritas tinggi terhadap kejujuran akan
spesifikasi material yang mereka produksi atau jual. Cara lain ialah dilakukannya testing produk dan
evaluasi, namun hal ini termasuk hal yang complicated jika kita memerlukan material tersebut dalam waktu
singkat. Untuk pengembangan material baru, research dalam jangka waktu yang lama diikuti dengan testing
dan evaluasi diperlukan untuk mengkonfirmasi spesifikasi dari material baru tersebut.

Pada kasus protective gear, pengujian material dapat dilakukan setelah mengidentifikasi hazard,
mekanisme tranmisi dan dampak yang ditimbulkan. Dan sekali lagi sebagai contoh kasus Covid-19,
penyebarannya dapat terjadi melalui droplet dan kontak pada permukaan yang terkena droplet tersebut,
sehingga protective gear yang paling ideal ialah yang memiliki proteksi dari penetrasi liquid yang baik dan
mampu untuk menutupi area rawan pengguna seperti mulut, hidung, mata dan kulit. Melalui European
Standard and Test Methods – European Committee for Standardization (CEN), metode pengujian seperti
prEN 13795 dapat dilakukan untuk menguji perfoma material terhadap penetrasi mikroorganisme.
Bagaimana organisasi tempat saya bekerja memperoleh
material yang saya rekomendasikan tersebut?

Untuk mendapatkan material pada saat pandemic seperti sekarang bukanlah hal yang mudah.
Regulasi yang ketat tentang impor dan ekspor barang pasti diberlakukan untuk memutus tali penyebaran
Covid-19. Dan hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan material, karena kemampuan untuk
mendapatkan material bisa menjadi faktor utama.

Denga adanya regulasi seperti ini, para perusahaan manufaktur harus dapat menemukan jalan untuk
dapat memastikan jika kegiatan produksi tetap berjalan. Umumnya ada tiga cara untuk mendapatkan
material, yang pertama dengan cara membeli raw material langsung dari distributor ataupun perusahaan
manufaktur lain. Yang kedua dengan mendapatkan atau membuat perjanjian dengan perusahaan
manufaktur untuk mendapatkan lisensi agar dapat memproduksi raw material sendiri. Dan cara ketiga ialah
mendaur ulang material dari produk lain.
Faktor-faktor ekonomi, lingkungan, dan regulasi apa saja yang dapat
membatasi penggunaan material yang direkomendasikan tersebut?

Selain dari keterbatasan untuk mendapatkan material pada saat ini, keterbatasan itu juga disebabkan
oleh beberapa faktor lain. Seperti faktor ekonomi yang mempengaruhi sebuah material apakah memiliki nilai
ekonomi yang baik di suatu belahan negara. Material dengan kualitas tinggi yang memiliki cost yang tinggi juga
tentunya tidak memiliki nilai keekonomisan di negara yang dengan nilai pendapatan yang terbilang rendah,
kecuali potongan harga atau subsidi diberlakukan.

Selain faktor ekonomi, regulasi tentang material apa saja yang dapat dipergunakan, disimpan, diimpor
atau yang dilarang tiap negara pasti berbeda. Material yang termasuk kedalam regulasi ini biasanya memliki
sifat yang mudah terbakar, reaktif, korosif, beracun, radioaktif dan dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan. Beberapa negara mungkin tidak mengizinkan material yang memiliki sifat diatas untuk digunakan
ataupun diproduksi, tetapi memungkinkan untuk menyimpan dan mengimpor material tersebut dibawah
peraturan yang ketat dan berbagai macam paperwork tingkat tinggi.

Dengan adanya perbedaan seberapa reaktif suatu material, lingkungan bisa ikut serta dijadikan
pertimbangan dalam menginvestasi penggunaan dan pengembangan sebuah material. Negara seperti China dan
India yang memiliki reputasi penanganan terhadap hujan asam yang buruk, mungkin menjadi tempat yang tidak
cocok untuk material yang reaktif dan mudah untuk terkorosi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai