KELOMPOL 8
Suci Destia Fitri 1912402008
Isma Fuadah1912492027
Windi Setyaningsih 1912492033
Mery Handayani 1912402043
Inflmasi atau peradangan merupakan mekanisme tubuh
dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing,
seperti virus, bakteri dan jamur . Terkadang inflamasi atau
peradangan terjadi ketika kekebalan tubuh yang seharusnya
berfungsi memberikan perlindungan malah menyerang
tubuh sendiri.
DEFINISI
Obat Anti-Inflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih
dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory
Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan Anti-
Inflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk
membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga
memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan
jenis narkotika.
Penggunaan NSAID yaitu untuk penanganan kondisi akut dan
kronis dimana terdapat kehadiran rasa nyeri dan radang.
Walaupun demikian berbagai penelitian sedang dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan obat-obatan ini dapat digunakan untuk
penanganan penyakit lainnya seperti colorectal cancer, dan
penyakit kardiovaskular.
Secara umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala
penyakit berikut: rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok
akut, nyeri haid, migrain dan sakit kepala, nyeri setelah
operasi, nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan,
demam, ileus, dan renal colic .
Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5,
diserap baik pada lambung dan usus halus. NSAID juga terikat
dengan baik pada protein plasma (lebih dari 95%), pada
umumnya dengan albumin. Hal ini menyebabkan volume
distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID
termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi
sehingga menjadi zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan
melalui urin atau cairan empedu.
NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman. Ada 2
macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek
samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare,
pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada
ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi). Efek
samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.
Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita
hamil, terutama pada trimester ketiga. Namun parasetamol
dianggap aman digunakan oleh wanita hamil, namun harus
diminum sesuai aturan karena dosis tinggi dapat
menyebabkan keracunan hati.
Menurut price dan wilson , tanda tanda yang terjadi pada
proses inflamasi yaitu :
Rubor (kemerahan
Tumor (pembengkakan)
kalor (panas setempat yang berlebihan)
Dolor (rasa nyeri)
Fungsiolaesa (gangguan fungsi/kehilahan jaringan fungsi
yang terkena)
Tandan-Tanda Inflamasi
Rubor (kemerahan)
Rubor terjadi pada tahap pertama dari proses
inflamasi yang terjadi karna darah yang
terkumpul di daerah jaringan yang cedera akibat
dari pelepasan mediator kimia tubuh
(kinin,prostaglandin,histamin).
Tumor (pembengkakan)
Tumor merupakan tahap kedua dari inflamasi
yang ditandai adanya aliran flasma kedaerah
jaringan yang cedera.
Kalor (panas)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara
bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan
karna jumlah darah lebih banyak ditempat
radang dari pada daerah lain sekitar radang.
Dolor (nyeri)
Rasa sakit akibat radang disebabkan beberapa
hal :
1. Adanya peregangan jringan akibar adanya
edema sehingg terjadi peningkatan tekanan
lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
2. Adanya pengeluaran zat zat kimia untuk
mediator nyeri seperti prostaglandin, histamin,
bradikinin yang dapat merangsang saraf saraf
perifer disekitar radang sehingga dirasakan nyeri.
Fungsiolaesa
Adanya perubahan gangguan kegagalan fungsi
pada daerah yang bengkak&kasit disertai adanya
sirkulasi yang abnormal akibat penumpukan dan
aliran darah yang meningkat juga menghasilkan
lingkungan lokal yang abnormal sehingga tentu
saja jaringan yang terinflamasi tersebut tidak
berfugsi secara normal
inflamasi akut
Inflamasi akut adalah inflamasi yang berlangsung relatif
singkat, dari beberapa menit sampai beberapa hari, dan
ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta
akumulasi leukosit neutrofilik yang menonjol. Inflamasi
akut hanya terbatas pada tempat inflamasi dan
menimbulkan tanda-tanda serta gejala lokal. Inflamasi
akut merupakan respon langsung dan dini terhadap agen
inflamasi. Biasanya inflamasi akut ditandai dengan
penimbunan neutrofil dalam jumlah banyak.
Jenis-Jenis Inflamasi
Inflamasi kronik
Inflamasi kronik terjadi karena rangsang yang menetap,
seringkali selama beberapa minggu atau bulan, menyebabkan
infiltrasi sel-sel mononuklear dan proliferasi fibroblast.
Inflamasi kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan,
dapat juga timbul mengikuti proses inflamasi akut atau
responnya sejak awal bersifat kronis. Perubahan inflamasi
akut menjadi kronik berlangsung bila inflamasi akut tidak
dapat reda yang disebabkan oleh agen penyebab inflamasi
yang menetap atau terdapat gangguan pada proses
penyembuhan normal. Inflamasi kronik ditandai dengan
adanya sel-sel mononuklear yaitu makrofag, limfosit dan sel
plasma.
Pengobatan inflamasi mempunyai dua tujuan,
yaitu; 1) meringankan gejala dan mempertahankan
fungsi 2) memperlambat atau menghambat proses
perusakan jaringan. Obat anti inflamasi adalah
golongan obat yang memiliki aktivitas menekan
atau mengurangi peradangan. Berdasarkan
mekanisme kerjanya terdapat dua jenis obat anti
inflamasi, yaitu: