Lokasi
tersering
adalah di Tuba
(77%) di
bagian
Ampula (52%)
sebelah kanan
(51%)
Mekanisme Perdarahan pada KET
Trofoblas invasi dinding
tuba memproduksi HCG yg
memelihara korpus luteum
kehamilan korpus luteum
memproduksi progesteron
dan estrogen yg mengubah
endometrium fase sekretorik
menjadi desidua. Saat ruptur
HCG level drop korpus
luteum degenerasi
progesteron dan estrogen
level drop desidua luruh
perdarahan pervaginam
Manifestasi Klinis KET
1. Nyeri perut : bila ruptur tuba nyeri bisa dirasakan tiba-tiba dan
sangat hebat
2. Perdarahan pervaginam
3. Amenore
4. Hipotensi, takikardi, nadi lemah
5. Perubahan uterus : uterus bisa membesar, dan dapat terdorong
ke salah satu sisi oleh massa ektopik tersebut
6. Tumor dalam rongga panggul (massa pelvis) : akibat akumulasi
darah di lokasi ruptur
7. Nyeri goyang porsio
Diagnosis KE
DL, BT/CT
Tes kehamilan
USG
Penunjang Kuldosintesis : darah kehitaman, cair dan disertai bekuan daerah
dari hasil kuldosentesis
Kadar progesteron
Penatalaksanaan
Kehamilan Ektopik
• Bila kondisi hemodinamik stabil, besar massa < 4cm dan
tidak terdapat perdarahan intraabdominal 50mg
Methotrexate (tingkat keberhasilan 80%)
• Observasi penurunan kadar hCG pada hari ketiga pasca-
injeksi
• Bila setelah 7 hari tak terlihat pengisutan kantong gestasi
dan terdeteksi pulsasi internal berikan dosis kedua
• Terapi dianggap gagal bila kantong gestasi membesar atau
β-hCG meningkat > 2 kali dalam 3 hari
Penatalaksanaan KET