Anda di halaman 1dari 39

Keluarga Berencana

NUR LAILA FAIZAH


MIRRAH FITRI SHABIRAH
ARINI NOVIYANTI
Upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi,
perlindungan dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga
yang berkualitas.

KAMUS ISTILAH KEPENDUDUKAN & KELUARGA BERENCANA, 2011


KB ALAMI
Abstinence
• Metode ini mengharuskan
pasangan tidak coitus
• Efektif mencegah kehamilan
100%
• Mencegah penularan STD
(Sexual Transmitted disease)
Withdrawal / Coitus
Interuptus
• Menarik penis dari vagina
sebelum terjadinya ejakulasi
• Kefektifan 80% ( 1 dari 5
wanita yang menjalani
metode inimengalami
kehamilan)
Fertility Awarness
Method
• Pada metode ini wanita harus
mengetahui masa subur
• Saat masa subur tidak boleh
melakukan CO atau menggunakan
barrier
• Efektifitas 91 %
• Terdapat 3 metode :
1. Rhytm method (metode kalender)
2. Temperatur basal
3. Mukus serviks (metode ovulasi)
1. Rhytm method (metode kalender)
• Menggunakan prinsip hormonal
• Efektif 53-80%
• Membutuhkan masa pencatatan di kalender
2. Temperatur basal
• Membutuhkan pencatatan suhu basal setiap bangun
tidur ( suhu basal naik berarti ovulasi)
• Keefektifan 98%
• Nagka kegagalan 15%
3. Mukus serviks (metode ovulasi)
• 6 hari sebelum ovulasi mucus serviks dipengaruhi
esterogen sehingg amenjadi jernih dan elatis. Pada
kondisi ini diperkirakan seorang wanita dalam masa
subur dan tidak boleh melakukan CO
• Angka kegagalan 20% membutuhkan effort dan
pengetahuan
BARIER
1. Spermisid
• Bahan kimia yang akan membunuh
spermatozoa didalam vagina
• Beberpa macam sediaan : gel,film, foam
dan supositoria
• Bila digunakan tunggal efektifitas 76% dan
akan menigkat biloa dgunakan bersama
dengan alat conntrasepsi lainnya contonya
kondom
• Keuntungannya : tidak ada komplikasi
berat pada kesehatan, mudah digunakan
dan dibawa
• Kelemahan ; mungkin dapat menyebabkan
iritasi dan tidak memproteksi diri dari hiv
BARIER
2. Kondom pria
•Metode barrier yang digunakan secara umum dan
efektif jika dignakan secara tepat
•Bahan kondom yang berasal dari latex dan
polyurethane selain dapat mencegah kehamilan
dapat juga mencegah penyebaran STD termasuk
HIV
•Efektifitas 86-97% dan bila dikombinasi dengan
spermisid akan menjadi 99%
BARIER

3. Kondom wanita
•Sebagai alternative kondom pria
•Bahan kondom berasal dari
poliuretan
•Secara fisik diinsersikan kedalam
vagina
•Pada pemakaian sempurna
efektifitasnya bisa mencapai 95%
BARIER
4. Diagfragma
•Barier lateks diletakkan didalam vagina selama intercour
•Membutuhkan seorang dokter untuk menginsersikan
•Membutuhkan spermisisd gel sebelum diinsersi
•Diinsersikan maks 18 jam sebelum intercourse dan dapat
digunakam 24 jam
•Tidak memproteksi STD
•Efektifitas 94%
BARIER
5. Servical cap
•Barier latext diinsersikan ke dalam vagina
•Caps diletakkan disekitar serviks
menggunakan suction
•Bisa ditinggalkan dalam tubuh dengan total
waktu 48 jam
•Dan harus diletakkan pada tempatnya 6
jam setelah intercourse
•Efektifitas pemakaian sempurna 91%
•Kelmahan bias mengiritasi vagina dan
reaksi alergi
Metode Amenorhea
Laktasi
1.“Reaksi” isapan (suckling) bayi yang
intensif dan terus menerus
mengganggu sekresi GnRH
2.Sekresi ireguler GnRH mengganggu
pelepasan hormon FSH dan LH
3.Penurunan FSH dan LH mengganggu
perkembangan ovarium dan Keuntungan Kontrasepsi
menekan ovulasi MAL
1.Efektifitas tinggi (98%)
KB metode lain harus dipilih bila 2.Tidak mengganggu
tidak terpenuhi 3 kriteria utama senggama
MAL 3.Tanpa biaya
1.Ibu belum mendapat haid 4.Sumber asupan gizi
2.Menyusui secara EKSKLUSIF yang terbaik dan
3.Bayi usia kurang dari 6 bulan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang
optimal
KB HORMONAL

Kong, Lu et al, 2014


Hormon sintetik KB
Hormonal
Yang paling umum digunakan :
Estrogen : etinil estradiol
dan mestranol
Progestin : northindrone,
norethynodrel, etinodiol,
norgetrel, depo
medroksiprogesteron asetat,
depo noretisteron enantat
Sherwood, 2014
KONTRASEPSI
ORAL/PIL
• Metode ini aman dan efektif bila digunakan
secara tepat
• Efektifitas mendekati 99%
• Jenis kontrasepsi oral
1. Kombinasi :
a. Monofasik :21 tablet E+P dalam dosis
yang sama dan 7 tablet placebo
b. Bifasik : 21 tablet E+P dengan dua
dosis berbeda dan 7 tablet placebo
c. Trifasik : 21 tablet E+P dengan dua
dosis berbeda dan 7 tablet placebo
2. Progesteron Only

Saifuddin, 2012
Saifuddin, 2012
Mekanisme Kerja Pil
• Menekan ovulasi (E+P)
• Mencegah implantasi (E+P)
• Mengentalkan lendir serviks (E+P)
• Mengganggu pergerakan tuba
sehingga transportasi
ovum/sperma terganggu (E+P)
• Menjadikan selaput rahim tipis
dan atrofi (P)

Saifuddin, 2012
Efek samping :
• Esterogen :
- Mual, pusing dan muntah
- Amenorea
- Spotting
• Progesteron
– Peningkatan androgenik sehingga
kulit tampak berminyak
– Jerawat
– Meningkatnya/menurunnya berat
badan
• Keberhasilan pemakaian
tergantung keteraturan dan
jadwal minum yaitu sehari
sekali diwaktu yang sama
• Penggunaan kondom
sebaiknya dilakukan pada
bulan pertama penggunaan
pil
• Penggunaan pil KB tidak bisa
mencegah penyakit PMS
INJEKSI
• Terdapat dua sediaan :
1. Progrestin (KB suntik 3 bulan)
Berisi depo medroxyprogesteron acetate
Mekanisme Kerja :
- Mencegah ovulasi
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis
dan atrofi
- Mempertebal mukus serviks
- Menghambat transportasi gamet oleh
tuba
Efek samping :
> Spotting
> Tidak menstruasi 3-6 bulan
> Perubahan BB
> ketidaknyamanan pada payudara
Saifuddin, 2012
2. Kombinasi Estrogen dan
Progesteron (KB Suntik 1
Bulan)
Mekanisme kerja :
- Menekan ovulasi
- Membuat lendir serviks lebih
kental
- Perubahan pada
endometrium (atrofi)
Efek samping :
- Spotting
- mual/pusing/muntah
ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM (AKDR)
AKDR
Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan
menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung
telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari
bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh
tembaga dan ada yang tidak
Cara kerja:
Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR
menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat
sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi

Saifuddin, 2012
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

KEUNTUNGAN

 Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 – 0,8


kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
 Dapat efektif segera setelah pemasangan
 Metode jangka panjang
 Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
 Tidak mempengaruhi hubungan sosial
 Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak
perlu takut untuk hamil
 Tidak ada efek samping hormonal
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau
sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
 Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau
lebih setelah haid terakhir)
 Tidak ada interaksi dengan obat-obat
 Membantu mencegah kehamilan ektopik
Saifuddin, 2012
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
KETERBATASAN

Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual


(IMS)
Tidak baik digunakan pada
perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan
Diperlukan prosedur medis termasuk
pemeriksaan pelvis
Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
Klien harus memeriksa posisi benang AKDR
dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini
perempuan harus memasukkan jarinya ke
dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau
melakukan ini.
KONTRASEPSI MANTAP
(TUBEKTOMI & VASEKTOMI)

 TUBEKTOMI
Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah
metode kontrasepsi mantap yang bersifat
sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin
hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupii
(mengikat dan memotong atau memasang
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum

 WAKTU PENGGUNAAN
1. Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca
persalinan
2. Dapat dilakukan segera setelah persalinan
atau setelah operasi sesar
3. Jika tidak dapat dikerjakan
dalam 1 minggu setelah
persalinan, ditunda 4-6 minggu.
MANFAAT DAN KETERBATASAN
TUBEKTOMI

MANFAAT
KETERBATASAN
 Kontrasepsi  Harus dipertimbangkan
 Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5
kehamilan per 100 perempuan sifat permanen
selama tahun pertama kontrasepsi ini (tidak
penggunaan) dapat dipulihkan
 Tidak mempengaruhi proses
kembali, kecuali dengan
menyusui
 Tidak bergantung pada faktor
operasi rekanalisasi)
sanggama  Dilakukan oleh dokter
 Baik bagi klien apabila kehamilan yang terlatih
akan menjadi risiko kesehatan
yang serius.
 Tidak ada efek samping dalam
jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi
seksual
 Non Kontrasepsi
 Berkurangnya risiko kanker
ovarium
KONTRASEPSI MANTAP
(TUBEKTOMI dan VASEKTOMI)

 VASEKTOMI
Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur
klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan cara mengoklusi vasa deferensia sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi

 JENIS
1) Insisi
2) Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

 WAKTU
Bisa dilakukan kapan saja
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN
VASEKTOMI
KEUNTUNGAN KETERBATASAN

 Efektivitas tinggi 99,6-  Tidak efektif segera, WHO


99,8% menyarankan kontrasepsi
 Sangat aman, tidak tambahan selama 3 bulan
ditemukan efek setelah prosedur (kurang lebih
samping jangka panjang
 Morbiditas dan 20 kali ejakulasi)
mortalitas  Teknik tanpa pisau merupakan
jarang pilihan mengurangi perdarahan
 Hanya sekali aplikasi dan dan nyeri dibandingkan teknik
efektif dalam jangka insisi
panjang
 Tinggi tingkat rasio
efisiensi biaya dan
lamanya penggunaan
kontrasepsi
IMPLAN
Implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung
progestin yang
dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri

KEUNTUNGAN KONTRASEPSI KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI


 Sangat efektif (kegagalan  Menguranginyeri haid.
0,2 -1,0 kehamilan per 100  Mengurangi jumlah darah
perempuan) haid.
 Daya guna tinggi.  Mengurangi/memperbaiki
 Perlindungan jangka
panjang (sampai 5 tahun). anemia.
 Pengembalian tingkat  Melindungi terjadinya
kesuburan yang cepat kanker endometrium.
setelah pencabutan.  Menurunkan angka kejadian
 Tidak memerlukan kelainan jinak payudara.
pemeriksaan  Melindungi diri dari
dalam. beberapa penyebab
penyakit radang panggul.
 Bebas dari pengaryh
 Menurunkan angka kejadian
estrogen. endometriosis.
 Tidak mengganggu
kegiatan
sanggama.
 Tidak mengganggu ASI.
KETERBATASAN KONTRASEPSI
IMPLAN

 Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk


insersi dan pencabutan.
 Tidak mencegah infeksi menular seksual
 Klien tidak dapat menghentikan sendiri
pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi
ke klinik untuk pencabutan
 Efektivitas menurun bila menggunakan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi
Kontrasepsi Darurat

• Tujuan: mencegah kehamilan setelah melakukan


hubungan seksual tanpa perlindungan (unprotected
intercourse), digunakan setelah senggama.
• Indikasi:
– Tidak menggunakan kontrasepsi
– Penggunaan kontrasepsi yang gagal
– Perkosaan
• Metode:

Metode
Kontrasepsi
Darurat

Metode Mekanik Metode


Hormonal

IUD Mifepristone Metode Yupze Metode


Progestin
Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi Darurat Hormonal

• Kombinasi Estrogen-Progesteron
– 100 µg ethinyl estradiol & 0,5 mg levonogestrel

– Dosis pertama diberikan dalam 72 jam setelah


hubungan seksual yang tidak terproteksi.
– Dosis kedua diberikan 12 jam kemudian setelah
dosis pertama.
• Dalam jangka waktu kurang dari 72 jam kontrasepsi darurat
hormonal efektif bertindak sebagai alat untuk menghindari
kehamilan. Sedangkan insersi AKDR/IUD sebaiknya
dilakukan bila hubungan seks tanpa proteksi berlangsung
lebih dari 72 jam (3 hari) tetapi kurang dari 7 hari.
• Cara kerja kontrasepsi hormonal terutama untuk
menghindari konsepsi, sedangkan insersi IUD/AKDR
terutama untuk menghindari nidasi disamping menghalangi
konsepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, A, dkk. 2012. Buku
Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo :
Jakarta.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi
manusia : dari sel ke sistem.
Edisi 8. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai