Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI TEMUAN PETANI :

PESTISIDA NABATI UNTUK PENYAKIT BLAST


PADA TANAMAN PADI
I. LATAR BELAKANG
a. Potensi daerah
Daerah temuan petani adalah desa
Hadiluwih, kecamatan Ngadirojo,
kabupaten Pacitan.
Desa Hadiluwih memiliki lahan sawah
beririgasi setengah tehnis seluas 50 ha.

b. Inspirasi temuan
Dasar pemikiran temuan ini adalah bahwa penyakit pada manusia yang di-
sebabkan oleh bakteri, virus atau jamur dapat disembuhkan dengan tanaman
obat (baca : Jamu), misalnya : demam dapat disembuhkan dengan jamu kunir asem;
batuk dapat disembuhkan dengan beras kencur; panu dapat disembuhkan dengan
lengkuas, dan lain sebagainya.
c. Prinsip teknologi temuan
Pada dasarnya tumbuh-tumbuhan mengandung zat-zat yang dapat mempengaruhi
kehidupan organisme lain, termasuk jamur, bakteri dan virus penyebab penyakit
pada tanaman. Beberapa jenis tumbuhan bahkan dapat membunuh mikroorganisme
tersebut.
Perpaduan beberapa jenis tumbuhan dengan ukuran yang tepat dapat meningkatkan
efektifitasnya.
II. PROSES TEMUAN

a. Waktu temuan dan uji coba


Teknologi ini ditemukan pada topik khusus dalam materi SLPHT-TL tahun 2012, yaitu
pada padi gadu MK I dan langsung diuji-cobakan pada lahan penerapan PHT.

b. Hasil uji coba


Perlakuan pada uji coba hanya dua macam, yaitu lahan yang diperlakukan dengan
pestisida nabati dan kontrol.
Parameter yang diamati adalah tingkat serangan OPT, yaitu penyakit Blast, pada tanaman
padi fase generatif.
Pengamatan dilakukan satu minggu dan dua minggu setelah perlakuan
Intensitas serangan OPT dapat dihitung dengan rumus :
I = Jml bulir terserang X 100 %
Jml bulir semua (yang terserang + yang sehat)
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Pengamatan Int. Perlakuan % Int. Kontrol %

I 8,62 13,33

II 10,98 24,31

Rerata 9,80 18,82


c. Rincian bahan
Bahan yang digunakan antara lain :
- Daun mimba - Serai merah

- Lengkuas - Jahe
Dan bahan lain seperti :
- EM 4
- Tetes tebu
- Urine lembu

Bahan-bahan nabati tersebut ditumbuk halus, dimasukkan kedalam tong yang telah
berisi urine lembu, kemudian ditambah EM 4 dan tetes tebu.
Bahan bahan tersebut diformulasikan dengan perbandingan sebagai berikut :
2 ons daun mimba, 2 ons serai merah, 1 ons lengkuas, 1 ons jahe, 1 lt urine lembu,
10 ml EM 4 dan 10 ml tetes tebu.
Formulasi dapat diaplikasikan setelah 2 minggu sejak pestnab dibuat.
Dalam aplikasinya pestnab disaring, kemudian diencerkan dengan konsentrasi 20 ml
per liter air.

d. Persyaratan bila dikembangkan


- Diaplikasikan apabila terlihat gejala serangan mulai dari serangan pada daun (leaf-
blast) hingga serangan pada leher malai (neck blast)
- Bahan tersedia di lokasi
- Apabila turun hujan saat baru saja diaplikasi maka perlu aplikasi ulang
- Bahan-bahan tersebut aman bagi lingkungan sehingga tidak perlu persyaratan yang
rumit.

Catatan : Formulasi ini memiliki nilai tambah, yaitu sekaligus berfungsi sebagai ZPT dan PPC.
***** Sampuuuuuunn*****
Ingkang ngersakaken
saged
nyobi .....!

Anda mungkin juga menyukai