2) Waktu penelitian
27 November 2014
3) Populasi
Peneliti melakukan pencarian studi, dan menemukan 4885 referensi. Setelah menghapus 1.228 artikel rangkap, menyaring 3657
catatan melalui abstrak dan judulnya. Sebanyak 134 publikasi memenuhi syarat untuk skrining teks lengkap; Namun, yang lain
tidak dipilih karena alasan yang berbeda (misalnya, ulasan, tidak ada obat terkait, dan desain non-acak). Akhirnya, 29 studi
dimasukkan dalam meta-analisis. 17–45 Secara total, 104 penelitian dikeluarkan: 32 penelitian termasuk pasien yang tidak
berhubungan, dalam 23 penelitian bahasa bukan bahasa Inggris, 22 penelitian melaporkan tidak ada hasil yang menarik, 9 desain
penelitian adalah nonrandom, 8 penelitian tanpa kelompok kontrol, 6 penelitian tanpa obat terkait , 3 desain penelitian adalah
crossover, dan 3 penelitian ulasan.
5. RANGKUMAN DARI JURNAL
lanjutan metode
4) Sampel
5) Desain Penelitian
Sistematik review-meta analisis
5. RANGKUMAN DARI JURNAL
lanjutan metode
6) Proses dan langkah si peneliti dalam melakukan penelitian
a) Kriteria kelayakan
Peserta : kriteria inklusi - penderita kronis
Intervensi dan perbandingan : kriteria inklusi - setiap uji coba terkontrol
Jenis studi : kriteria inklusi - dikontrol secara acak
Bahasa : tidak ada batasan. Namun, kami mengecualikan studi jika bahasa selain
bahasa Inggris atau Cina tidak dapat diterjemahkan secara memadai melalui
terjemahan Google.
5. RANGKUMAN DARI JURNAL
lanjutan metode
6) Proses dan langkah si peneliti dalam melakukan penelitian
b) Metode Pencarian dan Seleksi Studi
Basis data berikut dicari: Embase (dari 1974 hingga November 2014), PubMed (dari 1966 hingga
November 2014), Cochrial Central Register of Controlled Trials (CENTRAL) (Perpustakaan Cochrane,
edisi terbaru), dan Medline (dari 1966 hingga Nov 2014).
Selain itu, kami mencari referensi studi dan ulasan yang disertakan atau meta-analisis dengan topik
yang sama untuk meminimalkan kemungkinan studi yang dihilangkan. Dua penulis secara mandiri
memilih studi setelah membaca judul dan abstrak. Setiap ketidaksepakatan antara 2 penulis
diselesaikan dengan diskusi. Jika tidak ada konsensus, reviewer ketiga dikonsultasikan. Persetujuan
etis tidak diperlukan karena tidak ada data pasien primer yang dimasukkan.
5. RANGKUMAN DARI JURNAL
lanjutan metode
6) Proses dan langkah si peneliti dalam melakukan penelitian
c) Ekstraksi Data dan Penilaian Kualitas
Dua penulis mengekstraksi penulis pertama, tahun publikasi, perbandingan, ukuran
sampel, negara, pengaturan (pusat tunggal atau multicenter), proporsi pria, usia, durasi
tindak lanjut maksimum dari studi yang dimasukkan. Penulis menggunakan odds rasio (OR)
dengan interval kepercayaan 95% (CI) untuk bukti langsung atau interval kredibel 95% (CRI)
untuk bukti tidak langsung untuk melaporkan data dikotomi. Untuk variabel kontinu
(misalnya, fraksi ejeksi, volume stroke, dan tekanan darah), kami menerapkan perbedaan
rata-rata terstandarisasi (SMD) dengan 95% CI untuk bukti langsung atau CrI untuk bukti
tidak langsung.
5. RANGKUMAN DARI JURNAL
lanjutan metode
6) Proses dan langkah si peneliti dalam melakukan penelitian
d) Analisis Statistik
6. INTERPRETASI STATISTIK
HASIL PENELITIAN
1. Untuk tekanan darah sistolik, 9 penelitian (606 pasien) dengan 4 obat (kaptopril, enalapril,
lisinopril, dan trandolapril) dan plasebo dimasukkan. Enalapril secara signifikan mengurangi
tekanan darah sistolik dibandingkan dengan plasebo (SMD 0,6, 95% CrI 1,03 hingga 0,18).
2. Empat studi (341 pasien) dengan 2 obat (captopril dan enalapril) dan plasebo dimasukkan
dalam meta-analisis. Baik kaptopril (OR 76,2, 95% 1,56-149,3) dan enalapril (274,4, 2,4-
512,9) dikaitkan dengan kejadian batuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan plasebo.
3. Empat studi (713 pasien) dengan 3 obat (captopril, enalapril, dan lisinopril) dan plasebo
dimasukkan dalam metaanalisis. Kaptopril dikaitkan dengan insiden penurunan fungsi ginjal
yang lebih rendah dibandingkan dengan enalapril (OR 0,04, 95% CrI 0,002-0,14).
7. KESIMPULAN
Ketika mempertimbangkan faktor-faktor seperti peningkatan fraksi ejeksi, volume stroke,
dan penurunan tekanan arteri rerata, hasil kami menunjukkan bahwa enalapril adalah
penghambat ACE yang paling efektif. Namun, enalapril juga dikaitkan dengan insiden batuk
tertinggi, serta penurunan fungsi ginjal dan ketidaknyamanan pencernaan.