DEKONSENTRASI DALAM UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2004
Dosen :Drs. Syamsul Alam, M.
Hum Pengertian Desentralisasi Desentralisasi menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2004 adalah Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada Daerah otonomani untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem negara kesatuan Republik Indonesia Desentralisasi Terbagi Atas 3 Bagian Utama, Yaitu : Dimensi ekonomi, rakyat memperoleh kesempatan dan kebebasan untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga mereka secara relatif melepas ketergantungannya terhadap bentuk-bentuk intervensi pemerintah, termasuk didalamnya mengembangkan paradigma pembangunan yang beriorentasi pada ekonomi kerakyatan. Dimensi Politik, yakni berdayanya masyarakat secara politik yaitu ketergantungan organisasi-organisasi rakyat dari pemerintah Dimensi Psikologis, yakni perasaan yaitu individu yang terakumulasi menjadi perasaan kolektif (bersama) bahwa kebebasan menentukan nasib sendiri menjadi sebuah keniscayaan sendiri. Tujuan Desentralisasi Agar tidak terjadi penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja, yakni pemerintah pusat. Dan dengan Desentralisasi di harapkan terjadi distribusi kekuasaan, maupun transfer kekuasaan. Dekonsentrasi Dekonsentrasi menurut Undang-Undang No.23 Tahun 2004 adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau instansi vertikal di wilayah tertentu. Asas Dekonsentrasi Bentuk pemencarannya adalah pelimpahan Pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perseorangan) Yang dipencar (bukan urusan pemerintah)tetapi wewenang melakukan sesuatu Yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri Profil DPRD Kabupaten Polman Periode 2019-2023 Lanjutan.... Lanjutan.... Lanjutan.... Lanjutan.... Fungsi DPRD Polman Fungsi Legislatif, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah. Fungsi anggaran, kewenangan dalam hal anggaran daerah. Fungsi pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah. Tugas dan wewenang DPRD Polman Membentuk peraturan daerah kabupaten bersama kepala daerah. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten yang diajukan oleh kepala daerah. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah kepada menteri dalam negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian. Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah. (catatan bagian hukum) Hak DPRD Polman Hak DPRD dalam menjalankan tugasnya: Hak interpelasi Hak angket Hak menyatakan pendapat Hak anggota DPRD: Hak mengajukan randangan Perda Hak mengajukan pertanyaan Hak menyampaikan usul dan pendapat Hak memilih dan dipilih Hak membela diri Hak imunitas atau hak kekebalan hukum Hak protokoler serta keuangan dan administratif Lanjutan.... DPRD berhak meminta pejabat Negara tingkat Daerah, pejabat daerah, badan hukum atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang- undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling alam 15 hari (sesuai dengan peraturan prundang-undangan). .