Anda di halaman 1dari 34

KEWIRAUSAHAAN

“Memahami dan Membangun Cara Berfikir Wirausaha”

Disusun oleh:
Kelas S1 – VIB
KELOMPOK I
1.Ainun Alfatma 1701047
2.Fadila Toha 1701059
3.Gina Asriana 1701060
4.Nia Apriliana Suhari 1701072
5.Nida Larasati 1701073
6.Siti Zubaidah 1701085
7.Syahvira Delphiarnis 1701086

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Erniza Pratiwi, M.Farm.,Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
DEVENISI WIRAUSAHAWAN

wirausahawan diambil dari kata wira


berarti berani dan usaha berarti daya
upaya. Maka wirausaha adalah
kemampuan atau keberanian yang
dimiliki oleh seseorang untuk melihat
dan menilai kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan.

Menurut Dan Steinhoff dan John F.


Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha.
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAWAN

A. Innovation (Inovasi)
1. Faktor personal yang mendorong inovasi adalah:
• Keinginan berprestasi
• Adanya sifat penasaran
• Keinginan menanggung resiko
• Faktor pendidikan dan
• Faktor pengalaman
 
2. Faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah :
• Adanya peluang
• Pengalaman
• Kreativitas
B. Triggering Event (pemicu)

1. Faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu


kedunia bisnis adalah :
• Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
• Adanya pemutusan hubungan kerja (phk)
• Tidak ada pekerjaan lain
• Dorongan karena faktor usia
• Keberanian menanggung resiko
• Komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.

2. Faktor-faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu


bisnis adalah :
• Sumber-suber yang bisa di manfaatkan, misalnya tabungan,
modal, warisan, memiliki bangunan yang strategis
• Mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisni. Dst
C. IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN)

• Siap mental secara


total
• Adanya manaer
pelaksana sebagai
tangan kanan,
pembantu utama. • Adanya komitmen yang
tinggi terhadap bisnis
• Adanya visi, pandangan
yang jauh ke depan
guna mencapai
keberhasilan.
D.GROWTH ( PROSES PERTUMBUHAN )

a. adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua


rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
b. adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
c. adanya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki
misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dsb.
d. adanya konsumen dan pemasok barang yang continue
e. adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan
f. adanya kebujaksanaan pemerintahan yang menunjang berupa peraturan
bidang ekonomi yang menguntugkan.
Konsep 10 D Bygrave

Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding


dengan orang biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D
sebagai ciri kewirausahaan, yaitu:
1.Dream (Mimpi)
Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa
yang mereka dan usaha mereka ingin hadapi. Dan, lebih penting
lagi, mereka memiliki kemampuan mengimplementasikan
mimpi mereka
2. Decisiveness (Ketegasan)
tidak pernah menangguh-nangguhkan waktu, membuat
keputusan dengan cepat. Kecepatan merupakan faktor kunci
kesuksesan.
3. Doers (Pelaku)
Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka
melaksanakannya secepat mungkin
4. Determination (Determinasi)
  Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan
komitemen total. Mereka jarang menyerah, bahkan pada
saat menjumpai kesulitan yang tampaknya tidak mungkin
diatasi (Ratni, 2012).
5. Dedication ( desikasi )
Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnya, kadangkala
mengorbankan hubungan mereka dengan kawan atau
keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. Dua belas jam
sehari dan tujuh hari seminggu bukan merupakan hal yang
tidak biasa bagi seorang wirausahawan yang
memperjuangkan tinggal landas bagi usahanya (Ratni, 2012)

6. Devotion (Pengabdian)
      Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa
cinta inilah yang menahan mereka ketika usaha mereka
mendapat kesulitan. Dan rasa cinta akan produk atau jasa
merekalah yang menyebabkan mereka sangat efektif dalam
menjualnya.
7. Details (Cermat))
     Wirausahawancara harus menguasai rincian yang bersifat
kritis
8. Destiny (Nasib)
  Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri
daripada bergantung kepada seorang atasan
9. Dollars (Uang)
    Menjadi kaya bukanlah motivator utama bagi seorang
wirausahawan. Uang lebih berarti sebagai ukuran
kesuksesannya. Mereka menganggap jika mereka sukses,
mereka akan diberi penghargaan
10. Distribute (Distribusi tugas )
    Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi
kesuksesan bisnisnya
Sifat Yang Perlu Dimiliki
Wirausaha
1. Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

03.
a. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain
dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
f. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa
depan.
g. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
2. Sikap wirausaha
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan
harus memiliki kedisiplinan yang tinggi Arti dari kata disiplin itu
sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap
tugas dan pekerjaannya\ Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainyaKetepatan terhadap
waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan

b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang
dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lainDalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan)
C. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawanKejujuran dalam berperilaku
bersifat kompleks Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang
dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang
dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan
dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan
penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

D. Kreatif dan Inovatif


Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut
sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang
telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun
waktuJustru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh
gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
E. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lainKemandirian
merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan Pada
prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam
memenuhi kegiatan usahanya.

F. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya]Banyak seorang
calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-
masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
KOMPETENSI WIRAUSAHA
1. Knowing Your Business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang
akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausaha harus
mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan lakukan. Misalnya, seorang yang akan
melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan
tetang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia harus
memiliki pengetahuan pemasaran kommputer.
2. Knowing The Basic Business Management, yaitu mengetahui
dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan, termasuk
dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen
bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua
sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having The Proper Attitude, yaitu memiliki sikap yang
sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap
sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.
4. Having Adequate Capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
Modal tidak hanya bentuk materi, tetapi juga rohani.
Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam
usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang, cukup
tenaga, tempat, dan mental.
5. Managing Finances Effectively, yaitu memiliki kemampuan
mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien,
mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta
mengendalikannya secara akurat.
6. Managing Time Efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu
seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu
sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing People, yaitu kemampuan merencanakan,
mengatur, mengarahkan, menggerakan (memotivasi), dan
mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Satisfying Customer by Providing High Quality Product, yaitu
memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara
menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan.
9. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengatahui strategi/ cara
bersaing. Wirausaha, harus dapat mengungkap kekuatan
(strenghts), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan
analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.
10. Copying with Regulations and Paperwork, yaitu membuat
aturan/pedoman yang jelas tersurat tidak tersirat.
TIPE WIRAUSAHA

1. BUSSINES ENTREPRENEUR
Tipe paling mendasar dalam wirausaha adalah wirausaha bisnis, yaitu
wirausaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa serta
pemasarannya. Banyak orang yang bertanya apa bedanya pengusaha
biasa dengan wirausahawan bisnis? padahal mereka melakukan hal yang
sama, yaitu menghasilkan barang dan jasa serta memasarkannya. Intinya
perbedaan dari pengusaha biasa dan wirausahawan bisnis adalah bahwa
penguasa biasa menjalankan bisnis di bidang yang sudah lazim dengan
produk yang lazim pula, sedangkan wirausahawan bisnis membangun
bisnisnya dari ide inovatifnya sendiri, serta lebih fokus pada kualitas
produk dan kepuasan pelanggan ketimbang terlalu fokus pada laba.
Pengusaha Biasa Wirausahawan Bisnis

Memiliki sebuah usaha Memiliki sebuah usaha


Biasanya bermain aman Tegas dan ambisius
Biasanya berorientasi laba Berorientasi pelanggan
Mendapatkan usaha dari membeli, Mencipta idenya sendiri dan
donasi, atau warisan mengubahnya menjadi bisnis

Umumnya mengikuti pola yang Seorang inovator


sudah umum

Bekerja untuk perusahaan Perusahaan bekerja untuknya


Biasanya merekrut orang untuk Merekrut orang untuk membuat hidup
turut andil dalam menghasilkan mereka lebih baik
laba
2. Creative entrepreneur

Creative Entrepreneur adalah orang yang bergerak di bidang usaha


menciptakan atau memanfaatkan pengetahuan dan informasi.
Contohnya adalah orang yang bergerak di bidang pembuatan film,
iklan, video game, penerbitan buku, musik, dan sebagainya. Dalam
semua bidang tersebut, yang menjadi modal utamanya adalah
kreativitas dalam mencipta suuatu produk. Setiap produk yang
dihasilkan oleh creative entrepreneur merupakan produk yang unik
dan karena itu memiliki perjalanan hidupnya masing-masing.
Difinisi lain tentang creative entrepreneur yaitu dari seorang
konsultan kebijakan, John Howkins. John Howkins mendefinisikan
creative entrepreneur sebagai orang yang menggunakan kreativitas
untuk memunculkan kekayaan di dalam diri mereka sendiri
ketimbang menggunakan modal eksternal.
3. Technopreneur
Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan
kekayaan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang
pesat berkembang. Membicarakan technopreneurship ini sangat
menarik karena banyak begitu banyak inovasi teknologi informasi,
seperti Google maupun Apple yang tumbuh menjadi sangat besar. 
Seorang technopreneur adalah seorang yang berusaha
memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, rasa
gembira, atau ketagihan kepada mereka yang menikmati
produknya.

4. Social Entrepreneur
Social entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak
di bidang usaha perbaikan kondisi-sosial, lingkungan, pendidikan,
dan ekonomi masyarakatnya. Social entrepreneur adalah seorang
yang menjalankan usahanya menciptakan perbaikan social melalui
pasar.
PROFIL WIRAUSAHA
1. Part Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan
pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part
time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang
pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobi yang
menarik. Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Ada kalanya orang ini beralih propesi, dan beralih menjadi pegawai,
beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.

2.Home-Based Entrepreneurs
Apabila ibu-ibu rumah tangga yang memualai kegiatan bisnisnya dari
rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka
masakan, mengirim kue-kue ke toko eceran disekitar tempatnya.
Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha catering banyak dimulai
dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian usaha catering ini
berkembang melayani pesanan untuk pesta.
3. Family-Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang
usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh
bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan
dikelola oleh ibu. Kedua perusahan ini maju dan membuka
beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau
lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa
dikembangkan atau dipimpin oleh anak mereka. Dalam keadaan
sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini
perlu dikebangkan.
Sumber Ide Usaha Baru
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan
sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan,
lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini
akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga
pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah
dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk
menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis
pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa
saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
pekerjaannya saat itu.
2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam
waktu cukup lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak
orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada keterampilan yang
mereka miliki.
3. Minat dan Hobi
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan
motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila
melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan
dengan minat dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi
peluang bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang
ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa
menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA

Merintis Usaha Baru

Membeli Perusahaan Yang


Sudah Didirikan

Franchising (Kerjasama
Manajemen/Waralaba)
1. Merintis Usaha Baru

ada dua pendekatan utama yang


digunakan wirausaha untuk
Sebagai pengelola dan mencari peluang dengan
pemilik usaha (business mendirikan usaha baru:
owner manager) atau
pelaksana usaha kecil (small
business operator), ia harus Pendekatan ”the out-
Pendekatan ”in-
side in” atau
memiliki: side out” atau
“opportunity
1. Kecakapan untuk bekerja ”idea generation”
recognition” yaitu
2. Kemampuan mengorganisir yaitu pendekatan
pendekatan yang
3. Kreatif berdasarkan
menekankan pada basis
gagasan sebagai
4. Lebih menyukai tantangan ide merespon
kunci yang
kebutuhan pasar
menentukan
sebagai kunci
keberhasilan usaha
keberhasilan.
2. Membeli Perusahaan Yang
Sudah Didirikan

Alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada
mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:

Resiko lebih rendah, Lebih mudah

Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang


dapat ditawar
Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:

Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya


banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar

Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada


dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi
perusahaan.
3. Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)

Franchising adalah kerjasama manajemen untuk


menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti
dari Franchising adalah memberi hak monopoli
untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan
induk.

Franchisor adalah franchise adalah
(perusahaan induk) perusahaan pemberi
adalah perusahaan yang lisensi (penyalur
memberi lisensi atau dealer).
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan
Wirausaha

• Seorang wirausaha merupakan stragec planner ( pembuat rencana strategi)


Strategic
yang andal,yang bekerja tidak hanya dengan ott saja teteapi juga dengan
thinker menggunakan otak.

• Wirausaha merupakan motivator bagi dirinya. bila mengalami kegagalan


Mottivato
dia akan selalu bangkit dari kegagalan dan menjadi motivator bagi tim
r dan karyawan nya

• Dengan ambisi yang tepat maka anda mempunyai semangat dan


Ambitious keinginan yang kuat untuk mewujudkannya.

• Wirausaha bukan hanya risk taker ( pengambil resiko) tetapi juga seorang
Risk
risk manager (manajer resiko) bagi dirinya dan usahanya, tidak boleh
manager gegabah dan terburu-buru.

• Seorang wirausaha harus total dalam mengerjakan suatu dan total


membangun usaha nya serta pantang mundur, ia berusaha agar usahanya
Totalitas tidak jatuh dan gagal.
Faktor Keberhasilan

3. Faktor keuangan, Hindari berfikir bisnis


1. Faktor peluang, peluang emas itu harus
tanpa uang atau arus kas yang lancar tidak
ada keselarasan,keserasian dan
bisa berhasil. Bila arus kas tidak mengalir
keharmonisan antara anda, bisnis, pasar,
mak bisnis pasti akan berhenti dan mati.
kondisi, situasi, dan perilaku pasar.

2. Faktor manusia (SDM)


• Strategi planner 4. Faktor organisasi, Organisasi usaha
• Great mangager ( manager yang hebat) sebaiknya tidak statis tetapi dinamis,
• Controller ( pengawas atau pengatur) kreatif dan berwawasan kedepan.
• Marketer (pemasaran) dan seller (penjual) Organisasi sangat penting untuk karyawan
• Leadeship(kepemimpinan) dan anda.

5. Faktor perencanaan
Bekerja tanpa rencana berarti berjalan tanpa tujuan ynag jelas jadi
sudah pasti rencana adalah faktor penting dalam sebuah usaha.
7. Faktor pemasaran dan penjualan
6. Faktor pengolahan usaha
Sangat penting bagi kelancaran
Tiga faktor penting operasionl yang
usaha.banyak usaha yag gagal karena
dibutuhkan oleh wirausaha cerdas,yaitu:
hanya mementingkan bagian nya saja dan
Quality (kualitas), Time (waktu), Cost
lupa bahwa pemasarannya belum berjalan
(biaya)
dengan baik

8. faktor administrasi
9. Catatan bisnis
Tanpa pencatatan, dokumentasi,
Catatan usaha atau bisnis akan membuat
penggumpulan data, dan pengelompokkan
anda tahu sudah sejauh mana anda
data administrasi yang baik, strategi,
menjalankan usaha,sampai dimana,megapa
perencanaan, pengembangan dana
sampa disini, apa yang menyebabkan anda
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik
mengalami ini.
karena akan berdasarkan perasaan

10. Faktor peraturan pemeritah, politik, ekonomi, sosial, budaya


Faktor Kegagalan
1. Tidak pernah atau jarang membuat perencanaan usaha secara
tertulis
2. Usaha yang dijalankan bertentangan dengan pendidikan, latar
belakang, dan pengalaman
3. Lokasi yang tidak tepat untuk usaha
4. Tidak memiliki karyawan yang ahli
5. Perencanaan usaha tidak berorientasi kedepan
6. Tidak melakukan riset dan analisa pasar
7. Masalah legalitas dan perizinan
8. Tidak kreatif dan inovatif
9. Cepat puas diri
10.Anggota keluarga ikut masuk kedalam nya
11. Kesulitan keuangan
12.terjadi bencana
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai