Anda di halaman 1dari 13

HIDRONEFROSIS

Kelompok : 1
NURUL HASANAH
RIKA DAMAI YANA
RAUDATUL JANNAH
ULFA NAZIRA
SITI AISYA
M. FIRDAUS
Pengertian
Hidronefrosis adalah pembesaran ginjal akibat tekanan balik
terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Hidronefrosis
adalah obstruksi saluran kemih proksimal terhadap kandung kemih
yang mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis
ginjal dan ureter serta atrofi pada parenkim ginjal (Price, 2001).
Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal pada satu atau
kedua ginjal akibat adanya obstruksi pada aliran normal urin
menyebabkan urin mengalir balik sehingga tekanan diginjal
meningkat (Smeltzer dan Bare, 2002).
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis ureter yang dihasilkan oleh
obstruksi aliran keluar urin oleh batu atau kelainan letak arteria
yang menekan ureter sehingga pelvis membesar dan terdapat
destruksi progresif jaringan ginjal (Gibson, 2003).
ETIOLOGI
Menurut Parakrama & Clive (2005) penyebab yang bisa
mengakibatkan hidronefrosis adalah sebagai berikut:
a. Hidronefrosis Unilateral
b. Hidronefrosis Bilateral
Partofisiologi Way
Hidronefrosis merupakan respons hasil dari proses anatomis atau
fungsional dari suatu gangguan aliran urine. Gangguan ini dapat
terjadi dimana saja di sepanjang saluran urine dari ginjal sampai ke
meatus uretra. Obstruksi total akut ureter pada binatang
percobaan menyebabkan pelebaran mendadak dan peningkatan
tekanan lumen bagian proksimal tempat obstruksi. Filtrasi
glomerulus tetap berlangsung dengan peningkatan filtrasi pada
tubulus dan penumpukan cairan di ruang interstisium.
Peningkatan tekanan interstisium menyebabkan disfungsi tubulus.
Kerusakan nefron ireversibel terjadi dalam waktu kira-kira 3
minggu. Pada obstruksi parsial, kerusakan ireversibel terjadi
dalam waktu yang lebih lama dan bergantung pada derajat
obstruksi.
Lanjutan...
Sebagian besar penyebab obstruksi saluran kemih yang
diuraikan diatas menyebabkan obstruksi parsial lambat
terhadap aliran urine. Keadaan ini menyebabkan
hidronefrosis dan atrofi korteks ginjal progresif akibat
kerusakan nefron yang berlangsung selama berbulan-bulan
atau bahkan tahunan. Hanya hidronefrosis bilateral yang
dapat menyebabkan gagal ginjal. Statis urine akibat
obstruksi meningkatakan insidensi pielonefritis akut dan
pembentukan batu saluran kemih yang keduanya dapat
memperberat obstruksi.
MENIFESTASI KLINIS
Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap.
Obstruksi akut dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan
pinggang. Jika terdapat infeksi akan terjadi
disuria,menggigil,demam dan nyeri tekan serta piuria akan
terjadi. Hematuri dan piuriamungkin juga ada. Jikakedua ginjal
kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik akan
muncul,SEPERTI :
1)      Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium).
2)      Gagal jantung kongestif.
3)      Perikarditis (akibat iritasi oleh toksik uremi).
4)      Pruritis (gatal kulit).
5)      Butiran uremik (kristal urea pada kulit).
6)      Anoreksia, mual, muntah, cegukan.
7)      Penurunan konsentrasi, kedutan otot dan kejang
PENATALAKSANAAN
   a.  Hidronefrosis akut
 1)      Jika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat,
maka air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera dikeluarkan(biasanya
melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit).
 2)      Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka
bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu
b.      Hidronefrosis kronik
 Hidronefrosis kronis diatasi dengan mengobati penyebab dan
mengurangi penyumbatan air kemih. Ureter yang menyempit atau
abnormal bisa diangkat melalui pembedahan dan ujung-ujungnya
disambungkan kembali.
 1)      Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membebaskanureter dari
jaringan fibrosa.
 2)      Jika sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan
pembedahan untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di sisi
kandung kemih yang berbeda.
 3)      Jika uretra tersumbat
 
ASUHAN KEPERAWATAN
Gambaran Kasus ;
Kelompok 1 Asuhan Keperawatan Ny. S dengan Hidronefrosis
Informasi Umum ; Ny F, umur 36 tahun, suku sunda, agama Islam. Pendidikan terakhir SMA, pekerjaan IRT, tempat tinggal Asrama
Pusdikzi Bogor. Hidronefrosis, Mioma uterumetastase, Hipertensi
Keluhan Utama dan riwayat kesehatan : BAK nyeri sejak 2 hari yang lalu, nyeri pinggang sebelah kanan. Hidronefrosis kanan macet, dan
seperti terlepas. Mual dan muntah terus menerus sepanjang malam. Pasien sudah dipasang nefrostomi ginjal kanan dan kiri sejak 1
bulan yang lalu. Riwayat histerektomi indikasi mioma uteri tahun 2012.
Riwayat hipertensi, Obat-obat yang dikonsumsi saat ini; ketorolac 20 gr 3 x 1, Ondansentron 6 gr, 3x1, Ranitidin 50gr 3 x 1, asering 20
gttpermenit
Pengkajian
Oksigenasi/sirkulasi: Pasien mengatakan sesak napas. TD 136/80 mmHg, N; 88 bpm, RR; 22 bpm, T; 36°c, CRT < 2 detik. nafas regular.
Akral teraba hangat, CRT <2 detik.
Pasien mengatakan tidak ada pusing, tidak terdapat perdarahan, Nutrisi :.IMT; 20.57 kg/m, diet dihabiskan, selera makan baik,
Eliminasi : terpasang nefrostomi di pinggang kanan dan kiri, produksi nefros (-/700ce/24 jam). Urine 200 cc/3 jam. Gros hematuria,
dysuria, BAB tidak ada gangguan.
Aktivitas/Istirahat : pasien takut terlalu banyak bergerak, aktivitas mandiri, tidak ada riwayat jatuh, personal hygiene dilakukan di
tempat tidur.
Proteksi : luka nefrostomi kiri dan kanan, rembesan (-), suhu 38°C, infus line lengan kiri. hematuria, personal hygiene buruk.
Sensasi : pasien mengatakan sanggat nyeri diarea pinggang sebelah kanan, nyeri tidak tertahankan, skala nyeri 5, nyeri berkurang
dengan ketorolaks, nyeri abdomen disertai dengan dysuria.
Cairan/elektrolit : edema (-), JVP 5 +3, intake 900 ml/8 jam dan output 1000 ml/8 jam, BC -100 cc. tanda dehidrasi (-).
Neurologis : adaptif
Endokrin : Riwayat mioma uteri, mestastase ke liver.
Konsep diri ; pasien tidak memikirkan konsep diri, focus saat ini adal berobat agar dapat kembali mengurus rumah tangga.
Fungsi peran : peran sebagai ibu dan istri terganggu salama sakit, pasien merasa seih dan
jenuh, terkadang putus asa.
Interdependensi : Pengambilan keputusan mandiri, melakukan pengobatan sendiri, suami dan anak-anak tidak dapat hadir secara fisik
saat hari kerja atau sekolah, hanya dapat menemani saat libur, pasien ditemani oleh ibu.
analisa data

No Data Fokus Etiologi Proble Diagnosa


m Keperawatan
1 DO/DS: Nyeri akut Nyeri akut Nyeri akut berhubungan
- melindungi daerah nyeri dengan obstruksi akut saluran
- meringis menahan nyeri Nyeri pinggang urin

Obstruksi akut

Infeksi,neoplasma,
cacat bawaan, pembesaran uterus,BPH

2 DO/DS: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Ketidaksei Ketidakseimbangan nutrisi


- Bising usus berlebih kebutuhan tubuh mbangan kurang dari kebutuhan tubuh
- Konjungtiva pucat nutrisi berhubungan dengan anoreksia
- BB menurun Anoreksia kurang dari
- Tidak nafsu makan kebutuhan
- Mual dan muntah Mual,muntah tubuh

Ureum bertemu HCL di lambung

Peningkatan ureum dalam darah

Gangguan metabolism ginjal


Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan
obstruksi saluran urin
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
Intervensi keperawatan
Diagnosa
keperawatana Noc Nic
Nyeri akut Tujuan setela dilakukantindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
berhubungan keperawatan selama 3x4 jam di harapkan lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, dan kualitas.
dengan obstruksi nyeri pasien berkurang 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
saluran urin. Kiteria hasil : 3. Monitor vital sign.
4. Ajarkan teknik relaksasi (Tarik nafas dalam).
 Skala nyeri : 0
 Klien menyatakan nyeri berkuang
 Pasien nyaman dan tenang

Ketidakseimbangan
Tujuan setela dilakukantindakan Kaji adanya alergi makanan.
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x4 jam di  
kebutuhan tubuh harapkan napsu makan bertambah Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
berhubungan berkurang. dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
 
dengan anoreksia Kiteria hasil : Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake.
Berat badan meningkat  
Nafsu makan pasien meningkat Berikan makanan yang dipilih (sudah dikonsultasikan dengan
Tidak mual dan muntah ahli gizi ).
 
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
 
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkam nutrii
Implementasi kep.
1. Melakukan pengkajian skala nyeri dan elergi
makanan setelah pasien makan.
2. Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
3. Memonitor vital sign  
4. Mengajarkan teknik relaksi (tarik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan
intake protein dan vitamin
6. Memberikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi yang di butuhkan tubuh
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai