Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga
kerja (laboran/analis) pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat adil dan makmur.
Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
TUJUAN
Mendapatkan perlindungan atas keselamatannya.
Bahan kimia/peralatan dapat dipakai, dipergunakan
aman dan efisien.
Proses pengujian berjalan lancar.
Bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan
penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi
Hakikat higiene laboratorium dan kesehatan kerja
adalah dua hal :
1). Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan
laboran/analis yang setinggi-tingginya, dengan
maksud untuk kesejahteraan laboran.
2). Sebagai alat untuk meningkatkan analisis, yang
berlandaskan kepada meningginya effisiensi dan daya
produktivitas faktor manusia dalam analisis atau
pengujian.
Kondisi-Kondisi Kesehatan Yang Menyebabkan
Rendahnya Produktivitas Kerja

1. Penyakit Umum
2. Penyakit Akibat Kerja
3. Kondisi Gizi
4. Lingkungan Kerja
5. Beban Kerja
Terdapat 5 (lima) faktor penyebab penyakit
akibat kerja
 Golongan fisik (keadaan suhu, kelembaban, suara
kebisingan, radiasi, tekanan udara, penerangan,
getaran dan gerak udara yang memberikan suhu
efektif diluar kenikmatan kerja.
 Golongan kimia
 Golongan biologi
 Golongan fisiologi/ergonomi
 Golongan Psikologi
Sanitasi Ruang Dan Peralatan
Laboratorium
 lantai harus bersih, kedap air, tidak licin, rata
sehingga mudah dibersihkan dan tidak ada
genangan air.
 Dinding tembok, jendela, langit-langit, kerangka
bangunan, perpipaan, lampu-lampu dan benda
lain yang berada di sekitar ruang pengujian harus
dalam kondisi bersih.
 Kondisi bangunan memperhatikan aspek
pencahayaan dan ventilasi yang baik.
 Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian
selalu diperhatikan kebersihannya, dan juga
penanganannya harus hati-hati karena kebanyakan
peralatan laboratorium mudah pecah.
 Setelah penggunaan alat gelas dan non gelas selesai
atau pekerjaan telah selesai semua peralatan
tersebut dibersihkan dan ruangan yang digunakan
harus dibersihkan dengan bahan saniter.
Pengendalian Ruang Penyimpanan
Bahan Kimia
Ruang penyimpanan bahan kimia harus
dikendalikan sehingga temperatur, kelembaban,
dan sirkulasi udara sesuai dengan yang
diharapkan, Jika temperatur dalam ruang
penyimpanan bahan kimia tersebut tinggi dan
terasa pengap, maka exhaust fan dihidupkan dan
ventilasi atau pintu dibuka
Pada saat akan mengambil bahan kimia harus
memakai alat keselamatan kerja. Sebelum masuk
ruang penyimpanan bahan kimia, harus
memeriksa suhu dan kelembaban ruangan apakah
sesuai dengan persyaratan, baru melakukan
pengambilan atau penempatan bahan kimia
Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Kesehatan
 Iritasi,
 Korosif kerusakan jaringan.
 Timbulnya alergi
 Pernafasan terganggu, .
 Timbulnya keracunan sistemik,
 Kanker, .
 Kerusakan atau kelainan janin .
 Phemokoniosis, yaitu timbunan debu dalam paru-paru
Pembuangan Limbah
 Saluran pembuangan limbah bahan kimia
dalam bentuk cair harus dikonstruksi dengan
baik sehingga proses pembuangan limbah cair
tidak terhambat.
 Tempat penampungan hendaknya dibuat,
jangan langsung dibuang ketempat umum
 Jika produksi sampah/limbah cair ternyata
cukup tinggi, atau telah mengakibatkan
ganggguan pencemaran adalah indikasi awal
bahwa masalah pencemaran di lingkungan telah
Fasilitas Penggudangan
 Ruangan, dinding, bangunan dan pekarangan
bangunan harus bersih, bebas sampah dan
kotoran.
 Barang barang yang disimpan dalam gudang
harus diatur dan disusun secara baik dan
teratur, dengan menyisakan jarak yang cukup,
 Barang yang rusak atau bahan baku yang
busuk, hendaknya diambil dan dipisahkan dari
yang masih baik
 Sampah kering dan padat perlu disediakan
tempat pembuangan sampah padat yang cukup,
baik kebersihan maupun ukuran sesuai
dengan jumlah sampah diproduksi
Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
Tujuan keselamatan kerja adalah
 Melindungi laboran/analis atau tenaga kerja
lainnya atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas .
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang
berada di tempat kerja (laboratorium).
 Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan
secara aman dan efisien
Keselamatan Kerja Dan Perlindungan
Tenaga Kerja
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang
cukup luas, yaitu perlindungan keselamatan,
kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral
agama
Keselamatan Kerja Dan Peningkatan
Produksi/jasa Dan Produktivitas
 Tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-
kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan
kematian dapat dikurangi sehingga pembiayaan yang
tidak perlu dapat dihindari.
 Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan
pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan
mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan
tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
 Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya
dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan
membawa iklim keamanan dan ketenagaan kerja, yang
merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran
produksi
1. Pakaian di Laboratorium
 Jas Lab dari bahan katun
 Mengenakan sepatu yang menutup/melindungi
kaki
 Mengenakan kaca mata pelindung
 Bila bekerja dengan bahan kimia berbahaya
gunakan sarung tangan
 Sebaiknya tidak mengenakan lensa kontak
 Tidak mengenakan celana pendek
2. Perilaku Di Laboratorium
Tas dan Jaket disimpan dalam Locker
Ketika mengenakan sarung tangan jangan
memegang/menyentuh pegangan pintu
Pintu darurat selalu bebas/tidak terhalang
Sebelum meninggalkan lab cuci tangan sampai bersih
Dilarang makan, minum, merokok di lab
Metoda Pencegahan Kecelakaan
1. Peraturan perundangan
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian bersifat teknik yang meliputi sifat dan ciri
bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar
pengaman, Riset medis
5. Penelitian psikologis
6. Penelitian syarat statistik
7. Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan
dalam kurikulum teknik
8. Latihan-latihan
9. Penggairahan
10. Asuransi
11. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Penyebab Terjadinya Kecelakaan Di
Laboratorium
1. Kekurangan dalam Alat Pelindung Diri
2. Kekurangan dalam Ventilasi
3. Masalah Kebersihan
4. Bahaya Listrik
5. Kurangnya Pengetahuan Tentang Bahan Berbahaya
6. Masalah Penggudangan Bahan Kimia
7. Informasi dan Komunikasi
8. Prosedur dan Peralatan Keadaan Darurat
9. Tanggung Jawab Pekerja yang Rendah
10. Tanggung Jawab Manajemen yang Rendah
Pencegahan dan penanggulangan Keadaan
Darurat di Laboratorium
1. Menggunakan Akal Sehat
2. Kacamata Pengaman
3. Bahan Kimia di Mata
4. Asam dan Basa
5. Luka karena Bahan Kimia
6. Luka Bakar
7. Tergores atau Teriris
8. Menghirup Bahan Beracun
9. Menghindari Kebakaran
10. Memadamkan Api
11. Memadamkan Api yang Membakar Pakaian
12. Menangani Pelarut
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai