Anda di halaman 1dari 29

BAB 2

Jenis Cedera Olahraga


 Cedera Pada Jaringan Lunak (otot)
 Strain (cedera yang terjadi pada otot dan tendon karena

penggunaan berlebihan/over use, peregangan


berlebihan/over stress) jenisnya cronic strain dan acute
strain
 Sprain cedera pada ligamen akibat peregangan berlebihan

(over stress) yang menyebabkan kerusakan pada ligamen


atau kerusakan pada tempat lekatnya tulang.
 Ruptura musculus (robekan otot) rata-rata cedera ini

disebabkan kurang persiapan atau kurang sempurna


pada terapi/rehabilitasi, over stress, kurang lentuk, dan
otot bekerja keras dalam suasana dingin
Ad. Strain

 Cedera yg terjadi pada kesatuan otot dan tendon


karena penggunaan berlebihan atau karena
peregangan yang berlebihan (over streching). Strain
menahun bila cedera tsb telah berlangsung dalam
waktu yg lama atau sering jg disebut cronic strain. Bl
cederanya terjadi secara mendadak pada jaringan
otot atau tendon dsebut Acute strain.

Ad. Sprain
Cedera pada ligamen akibat peregangan berlebihan.
Dibagi menjadi sprain ringan (grade 1), sedang (grade
2) dan berat (grade 3).
Ad. 1 Sprain Ringan

Sprain ringan ditandai adanya robekan pd beberapa


ligamen dengan sisa hematoma didalamnya tetapi
tanpa ada kerugian fungsional. Terapi. Rest, compres
dan minum obat analgesit bila diperlukan.

Ad. 2 Sprain Sedang


Sprain sedang ditandai dengan robekan pd sebagian
ligamen dan mengakibatkan penurunan fungsi
persendian yang ligamennya robek. Terapi: rest dan
compres lebih intensif n butuh waktu 2 minggu dan
pemberian obat anti nyeri.
Pertolongan Pertama
Strain dan Sprain
Diagnosa Awal
 Langkah diagnosa awal perlu dilakukan untuk
mengetahui cedera apa yang terjadi dan level
cederanya
 Hal ini berkaitan dengan penanganan dan

perawatan selanjutnya
Manfaat Diagnosa Awal
 Mengetahui derajat cedera yang terjadi
 Melokalisir tempat cedera
 Meyakinkan kondisi atlet apakah sudah sehat

dan normal atau belum


Metode tahanan untuk Strain
 Pada prinsipnya adalah kita melakukan
tahanan terhadap konstraksi otot pada satu
atau kelompok otot/tendon yaitu dengan cara
menahan bagian yang dekat dengan insersio
otot-otot tersebut
Sistematika pelaksanaan pengujian
tahanan pada strain
 Pada waktu konstraksi otot kita tahan
 Bila cedera pasien akan merasakan kesakitan di

tempat yang cedera (kita mengetahui letak


cedera)
 Melakukan palpasi pada bagian otot/tendon yang

dicurigai mengalami cedera


 Bila kita tekan sedikit pada bagian cedera pasien

akan merasakan nyeri


 Lakukan perabaan untuk mengetahui adanya

robekan (robekan pada otot ditandai adanya


cekungan yang dalam)
Metode tarikan untuk sprain
 Metode ini untuk mengetahui ligamen mana
yang mengalami cedera dan level cederanya
 Caranya dengan menarik ligamen yang
mengalami cedera, saat menarik ligamen yang
cedera pasien akan mengalami kesakitan
 Cara ini memang tidak terlalu akurat, akan
tetapi bisa dijadikan referensi untuk
pemeriksaan selanjutnya
 Caranya hampir sama dengan pengujian strain
(dilakukan palpasi dan perabaan)
Pertolongan pertama pada Strain dan
sprain
 Pada level (derajat) 1 atau ringan pasien
diistirahatkan (olahraganya dihentikan) dan
tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut
 Pada level (derajat) 2 atau sedang harus

segera dilakukan RICE dan imobilisasi


 Pada level (derajat) 3 atau berat pasien segera

lakukan RICE dan dirujuk ke RSU untuk dijahit


bila terjadi putus tendo/otot/ligamen
Ad.3 Sprain Berat

Ditandai dg robekan total pd ligamen atau pd ujung


melekatnya otot pada tulang/insertion. Akibatnya:
pendarahan inetrnal dalam ligament,ptpt, dan
persendian mengalami disfungsi atau instabilasi
persendian.

Ad. 4 Sprain Fracture


Ditandai dg adanya robekan pd ligamen dan
diikutidengan kerusakan sebagian tulang. Kondisi ini
disebut Avulsion Fracture. Akibat lanjutannya adalah:
cerai sendi jenis dislokasi dan sublukasi yang sangat
dipengaruhi oleh derajat robekan ligamentnya.
Ad. Rupture otot
Jenis cedera ini cenderung sulit diterapi dengan
tepat. Penyebabnya beragam: kurangnya
pemanasan, kelelahan, overstress, tingkat
ketegangan oot yg rendah, kurangnya
kelentukan dan otot terlalu bekerja keras dalam
waktu yang panjang.
Macam Rupture otot:
1. Distraksi rupture karena over streching atau
over use
2. Kompressi rupture karena trauma langsung
1. Distraksi Rupture sering terjadi pd olahraga yang dominan
eksplosif power dan berulang-ulang: soft ball, loncat jauh dllnya

Distraksi rupture sering terjadi pada otot hamstring (bulu tangkis dan
sepak bola). Terjadinya pada sekelompk otot atau sebagian kelompok
otot.
2. Kompressi rupture terjadi karena perkenaan secara langsung pd
otot dan biasanya dpt diamati secara langsung pd otot cedera
misalnya terjadinya hematoma dan disertai dengan pembengkakan.

Cedera karena over use


Terjadi lebih dominan krn faktor pembebanan yg berlebihan,
kesalahan dlm melakukan gerakan/teknik tertentu yg berlangsung
dalam jangka waktu lama.
Banyak terjadi pd olahraga endurance, bulu tangkis, tenis, sepak bola,
soft ball dllnya yang memungkinkan pengulangan teknik gerakan yg
sama dalam waktu yang lama.
Cedera inflamasi

Inflamasi respons tubuh thp cedera pd serabut


otot karena tahanan, pergerakan, pengulangan
beban atau beban berlebihan dan traumatic.
Gejala umum inflamasi:
1. Pembengkakan krn akumulasi cairan tubuh
2. Memerah krn peningkatan aliran darah
3. Peningkatan suhu tubuh
4. Kelainan fungsi
Cedera inflamasi dominan terjadi pada jaringan
lunak
Cedera inflamasi:
myositis, tenoperiostitis,tendonitis,fibrositis, kram dan
hematoma
Ad. 1 Myositis
Cedera ini sering terjadi pd otot paha, punggung dan
otot-otot sekitar lutut. Gejala umum: nyeri dan panas
dan sering mengalami kram otot. Terapinya: Kurangi
intensitas dan frkuensi latihan bahkan bla perlu
istirahat, kompres dingin dan panas.
Ad. Tenoperiostitis
Cedera pd otot dan tendon krn strain yg berulang.
Cedera ini sering trj pada siku, sendi lutut dan tendon
achilles (bulutangkis). Gejala umum:
pembengkakan,nyeri berulang terutma pd saat udara
dingin, dan permukaan cedera tidak rata.
Terapi : kompres dingin,taping, strapping dan bila
diperlukan diberikan obat anti inflamsi, injkesi steroid
dan operasi.
Ad.3 Tendonitis
Peradangan yg terjadi pd tendon karena pengulangan
teknik yang kurang tepat atau tepat skalipun secara
terus menerus dlm jangka waktu lama atau jg karena
iritasi mekanik yg menetap.
Cedera ini hampir mengenai semua tendon yg ada pada
tubuh kita sekalipun dominan pd cabang olahraga:
bulutangkis,golf,tennis,sepak bola, bola voli dllnya.
Gejala umum: nyeri yg hebat, krepitasi, pembengkakan
dan disfungsi gerak hingga tdk mampu bergerak.
Terapi: Rest, kompress, obat anti inflamasi, suntikan
steroid,taping dan operasi.
Ad.4 Fibrositis: cedera otot secara luas bahkan jg terjadi pd tendon
atau jaringan lunak di bawah kulit spt: daerah tengkuk,scapula dan
pinggang

Penyebab pasti fibrositis belum diketahui, tetapi


diduga berkaitan dengan:
1. Angin yg terus menerus dari satu arah.

2. Udara dingin dan lembab dalam waktu lama

3. Otot dan tendo terlalu lelah atau krn strain atau


sprain derajat 1.
4. Lokal infeksi: gigi berlubang

Terapi: terapi panas, massage, obat anti rematik


dan obat analgesic.
Ad.5 Kram atau kejang otot

Kram terjadi karena beberapa penyebab:


1. Kurang pemanasan sehingga suhu otot belum
sesuai
2. Peregangan yang berlebihan pd saat pemanasan.

3. Penurunan jumlah garam pd cairan tubuh krn


keringat keluar berlebihan
4. Perubahan suhu yg mendadak ke arah lebih tinggi
atau lebih rendah.
5. Pengaturan diet yg kurang tepat

6. Badan terlalu lelah sehingga tubuh mengalami


asidosis metabolik
Mekanisme terjadinya kram otot

1. Kram saat mulai latihan


2. Kram pada saat berlalri karena kita terlalu tinggi
mengangkat lutut
3. Selama berolahraga dalam intensitas tinggi.
4. Kejang setelah lama berlatih atau berolahraga krn
dehidrasi atau hipotermi
5. Kram sewaktu tidur biasanya terjadi pada otot betis dan
jari2 kaki atau tangan.
Pencegahan yg baik agar tdk trjadi kram : pemanasan
yg cukup dan cukup minum. Terapi bagi kram lakukan
streching untuk meraksasikan kontraksi otot yg berlebihan
dan beri spray untuk relaksan dan mencegah nyeri pada otot
yg kram.
Hematoma

Kumpulan darah di bawah jaringan lunak karena


benturan langsung saat berlatih atau saat bertanding.
Mekanisme: robek pada jaringan lunak (kulit, otot,
tendon dan ligament) yg disertai pecahnya pembuluh
darah shg terjadi pendarahan internal.
Awalnya hematoma berwarna kemerahan dan
berangsur akan berwarna kebiru-biruan krn proses
penguraian bekuan darah terutama Hb (hemosideria).
Terapi: istirahat, kompres dingin dan tempatkan
bagian yg hematoma lebih tinggi, terakhir beri
kompress panas saat menjelang penyembuhan.
 Cedera Pada Persendian
 Osteoarthitis (cedera pada tulang akibat
peradangan)
 Rhematoid arthritis
 Fraktur Patah tulang
 Dislokasi

Ad.1 Osteoarthritis
Cedera pd tulang yg disebabkan krn peradangan.
Gejala umum: nyeri, disfungsi gerakan
persendian,kekauan sendi pd pagi hari dan terjadi
sclerosis
Rhematoid Arthritis:peradangan pd sendi terutama
kaki dan tangan. Gejala umum: nyeri berulang,
pembengkakan, erosi tulang dan deformitas sendi

Pada kasus lainnya dapat mengenai mata (mata


menjadi kering), jantung dan dada dengan simptom
nyeri.
Peradangan sendi lebih dominan disebabkan
outoimun (sistem imu menyerang sendiri jaringan yg
membentuk sendi (lapisan penghasil minyak
sendi,ligamen, tendon dan tulang rawan).
Faktor risiko RA: merokok,terpapar bahan kimia asbes
atau silika,mengalami infeksi bakteri/virus dan cedera
pada tulang (dislokasi).
Terapi RA: konsumsi obat pereda sakit, konsumsi
obat steroid, terapi biologis, terapi fisik-
fisioterapi dan pembedahan

Fraktur (patah Tulang)


Fraktur banyak terjad pda cabor permainan yg
melibatkan banyak orang dan sangat
memungkinkan terjadi kontak langsung. Faktur
dibedakan menjadi 2: fraktur langsung dan
stress fraktur (kelelahan tulang sbg alat gerak
passif). Lokasi stress fraktur : Os. Fibula, Os. Tibia,
Metatarsal, calcaneus, Femur, humerus, perlvic,
dan vertebrae
Gejala umum fraktur: pembengkakan, radang lokal
yg hebat, perdarahan parsial, nyeri bl digerakkan,
deformitas,krepitasi dan penurunan fungsi

Terapi fraktur:
1. Tutupi fraktur yg terbuka dg bandaging
2. Lakukan immobilisasi dg splinting
3. Gantung pada bagian yg fraktur
4. Pembedahan
Ada beberapa metode penanganan fraktur yg
tdk sesuai dg medis tetapi banyak diminati oleh
masyarakat: bengkel tulang dllnya. Allahualam
Cedera pada Ligamen Persendian
a. sobekan sebagian: cedera ligamen yg menyebabkan
persendian masih stabil
b. Sobekan kompleks: cedera ligamen yg menyebabkan
persendian tidak stabil mis. Dislokasi dan sublukasi
Cedera ligamen dapat terjadi pd: lutut, pergelangan
kaki, dan persendian tangan. Yg paling dominan adalah
peersendian lutut dan paling sulit untuk diterapi.
Gejala umum: pendarahan krn memar, bengkak,
hemorragik, dan nyeri bl digerakkan.
Terapi:
1. Kompress es selama 20-30 menit utk mengurangi
bengkak. Lakukan 2-3 hr hingga bengkak hilang
2. Perban lutut yg cedera. 3. Obat anti nyeri 4. Operasi
 Cedera Karena Faktor Cuaca
 Blister/Lepuh (cedera karena suhu yang terlalu panas dan
penguapan tidak terjadi secara maksimal)
 Frostbite (Bekuan es di daerah pori-pori akibat suhu
terlalu rendah)
 Heat Cramps Kejang otot akibat aktivitas fisik di daerah
panas
 Hipotermia/suhu tubuh dibawah normal Cedera yang
apabila tubuh kita terlalu lelah/tidak mampu
membentuk energi
Pertolongan Pertama Pada Cedera
Olahraga
P3C pada cedera olahraga bertujuan utk mengurangi
rasa sakit dan perluasan cedera yg terjadi.
Langkahnya adalah dengan menerapkan RICE
R= Rest atau istirahat
I = Ice kompres dengan es utk mengurangi rasa nyeri
C = compression (penekanan dan kompres bsa dingin
atau panas).
E= Elevation (pengangkatan) agar aliran darah
lancar dan mencegah pembengkakan
10 JENIS CEDERA PALING SERING TERJADI
PADA OLAHRAGA

 1. Cedera otot pada Pergelangan kaki (Perlekatan dari 3


jenis tulang bertemu) sehingga sangat rawan terjadi cereda
olahraga
 A. Peregangan yang berlebihan
 B. Robekan otot dan pada tendon
 2. Cedera pada tulang kering/Shin splint: rasa nyeri terjadi
pada betis dan tulang kering bagian atas. Penyebabnya adalah
peradangan pada otot terutama pada gerakan melompat dan
berlari
3. Nyeri Pinggang atau cedera punggung bawah
terutama terjadi pada saat mengangkat beban
berat seketika, bersepeda, tenis, golf dan bisbol.

4. Cedera bahu sering terjadi pada para pemain


bulutangkis,bisbol, softball, basket, bola voli
5. Kram otot
6. Cedera Lutut
7. Cedera siku
8. Cedera Tendon Achilles
9. Cedera Hamstring
10. Gegar otak

Anda mungkin juga menyukai