Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI PEMBELAJARAN

IPS

ALFIAN G2G119027

Prodi IPS, Program Pasca Sarjana, Universitas Halu Oleo, Kendari


UNIT 5 KONTINJENSI UJI

VALIDASI UJI
• Validitas tes berarti bahwa tes mengukur apa yang seharusnya
diukur atau tes cocok untuk tujuan yang dimaksudkan. Ada
berbagai jenis validitas di antaranya adalah : validitas konten,
validitas wajah, validitas referensi-kriteria , dan validitas
prediktif.
1. VALIDITAS KONTEN

Validitas ini menunjukkan sejauh mana tes secara memadai dan


memadai mengukur keterampilan tertentu, komponen subjek,
fungsi item atau perilaku yang ditetapkan untuk diukur. Untuk
memastikan validitas konten dari suatu tes, konten dari apa tes
untuk menutup harus ditempatkan berdampingan dengan tes
itu sendiri untuk melihat korelasi atau hubungan. Tes harus
mencerminkan aspek-aspek yang harus dicakup dalam urutan
kepentingan yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
2. Validitas wajah

Ini adalah validitas yang tergantung pada penilaian


pengamat eksternal dari tes. Ini adalah tingkat di mana
tes muncul untuk mengukur pengetahuan dan
kemampuan berdasarkan penilaian pengamat eksternal.
Biasanya, validitas wajah mencakup seberapa jelas
instruksi, seberapa terstruktur item tes, seberapa
konsisten penomoran, bagian dan sub-bagian dll:
3. VALIDITAS REFERENSI-KRITERIA

Validitas ini melibatkan penetapan domain kemampuan pelajar


dan menentukan titik akhir untuk memberikan skala absolut.
Untuk mencapai tujuan ini, tes yang dibangun dibandingkan atau
dikorelasikan dengan kriteria, ukuran, atau penilaian luar. Jika
perbandingan berlangsung bersamaan, kami menyebutnya
validitas konkuren. Misalnya, tes Bahasa Inggris dapat
dibandingkan dengan tes Bahasa Inggris JAMB. Jika korelasinya
tinggi, yaitu r = 0,5 dan di atas, kami mengatakan tes bahasa
Inggris memenuhi kriteria yang dirujuk, yaitu uji JAMB, validitas.
Agar validitas yang direferensikan dengan kriteria untuk
4. VALIDITAS PREDIKTIF

Validitas prediktif menunjukkan tingkat pengujian


yang secara akurat memprediksi kinerja masa depan.
Sebagai contoh, jika kita berasumsi bahwa seorang
siswa yang berhasil dalam tes bakat matematika
tertentu harus mampu menjalani kursus fisika
dengan sukses, validitas prediktif akan tercapai jika
siswa berhasil dalam kursus.
CONTOH
1. HituNg rata-rata untuk kasus
X, dan kasus Y.
     JAWAB

           ∑X               75
X  =                 =                   =     7,5 
     N                 10

              ∑Y               80
Y  =                 =                   =     8,0 
     N                 10
2. Hitung produk ( XY ) untuk masing-masing
kasing dan jumlahkan

JAWAB
∑ XY = 102.0
3. Hitung jumlah x = ( X - X )2

•JAWAB
• X2 = ( X - X ) 2 = 124,50
4. Hitung jumlah Y2 = ( Y - Y )2

JAWAB
Y2 = ( Y - Y ) 2 = 144
 
5. TEMUKAN AKAR KUADRAT DARI (124.50) ( 144 )

JAWAB
124.50 X 144 = 17, 928
6. Kemudian bagi jawaban Anda dalam pertanyaan (ii) dengan
jawaban Anda dalam pertanyaan (v).

• 
JAWAB

Anda mungkin juga menyukai