0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas model dan tahapan perencanaan program penyuluhan pertanian yang terdiri dari 11 tahapan mulai dari pengumpulan data, analisis masalah, penetapan tujuan, perumusan alternatif, pelaksanaan hingga evaluasi. Tahapan tersebut bertujuan untuk merencanakan program penyuluhan yang efektif dengan melibatkan petani secara maksimal.
Dokumen tersebut membahas model dan tahapan perencanaan program penyuluhan pertanian yang terdiri dari 11 tahapan mulai dari pengumpulan data, analisis masalah, penetapan tujuan, perumusan alternatif, pelaksanaan hingga evaluasi. Tahapan tersebut bertujuan untuk merencanakan program penyuluhan yang efektif dengan melibatkan petani secara maksimal.
Dokumen tersebut membahas model dan tahapan perencanaan program penyuluhan pertanian yang terdiri dari 11 tahapan mulai dari pengumpulan data, analisis masalah, penetapan tujuan, perumusan alternatif, pelaksanaan hingga evaluasi. Tahapan tersebut bertujuan untuk merencanakan program penyuluhan yang efektif dengan melibatkan petani secara maksimal.
PENDAHULUAN • Pembangunan pertanian dilaksanakan untuk mewujudkan peningkatan ketahanan pangan, daya saing, dan peningkatan pendapatan/kesejahteraan petani. Kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan mendorong partisipasi masyarakat, sedangkan pemerintah berperan dalam memfasilitasi, mendorong, dan memberdayakan kemampuan dan kreatifitas masyarakat. Model Perencanaan Program Penyuluhan beberapa model pentahapan dalam perencanaan penyuluhan, antara lain dikemukan oleh : • Mardikanto (1993), menyimpulkan tahapan- tahapan dalam perencanaan penyuluhan sebagai berikut : 1. Pengumpulan data keadaan kegiatan pengumpulan data dasar (data base) yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan. data yang dikumpulkan mencakup: - Keadaan sumberdaya - Teknologi yang telah digunakan - Peraturan 2. Analisis dan evaluasi fakta-fakta
Kegiatan analisis data keadaan mencakup
kegiatan: – Analisis tentang deskripsi data keadaan – Penilaian atas keadann sumberdaya, teknologi, dan peraturan yang ada – Pengelompokan data keadaan 3. Identifikasi masalah upaya untuk merumuskan hal-hal yang tidak dikehendaki atau factor-faktor yang menyebabkan tidaktercapainya tujuan yang dikehendaki. 4. Pemilihan masalah yang ingin dipecahkan meliputi masalah umum dan masalah khusus 5. Perumusan tujuan-tujuan dan/atau sasaran- sasaran Dalam perumusan tujuan perlu diperhatikan agar sasaran yang hendak dicapai haruslah “realistis”, baik ditinjau dari kemampuan sumberdaya (biaya, jumlah dan kualitas tenaga) maupun waktu yang tersedia 6. Perumusan alternative pemecahan masalah Breadfield (1966) mengemukakan acuan untuk perumusan tujuan sbb: a. Pertimbangkan semua kemungkinan yang dapat diusahakan untuk memecahkan masalah. b. Kesampingkan pemecahan-pemecahan mesalah yang diluar kemampuan penyuluhnya sendiri atau diluar batas kewenangan lingkup kegiatan penyuluh. c. Rumuskan hasil atau sasaran kegiatan yang akan dapat dicapai dari setiap alternative pemecahan masalah, hal-hal tersebut atau yang lebih dikenal dengan analisis SWOT: • Strenghts atau kekuatan-kekuatan/potensi • Weakness atau kendala yang akan dihadapi jika alternative tersbut akan dilaksanakan. • Opportunities atau peluang/kesempatan- kesempatan yang tersedia • Threats atau ancaman-ancaman/resiko-resiko yang harus dihadapi jika alternative tersebut akan dilaksanakan. 7. Penetapan cara mencapai tujuan (rencana kegiatan) Merupakan suatu perumusan rencana kegiatan yang hendak dilakukan dalam rangka pemecahan masalah demi tercapainya tujuan-tujuan yang dikehendaki 8. Pengesahan program penyuluhan Sebelum program penyuluhan yang telah dirumuskan akan dilaksanakan, terlebih dahulu harus memperoleh pengesahan, agar dalam pelaksanaannya benar-benar mampu memecahkan masalah yang dihadapi, mencapai tujuan yang diinginkan, memenuhi kebutuhan yang dirasakan, serta memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat sasarannya. 9. Pelaksanaan kegiatan • Masalah utama yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan kegiatan adalah harus memperoleh harus memperoleh partisipasi sebesar-besarnya dari masyarakat sasaran. Tidak hanya dalam pengertian memperoleh sumbangan input (dana, tenaga, sarana, peralatan), tetapi juga partisipasi dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan, pemeliharaan hasil-hasil yang dapat dicapai, serta partisipasi masyarakat dalam ikut menikmati hasil-hasil yang dicapai. 10. Perumusan rencana evaluasi Rencana evaluasi harus mencakup: • Evaluasi awal (perencanaan), evaluasi selama pelaksanaan kegiatan dan evaluasi akhir. • Evaluasi fisik dan non-fisik (pengelolaan administrasi dan keuangan) • Evaluasi tujuan dan proses untuk mencapai tujuan baik yang berkaitan dengan sasaran fisik maupun non-fisik. 11. Rekonsiderasi • kegiatan yang dilakukan untuk mempertimbangkan kembali rumusan perencanaan program yang ada, baik yang dilakukan sebelum pelaksanaan, maupun selama proses pelaksanaan kegiatannya. KESIMPULAN • Metode penyusunan rencana program penyuluhan pada hakikatnya memuat komponen situasi, masalah, tujuan, dan cara untuk mencapai tujuan. Dalam pemilihan model yang akan digunakan pada perencanaan program penyuluhan harus mempertimbangkan keadaan sasaran dan lingkungannya. Dengan menggunakan model perencanaan penyuluhan yang tepat, diharapkan akan menghasilkan manfaat yang optimal bagi pembangunan pertanian untuk ke depannya.