Anda di halaman 1dari 16

Ishikawa Diagram

Fishbone Diagram
Cause and effect Diagram
Latar Belakang
1. Adanya produk yang ditolak konsumen di pasar
2. Adanya produk cacat sebelum dijual ke pasar
3. Adanya proses produksi yang gagal, sehingga produk
tdk terbentuk

Akibat :
1.Kerugian karena tidak laku
2.Membengkaknya HPP (jika masih bisa diproduksi lagi)
3.Kerugian biaya angkut/sosial sebagai akibat dari polusi
limbah karena kerusakan
Dr. Kaoru Ishikawa (Profesor Univ of Tokyo)
• Mengajukan sistem pemecahan masalah mutu
dengan melibatkan setiap orang yang terlibat dalam
proses produksi melalui menelusuri gejala ke bagian
hulu
• Berhasil menyadarkan setiap karyawan di
perusahaan manufaktur Jepang, shg membantu
keberhasilan pengembangan industri di Jepang
• Sebagai kelanjutan dari adanya Gugus Kendali Mutu,
GKM adalah sekelompok kecil karyawan (3 - 8 orang)
dari unit kerja yang sama dengan sukarela secara
berkala dan berkesinambungan mengadakan
pertemuan untuk melakukan alat kendali mutu dan
proses pemecahan masalah.
Posisi Ishikawa Diagram dalam Manajemen Mutu :
Ishikawa Diagram merupakan salah satu alat analisis
yang digunakan dalam upaya meningkatkan mutu atau
pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam
konteks Quality Improvement Team

The 7 QC Tools, adalah :


1. Checksheet
2. Pareto Diagram
3. Histogram
4. Scatter Diagram
5. Control Chart
6. Graphs
7. Ishikawa Diagram/fishbone diagram
Apakah Ishikawa Diagram itu ?
• Fishbone diagram atau Ishikawa diagram atau cause
and effect diagram atau diagram tulang ikan
(fishbone diagram) adalah salah satu Quality Control
tools yang memudahkan identifikasi suatu masalah
dalam produksi.
• Fishbone diagram adalah satu-satunya quality
control tool yang menggunakan data verbal (kualitatif)
dan bukan menggunakan data numerik dalam
penyajiannya.
• Ishikawa diagram adalah suatu diagram yang
menunjukkan hubungan sebab-akibat. Berkaitan
dengan pengendalian proses statistikal, Ishikawa
diagram digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor
penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat)
yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebabnya.
• Alat bantu ini menggambarkan tentang suatu kondisi
”penyimpangan mutu” yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam penyebab yang saling
berhubungan.
• Berbeda dengan alat-alat bantu lainnya, karena
penggunaannya lebih efektif bila dilakukan dalam
konteks kelompok, sehingga alat bantu ini sering
diidentikkan dengan kegiatan kelompok.
• Manfaat Ishikawa diagram dapat dipergunakan
untuk kebutuhan-kebutuhan berikut:
a.Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari
suatu masalah
b.Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi
suatu masalah
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian
fakta lebih lanjut
Bagaimana Ishikawa Diagram dibangun ?
Berangkat dari adanya Masalah/Gejala penyimpangan
mutu produk/jasa
• Untuk menentukan adanya masalah mutu, tetap
mendasarkan data numerik (angka)
• Yang dijadikan sebagai data adalah produk/jasa yang
telah dihasilkan

Keuntungan :
1.Data yang diperoleh riil/nyata, sebenarnya (tidak menipu)
2.Dapat dijadikan sebagai evaluasi atas kesalahan
3.Dapat dikembangkan sistem pengendalian proses, agar
produk stabil
4.Dapat dikembangkan metode-metode baru sebagai
upaya perbaikan lebih lanjut
Langkah membuat Fishbone diagram
(teknik wawancara mendalam)
1. Menentukan masalah
2. Menggambar garis dan di depannya ada suatu kotak
(gejala/masalah yang diteliti)
Masalah
3. Menentukan sebab-sebab utama
4. Menuliskan penyebab utama (dalam kotak) yang
dihubungkan ke garis panah utama
Manusia Metode

Masalah

Masukan Lingkungan
5. Menuliskan penyebab kecil di sekitar penyebab utama
dan menghubungkan dengan penyebab utama

Manusia Metode

Masalah

Masukan Lingkungan

6. Menentukan sebab-sebab potensial dari


permasalahan dan menentukan penyebabnya
demikian seterusnya sampai diperoleh akar
masalahnya
7. Merumuskan pemecahan yang tepat dengan
wawancara mendalam dan diskusi dengan responden
(orang yang mengerjakan kesalahan)
Bgmn Menentukan Penyebab Utama ?
Tergantung masalah yang dianalisis
Faktor penyebab masalah manufaktur :
1.Manajemen
2.Mesin
3.Sumberdaya Manusia
4.Bahan
5.Metode
6.Lingkungan
7.Modal
8.Teknologi
Dapatkah Fishbone Diagram digunakan dalam upaya
memperbaiki produk-produk pertanian yang identik
diusahakan tanpa pencatatan/dokumentasi yg baik?

Balai Benih Lulus Tani (Memproduksi bibit Durian Otong)


Tidak ada data tentang jumlah dan jenis kerusakan bibit ?
Solusi
Data dibangkitkan dengan mengidentifikasi bibit cacat dari
bibit yang akan dijual, misal : mengambil 1000 bibit
Metode Cluster Systematic Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam 10 cluster
Pengambilan sampel utk masing-masing cluster diambil
secara systematic random sampling 10
Sehingga memiliki 100 sampel yang akan diketahui jenis
dan jumlah bibit cacat
Contoh Gambar Fishbone Diagram

Man Metode
Kurangnya pengawasan terhadap
kutu loncat dan ulat daun Keterlambatan penggunaan
pestisida
Kurangnya pemahaman terhadap
Keterlambatan hama dan penyakit Kurangnya pengawasan
penanganan hama dan pemeliharaan
Kurangnya pengetahuan dalam
dan penyakit memperkirakan pertumbuhan Penaganan hama dan penyakit
tanaman lambat
Kurang teliti memperkirakan Keterlambatan penggunaan Tempat naungan bibit yang
kepadatan media tanam pada tiang penyangga tanaman Kualitas Bibit
tidak merata
polybag Durian Varietas
Otong

Keterbatasan akan air Terpaan angina yang


kencang
Kondisi kesehatan bibit Musim kemarau
Kekurangan pupuk P durian varietas Otong berkepanjangan
dan K kurang terjaga
Cuaca yang tidak dapat
Kurang lengkapnya diprediksi
ketersediaan pestisida
Material Environment
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai