Anda di halaman 1dari 9

Langkah Kerja : SOP GMP

1. Pastikan Weighbridge siap pakai dan terkalibrasi.


2. Pastikan Jaringan Komputer (LAN) sudah berfungsi normal dengan melihat status indikasi pada
LED (hijau dan blinking berarti siap pakai, merah berarti tidak siap pakai).
3. Pengoperasian Penimbangan Tebu
a. Truk tebu naik keatas Weighbridge In dan meminta sopir untuk turun, dan memberikan Tiket
Lapangan kepada operator Weighbridge In.
b. Operator Weighbridge In memasukan data seperti No tiket, Blok areal, Kode Harvesting,
Kontraktor, dan beratnya ke dalam computer.
c. Operator Weighbridge In melihat berat kotor (Bruto) pada monitor computer atau indicator
Timbangan kemudian mencatat beratnya pada tiket lapangan dan diberi cap (stempel).
d. Mobil truk kosong menuju Weighbridge Out untuk ditimbang bersih (Netto).
e. Truk tebu naik keatas Weighbridge Out dan meminta sopir untuk turun.
f. Operator Weighbridge Out memasukan No tiket lapangan untuk pemanggilan data
penimbangan sebelumnya (Berat Kotor/Bruto).
g. Operator melihat display Monitor Komputer dan mencatat berat tebu yang diangkat pada
tiket lapangan 3 rangkap serta print out hasil penimbangan 3 rangkap.
h. Satu lembar tiket lapangan dan print out hasil penimbangan warna putih (asli) untuk
diberikan kepada Plantation (Harvesting).
4. Apabila ada kesalahan dalam memasukkan data maka perbaikan data base hanya dilakukan
oleh team IT karena harus keluar dari program aplikasi CWS.

SOP Pengoperasian Timbangan TBS (RSPO)


Posted on Desember 11, 2013 by ivanemmoy
1. Tujuan
Untuk menjamin bahwa bahan yang ditimbang (diantaranya TBS, Kernel dan CPO) di st. weight
bridge di PKS tidak ada kesalahan dalam penimbangan yang dilakukan secara benar dan teliti
2. Tanggung Jawab
3. Petugas security, petugas WB, Logistik, KTU dan Mill Manager
4. 3. Ruang Lingkup
5. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mulai dari pos security, st. weight bridge dan st. sortasi.
6. 4. Prosedur
4.1. Sebelum Penimbanganp
Petugas WB membaca buku laporan timbangan untuk mendapatkan informasi dari kondisi
sebelumnya.
1. Petugas WB memastikan bahwa plateform timbangan dalam keadaaan bersih dan bebas dari
lumpur/benda lain yang menempel antara plateform dan dinding beton jembatan timbang.
2. Petugas WB memastikan bahwa instalasi kabel komputer, load cell dan UPS terpasang
dengan baik dan aman.
4.2. Pengoperasian Komputer Timbangan
1. Petugas WB harus memastikan terlebih dahulu bahwa arus listrik dalam kondisi stabil
sebelum menghidupkan komputer.
2. Petugas WB harus memastikan bahwa komputer harus dimatikan dan semua perangkat
server yang terhubung dengan arus listrik harus dicabut pada saat arus listrik tidak stabil
atau kondisi cuaca hujan.
3. Tidak boleh menggunakan UPS jika alat sudah memberikan alarm tanda arus hampir habis
pada saat tidak ada arus listrik.
4. Pastikan semua peralatan kerja (komputer, instalasi arus listrik, perangkat server, printer,
meja dan kursi kerja, dsb) dalam kondisi aman sebelum memulai pekerjaan.
4.3. Proses Penimbangan
1. Supir menyerahkan surat pengantar TBS ke pos security untuk kemudian petugas security
mencatat di buku ekspedisi : Nama supir dan tanggal masuk. Petugas Security dan
weighbrisge mengetahui TBS yang bersertifikat RSPO dari kebun-kebun yang telah
bersertifikat RSPO dan non-RSPO dengan membawa surat pengantaran TBSnya.
2. Petugas security menyerahkan kembali SP TBS kepada supir beserta nomor antrian.
3. TruckTBS dipanggil masuk oleh petugas security sesuai dengan nomor antrian.
4. Truck TBS masuk ke jembatan timbang secara perlahan-lahan dengan terlebih dahulu
petugas WB memastikan indicator timbangan berada pada posisi 0 (nol).
5. Supir truck beserta penumpang turun dari truck dan menyerahkan SP-TBS kepada petugas
WB. Pastikan pada saat penimbangan, tidak ada lagi beban selain muatan truck.
6. Petugas timbangan menginput / memasukkan data ke program timbangan, dengan terlebih
dahulu menanyakan ke sopir nomor Polisi kendaraan (agar tidak terjadi kesalahan timbang
karena perbedaan antara nomor polisi kendaraan pada SP TBS dengan No Polisi kendaraan
actual yang di timbang). Petugas timbangan dapat mengidentifikasi TBS yang bersertifikat
RSPO dan yang tidak bersertifikat RSPO dari kebun yang membawa surat pengantar TBSnya.
Dan dari kuantitas TBS RSPO dan Non-RSPO akan dicatat berdasarkan produksi harian
CPO/PK sesuai dengan kondisi yang ada.
7. Petugas WB melakukan penginputan data
8. (Jelaskan prosespenginputan data)
9. Form timbangan kemudian diserahkan kepada supir untuk selanjutnya dibawa ke sortasi
10.TBS kemudian dibongkar dan disortir di Bagian sortasi oleh petugas sortasi.
11.Truck TBS kemudian masuk ke timbangan secara perlahan-lahan, dengan terlebih dahulu
petugas timbangan memastikan indicator timbangan pada posisi 0 (NOL).
12.Supir truck beserta penumpang turun dari truck dan menyerahkan form timbangan dan
berita acara sortasi kepada operator timbangan.
13.Petugas timbangan menanyakan kepada sopir kendaraan nomor Polisi kendaraan tersebut.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kendaraan yang akan di timbang adalah
kendaraan yang sesuai dengan dokumen yang diberikan.
14.Petugas timbangan harus memastikan bawa sopir truck beserta penumpangnya sudah turun
dari kendaraan dan posisi kendaraan di jembatan timbang sudah sesuai ketentuan
15.Petugas timbangan melakukan penimbangan ke II
16.Aplikasi program timbangan
17.Petugas WB menginput data dari berita acara sortasi.
18.Data yang telah di input kemudian di save dan mencetak slip timbangan / hasil timbangan.
19.Petugas timbangan harus memastikan kesesuaian aplikasi program penimbangan dengan
kondisi actual kendaraan yang di timbang. Jika ada kesalahan, segera lapor kepada Bagian
Logistik/KTU/Mill Manager.
20.Petugas timbangan akan memberikan cap stempel CSPO/CSPK (Dengan nomor sertfikat
RSPO) di timbangan ke dalam tiket dan surat jalan setelah ditimbang maka CSPO/CSPK akan
dikirm ke pabrik refinery.
4.4. Selesai Pekerjaan
1. Petugas WB memastikan bahwa semua perangkat komputer telah dimatikan sesuai dengan
prosedur.
2. Petugas WB membuat laporan harian penerimaan TBS dan pemasaran.
3. Petugas WB memastikan bahwa tidak ada kabel yang masih terhubung dengan arus listrik,
perangkat computer dan email.
4. Petugas WB memastikan bahwa semua pemakaian energi telah dimatikan dan merapikan
meja kerja sebelum meinggalkan tempat kerja serta mengunci pintu dan jendela dengan
benar.
5. Pertimbangan Lingkungan Hidup dan K3
1. Menjaga tempat kerja selalu bersih dari sampah
2. Petugas harus menjamin bahwa tugasnya dilaksanakan secara penuh perhatian terhadap K3
3. Waktu pergantian Shift tempat kerja masing masing harus dalam keadaan bersih dan
tempat sampah harus dikosongkan/ bersih.
4. Pada setiap saat mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat
ditimbulkan oleh kegiatan Anda:
Emisi udara,
Pencemaran ke badan air/sungai,
Pengelolaan sampah,
Pencemaran tanah / lahan,
Pemakaian sumber daya alam
Isu lingkungan hidup lokal yang lain.
Bahan2
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB.
1. Melakukan penimbangan masuk dan keluar atas kendaraan angkutan MKS/IKS/TBS dan
kendaraan angkutan lainnya.
2. Memastikan kendaraan dalam keadaan siap untuk di timbang.
3. Melaporkan secepat mungkin kepada bagian teknik jika timbangan tidak dapat berfungsi
dengan baik.
4. Membuat rekapitulasi data timbangan menurut pabrik dengan data timbangan menurut
pihak ketiga.
KRITERIA KEBERHASILAN.
1. Tingkat kerusakan jembatan timbang, komputer jembatan timbang dan perlengkapan
penunjang lainnya yang ada dibawah pengawasannya.
2. Ketepatan hasil penimbangan di pabrik.
3. Laporan-laporan yang tepat waktu.
Bahan 3

STANDART OPERASI PROSEDUR ( SOP ) STASIUN TIMBANGAN di Pabrik Kelapa Sawit


Posted on 3 January 2011 | 1 Comment
1. Persiapan Kerja
a. Periksa keadaan timbangan dan peralatan kerja
b. Operator bekerjasama dengan petugas untuk memeriksa seputar stasiun timbangan
termasuk lantai bawah jembatan timbang.
c. Periksa kondisi load cell, harus dalam kondisi baik.
d. Periksa keberadaan computer harus lengkap dengan printer.
e. Periksa kabel kabel dibawah timbangan harus dalam keadaan kering dan tidak ada yang
putus.
f. Periksa kertas, karbon, dan alat tulis termasuk persediaan segel untuk Cpo & kernel.
g. Pastikan dijembatan timbangan tidak ada kotoran seperti, tanah dan benda benda asing
yang mengganggu operasional timbangan.
2. Start Pengoperasian
a. Pasang semua kabel kabel konektor dengan benar.
b. Hidupkan UPS
c. Hidupkan computer dan pastikan tanggal dan jam dilayar monitor harus sama dengan
tanggal hari ini. Jika ada kelainan settinglah tanggal dengan menyelipkan data dan buatlah
tanggal yang benar, jika timbul masalah laporkan kepada admin.
d. Pastikan pada setiap penimbangan indicator menunjukkan zero.
e. Memastikan mobil yang ditimbang tepat berada diatas jembatan timbang.

3. Penimbangan
1. Penimbangan TBS
Melakukan penimbangan dengan benar sebagai berikut :
a. Setiap kendaraan angkutan TBS harus menyerahkan SP (Surat Pengantar) Supplier sebelum
ditimbang dengan data sebagai berikut : tanggal, no lokasi, asal supplier. Dan sebelumnya sopir
harus melapor kepada security untuk pengaturan TBS masuk.
b. Lakukan penimbangan, pertama sopir harus turun
c. Masukkan data pada saat timbang pertama.
d. Pada saat dimonitor menerangkan apakah data sudah benar? periksa secara visual, pastikan
sopir sudah turun dari kendaraan dan tidak ada lagi yang mengganggu pada saat penimbangan.
Lalu tekan enter.
e. Tuliskan berat pertama pada kolom surat pengantar dengan jelas
f. Lakukan penimbangan kedua setelah TBS dibongkar dengan memasukkan data kendaraan
dengan benar.
g. Pada saat penimbangan kedua, sopir harus turun dari atas kendaraan sebagaimana
penimbangan pertama.
h. Mencetak tiket hasil timbangan dengan copy 1 x 4 lembar untuk :
1 lembar tiket warna hijau untuk sopir angkutan TBS
1 lembar tiket warna putih untuk kantor pusat
1 lembar tiket warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar tiket warna kuning untuk arsip kantor
i. Semua angkutan diperlakukan sama.
j. Mencatat data penimbangan pada buku timbangan.
k. Memeriksa kembali buku catatan data timbangan TBS pada saat akan tutup timbangan.

2. Menimbang CPO
Melakukan penimbangan setiap tangki CPO dengan benar sebagai berikut :
a. Mobil tangki datang ke area pabrik.
b. Sopir mobil tangki CPO mendaftar ke pos security untuk meminta/ mengambil surat izin
pengisian.
c. Pemeriksaan oleh petugas security terhadap mobil tangki supaya dalam kondisi bersih isi
dalam tangki sebelum tahap pengisian dilakukan, apabila isi dalam tangki kotor, sopir mobil
tangki diminta untuk membersihkannya dan bila tidak ditaati maka tidak boleh memasuki area
perusahaan.
d. Sopir mobil tangki CPO menyerahkan surat izin pengisian dan surat DO dari
perusahaan/angkutan yang ditunjuk sebagai mitra dalam expedisi/ pengangkutan CPO kepada
Staff kantor/krani produksi untuk dilakukan pengecekkan lebih lanjut dan ditanda tangani oleh
yang berwenang.
e. Sesudah administrasi selesai, surat izin pengisian dan surat DO dari expedisi/ pengangkutan
diserahkan kebagian timbangan dan diperiksa oleh Staff timbangan/pengawas timbangan.
f. Penimbangan mobil tangki CPO dilaksanakan dengan pengawasan petugas security
ditimbangan untuk memperlancar dan menghindari kecurangan pada saat mobil tangki CPO
ditimbang dan pastikan pada saat penimbangan sopir harus turun dan amati kebenaran berat
tangki kosong.
g. Masukkanlah data yang dibutuhkan dengan benar sebagai berikut :
No Polisi
Nama angkutan
Tujuan
No DO
Tanggal DO
No SPB
Tanggal SPB
No segel
Kadar air , kotoran dan FFA
h. Mobil tangki CPO masuk ke area pengisian sesuai dengan nomor antri kedatangan mobil
tangki tersebut.
i. Drainase CPO dari tangki timbun sampai bersih( dilakukan oleh petugas pengisian/despacth )
sebelum dilakukan pengisian kemobil tangki disaksikan oleh Staff kantor/krani produksi. Stock
Cpo yang tidak dapat di ambil ( stock mati ) dari Storage tank No. 1 (500 ton ) 15 ton dan
storage No. II ( 1.000 ton ) 30 ton.
j. Pengisian CPO ke mobil tangki dilakukan
k. Setelah mobil tangki CPO diisi kemudian ditimbang untuk mengetahui berapa muatan yang
akan dibawa oleh mobil tangki tersebut dan pastikan pada saat penimbangan sopir harus
turun.
l. Setelah timbang kedua tiket penimbangan diprint 4 rangkap dari SPB diprint 4 rangkap
sebagai :
1 lembar tiket warna putih untuk sopir angkutan CPO
1 lembar tiket warna hijau untuk kantor pusat Jakarta
1 lembar tiket warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar tiket warna kuning untuk kantor
m. Petugas security kemudian menyegel mobil tangki setelah selesai ditimbang dan sebelum
berangkat/meninggalkan area pabrik.
n. Sopir mobil tangki mengambil surat bukti timbang/surat jalan dari petugas timbangan dan
diserahkan kepad Staff kantor/Krani produksi untuk menyelesaikan administrasinya dan
ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang.
o. Setelah surat jalan/administrasi selesai dan segel sudah terpasang mobil tangki CPO
dipersilahkan untuk diperiksa dipos security untuk memastikan segel dan kelengkapan surat
jalan lengkap.
p. Mobil tangki CPO diperkenankan meninggalkan area pabrik.

3. Penimbangan Inti ( Kernel )


Melakukan penimbangan truck inti ( kernel ) dengan benar sebagai berikut :
a. Mobil truck kernel ( inti ) masuk ke area pabrik.
b. Sopir mobil truck kernel ( inti ) mendaftar ke pos security untuk meminta/ pengambilan
surat izin pengisian
c. Pemeriksaan oleh petugas security terhadap mobil truck supaya dalam kondisi bersih isi
dalam truck sebelum tahap pengisian dilakukan ( apabila isi dalam bak truck kotor, sopir mobil
truck diminta untuk membersihkannya dan bila tidak ditaati maka tidak boleh memasuki area
perusahaan.
d. Sopir mobil truck kernel/inti menyerahkan surat izin pengisian dan surat DO dari perusahaan
angkutan yang ditunjuk sebagai mitra dalam expedisi/pengangkutan kernel kepada Staff
kantor/Krani produksi untuk dilakukan pengecekkan lebih lanjut dan ditanda tangani oleh
pejabat yang berwenang.
e. Sesudah administrasi selesai surat izin pengisian dan surat DO dari expedisi/ pengangkutan
diserahkan kebagian timbangan dan diperiksa oleh Staff timbangan/pengawas timbangan
f. Penimbangan mobil truck kernel/inti dilaksanakan dengan pengawasan petugas security
ditimbangan untuk memperlancar dan menghindari kecurangan pada saat mobil ditimbang
dan pastikan pada saat penimbangan pertama sopir truck harus turun.
g. Ketikkan data yang dibutuhkan dengan benar sebagai berikut :
No polisi
No DO dan Tanggal DO
No SPB dan Tanggal SPB
Nama angkutan
Tujuan
Data kadar air dan kotoran
No segel
h. Mobil truck kernel/inti masuk ke area pengisian sesuai dengan nomor antri kedatangan
mobil ke area perusahaan.
i. Pengisian kernel/inti ke mobil truck dilakukan.
j. Setelah mobil truck kernel diisi kemudian ditimbang untuk mengetahui berapa muatan yang
akan dibawa oleh mobil truck tersebut. Dan pastikan pada saat penimbangan kedua, sopir
truck harus turun.
k. Mencetak/print tiket penimbangan inti ( kernel ) 4 rangkap :
1 lembar tiket warna putih untuk sopir angkutan kernel/inti
1 lembar tiket warna hijau untuk kantor pusat Jakarta
1 lembar tiket warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar tiket warna kuning untuk arsip kantor
Disertakan beberapa surat diantaranya :
1. Berita acara pemeriksaan sample 3 rangkap :
1 lembar warna putih untuk sopir
1 lembar warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar warna kuning untuk arsip kantor.
2. Surat jalan terdiri dari 3 rangkap :
1 lembar warna putih untuk sopir
1 lembar warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar warna kuning untuk arsip kantor
l. Petugas security kemudian menyegel mobil truck kernel setelah selesai ditimbang dan
sebelum berangkat/meninggalkan area pabrik.
m. Sopir mobil truck kernel mengambil surat bukti timbang/surat jalan dari petugas timbangan
dan diserahkan kepada staff kantor/krani produksi untuk menyelesaikan administrasinya dan
ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang.
n. Setelah surat jalan/administrasi selesai dan segel sudah terpasang mobil truck kernel
dipersilahkan untuk diperiksa di pos security untuk memastikan segel dan kelengkapan surat
jalan lengkap.
o. Mobil truck kernel dipersilahkan meninggalkan area pabrik.

4. Penimbangan Solar
Penimbangan tangki solar dengan benar adalah sebagai berikut :
a. Tangki yang akan ditimbang harus dilengkapi SPB yang benar
b. Saat penimbangan sopir harus turun
c. Pastikan data datanya benar seperti :
No polisi
No SPB / Faktur
d. Keterangan jumlah liter
e. Setelah timbangan pertama faktur diserahkan kepada petugas gudang yang bertugas dalam
penerimaan solar.
f. Penimbangan kedua setelah tangki kosong, sopir harus turun saat ditimbang.
g. Mencetak 1 x 4 hasil penimbangan setelah ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang.
1 lembar tiket warna putih untuk arsip Purchasing
1 lembar tiket warna hijau untuk sopir/suplier
1 lembar tiket warna merah untuk arsip gudang
1 lembar tiket warna kuning untuk arsip kantor/timbangan

5. Penimbangan penerimaan gudang seperti CaCo3, semen , pasir


a. Penimbangan kendaraan untuk material gudang sopir harus turun untuk penimbangan
pertama dan penimbangan kedua.
b. Mencetak hasil penimbangan 1 x 4 setelah ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang .
1 lembar tiket warna putih untuk arsip Purchasing
1 lembar tiket warna hijau untuk sopir/suplier
1 lembar tiket warna merah untuk arsip gudang
1 lembar tiket warna kuning untuk arsip kantor/timbangan

6. Penimbangan Abu Janjangan


Melakukan penimbangan truck abu janjangan dengan benar sebagai berikut :
a. Truck yang akan memuat abu janjangan harus menyerahkan DO yang syah sebelum
ditimbang dan juga truck harus periksa oleh satpam/security terlebih dahulu.
b. Setelah kondisi truck benar benar bersih berikutnya sopir truck diberi surat izin pengisian
abu janjangan.
c. Pada saat timbang pertama sopir truck harus turun.
d. Ketikan data yang dibutuhkan dengan benar sebagai berikut :
No polisi
No DO dan Tanggal DO
No SPB dan Tanggal SPB
Nama angkutan
Tujuan
e. Penimbangan kedua, setelah truck memuat janjangan kosong sopir harus turun
f. Mencetak/print tiket penimbangan abu janjangan 4 rangkap setelah ditanda tangani oleh
pejabat yang berwenang:
1 lembar tiket warna putih untuk sopir angkutan abu janjangan
1 lembar tiket warna hijau untuk kantor pusat Jakarta
1 lembar tiket warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar tiket warna kuning untuk arsip kantor
Disertakan Surat jalan 3 rangkap :
1 lembar warna putih untuk sopir/angkutan
1 lembar warna merah untuk arsip timbangan
1 lembar warna kuning untuk arsip kantor
g. Setelah surat jalan administrasi selesai dipersilahkan untuk diperiksa dipos security, bila
tidak ada masalah mobil truck pengangkut abu janjangan dipersilahkan meninggalkan area
pabrik.

Bahan 4

4. Mencetak laporan penimbangan pada saat akan tutup timbangan :


a. Mencetak laporan seluruh data penimbangan menjelang tutup timbangan
b. Memeriksa laporan yang dicetak, perbaiki jika ada yang salah.
c. Mengarsipkan laporan
5. Mematikan timbangan
a. Rapikan alat alat kerja distasiun timbangan
b. Push off computer dan print
c. Switch off UPS dan stabilizer
d. Lepaskan Cok conection induk dari UPS semua mesin timbangan
e. Kunci jendela dan laci laci, matikan AC, lampu, dan pintu timbangan dipastikan terkunci.
6. Kebersihan dan pelayanan
a. Memelihara dan menjaga agar stasiun timbangan tetap bersih
b. Operator bekerjasama dengan petugas timbangan setiap saat siaga dan berada distasiun
timbangan pada saat jam dinas.
c. Menjaga kerahasiaan intern perusahaan yang dianggap tidak layak diketahui pihak lain.
7. Prinsip kerja jembatan timbang (WEIGH BRIDGE)
8. Prinsip kerja Jembatan timbang adalah dengan menggunakan Load Cell yang dikalibrasi
setiap dua minggu sekali. Load Cell akan mengirimkan sinyal digital ke avery berker.
Jembatan timbang juga harus selalu dilakukan check weigh bridge setiap 6 bulan sekali.
Tujuan dari pada check weigh bridge timbangan adalah agar timbangan tetap akurat. Check
weigh bridge timbangan dilakukan oleh Pusat (Jakarta) dan Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG) menggunakan batu timbang seberat 10000 kg. Orang dari pusat yang melakukan
check weigh bridge ini disebut OLC (Oil Loss Control).
9.
10.2.1.3 Masalah dan solusi dalam stasiun jembatan timbang
11.Ada beberapa kendala yang terjadi dalam melakukan proses timbangan diantaranya:
12.a. Apropal
13.Apropal terjadi karena kesalahan dalam berkendara saat memasuki area jembatan timbang
yang mengakibatkan bruto sama dan tara sama. Artinya adalah berat kosong truk melebihi
berat kosong truk yang telah masuk dalam data pabrik yang dikarenakan supir truk
menambahkan beberapa tambahan beban dalam truknya. Hal ini dapat diselesaikan dengan
cara staf KTU datang keruang operator timbangan kemudian membuka data dengan
password khusus KTU untuk mengubah data dengan berat yang sebenarnya dan supir yang
melakukan kesalahan ini dikenakan sanksi.
14.b. Petir dan hujan
15.Jembatan timbang yang dilengkapi dengan system komputerisasi secara otomatis dapat
terganggu apabila terjadi petir dan hujan, sehingga kegiatan dalam statiun jembatan
timbang dihentikan, dikhawatirkan mengganggu jaringan system komputerisasi yang telah
ada serta dapat mempengaruhi hasil penimbangan karena load cell sangat sensitif terhadap
perubahan yang terjadi.
16.c. Mesin truk tetap hidup
17.Masalah ini sering terjadi dikarenakan ada beberapa truk pengangkut yang tidak bisa
dihidupkan kembali saat mesin mati. Hal ini dapat menyebabkan hasil timbangan tidak
akurat dan dapat merusak load cell akibat getaran dari mesin truk pada saat penimbangan.

Anda mungkin juga menyukai