Anda di halaman 1dari 169

Sistem Manajemen Mutu

Pelayanan Transportasi & Logistik


OSMAN AROFAT
08129304051
arofat812@gmail.com
2019
Precision and accuracy is a must
in quality & competency
Daya Saing Usaha

Daya saing adalah Kemampuan berkelanjutan suatu usaha untuk


mempertahankan kuantitas input dan output yang berkualitas dan
yang relevan untuk saat ini dan masa depan, mencakup indikator:
(1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya,
(2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya,
(3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan
(4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.
DAMPAK GLOBALISASI BAGI DUNIA USAHA

PILIHAN SEMAKIN BERAGAM

PEMBELIAN DIDASARKAN
ATAS QCD PLUS

EKSPEKTASI PELANGGAN
SELALU MENINGKAT

ORGANISASI YANG SELALU


MENINGKATKAN MUTU AKAN
BERTAHAN
Quality and Market-Place

RESOURCES PRODUCTS/

THE BUSINESS MARKET


SERVICES
MENGAPA PERLU MUTU

Tuntutan pasar
Tingkat persaingan
Efisiensi & efektivitas

Kepuasan Survive Growth


Kualitas
Pelanggan

Hanya perusahaan yang memperhatikan


mutu dan memberikan kepuasan
pelanggan yang dapat bertahan hidup
memenangkan persaingan
Quality and Market-Place
Buyers of Goods and Services

Who provides
higher quality?

The Market

Supplier Supplier

Supplier Supplier

Supplier

Suppliers of Goods and Services


Quality must be developed, ensured, maintained and improved
SISTEM?
INFORMASI TERKINI = SISTEM
SISTEM= PENJELASAN SEBELUM ADA
PERTANYAAN
SISTEM = KEJELASAN/ KECEPATAN
SISTEM = KESERAGAMAN/ KETEPATAN
15
SISTEM = KETERATURAN/ KEMUDAHAN
16
ADANYA SISTEM = TATANAN/ KETERTIBAN
17
SISTEM = MEMILAH/MENGARAHKAN 18
Sistem adalah saling keterkaitan atau
hubungan beberapa elemen.

19 yuwonod@gmail.com
Sistem
Fungsi
Internal
Fungsi
Internal
Fungsi
Input Internal Output
Fungsi
Internal
Fungsi
Internal

Proses
Interaksi Elemen/ Fungsi
terkait
20 yuwonod@gmail.com
Pendekatan Proses
KEEFEKTIFAN
Sampai sejauh mana kegiatan
yang direncanakan terealisasi
KONTROL dan hasil yang direncanakan
tercapai

PROSES
“Kumpulan kegiatan saling
INPUT terkait atau berinteraksi OUTPUT PRODUK
yang mengubah masukan
menjadi keluaran”

EFISIEN
Hubungan antara hasil yang
dicapai dan sumber daya yang
SUMBER DAYA dipakai.

Hasil yang diinginkan tercapai lebih efisien bila


kegiatan-kegiatan dan sumber daya yang terkait
dikelola sebagai suatu proses
Pendekatan Sistem pada Manajemen

Peng-identifikasian,
pemahaman dan
R R
pengelolaan proses yang
saling terkait sebagai suatu
sistem memberi sumbangan I Proses O I Proses
O

untuk keefektivan dan A B


I R R
efisiensi organisasi dalam I
mencapai sasarannya
I
C
Proses
C
Proses O
C O I D
I = INPUT
O = OUTPUT
R = RESOURCES C
C
C = CONTROLS
THE PROCESS PICTURE

Requirements Requirements
Process
Supplier Input • Add value Output Customer
• Prevent errors
• Identify Errors
• Correct errors

Feedback
Feedback Feedback
Measurement
System
MANAGEMENT

POAC

Proses yg terdiri dari tindakan2 :


perencanaan ( planning ),
pengorganisasian ( organizing ),
penggerakan ( actuating ),
pengawasan ( controlling ),
dimana pd setiap tindakan digunakan
ilmu pengetahuan dan keahlian,
serta dilakukan secara berurutan,
dlm rangka mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.
( GEORGE R. TERRY )
FUNGSI MANAJEMEN
George R Terry : Henry Fayol :
▪ Planning ▪ Planning
▪ Organizing ▪ Organizing
▪ Actuating ▪ Commanding
▪ Controlling ▪ Coordinating
▪ Controlling

Skinner & Ivancevich : John F. Mee :


▪ Planning ▪ Planning
▪ Organizing ▪ Organizing
▪ Staffing ▪ Motivating
▪ Directing ▪ Controlling
▪ Controlling ▪ Evaluating
UNSUR MANAJEMEN

 Unsur manajemen terdiri dari “6M + 1 I” yaitu:


1. Man (Manusia)
2. Material (Barang)
3. Machine (Mesin)
4. Money (Uang)
5. Method (Metode)
6. Market (Pasar)
+
7. Information
Proses Pada Sistem Manajemen
MUTU
• Conformance to Customer Requirements (P.B. Crosby)
• Problem Solving & Continuous Improvement (W. Edward
Deming)
• Fitness for Use ( J.M. Juran)
• Meeting Customer Expectations (A.V. Feigenbaum)
• Customer Satisfaction (K. Ishikawa)

Derajat/ tingkat karakteristik yang melekat pada produk


(barang/ jasa) yang mencukupi persyaratan/ keinginan

“Kepuasan Pelanggan = Mutu yang diberikan - Harapan Pelanggan”


Definisi Mutu

1. Derajat Tingkat Produk/Jasa Yang


Dapat Memenuhi Keinginan
Pengguna/Pelanggan (Umum)
2. Memenuhi Standard Yang
Diinginkan (Feed Smith)
3. Menyediakan Bagi Pelanggan
Produk/Jasa Yang Secara
Konsisten Memenuhi Kebutuhan
Dan Harapan (Boeing).
DIMENSI MUTU PRODUK (Barang)

1 Kinerja Produk (Performance)

2 Ciri khas produk/ tambahan fungsi (Feature)

3 Kehandalan (Reliability)

4 Kesesuaian (Conformity)

5 Keawetan (Durability)

6 Kemampuan Layanan (service ability)

7 Estetika (Esthetic)

8 Mutu yang dirasakan (Perceived Quality)

PT. PE International
DIMENSI MUTU PRODUK (Jasa)
Tangible Penampilan fisik infrastruktur, fasilitas, Sarana
komunikasi dan lain sebagainya

Empathy Komunikasi yang baik, kemudahan untuk di-


hubungi, memahami kebutuhan pelanggan
dan adaya perhatian pribadi

Responsiveness Kemauan untuk membantu pelanggan dan


memberikan pelayananan dengan cepat dan
tanggap

Reliability Kemampuan memberikan pelayanan sesuai


dengan yang dijanjikan secara bertanggung
jawab dan akurat

Pengelola layanan yang memiliki kemampuan,


Assurance kredibilitas dan sifat dapat dipercaya serta
adanya jaminan keamanan terhadap program
layanan yang ditawarkan

PT. PE International
MUTU
 Fitness for Use
(J.M. Juran)
 Conformance to
Customer
Requirements (P.B.
Crosby)
 Meeting Customer
Expectations (A.V.
Feigenbaum)
 Customer
Satisfaction (K.
Ishikawa)
 Keseluruhan
karakteristik dari
suatu produk
barang/ jasa yang
mendukung
kemampuannya
dalam memuaskan
kebutuhan yang
dinyatakan atau
tersirat (ISO 8402)
Diagram Konsep yang Berkaitan dengan Organisasi
Orang atau kelompok yang
Kelompok orang dan memiliki kepentingan pada
fasilitas dengan kinerja atau keberhasilan
pengaturan tanggung Organisasi suatu organisasi
jawab, hubungan, dan
wewenang Pihak
Berkepentingan
Pengaturan tanggung
jawab, wewenang dan
hubungan antarorang Pemasok Pelanggan
Struktur Organisasi atau Organisasi atau
Organisasi orang yang orang yang
menyediakan Menerima
produk atau jasa produk atau jasa
Sistem fasilitas, peralatan,
dan jasa yang diperlukan Prasarana Lingkungan Kumpulan dari kondisi
untuk mengoperasikan Organisasi Kerja tempat pekerjaan
suatu organisasi dilakukan

Sumber: SNI 19-9000-2001, 2001: 32 Hubungan partitif

Hubungan asosiatif
Diagram Konsep yang Berkaitan dengan Manajemen
Sekelompok orang yang
Kumpulan unsur-unsur yang Kegiatan terorganisasi untuk mengarahkan mengarahkan dan mengendalikan
saling terkait dan berinteraksi dan mengendalikan organisasi organisasi pada tingkat tertinggi

Sistem Manajemen Pimpinan


Puncak

Maksud dan arahan menyeluruh


Sistem Sistem untuk menetapkan organisasi yang terkait dengan Kebijakan
manajemen kebijakan dan sasaran serta mutu seperti yang dinyatakan oleh Mutu
untuk mencapai sasaran itu pimpinan puncak

Sistem Manajemen
manajemen Mutu Sasaran Mutu
Mutu
Sesuatu yang dicari atau dituju
Sistem manajemen untuk Kegiatan terkoordinasi untuk berkaitan dengan mutu
mengarahkan dan mengarahkan dan mengendalikan
mengendalikan organisasi organisasi dalam hal mutu
dalam hal mutu

Perencanaan Mutu Pengendalian Mutu Pemastian Mutu Perbaikan Mutu

Bagian dari manajemen Bagian dari manajemen Bagian dari manajemen Bagian dari manajemen
mutu yang difokuskan ke mutu yang difokuskan mutu yang difokuskan mutu yang difokuskan
penetapan sasaran mutu pada pemenuhan pada pemberian pada peningkatan
dan merinci proses persyaratan mutu keyakinan bahwa kemampuan memenuhi
operasional dan sumber persyaratan mutu akan persyaratan mutu
daya terkait yang dipenuhi
diperlukan untuk
memenuhi sasaran mutu

Perbaikan
Keefektifan Efesiensi Berkesinambungan

Sampai sejauh mana Hubungan antara hasil yang Kegiatan berulang untuk
kegiatan yang dicapai dan sumber daya meningkatkan kemampuan
direncanakan terealisasi yang dipakai memenuhi persyaratan
dan hasil yang
direncanakan tercapai
Hubungan partitif
Hubungan asosiatif
PENJAMINAN MUTU
• TQA: Total Quality Assurance >
Pemasok-Organisasi- Pelanggan sudah
QA

• TQM: Total Quality Management >


Pemasok-Organisasi sudah QA

• QA: Quality Assurance > Sistematisasi


tindakan preventif, Continuous
Improvement

• QC: Quality Control > tindakan korektif,


monitoring

• Inspection: Pemeriksaan kesesuaian


dengan standar / tujuan.
Definisi Sistem Manajemen Mutu

“Sistem untuk menetapkan


kebijakan dan sasaran, untuk
mencapai sasaran tersebut
dan mengarahkan serta
mengendalikannya untuk
mencapai mutu.”

ISO 9000:2005-3.2.3
7 Prinsip Manajemen Mutu

1. Fokus Organisasi Pada Pelanggan : Semua aktivitas perencanaan


dan implementasi Sistem Manajemen Mutu semata-mata untuk
memuaskan pelanggan.
2. Kepemimpinan : Top Management berfungsi sebagai Leader
dalam mengawal implementasi Sistem Manajemen Mutu bahwa
semua gerak organisasi selalu terkendali dalam satu komando.
3. Keterlibatan anggota: Semua elemen dalam organisasi terlibat
dan peduli dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu sesuai
fungsi kerjanya masing-masing.
4. Pendekatan Proses : Aktivitas implementasi Sistem Manajemen
Mutu selalu mengikuti alur proses yang ada dalam organisasi.
Tujuannya, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa
dihindari.
7 Prinsip Manajemen Mutu

5. Peningkatan (Improvement) : Organisasi yang sukses


memiliki fokus terhadap peningkatan kinerja yang
berkelanjutan.
6. Pengambilan Keputusan berdasarkan fakta : Setiap
keputusan dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu
selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak adanya data
(bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya
Sistem Manajemen Mutu.
7. Manajemen Hubungan: Untuk sukses yang
berkelanjutan, sebuah organisasi harus mengelola
hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan.
STANDAR YANG DIPERLUKAN DALAM SETIAP
BEKERJA

Kebijaksanaan : Kebijaksaan tertulis yang dikeluarkan oleh pihak organisasi adalah


otoritas untuk : Pelaksanaan, sumber dan dana untuk pekerjaan

Organisasi : Dari kebijaksanaan haruslah dibuat suatu organisasi yang bertanggung


jawab terhadap pekerjaan

Prosedural : Handbook, manual, spesifikasi dan dokumen serupa haruslah dibuat untuk
melengkapi pekerjaan yang diperlukan

Instruksi : Instruksi yang harus dilakukan bagaimana cara bekerja haruslah dibuat dan
ditetapkan, selangkah demi selangkah pekerjaan yang harus dilakukan dalam prosed
pelaksanaan
STANDAR YANG DIPERLUKAN DALAM SETIAP
BEKERJA

Sertifikasi : Sertifikasi diperlukan sebagai bukti setiap pekerjaan yang dilakukan. Bukti
ini dibutuhkan untuk merekam aktifitas, untuk menghindari hilangnya suatu proses
pekerjaan dan untuk tidak mengulangi pekerjaan yang sama dan ini diperlukan dalam
infestigasi bila suatu kecelakaan terjadi

Rekaman : Rekaman merupakan parameter sebagai suatu izin suatu pekerjaan dalam
menjaga suatu system terlaksana dengan baik. Sertifikat Rekaman akan menunjukkan
bahwa system sudah sesuai dengan spesifikasi dan sesuai dengan maksud pekerjaan

Pengawasan: : Pengawasan atau aktifitas audit diperlukan untuk meyakinkan bahwa


keperluan dan kualitas system sudah mencukupi dan desain pekerjaan akan
menghasilkan keselamatan dalam pengoperasian peralatan perkeretaapian dan sesuai
dengan spesifikasi yang diperlukan.
DEFINISI STANDAR
STANDAR
1. Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan
2. Ukuran atau tingkat biaya hidup; standar hidup
3. Sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai
sebagai ukuran nilai (harga); standar emas
4. Baku; bahasa standar

STANDARDISASI
1. Penyesuaian bentuk (ukuran, mutu dsb) dengan pedoman
(standar) yang ditetapkan
2. Pembakuan
Beberapa Tujuan Standardisasi

• Memudahkan perdagangan, pertukaran dan transfer


teknologi melalui:
• Produk yang berkualitas dan reliabitas dengan harga yang
bersaing
• Meningkatkan kesehatan, keamanan, dan perlindungan
lingkungan, serta mengurangi limbah
• Kompabilitas yang besar dan interoperasionalisasi barang
dan jasa
• Penyederhanaan penggunaan
• Pengurangan banyak model dan memperkecil biaya
• Menambah distribusi yang efisien dan perawatan yang
mudah.
STANDARDISASI

STANDAR FISIK STANDAR METODE


Contoh :
satuan ukur panjang
satuan ukur berat SISTEM
PRODUK
satuan ukur suhu
Contoh : Contoh :
SII/ SNI ISO 9000
DIN ISO 14000
International Organization for Standardization-ISO

ORGANISASI
International Organization for Standardization merupakan
federasi badan standar nasional dunia yang berbentuk NGO
didirikan pada tahun 1947 berkedudukan di Genewa, Swiss.

Mengapa Standar Internasional Dibutuhkan?


• Perkembangan liberalisasi perdagangan dunia
• Interpenetrasi lintas-sektor
• Sistem komunikasi dunia
• Standar Global kebangkitan teknologi
• Negara Berkembang
Organisasi Internasional
untuk Standardisasi
1. IOS = International Organization for
Standardization , federasi yang membawahi
sejumlah Badan Sertifikasi Nasional yang
terdiri dari 175 Negara atau lebih di seluruh
dunia
2. Produknya bernama ISO
3. Diambil dari Bahasa Yunani, artinya Sama
4. IOS bertujuan mengharmonisasikan
standar-standar dunia
5. Standar-standar ISO disusun oleh technical
committee yang berasal dari anggotanya
International Organization
serta kalangan industri/ stakeholdernya
for Standardization-
6. ISO 45000 = Sistem Manajemen
ISO ~ equal ~ kesetaraan ~ Keselamatan, salah satu produk standar
standar Sistem Manajemen dari IOS
www.iso.org/ www.bsn.go.id
Beberapa Standar Sistem Manajemen :
❑ Q M S ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu)
❑ E M S ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan)
❑ S M K3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
❑ OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assessment Series )
❑ ISO TS 16949 (Sistem Manajemen Keselamatan untuk Industri
Otomotif)
❑ ISO 17025 (Sistem Manajemen Keselamatan Laboratorium)
❑ ISO 22000 (Sistem Manajemen Keamanan Pangan)
❑ ISO 27001 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi)
❑ ISO 39001 (Sistem Manajemen Keselamatan LLAJ)
❑ ISO 45001 (Sistem Manajemen Keselamatan)
❑ Dst...
BEBERAPA PENCAPAIAN STANDAR ISO

 The ISO film speed code,


 Standardization of the format of telephone and banking cards
 Tens of thousands of businesses are implementing ISO 9000 which provides a
framework for quality management and quality assurance. The ISO 14000
series provides a similar framework for environmental management.
 The internationally standardized freight container enables all components of a
transport system - air and seaport facilities, railways, highways, and packages -
to interface efficiently. This, combined with standardized documents to
identify sensitive or dangerous cargoes makes international trade cheaper,
faster and safer.
 m, kg, s, A, K, mol, cd are the symbols representing the seven base units of the
universal system of measurement known as SI (Système international
d'unités)..
 Paper sizes.
 The same symbols for automobile controls
 Safety of wire ropes:
 ISO international codes for country names, currencies and languages
 ISO metric screw threads.
Bagaimana supaya produk konsiten
sesuai dengan standar?
 Diperlukan sistem manajemen mutu: Sistem
manajemen mutu untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
 ISO 9001:2015 adalah standar internasional
untuk Sistem Manajemen Mutu.
Siklus Deming, Plan / Standart - Rencana / Standar

Perencanaan, dan tetapkan tujuan dan proses yang


diperlukan untuk menyerahkan hasil
Standardisasi sesuai persyaratan pelanggan dan
kebijakan organisasi yang kemudian
dijadikan standar.
S D
Do - Lakukan
A C proses-prosesnya diterapkan
Check - Periksa
monitor dan ukur proses dan produk
Maintenance
P D terhadap kebijakan, tujuan dan
persyaratan bagi produk dan laporkan
A C hasilnya
Action - Tindak Lanjut
lakukan tindakan untuk peningkatan
Improvement berkelanjutan dari kinerja yang ada.
Susun rencana lagi.
Konsep Sistem Mutu
Standar seri ISO 9000 menekankan pada tindakan pencegahan
melalui :
• tanggung jawab dan wewenang untuk personil yang
mempengaruhi mutu terdefinisi jelas
• prosedur dan rencana mutu yang terdokumentasi untuk semua
proses/ operasi
• tindakan koreksi secara tepat jika terjadi ketidaksesuaian dan
memverifikasi tindakan koreksi tersebut
• penerapan yang efektif dari sistem mutu melalui program audit
mutu internal & tinjauan manajemen secara periodik
Dokumentasi

Dokumentasi Penting Dilakukan, karena :


Tulisan merupakan Alat Komunikasi yang Positif
Kalimat yang tertulis memiliki kekuasaan/ alat
perintah
Yang tertulis menjadi laporan (record) bagi materi
training
Empat Sistem Dokumentasi Mutu
Pedoman Mutu, Sistem Prosedur, dan Instruksi Kerja yang
konsisten dan dibuktikan penerapan nya melalui Catatan Mutu
sesuai ISO 9001.

1 Level 1: Pedoman Mutu


Why do you do it?
2 Level 2: Sistem Prosedur
What do you do?
3 Level 3: Instruksi Kerja dan Form
How do you do it?

Level 4: Catatan / Rekaman Mutu


4 How do you prove it?
Manfaat ISO 9001:2015
• mendukung pencapaian mutu layanan yang konsisten
sehingga mencegah terhadap segala bentuk kesalahan kerja,
memperbaiki efektivitas dan efisiensi, meningkatkan
kecepatan layanan sehingga meningkatkan kepuasan
pelanggan
• perbaikan sistem dokumentasi menuju fondasi manajemen
yang auditable, memudahkan penelusuran, adanya
keterukuran penilaian sehingga mewujudkan komunikasi
organisasi semakin baik dan meningkatkan kepuasan kerja
• membantu terwujudnya kepercayaan publik secara luas
Klausul ISO 9001:2015

1
1 Lingkup 6
6 Perencanaan

2
2 Referensi Normatif 7
7 Dukungan

3
3 Ketentuan dan Definisi 8
8 Operasi

4
4 Konteks Organisasi 9
9 Evaluasi Kinerja

5
5 Kepemimpinan
10
10 Peningkatan
PLAN DO CHECK ACT

4 5 6 7 8 9 10
Konteks Evaluasi
Kepemimpinan Perencanaan Dukungan Operasi Peningkatan
Organisasi Kinerja

4.1 Pemahaman 5.1 6.1 Tindakan 8.1 Perencanaan dan Pengawasan,


Konteks Kepemimpinan untuk Menangani Pengawasan Pengukuran, Analisis, 10.1 Umum
7.1 Sumber Daya
Organisasi dan Komitmen Risiko dan Operasional dan Evaluasi
Kesempatan
4.2 Harapan 8.2 Penetapan 10.2
5.2 Kebijakan
Pihak 6.2 Sasaran Mutu 7.2 Kompetensi Persyaratan untuk 9.2 Audit Internal Ketidaksesuaian
Mutu
Berkepentingan dan Rencana Produk dan Jasa dan Tindak Koreksi
Pencapaiannya
4.3 Lingkup 5.3 Peran, 8.3 Merancang dan
Sistem Tanggung 9.3 Tinjauan 10.3 Peningkatan
6.3 7.3 Kesadaran Mengembangkan
Manajemen Jawab, dan Manajemen Berkelanjutan
Merencanakan Produk dan Jasa
Mutu Kewenangan Perubahan
8.4 Pengawasan Produk
4.4 Manajemen dan Jasa yang
7.4 Komunikasi
Mutu dan Disediakan oleh Pihak
Proses- Luar
prosesnya
7.5 Informasi 8.5 Penyediaan Produk
Terdokumentasi dan Jasa

8.6 Pelepasan
terhadap Produk dan
Jasa

8.7 Pengawasan
Proses, Produk, dan
Jasa yang Tidak Sesuai
Struktur Umum dan Penambahan ISO 9001:2015
4 Konteks
5 Kepemimpinan 6 Perencanaan 7 Pendukung 8 Operasi 9 Evaluasi Kinerja 10 Peningkatan
Organisasi

6.1 8.1 9.1 Pengawasan,


4.1 Pemahaman 5.1 7.1
Penanganan Perencanaan dan Pengukuran, 10.1
Konteks Kepemimpinan
Risiko dan Sumber Daya Pengawasan Analisis, dan Umum
Organisasi dan Komitmen Operasional
Kesempatan Evaluasi

4.2 7.2 10.2


Harapan Pihak 5.2 6.2 Kompetensi 9.2 Ketidaksesuaian
Berkepentingan Kebijakan Mutu Perencanaan Audit Internal dan Tindak
Koreksi
7.3
4.3 5.3 Kesadaran 9.3 10.3
Lingkup Peran, Tanggung Tinjauan Peningkatan
Jawab, dan Manajemen Berkelanjutan
Kewenangan
7.4 Komunikasi
4.4
QMS
7.5
Informasi
Terdokumentasi
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

59
PT. PE International
ISO 9001:2015 – PDCA Cycle

Sistem Manajemen
Mutu

4 Konteks Organisasi Kepuasan Pelanggan


P D
Plan Do

Persyara Hasil dari


tan Sistem
Pelangg Manajemen
an Mutu
Act Check

A C Produk dan Jasa


4 Harapan Pihak Berkepentingan
4. Konteks Organisasi
• Pembahasan tentang manajemen resiko pada klausul ini
meminta organisasi untuk menetapkan hubungan
antar proses, isu internal dan eksternal, serta
hubungannya dengan berbagai pihak Pemangku
Kepentingan

• Organisasi harus menetapkan ruang lingkup penerapan

• Meski ISO 9001:2015 menyatakan bahwa seluruh klausul


dapat diterapkan untuk seluruh jenis organisasi, klausul
4.3 tetap membolehkan adanya pengecualian sepanjang
ada justifikasi yang dapat diterima
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


4 KONTEKS ORGANISASI
4.1 Memahami organisasi Tidak ada Merupakan persyaratan baru pada edisi 2015.
dan konteksnya. Konteks artinya permasalahan yg dihadapi
institusi.
Pertimbangan konteks organisasi dalam
merancang sistem manajemen mutu akan
menjadikan sistem manajemen yang
‘kontekstual’, serta sesuai dengan kebutuhan dan
tantangan terkini yang dihadapi masing-masing
institusi.
4.2 Memahami kebutuhan Tidak ada Persyaratan baru pada edisi 2015. desain sistem
dan harapan pihak manajemen mutu dan proses-prosesnya tidak
berkepentingan hanya harus mempertimbangkan persyaratan
pelanggan, tetapi juga kebutuhan dan harapan
dari semua pihak yang berkepentingan.
4.3 Menentukan lingkup 1.2 Penerapan Perubahan: Kini persyaratan yang dapat diabaikan
sistem manajemen mutu tidak ditentukan hanya pada klausul 7.
4.4 Sistem manajemen 4 Sistem manajemen Persyaratan ini adalah perwujudan dari
mutu dan proses-prosesnya mutu pendekatan proses.
4.1 Persyaratan umum Perubahan pada versi 2015:
- Penambahan persyaratan untuk menentukan
indikator kinerja.
PT. PE International
BISNIS BERDASARKAN PENDEKATAN PROSES

PT. PE International
Masyarakat Ekonomi ASEAN

PT. PE International
4. Konteks Organisasi
Outcome Do Something About It !!

Risk Management
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

67
4. Konteks Organisasi
Contoh
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

68
ISU INTERNAL
STRENGTH

 Apakah kinerja perusahaan Anda berjalan dengan baik?


 Apakah perusahaan Anda dipandang baik oleh masyarakat dan para
pemangku kepentingan/ Stakeholders?
 Bagaimana sumber daya yang perusahaan Anda miliki saat ini,
 Manusia/ pegawai?
 Keuangan/Anggaran mencukupi kebutuhan kegiatan/program?
 Infrastrukstur/ Perlengkapan Kerja tersedia baik?
 Kesisteman yang handal dan teruji?
 Kekayaan intelektual/ inovasi mendapat dukungan?
ISU INTERNAL
WEAKNESS

 Apa yang tidak berjalan dengan baik pada perusahaan Anda?


 Apa yang tidak disukai Stakeholder dari kinerja perusahaan Anda?
 Dimana titik-titik tekanan/ aspek yang lemah perusahaan Anda?
 Apa yang lebih baik dari perusahaan lain dibanding perusahaan Anda?
 Apa kelemahan pada sumber daya yang perusahaan Anda miliki
 Manusia/ pegawai?
 Keuangan/Anggaran sangat mencukupi kebutuhan kegiatan/program?
 Infrastrukstur/ Perlengkapan Kerja tersedia baik?
 Kesisteman yang handal dan teruji?
 Kekayaan intelektual/ inovasi mendapat dukungan?
ISU EKSTERNAL
OPPORTUNITY

 Output dan Outcome yang seperti apa yang diinginkan oleh


Stakeholder Anda?
 Output dan Outcome seperti apa yang akan dihasilkan dari
perusahaan Anda?
 Apa saja strategi bisnis perusahaan yang sudah diterima
oleh Stakeholder Anda saat ini? Dalam cakupan wilayah
mana saja?
 Cakupan wilayah mana lagi yang bisa Anda targetkan?
ISU EKSTERNAL
THREAT

 Apakah ada kekurangan sumber daya untuk


mengembangkan perusahaan Anda?
 Apakah ada perusahaan lain yang serupa dengan
perusahaan Anda? Bagaimana pembagian Kantor Pusat dan
Cabang?
 Apakah trend industri seperti perubahan teknologi atau
perubahan aturan merupakan ancaman bagi perusahaan
Anda?
 Apakah perusahaan Anda rentan (terkena imbas) terhadap
terjadinya penurunan ekonomi atau perubahan ekonomi
lainnya?
SISTEM MANAJEMEN
4 5 6

RUANG LINGKUP, MISI, VISI &


SASARAN MUTU
KEBIJAKAN MUTU
7 10
9
INFORMASI PEMANTAUAN & PENGENDALIAN
AUDIT INTERNAL
TERDOKUMENTASI PENGUKURAN KETIDAKSESUAIAN
KELUHAN/KEPUASAN PERBAIKAN & TINJAUAN PERBAIKAN
PELANGGAN MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN BERKELANJUTAN

PROSES INTI 8
P
E P PEMASARAN, PERENCANAAN DESAIN DAN P
E K
R PEMESANAN, KONTRAK PRODUKSI PENGEMBANGAN E
L E
S L
A P
Y A
A N PENYEDIAAN & PERSIAPAN ALAT DAN FINISHING & QUALITY U
PEMESANAN BAHAN PRODUKSI CONTROL N
G A
R G
G S
A G
T A PENGEMASAN & A
PENGIRIMAN A
A N
PENYIMPANAN N
N
N

PROSES PENDUKUNG 7

PENGADAAN BARANG & KALIBRASI ALAT PANTAU PELATIHAN & EVALUASI


JASA DAN ALAT UKUR PELATIHAN
PENGENDALIAN PIHAK PERAWATAN
KETIGA SARANA PRASARANA
Bagaimana Konteks Organisasi
perusahaan Anda?
-Kasus Analisis SWOT-
-Kasus Proses Bisnis-
5. Kepemimpinan
Leadership and
commitment for the
quality management
system
5.1. Leadership and
commitment

Customer focus

5. Leadership 5.2. Quality policy

5.3. Organizational
roles, responsibilities
and authorities

PT. PE International
5. Kepemimpinan
Manajemen Puncak Harus :

a) Mengambil tanggung jawab untuk efektivitas sistem manajemen


mutu;
b) Memastikan bahwa Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu ditetapkan
untuk sistem manajemen mutu dan sesuai dengan konteks dan
arah strategis organisasi;
c) Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen mutu dalam
proses bisnis organisasi;
d) Mempromosikan penggunaan pendekatan proses dan pola pikir
berbasis risiko;
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

e) Memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk sistem


manajemen mutu tersedia;

76
5. Kepemimpinan
Manajemen Puncak Harus :

f) Mengkomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan


sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu;
g) Memastikan bahwa sistem manajemen mutu mencapai hasil yang
diinginkan;
h) Terlibat, mengarahkan dan mendukung orang-orang untuk
berkontribusi pada keefektifan sistem manajemen mutu;
i) Mempromosikan perbaikan;
j) Mendukung peran manajemen lainnya yang relevan untuk
menunjukkan kepemimpinan yang berlaku untuk bidang tanggung
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

jawabnya.

77
Bagaimana Kebijakan Mutu
perusahaan Anda?
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


5 Kepemimpinan 5 Tanggung jawab Hanya judul
manajemen
5.1 Kepemimpinan dan 5.1 Komitmen Penambahan cukup banyak pada tanggung
komitmen Manajemen jawab manajemen:
- Menjamin integritas SMM dengan proses bisnis
- Mempromosikan pendekatan proses dan risk
based thinking
- Mempromosikan peningkatan berkelanjutan
- Menyertakan personil
- Mendukung peran manajemen di area masing-
masing
5.1.1 Kepemimpinan dan 5.1 Komitmen Hanya judul
komitmen terhadap Manajemen
sistem manajemen mutu
5.1.2 Fokus terhadap 5.2 Fokus terhadap Penambahan persyaratan: mengelola risiko dan
pelanggan pelanggan peluang yang mempengaruhi kesesuaian
produk dan kepuasan pelanggan.
5.2 Kebijakan Mutu 5.3 Kebijakan Mutu Tidak Berubah
5.3 Peran, tanggung 5.5.1 Tanggung jawab Perubahan persyaratan:
jawab
PT. dan wewenang
PE International dan wewenang Pengangkatan Wakil Manajemen tidak
5.5.2 Wakil manajemen disyaratkan.
6. Perencanaan
• Setiap organisasi harus mengenali resiko dan
peluang; berupaya untuk meraih peluang dan
mencegah, mengurangi, dan menangani resiko
• Menetapkan Sasaran Mutu perusahaan berdasar
hasil kaji resiko mutu
• Kewajiban setiap organisasi untuk memenuhi
Sasaran Mutu-nya dengan menetapkan rencana
tindakan yang sesuai
ISO/TC 176/SC 2/ N1282

• Rencana perubahan

81
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


6. Perencanaan sistem 5.4.2 Perencanaan Hanya Judul
manajemen mutu sistem manajemen mutu
6.1 Tindakan untuk 5.4.2 Perencanaan Perubahan persyaratan:
mengelola risiko dan sistem manajemen mutu Perencanaan mencakup tindakan pengelolaan
peluang 8.5.3 Tindakan risiko. Klausul 8.5.3 dimasukkan pada klausul
Pencegahan ini, ‘memaksa’ organisasi untuk selalu
melakukan upaya pencegahan pada saat
perencanaan proses-proses.
6.2 Sasaran Mutu dan 5.4.1 Sasaran mutu Penambahan persyaratan bahwa Sasaran
rencana pencapaiannya Mutu:
- Ditetapkan pada setiap proses yang relevan
(bukan hanya pada fungsi dan tingkat yang
relevan)
- Dipantau
- Dikomunikasikan
- Diperbaharui
Juga, rencana tindakan yang jelas harus
ditetapkan untuk mencapai Sasaran Mutu
6.3 Perencanaan 5.4.2 Perencanaan Hal yang baru. Terkait hal-hal yang harus
perubahan sistem manajemen mutu dipertimbangkan saat ada perubahan.
Proses Kaji Resiko Mutu

Identify Assessment Assessment Management


Risk of Risk of Controls
Strategy
Understand Assess Assess Planning
Implementation
and analyse business implemented Monitoring
the business risk risk control Improvement

Focus on Prioritising Improved Managed


strategic of critical internal
issues risk control
Bagaimana Kaji Resiko Mutu
perusahaan Anda?
KAJI RESIKO MUTU sesuai BISNIS PROSES
PERUSAHAAN

INPUT : OUTPUTS :
- RAW MATERIALS PROCESS PROCESS PROCESS PRODUCTS
- INTERMEDIATES
- ENERGY

PROSES-PROSES
PENDUKUNG

CHARACTERISTICS
ASPEK MUTU
PRODUCT QUALITY

DAMPAK MUTU

PT. PE International PEMERINTAH - PEMEGANG SAHAM - MASYARAKAT PELANGGAN


KAJI RESIKO MUTU
Rencana
Pengendalian Saat Pengendalian
Aktivitas Risiko Mutu Efek/Dampak
Ini Tambahan/ Sasaran
Mutu
KAJI RESIKO MUTU
Aktivitas Risiko Mutu Efek/Dampak
Perencanaan Audit Kegiatan Audit Internal Tidak Tidak diketahui efektif/
Internal Berjalan/ Tidak Konsisten tidaknya Sistem Manajemen
Mutu yang diterapkan
Review Dokumen Dokumen ISO tidak ter-update/ Kebijakan baru tidak berjalan/
ISO kebijakan baru tidak ter-
update
Penyusunan Rencana Proses Operasional tidak ada Kinerja operasi rendah/tidak
Operasi acuan/ tidak konsisten/ tidak maksimal/kerugian bisnis
tercapai
Pelaksanaan Pemeliharaan Fasilitas tidak Kondisi lingkungan kerja tidak
Pemeliharaan dijalankan/ tidak konsisten nyaman/mutu kerja terganggu
Fasilitas
Penerimaan Kandidat karyawan yang Pelayanan tidak maksimal
Karyawan dinyatakan diterima tapi tidak karena tidak ada
jadi bergabung karyawan/kinerja bisnis
terganggu
Kata Kuncinya “ berpotensi pada keluhan Pelanggan/Stakeholder”
KAJI RESIKO MUTU & PENGENDALIANNYA
Rencana Pengendalian
Pengendalian
Aktivitas Risiko Mutu Efek/Dampak Tambahan/ Sasaran
Saat Ini
Mutu
Perencanaan Kegiatan Audit Tidak diketahui Tidak ada Menetapkan Prosedur
Audit Internal Internal Tidak efektif/ tidaknya Audit Internal dilengkapi
Berjalan/ Tidak Sistem Manajemen formulirnya
Konsisten Mutu yang diterapkan Sosialisasi & Implementasi
Review Dokumen ISO tidak Kebijakan baru tidak Prosedur Revisi Prosedur
Dokumen ISO ter-update/ kebijakan berjalan/ Pengendalian Pengendalian Informasi
baru tidak ter-update Dokumen Terdokumentasi
Sosialisasi & Implementasi
Penyusunan Proses Operasional Kinerja operasi Meeting Bulanan Prosedur Operasional
Rencana tidak ada acuan/ tidak rendah/tidak lengkap dengan aturan
Operasi konsisten/ tidak maksimal/kerugian kebijakan dan formulirnya
tercapai bisnis Sosialisasi & Implementasi
Pelaksanaan Pemeliharaan Kondisi lingkungan Petugas Job Deskripsi dan
Pemeliharaan Fasilitas tidak kerja tidak pemeliharaan Prosedur Pemeliharaan
Fasilitas dijalankan/ tidak nyaman/mutu kerja lengkap dengan Jadwal
konsisten terganggu dan formulir
pemantauannya
Sosialisasi & Implementasi
Penerimaan Kandidat karyawan Pelayanan tidak Prosedur HRD Revisi Prosedur HRD
Karyawan yang dinyatakan maksimal karena tidak dilengkapi komitmen dan
diterima tapi tidak ada karyawan/kinerja sanksi
jadi bergabung bisnis terganggu Sosialisasi & Implementasi
KAJI RESIKO MUTU
Aktivitas Risiko Mutu Efek/Dampak
Target Marketing Target tidak tercapai Kerugian bisnis

Target Produksi Stok tidak tercapai Kerugian bisnis


Target Pengiriman tidak
tercapai
Target HRD Jumlah personil yang diminta - Kinerja User terganggu
User tidak tercapai - Kerugian bisnis
- Pelaporan terlambat
sehingga pengambilan
keputusan terlambat
Target Finance -Analisis Keuangan tidak -Kerugian Bisnis
akurat sehingga pengambilan
keputusan salah
- Pelaporan terlambat
sehingga pengambilan
keputusan terlambat

Kata Kuncinya “ berpotensi pada keluhan Pelanggan/Stakeholder”


KAJI RESIKO MUTU & PENGENDALIANNYA
Rencana
Pengendalian Saat Pengendalian
Aktivitas Risiko Mutu Efek/Dampak
Ini Tambahan/ Sasaran
Mutu
Target Target tidak tercapai Kerugian bisnis Target di Meeting lanjutkan
Marketing Tahunan & Monitoring
Meeting Bulanan
Target Jumlah variasi Kerugian bisnis Target di Meeting lanjutkan
Produksi produk kurang Tahunan & Monitoring
Stok tidak tercapai Meeting Bulanan
Target Pengiriman
tidak tercapai
Target HRD Jumlah personil yang - Kinerja User Target di Meeting lanjutkan
diminta User tidak terganggu Tahunan & Monitoring
tercapai - Kerugian bisnis Meeting Bulanan
- Pelaporan terlambat
sehingga
pengambilan
keputusan terlambat
Target -Analisis Keuangan -Kerugian Bisnis Target di Meeting lanjutkan
Finance tidak akurat sehingga Tahunan & Monitoring
pengambilan Meeting Bulanan
keputusan salah
- Pelaporan terlambat
sehingga
pengambilan
SASARAN MUTU – SMART

KOMPETENSI
QUALITY
OBJECTIVES
S pecific
M easurable
A chievable
R ealistic
T imely
Bagaimana Sasaran Mutu
perusahaan kita?
-per Bagian-
SASARAN MUTU & RENCANA PENCAPAIANNYA
Tanggal
No Sasaran Mutu Rencana Pencapaian PIC
Tercapai
1

6
SASARAN MUTU & RENCANA PENCAPAIANNYA
Tanggal
No Sasaran Mutu Rencana Pencapaian PIC
Tercapai
1 Revisi Prosedur- - Meeting & merumuskan perubahan
prosedur sebanyak 10 - Menetapkan Prosedur baru
dokumen - Sosialisasi
- Implementasi
2 Target Marketing
-Jumlah klien
meningkat 25% dari
tahun sebelumnya
-Jumlah Omzet ...
3 Target Produksi
- Jumlah variasi
produk bertambah 3
macam per triwulan
4 Target HRD

5 Target Finance

6 Penambahan - Inventarisasi Kebutuhan & finansial


Peralatan Produksi - Mencari & memilih rekanan
AAA sebanyak 30 unit - Penawaran & demo
- Pengadaan & administrasinya
- Pemasangan peralatan
- Uji peralatan
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


7 Pendukung 6 Manajemen sumber Hanya Judul
daya
7.1 Sumber daya 6 Manajemen sumber Hanya Judul
daya
7.1.1 Umum 6.1 Penyediaan sumber Tidak ada perubahan
daya
7.1.2 Orang 6.1 Penyediaan sumber Tidak ada perubahan
daya
7.1.3 Infrastruktur 6.3 Infrastruktur Tidak ada perubahan

7.1.4 Lingkungan untuk 6.4 Lingkungan kerja Penambahan deskripsi dengan memasukkan
operasional proses- lingkungan sosial dan psikologis sebagai
proses kemungkinan lingkungan yang harus
ditetapkan.
7.1.5 Sumber daya 7.6 Pengendalian alat Tidak ada perubahan
pemantauan dan pemantauan dan
pengukuran pengukuran
7.1.6 Pengetahuan Baru Ini hal yang menarik dari versi ISO 9001:2015,
organisasi yang bertujuan untuk mengoleksi dan
memelihara pengetahuan penting yang
dibutuhkan organisasi.
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


7.2 Kompetensi 6.2.1 Umum Penambahan hanya pada catatan.
6.2.2 Kompetensi, Dijelaskan contoh-contoh tindakan yang
pelatihan dan bisa dilakukan untuk memperoleh
kesadaran kompetensi yang dibutuhkan (al:
mentoring, mutasi, perekrutan dan lain-
lain) selain melalui pelatihan
7.3 Kesadaran 6.2.2 Kompetensi, Tidak ada perubahan
pelatihan dan
kesadaran
7.4 Komunikasi 5.5.3 Komunikasi Penambahan persyaratan, menjelaskan
internal lebih rinci tentang bagaimana menetapkan
komunikasi, mencakup apa yang
dikomunikasikan, oleh siapa, kepada siapa,
dan kapan.
TRAINING, KOMPETENSI & KESADARAN

KOMPETENSI Pendidikan Training Keterampilan Pengalaman

Identifikasi kebutuhan
training

TRAINING & Pelaksanaan training


KESADARAN
Evaluasi keefektivan training

Pemeliharaan rekaman
training
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


7.5 Informasi 4.2 Persyaratan Perubahan persyaratan:
terdokumentasi dokumentasi - Tidak ada lagi keharusan untuk menyusun
Dokumen Lebel I (Manual/Pedoman Mutu)
- Tidak ada lagi penjelasan tentang
Dokumen Level II/prosedur
terdokumentasi yang wajib tersedia,
karena di seluruh persyaratan tidak ada
satu proses pun yang mensyaratkan secara
khusus tersedianya prosedur
terdokumentasi.
7.5.1 Umum 4.2.1 Umum Hanya judul
7.5.2 Penyusunan dan 4.2.3 Pengendalian Penggantian istilah.
pembaharuan dokumen Tidak ada istilah yang membedakan
4.2.4 Pengendalian “Dokumen” dan “Rekaman/Catatan.”
catatan Yang ada hanya “Informasi
7.5.3 Pengendalian 4.2.3 Pengendalian Terdokumentasi.”
informasi dokumen
terdokumentasi 4.2.4 Pengendalian Perubahan lainnya, tidak ada persyaratan
catatan untuk adanya Prosedur Pengendalian
Dokumen maupun Pengendalian Rekaman/
Catatan.
Kebijakan Mutu

Prosedur Sistem
Manajemen Mutu

Instruksi Kerja/
Program2 Sistem
Manajemen Mutu
Manual

Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur

Instruksi
InstruksiKerja Spesifikasi Spesifikasi
Dokumen
InstruksiKerja
Kerja Spesifikasi
Spesifikasi Spesifikasi
Pendukung

F.7.1
F.7.1
F.7.1
F.7.1 F.8.2.2
Formulir Formulir Formulir Formulir Formulir Formulir
F.7.1
Formulir

Rekaman = Bukti Penerapan Sistem Manajemen Mutu


PENGENDALIAN INFORMASI
TERDOKUMENTASI
Peninjauan & Persetujuan

Pengendalian
Identifikasi &
Dokumen Pengendalian
Distribusi
Kadaluwarsa
PENGENDALIAN
DOKUMEN

Pengendalian Dokumen Pengendalian Perubahan


Eksternal
PENGENDALIAN INFORMASI TERDOKUMENTASI
Identifikasi/
Pemberian Indeks

Back-up Metode
Penyimpanan

Media Rekaman Perlindungan/


Hardcopy/
PENGENDALIAN Keamanan
Softcopy REKAMAN

Akses/
Pemusnahan Pengambilan
Rekaman kembali
Masa Simpan
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


8 Operasi 7 Realisasi produk Hanya judul
8.1 Perencanaan dan 7.1 Perencanaan Penambahan persyaratan untuk
pengendalian operasional realisasi produk mempertimbangkan risiko dan
merencanakan tindakan pengelolaannya,
mengacu pada klausul 6.1
8.2 Persyaratan untuk 7.2 Proses-proses Hanya judul
produk dan jasa terkait pelanggan
8.2.1 Komunikasi dengan 7.2.3 Komunikasi Penambahan persyaratan untuk
pelanggan dengan pelanggan komunikasi terkait rencana saat situasi
darurat (contingency plan) bila relevan.
Penambahan lain, komunikasi terkait
Barang Milik Pelanggan atau Penyedia
Eksternal lainnya .
Sebetulnya tidak dianggap sebagai
penambahan, karena sudah tercakup pada
klausul penanganan Barang Milik
Pelanggan atau Penyedia Eksternal lainnya.
Bagaimana Alur Proses Utama
perusahaan Anda?
-Business Process-
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN
ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN
8.2.2 Penentuan 7.2.1 Penentuan Secara keseluruhan tidak ada perubahan
persyaratan terkait produk persyaratan terkait persyaratan tentang penetapan dan peninjauan
dan jasa produk persyaratan. Hanya cara penyampaian dan
strukturnya saja yang dirubah. Kalaupun ada
8.2.3 Peninjauan 7.2.2 Peninjauan perbedaan terletak pada persyaratan untuk
persyaratan terkait produk persyaratan terkait menyimpan hasil peninjauan. Pada versi 2015,
dan jasa produk dan jasa terdapat kata ‘sejauh dapat diterapkan’, yang
merupakan kelonggaran
8.3 Desain dan pengem- 7.3 Desain dan Hanya judul
bangan produk dan jasa pengembangan
8.3.1 Umum 7.3.1 Perencanaan desain Hanya judul
dan pengembangan
8.3.2 Perencanaan desain 7.3.1 Perencanaan desain Perlunya pertimbangan dalam perencanaan
dan pengembangan dan pengembangan tahapan desain dan pengembangan:
- Sumber daya internal dan eksternal
- Kebutuhan untuk melibatkan pelanggan/
pengguna
- Persyaratan proses produksi dan penyediaan jasa
-Tingkat pengendalian yang dilakukan oleh
pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan
dalam proses desain dan pengembangan
- Informasi terdokumentasi yang dibutuhkan untuk
membuktikan bahwa persyaratan desain telah
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


8.3.3 Masukan desain 7.3.2 Masukan desain Penggantian salah satu input ‘persyaratan
dan pengembangan dan pengembangan lain yang penting’ menjadi ‘code of
practice’ dan akibat potensial dari
kegagalan yang disebabkan sifat dari
produk.
8.3.4 Pengendalian 7.3.4 Peninjauan Tidak ada perubahan, hanya penyatuan
desain dan desain dan dari beberapa klausul dalam versi 2008
pengembangan pengembangan menjadi satu klausul dalam versi 2015
7.3.5 Verifikasi desain
dan pengembangan
7.3.6 Validasi desain
dan pengembangan
8.3.5 Keluaran desain 7.3.3 Keluaran desain Tidak ada perubahan
dan pengembangan dan pengembangan
8.3.6 Perubahan desain 7.3.7 Pengendalian Tidak ada perubahan, hanya penjabaran
dan pengembangan perubahan desain dan tentang dokumen yang harus disimpan
pengembangan yang pada intinya sama saja.
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


8.4 Pengendalian produk 7.4. Proses pembelian Hanya Judul
dan jasa yang diberikan
pihak eksternal
8.4.1 Umum 7.4.1 Proses Pembelian Persyaratan lebih rinci tentang pemasok atau
penyedia eksternal yang harus dikendalikan. Pada
versi 2008: tidak spesifik produk atau jasa dari
pihak luar mana yang harus dikendalikan.
Pada versi 2015: disebutkan produk dan jasa serta
proses yang:
- Produk dan jasa yang akan menjadi bagian dari
produk atau jasa organisasi
- Produk dan jasa yang diberikan kepada
pelanggan organisasi
- proses yang dilakukan pihak luar untuk organisasi
8.4.2 Tipe dan tingkat 7.4.3 Verifikasi produk Persyaratan lebih rinci tentang bagaimana
pengendalian yang dibeli mengendalikan produk dan jasa yang diberikan
pihak eksternal seperti cakupan apa yang harus
dikendalikan dan apa yang harus dipertimbangkan.
8.4.3 Informasi untuk 7.4.2 Informasi pembelian Persyaratan tambahan tentang informasi apa yang
penyedia eksternal harus diberikan.
- Interaksi antara organisasi dan penyedia
eksternal
- Pengendalian dan pemantauan kinerja penyedia
eksternal yang akan diberlakukan organisasi.
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


8.5 Produksi dan 7.5 Produksi dan Hanya judul
penyediaan jasa penyediaan jasa
8.5.1 Pengendalian produksi 7.5.1 Pengendalian Persyaratan tambahan tentang definisi terkendali:
dan penyediaan jasa produksi dan penyediaan - Kompetensi personil yang sesuai
jasa - Penerapan tindakan untuk mencegah kesalahan
7.5.2 Validasi proses-roses manusia (human error)
8.5.2 Identifikasi dan 7.5.3 Identifikasi dan Penghilangan catatan pada versi 2008 tentang
ketelusuran ketelusuran manajemen konfigurasi.
8.5.3 Barang milik 7.5.4 Barang milik Perluasan cakupan dari hanya barang milik pelanggan,
pelanggan atau penyedia pelanggan sekarang mencakup juga barang milik penyedia
eksternal eksternal.
Penambahan catatan cakupan properti, kini mencakup:
material, komponen, peralatan dan tempat.
8.5.4 Preservasi 7.5.5 Peservasi produk Penambahan pada catatan tentang cakupan
pengawetan, kini mencakup juga pengendalian
kontaminasi
8.5.5 Aktivitas paska 7.5.1 Pengendalian Klausul khusus tentang aktivitas paska pengiriman
pengiriman produksi dan sebetulnya tidak ada pada versi 2008, tetapi disebut
penyediaan pejasa sedikit pada klausul 7.5.1 versi tersebut.
Kini persyaratan dijabarkan secara rinci, mencakup yang
harus dipertimbangkan dan hal-hal yang bisa termasuk
dalam aktivitas ini.
8.5.6 Pengendalian Tidak ada Hal yang baru terkait pengendalian perubahan proses
PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS
& EVALUASI
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


8.6 Pelepasan produk dan 8.2.4 Pemantauan dan Tidak ada perubahan, hanya struktur dan
jasa pengukuran proses artikulasi yang berbeda
8.7 Pengendalian 8.3 Pengendalian Penambahan persyaratan tentang tindakan yang
ketidaksesuaian output produk tidak sesuai mungkin perlu dilakukan:
proses, produk dan jasa - Pemisahan, penghilangan, penundaan produksi
dan jasa
- Pemberitahuan ke pelanggan.
9 Evaluasi kinerja 8 Pengukuran, analisis Hanya judul
dan peningkatan
9.1 Pemantauan, 8 Pengukuran, analisis Penambahan persyaratan tentang penentuan:
pengukuran, analisis dan dan peningkatan - Kapan pengukuran dan pemantauan dilakukan
evaluasi - Kapan hasil pengukuran dan pemantauan
dianalisis dan dievaluasi
9.1.1 Umum 8.1 Umum Hanya judul
9.1.2 Kepuasan pelanggan 8.2.1 Kepuasan pelanggan Hanya judul
9.1.3 Analisis dan evaluasi 8.4 Analisis data Penambahan persyaratan tentang evaluasi yang
harus dilakukan sebagai hasil analisis data, kini
ditambahkan:
- Efektivitas penerapan yang telah direncanakan
- Efektivitas tindakan yang diambil untuk
pengelolaan risiko dan peluang.
Apa saja ketidaksesuaian dalam
proses-proses di perusahaan kita?
-Barang & Jasa yang dibeli
-di masing2 proses, hasil proses yang bermasalah/ tindakan
apa yang harus dilakukan?
-Hal-hal administratif
-Hal-hal terkait kompetensi
MATRIKS KORELASI ISO 9001:2015 – ISO 9001:2008
DAN PENJELASAN PERUBAHAN PERSYARATAN

ISO 9001:2015 ISO 9001:2008 PENJELASAN PERUBAHAN


9.2 Audit internal 9.2 Audit internal Tidak ada perubahan
9.3 Tinjauan manajemen 5.6 Tinjauan manajemen Penambahan persyaratan tentang apa yang harus
ditinjau dalam tinjauan manajemen, mencakup juga:
- Pencapaian sasaran mutu
- Hasil pemantauan dan pengukuran
- Kinerja penyedia eksternal
- Kelayakan sumber daya
- Efektivitas tindakan penanganan risiko dan peluang.
10 Peningkatan 8.5 Peningkatan Hanya judul
10.1 Umum 8.5.1 Peningkatan Kini organisasi harus menentukan dan memilih
berkelanjutan peluang untuk peningkatan. Juga, penambahan
persyaratan tentang apa yang dimaksud peningkatan.
Kini juga mencakup perbaikan produk dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masa depan dan penurunan
dampak yang tak diinginkan (tentunya analisa rasio).
Pada bagian catatan juga disebutkan contoh-contoh
cara peningkatan seperti peningkatan berkelanjutan,
inovasi, peningkatan dramatis, reorganisasi.
10.2 Ketidaksesuaian dan 8.5.2 Tindakan koreksi Kini, tahapan tindakan koreksi juga mencakup
tindakan koreksi pembaharuan risiko dan peluang . Tindakan
Pencegahan sudah menjadi bagian dari penilaian
resiko
10.3 Peningkatan 8.5.1 Peningkatan Hanya menjelaskan bahwa peningkatan harus
PENERAPAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN

Standard Documentation Implementation

Plan what we do
Standar Requirement
Do what we plan
& Other Requirement Manual

Procedures

Support Company
documentation Set
objectives
Act Plan
targets
Policy
Check Do
Objectives & Targets
Management Program Implement Programs to
achieve Targets
Informasi Terdokumen apa saja yang
disyaratkan ISO 9001:2015?
-lihat pada klausul-klausul standar-
DOKUMENTASI SMM
1. DOKUMENTASI YANG DIWAJIBKAN OLEH STANDAR
2. DOKUMENTASI YANG BERDASAR KAJI RESIKO MUTU
DOKUMENTASI YANG DIWAJIBKAN OLEH STANDAR
ELEMEN TENTANG
4.3 Ruang Lingkup SMM (1)
4.4.2.a Informasi terdokumentasi untuk mendukung operasi proses (2)
4.4.2.b Informasi terdokumentasi bahwa proses dilakukan sesuai
rencana (3)
5.2.2 Kebijakan Mutu (4)
6.2.1 Sasaran Mutu (5)
7.1.5.1 Bukti kelayakan penggunaan Peralatan Ukur dan Pemantauan
(6)
7.1.5.2 Bukti-bukti Kalibrasi peralatan ukur dan pemantauan(7)
7.2.d Informasi terdokumentasi bukti Kompetensi Personil (8)
8.2.3.2 Informasi Terdokumentasi sebagai bukti dari :
a. Review Persyaratan produk (9)
b. Setiap ada persyaratan baru terhadap produk atau jasa (10)
ELEMEN DOKUMENTASI SMM TENTANG
8.3.3 Input Perancangan dan Pengembangan (11)
8.3.4 Pengendalian Perancangan dan Pengembangan (12)
8.3.5 Output Perancangan dan Pengembangan (13)
8.3.6 Perubahan Perancangan dan Pengembangan (14)
8.4.1 Bukti Pengendalian Proses, Produk atau jasa yang disediakan oleh pihak
luar (15)
8.5.1 a. Karakteristik produk (16)
b. Hasil-hasil untuk dicapai (17)
8.5.3 Bukti pengendalian properti milik pelanggan atau supplier (18)
8.5.6 Dokumentasi hasil tinjauan perubahan (pengendalian perubahan) (19)
8.6 a. Bukti tertulis kesesuaian produk (20)
b. Bukti kewenangan meluluskan produk (21)
8.7.2 Informasi tertulis tentang ketidaksesuaian produk atau jasa (22)
9.1.1 Bukti-bukti hasil Pemantauan dan Pengukuran (23)
9.2.2 Bukti-bukti Pelaksanaan Program Audit dan hasil Audit (24)
9.3.3 Bukti-bukti hasil Tinjauan Manajemen (25)
10.2.2 Informasi tertulis tentang Tindakan Perbaikan (26)
PROSES SERTIFIKASI – ISO 9001
Re - Sertifikasi
Menerima Min. 4 minggu
6-bln/1-thn
Manual & sebelum audit
Stage 2 Surveillance
Prosedur Pre- Audit
Audit Sertif
Audit
ikat
Stage 1 ISO
Y
Audit Corrective N major 3 year
major
Action
Y
Y
PILIHAN Corrective
Perbaikan Actions
Max. Max.
major 3 bulan
3 bulan

Perbaikan Audit
Audit Tindak lanjut
Tindak lanjut
Langkah Menuju Sistem Manajemen Mutu
1. Melibatkan pimpinan puncak
2. Pemahaman : pelatihan
3. Mengidentifikasi proses kunci dan interaksi yg dibutuhkan agar
memenuhi sasaran mutu
4. Kaji Risiko dan lakukan Analisis Strategis
5. Menerapkan dan mengelola Sistem Manajemen Mutu dan
prosesnya
6. Membangun Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2015
7. Menerapkan sistem, melatih staf dan melakukan verifikasi
terhadap efektivitas operasi
8. Mengelola Sistem Manajemen Mutu
9. Bila diperlukan, gunakan sertifikasi pihak ketiga, atau sebagai
alternatif, terbitkan pernyatan diri kesesuaian
Hambatan dalam Penerapan ISO

Hambatan Mengatasi

 Kurangnya komitmen  Mengadakan infrastruktur


 Kurangnya sumber daya untuk implementasi
 Kurang partisipasi  Mengadakan pelatihan
 Keterbatasan waktu  Membuat indikator kinerja
 Kurangnya pemahaman  Menyediakan sumber daya
 Kurangnya pemantauan yang cukup
 Pembatasan eksternal

Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu 9000:2000, Penerapannya untuk Mencapai TQM, PPM, 2001, hal 136 &138.
Sistem Manajemen Terintegrasi

• Dewasa ini sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk


menerapkan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), atau
Safety Management System atau OHSAS 18001: 2007 atau ISO
45001:2018 atau ISO 39001:2012.
• Selanjutnya standar generik manajemen yang baik adalah
menerapkan Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:
2015, berikut pengetahuan tentang ISO 9000 dan ISO 9004.
• Selain itu terdapat beberapa perusahaan yang diwajibkan
untuk menerapkan persyaratan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001: 2015.
Struktur ISO 39001:2012 (1/3)
1. Lingkup 2. Referensi Normatif 3. Ketentuan dan Definisi

4 Konteks Organisasi
4.1Pemahaman Konteks Organisasi
4.2 Kebutuhan dan Pengharapan Pihak-pihak Berkepentingan
4.3 Lingkup Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (KLLAJ)
4.4 Sistem Manajemen KLLAJ dan Proses-prosesnya

5 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.2 Kebijakan KLLAJ
5.3 Peran, Tanggung Jawab, dan Kewenangan Organisasi

6 Perencanaan
6.1 Umum
6.2 Tindakan untuk mengatasi risiko
6.3 Faktor Kinerja KLLAJ
6.4 Tujuan dan perencanaan untuk mencapai KLLAJ
Struktur ISO 39001:2015 (1/3)
7 Pendukung
7.1 Koordinasi
7.2 Sumber Daya
7.3 Kompetensi
7.4 Pemahaman
7.5 Komunikasi
7.6 Informasi Terdokumentasi

8 Operasi
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional (Jadwal, Trayek,
Route)
8.2 Kesiapan dan Tanggap Darurat
Struktur ISO 39001:2015 (1/3)

9 Evaluasi Kinerja
9.1 Pengawasan, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi
9.2 kecelakaan lalu lintas jalan dan penyelidikan insiden lainnya
9.3 Audit Internal
9.4 Tinjauan Manajemen

10 Peningkatan
10.1 Ketidaksesuaian dan Tindak Koreksi
10.2 Peningkatan Berkelanjutan
K3 – SMS – OHSAS 18001: 2007
Siklus OHSAS 18001:2007

Continual 4.2 OH&S


Improvement Policy
4.6 Management
review
4.3 Planning

4.5 Checking
and
corrective action 4.4 Implementation
and operation
K3 – SMS – OHSAS 18001: 2007

4.2 OH&S POLICY

4.3 PLANNING
4.3.1 Hazard identification, risk assessment and determining control
4.3.2 Legal and other requirements
4.3.3 Objectives and programme(s)

4.4 IMPLEMENTATION AND OPERATION


4.4.1 Resources, roles, responsibility, accountability and authority
4.4.2 Competence, training and awareness
4.4.3 Communication, participation and consultation
4.4.4 Documentation
4.4.5 Control of documents
4.4.6 Operational control
4.4.7 Emergency preparedness & response
K3 – SMS – OHSAS 18001: 2007

4.5 CHECKING

4.5.1 Performance measurement and monitoring

4.5.2 Evaluation Compliance


4.5.3 Incidents investigation, nonconformity, corrective action
and preventive action
4.5.4 Control of Records
4.5.5 Internal Audit

4.6 MANAGEMENT REVIEW


Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2005
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2005
Pendahuluan
1 Ruang lingkup
2 Acuan normatif
3 Istilah dan definisi
4 Persyaratan sistem manajemen lingkungan
4.1 Persyaratan umum
4.2 Kebijakan lingkungan
4.3 Perencanaan
4.4 Penerapan dan operasi
4.5 Pemeriksaan
4.6 Tinjauan manajemen
Lampiran A Panduan penggunaan standar nasional ini
Lampiran B Hubungan anatara SNI 19-14001 dan SNI 19-
9001
Bibliografi
SQAS Core
Safety and Quality Assessment Systems
1 Management
 1.1. Management Responsibility
 1.2. Personnel
 1.3. SHEQ&Sec Performance Analysis
 1.4. Management Review
2 Safety, Health, Environment & Security
 2.1. Risk assessment and management
 2.2. Safety
 2.3. Health
3 Procurement of services
 3.1. Subcontracting
 3.2. Contractors
SQAS Transport Service
4 Supply chain management and subcontracting
4.1. Supply chain management
4.2. Subcontracting services
4.3 Performance monitoring of logistics partners

5 Equipment
5.1. Equipment specification
5.2. Equipment Inspection, Maintenance and Calibration
5.3. Purchase and maintenance of equipment by Logistics Partners

6 Behaviour Based Safety (BBS or equivalent programme)


6.1. Behaviour Based Safety for save driving
6.2. BBS for safe Loading/Unloading 6.3. Awareness of all service partners

7 Security
7.1. Security in transport
7.2. Security during handling of Highly Consequence Dangerous Goods
8 Operating Procedures and Customer Interface
8.1. Emergency response
8.2. Customer Interface

9 Order Process and Operations


9.1. Planning and Communication
9.2. Operations
9.2.1. Driver instructions (Driver Manual)
9.2.2. Pre-Start Checks
9.3. Administration
9.3.1. Controls of drivers
9.3.2. Records
9.4. Temporary storage and internal transfer of packaged goods
10 Specific types of Transport Services and their activities
10.1. Transfer Terminal for Container/Vehicle operations

11 Site Inspection and Site operations


11.1. Site inspection
11.2. Site operations
11.3. Maintenance workshop 1
1.4 Bulk Storage Tanks (Fuel, Fuelling area and Waste
Storage)
11.5 Vehicles and other equipment (trailers, tank containers,
IBC's etc)
SISTEM MANAJEMEN TERPADU
 Sistem Manajemen adalah
serangkaian unsur yang
saling terkait yang
digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan
tujuan serta untuk
mencapai tujuan tersebut MUTU
mencakup organisasi,
kegiatan perencanaan,
pertanggungjawaban,
praktek, prosedur, proses
dan sumber daya
 Sistem Manajemen LINGKUNGAN KESELAMATAN
Terpadu adalah sebuah
sistem manajemen yang
memadukan semua
komponen bisnis menjadi
satu sistem.
(Reff. ISO 14001:2004)
133
KENAPA HARUS TERPADU ?
 Apapun yang mempengaruhi hasil bisnis harus menjadi bagian sistem
manajemen organisasi.
 Sebuah sistem sebaiknya terdiri atas semua aspek dalam organisasi
seperti mutu, K3, lingkungan, personal, keuangan dan keamanan.

MANFAAT INTEGRASI
• Mengurangi duplikasi pekerjaan
• Mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan
• Menyelaraskan sasaran
• Menyelaraskan tanggung jawab dan wewenang
• Lebih fokus dalam penyelesaian masalah
• Menciptakan konsistensi
• Meningkatkan efektivitas komunikasi
134
Sistem Manajemen Terintegrasi
INTEGRASI ISO 39001: 2012, ISO 14001: 2015- ISO 9001:2015
1. Pemahaman persyaratan ISO 9001:2015
2. Pemahaman persyaratan ISO 39001:2012
3. Pemahaman persyaratan ISO 45001:2012
4. Pemahaman persyaratan ISO 14001:2015
5. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan
pengendaliannya ISO 9001
6. Identifikasi dan pengendalian Aspek dan
dampak terhadap lingkungan
7. Rencana Tanggap Darurat SQAS /
8. Struktur dan pembentukan bisnis proses DG /
organisasi mendukung untuk integrasi SMK ISO 39001 /
ISO 14001 ISO 45001
sistem manajemen
9. Membuat Kebijakan, Program dan Sasaran
QHSE, serta pencapaiannya
10. Peningkatan berkelanjutan / Continual
improvement
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014


tentang Angkutan Jalan

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017


tentang Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 85 TAHUN
2018 TENTANG SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN
UMUM
Level of Standardisation SMK LLAJ

ISO 39001: 2012


ISO 45001: 2018

PM 85:2018
SMK3
OHSAS 18001:2007

Pedoman, SOP,
Instruksi Kerja,
Formulir SMK
Perusahaan
KERANGKA dan SUSUNAN
1. KOMITMEN dan KEBIJAKAN
PERENCANAAN
PERENCANAAN
TARGET / GOAL
2. PENGORGANISIAN
10. PENGUKURAN KINERJA PLAN
ACT 3. MANAJEMEN BAHAYA
dan RESIKO

PENERAPAN
SMK 4. FASILITAS PEMELIHARAAN
PERUSAHAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN
ANGKUTAN
5. DOKUMEN dan DATA
PEMANTAUAN UMUM

9. PELAPORAN KECELAKAAN 6. PENINGKATAN KOMPETENSI


INTERNAL dan PELATIHAN
CHECK DO
8. MONITORING dan EVALUASI 7. TANGGAP DARURAT
Proses Sistem Manajemen Keselamatan

a. Sistem Manajemen Keselamatan dimulai dengan


penetapan kebijakan keselamatan tertulis sebagai
wujud komitmen dan kepemimpinan manajemen.
b. Proses berikutnya adalah proses perencanaan
yang dimulai dengan identifikasi bahaya yang ada
dalam perusahaan yang harus dikendalikan dan
dikelola sehingga kejadian yang tidak diinginkan
dapat dihindari.
c. Menetapkan pengorganisasian semua sumber daya yang diperlukan.
d. Tahap implementasi yang mencakup pembinaan sumber daya manusia dan
kompetensi, komunikasi dan konsultasi serta pengendalian operasi angkutan
termasuk tanggap darurat.
e. Hasil pelaksanaan tersebut dipantau dan diukur secara berkala guna memastikan
bahwa sasaran telah tercapai.
f. Jika terjadi penyimpangan, manajemen segera melakukan peninjauan ulang untuk
kemudian menetapkan langkah perbaikan.
ISO 39001: 2012 & SMK PM 85: 2018
ISO 39001: 2012 SMK PM 85: 2018
4 Konteks organisasi
4.1 Pemahaman tentang organisasi dan
konteksnya
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan
4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen KLJ
4.4 sistem manajemen KLJ
5 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan komitmen 1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
5.2 Kebijakan
5.3 Peran Organisasi, tanggung jawab dan
wewenang 2. PENGORGANISASIAN
6 Perencanaan
6.1 Umum
6.2 Tindakan untuk mengatasi risiko 3. MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO
6.3 Faktor kinerja KLJ
6.4 Tujuan dan perencanaan untuk mencapai KLJ
ISO 39001: 2012 & SMK PM 85: 2018
ISO 39001: 2012 SMK PM 85: 2018
7 Dukungan
7.1 Koordinasi
4. FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
7.2 Sumber Daya
KENDARAAN BERMOTOR
7.3 Kompetensi 6. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN;
7.4 Pemahaman
7.5 Komunikasi
7.6 Informasi Dokumentasi 5. DOKUMENTASI DAN DATA;
7.6.1 Umum
7.6.2 Membuat dan memperbarui
7.6.3 Pengendalian Informasi dokumentasi
8 Operasi
8.1 Perencanaan dan Pengendalian
operasional
8.2 Kesiapan dan tanggap darurat 7. TANGGAP DARURAT;
ISO 39001: 2012 & SMK PM 85: 2018

ISO 39001: 2012 SMK PM 85: 2018


9 Evaluasi Kinerja
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan
evaluasi 9. MONITORING DAN EVALUASI
9.2 kecelakaan lalu lintas jalan dan
penyelidikan insiden lainnya 8. PELAPORAN KECELAKAAN INTERNAL
9.3 Audit internal
9.4 Tinjauan Manajemen
10 Peningkatan
10.1 Ketidaksesuaian dan korektif
10.2 Perbaikan terus menerus 10. PENGUKURAN KINERJA.
KLAUSUL SMK PM 85 2018

1 6
1 KOMITMEN DAN 6
KEBIJAKAN DOKUMENTASI DAN DATA

2
2 PENGORGANISASIAN 7
7 TANGGAP DARURAT

3 8
3 MANAJEMEN BAHAYA DAN 8
RISIKO OPERASI

FASILITAS PEMELIHARAAN
4 9
4 DAN PERBAIKAN 9 MONITORING DAN
KENDARAAN BERMOTOR EVALUASI

PENINGKATAN
5 10
5 KOMPETENSI DAN 10 PELAPORAN KECELAKAAN
INTERNAL
PELATIHAN;
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

1.1 Komitmen Perusahaan


1.2 Kebijakan Perusahaan
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.4 Target dan Program
1.5 Visi dan Misi
1.6 Legalitas
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
Komitmen dan Kebijakan merupakan landasan penerapan keselamatan dalam
perusahaan. Tanpa dukungan manajemen maka program keselamatan tidak akan
berhasil dengan baik. Dalam rangka menunjukkan komitmen dan dukungan tersebut
manajemen perlu menetapkan komitmen dan kebijakan keselamatan perusahaan.

Contoh 1.1 KOMITMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM


Kualitas pelayanan prima merupakan bentuk komitmen kami terhadap aspek keselamatan yang juga merupakan tujuan Perusahaan
Angkutan Umum...
1. Perusahaan Angkutan Umum ....bersedia mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang berlaku dan melakukan tindakan pencegahan
terhadap terjadinya kecelakaan.
2. Perusahaan Angkutan Umum ....akan selalu proaktif dalam meminimalisir bahaya dan risiko apabil aterjadi kecelakaan.
3. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan secara rutin kepada pengemudi dan mekanik.
4. Perusahaan Angkutan Umum ....berkomitmen dalam memberikan pelatihan tanggap darurat dalam mengantisipasi apabila terjadi
kecelakaan.
5. Perusahaan Angkutan Umum ....akan membuat sistem informulirasi dan komunikasi sebagai wadah informulirasi dan konsultasi
antara seluruh karyawan dan penumpang serta pihak lainnya.
Pengawasan terhadap keselamatan merupakan tanggung jawab seluruh personil dan manajemen untuk memastikan bahwa keselamatan
merupakan hal terpenting

Tangal,___, bulan,___tahun,___
Ttd
Direktur Utama
Contoh 1.2 Kebijakan Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum ...................... sebagai perusahaan jasa angkutan .....
menempatkan aspek keselamatan sebagai prioritas untuk menjamin keselamatan awak
angkutan, penumpang, aset perusahaan, dan masyarakat luas sekaligus untuk mencapai
kepuasan pelanggan.

Untuk itu perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dengan pokok-pokok


sebagai berikut :
 Keselamatan transportasi merupakan komitmen dan kebijakan manajamen perusahaan;
 Perusahaan akan menerapkan keselamatan dalam operasi sejak tahap persiapan,
pemberangkatan, perjalanan sampai ke tempat tujuan;
 Perusahaan akan memenuhi semua persyaratan peraturan perundang-undangan
mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan; dan
 Perusahaan akan senantiasa berupaya menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk
keberhasilan program Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.

Untuk mencapai keberhasilan keselamatan, perusahaan akan melibatkan semua unsur dalam
perusahaan termasuk pengguna jasa agar senantiasa mengutamakan keselamatan.

(Tempat dan tanggal dikeluarkan)


Direktur Utama
Contoh 1.3 Tujuan & Sasaran
Tujuan
 sebagai wujud komitmen manajemen terhadap keselamatan operasi
angkutan untuk melindungi awak angkutan, penumpang, masyarakat
umum dan aset perusahaan;
 mencegah kecelakaan dan kerugian yang timbul untuk meningkatkan
efesiensi perusahaan;
 sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menyediakan
pelayanan angkutan umum yang selamat dan handal kepada masyarakat.

Sasaran
Perusahaan/manajemen menetapkan target/sasaran dan program-program
Manajemen Keselamatan Angkutan Umum yang mencakup seluruh
kegiatan operasi angkutan meliputi pekerja, pengemudi, penumpang, aset
mitra kerja, dan sarana pendukungnya.
Contoh 1.4 Target dan Program
Contoh 1.5 Visi & Misi
visi
Perusahaan Angkutan Umum....mempunyai visi sebagai berikut:
Menjadikan Perusahaan Angkutan Umum .... sebagai layanan angkutan yang
menghubungkan antara propinsi dengan kualitas prima, handal dan selamat.

Misi
Dalam menjalankan visi dan mencapai sasaran yang hendak dicapai,
Perusahaan Angkutan Umum....melaksanakan misi:
 memberikan jasa layanan angkutan jalan dengan
kualitas terbaik;
 mengutamakan aspek keselamatan dalam segala
aspek;
 membangun layanan angkutan yang nyaman, tepat
waktu dan kompetitif untuk kepuasan pelanggan.
Komitmen dan Kebijakan
Perusahaan
 Komitmen dan kebijakan perusahaan secara rutin dilakukan review oleh
pimpinan perusahaan untuk melihat pelaksanaan dan kinerja
manajemen keselamatan secara keseluruhan dan dikomunikasikan
kepada seluruh personil untuk mewujudkan budaya keselamatan.

 Dengan penerapan komitmen dan kebijakan ini ada beberapa hal yang
diharapkan perusahaan paling sedikit :
1. adanya komitmen yang kuat dari Manajemen terhadap aspek
keselamatan yang ditunjukkan dalam sikap sehari-hari;
2. adanya peran serta dan keterlibatan aktif seluruh pemegang
kepentingan dalam meningkatkan kinerja Keselamatan;
3. menetapkan dan mensosialisasikan komitmen dan kebijakan
Keselamatan diseluruh jajaran operasi perusahaan;
4. menetapkan sasaran dan program kerja Keselamatan;
5. SK Direksi tentang Sistem Manajemen Keselamatan.
KEBIJAKAN DAN SASARAN MANAJEMEN KESELAMATAN
Kumpulan unsur-unsur Kegiatan terorganisasi untuk Sekelompok orang yang
yang saling terkait dan mengarahkan dan mengendalikan mengarahkan dan mengendalikan
berinteraksi organisasi organisasi pada tingkat tertinggi

Sistem Manajemen Pimpinan


Puncak

Sistem untuk Maksud dan arahan


menetapkan kebijakan Sistem menyeluruh organisasi yang Kebijakan
dan sasaran serta manajemen terkait dengan Keselamatan Keselamatan
untuk mencapai seperti yang dinyatakan oleh
sasaran itu pimpinan puncak

Sistem Manajemen
manajemen Keselamatan Sasaran Keselamatan
Keselamatan
Sesuatu yang dicari atau
Sistem manajemen untuk Kegiatan terkoordinasi untuk
dituju berkaitan dengan
mengarahkan dan mengarahkan dan mengendalikan
Keselamatan
mengendalikan organisasi organisasi dalam hal Keselamatan
dalam hal Keselamatan

Perencanaan Keselamatan Pengendalian Pemastian Perbaikan Keselamatan


Keselamatan Keselamatan
Bagian dari manajemen Bagian dari manajemen
Keselamatan yang difokuskan Bagian dari manajemen Bagian dari manajemen Keselamatan yang difokuskan
ke penetapan sasaran Keselamatan yang Keselamatan yang pada peningkatan kemampuan
Keselamatan dan merinci difokuskan pada difokuskan pada memenuhi persyaratan
proses operasional dan sumber pemenuhan pemberian keyakinan Keselamatan
daya terkait yang diperlukan persyaratan bahwa persyaratan
untuk memenuhi sasaran Keselamatan Keselamatan akan
Keselamatan dipenuhi

Keefektifan Efesiensi Perbaikan


Berkesinambungan
Sampai sejauh mana Hubungan antara hasil
kegiatan yang yang dicapai dan sumber Kegiatan berulang untuk
direncanakan daya yang dipakai meningkatkan kemampuan
terealisasi dan hasil memenuhi persyaratan
yang direncanakan
tercapai
Hubungan partitif

Hubungan asosiatif
2. PENGORGANISASIAN

2.1 Struktur Organisasi


2.2 Uraian Kerja
2.3 Kriteria Penerimaan Pengemudi
2.4 SDM / Awak Angkutan
2.5 Penggajian
2.6 Pemeriksaan Kesehatan
2. PENGORGANISASIAN

Keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dalam perusahaan memerlukan


pengorganisasian dan penyediaan sumber daya yang memadai. Manajemen dan
pengorganisasian dalam Sistem Manajemen Keselamatan diwujudkan dalam pembagian
tanggung jawab yang jelas untuk semua posisi jabatan yang terdapat dalam perusahaan.

Untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan


Umum membentuk unit/petugas keselamatan yang bertanggung jawab dalam Sistem
Manajemen Keselamatan. Unit ini juga bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan
semua aspek keselamatan kepada seluruh personil perusahaan terhadap pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan. Dengan adanya unit yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan maka struktur organisasi Perusahaan Angkutan
Umum ..... mengalami penyempurnaan menjadi
2. PENGORGANISASIAN
Perusahaan diharapkan dapat mengelola aspek
keselamatan dengan penyediaan sumber daya yang
cukup untuk mencapai sasaran Keselamatan yang
telah ditetapkan yang mencakup manusia, dana,
waktu, dan sarana/prasarana yang diperlukan. Untuk
itu perusahaan perlu menerapkan hal-hal sebagai
berikut :
1. adanya struktur organisasi pengelolaan
keselamatan yang memuat hubungan antar
jabatan, bagian, tugas, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing;
2. tersedianya sumber daya untuk mendukung
keberhasilan dan peningkatan Keselamatan
dalam perusahaan;
3. menunjuk dan menetapkan unit yang
membidangi manajemen keselamatan atau
Petugas Keselamatan (Safety Officer) untuk
mengorganisir kegiatan dan program
keselamatan;
4. prosedur Struktur Organisasi Keselamatan
ORGANISASI
3. MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO
3.1 Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan
3.2 Matriks Penilaian Risiko
3.3 SOP Keselamatan
3.4 Identifikasi Bahaya Jalur/Rute
3. MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO

Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian bahaya dan risiko


didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan di lingkungan Perusahaan.
Pelaksanaan identifikasi bahaya dan risiko dilakukan dengan mencatat bahaya
dan risiko yang mencakup:
1. Identifikasi faktor bahaya dan risiko;
2. Identifikasi perilaku berbahaya yang terjadi jika seseorang melakukan hal
tertentu, misalnya mengemudikan kendaraan bermotor dalam keadaan lelah,
ngantuk, atau mabuk;
3. identifikasi kecenderungan tingkat bahaya dari masing-masing faktor;
4. identifikasi track record para karyawan yang bertanggung]'awab atas
pelaksanaan sistem manajemen keselamatan.
4. FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
KENDARAAN BERMOTOR

4.1 Armada Angkutan


4.2 Pemeriksaan Kendaraan
4.3 Pemeriksaan Bulanan
4.4 KIR
4.5 Sarana Pendukung
4.6 Pengoperasian
4. FASILITAS PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
KENDARAAN BERMOTOR

Perusahaan menguraikan/menggambarkan dan menjelaskan


fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor yang
dimiliki dan/atau dikuasai perusahaan beserta prosedur
pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa hal yang dijelaskan
dalam buku pedoman meliputi :
1. fasilitas pemeliharaan dan perbaikan yang dimiliki/dikuasai
perusahaan;
2. kelaikan armada angkutan;
3. prosedur pemeriksaan kendaraan bermotor; dan
4. penyediaan tenaga pengemudi dan mekanik yang kompeten.
5. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

6.1 Analisis Kebutuhan Pelatihan

6.2 Dokumentasi Pelatihan


6.3 Kompetensi
FORM ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN
NAMA PO : PO ……………………………………………………………..
JUMLAH PEKERJA : ……………
ORANG
Masa Tugas Sertifikat
NO URAIAN NAMA POSISI di jab tsb Kompetensi USULAN PELATIHAN
...…th/Bln ada tidak
1 Perilaku Mengemudi : Ahmad x
: Ali x
:
dst….
2 Teknik Kendaraan Bermotor : Cinta
: Dinda
:
: dst….
3 Peraturan Lalu Lintas :
:
: dst….
4 Manajemen Bahaya Resiko :
:
:
9 Usulan (Sesuai Kebutuhan) :
Usulan ……………………………….. :
Usulan ……………………………….. : dst….
5. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
MATRIK ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN
Nama Posisi:
Persyaratan Yang Dibutuhkan
SIM
Surat Keputusan Direksi

NO JENIS KOMPETENSI PELATIHAN YANG ADA SAAT INI KEBUTUHAN PELATIHAN


1 2 3 4

1 Managemen Tiket dan Tarif

2 Pelayanan Terhadap Pelanggan

3 Pengetahuan Rute/Timetable

4 Prosedur Keberangkatan Kend

5 Penanganan Barang Berbahaya

6 Peraturan Lalu Lintas

7 Sfety Riding/Perilaku Mengemudi

8 Manajemen Bahaya dan Resiko

9 Awak Angkutan Teladan

..dst (sesuai kebutuhan perusahaan)


DIAGRAM KONSEP MUTU DAN
KOMPETENSI
6. DOKUMENTASI DAN DATA
Data Pelanggaran Lalu lintas
5.1 Dokumentasi No. Nama Pengemudi Nomor Kendaraan Jenis Pelanggaran Tanggal & Tempat Kejadian
1. ……. ……. ……. ……..
• Data Kecelakaan 2. ……. …….. …….. ……..

• Data Pelanggaran Lalu Lintas


• Data Perbaikan Kendaraan
Jumlah Kecelakaan Lalu Total
5.2 Pengelolaan Data Angkutan No Bulan
Jumlah
Lintas Laka
Km
Ringan Sedang Berat
1. Januari 100.000 1 1 1 3
2. Februari 100.000 0
3. Maret 130.000 3 3
Data Perbaikan Kendaraan
4. April 100.000 0
No. Nomor Kendaraan Jenis Kendaraan Jenis Kerusakan
1. ……. …… ……. 5. Mei 100.000 0
2. ……. …….. …….. 6. Juni` 120.000 4 4
7. Juli 110.000 0
8 Agustus 130.000 0
9. September 100.000 1 1
10 Oktober 150.000 0
11. November 125.000 0
12. Desember 110.000 3 3
Total 1.375.000 1 4 9 14
6. DOKUMENTASI DAN DATA
Media dokumentasi yang digunakan berupa media
kertas (cetak), digital (foto dan file program
komputer), dokumentasi online maupun media-
media lain yang relevan dengan teknologi yang
digunakan manajemen perusahaan dengan
membentuk database (baik manual maupun
elektronik).
Semua elemen Sistem Manajemen Keselamatan
didokumentasikan dan dikendalikan (diatur dan
didistribusikan/diidentifikasi) oleh Unit yang
membidangi manajemen keselamatan atau
petugas keselamatan.

Pengendalian Dokumen
Seluruh dokumentasi dan formulir yang digunakan
dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
perlu diidentifikasi dan dikendalikan. Pengendalian
dokumentasi termasuk di dalamnya mengenai tata
cara persetujuan dokumen, penerbitan,
penyimpanan, dan pemusnahan dokumen.
Seluruh dokumen dan dokumentasi akan tersedia
saat diperlukan dalam kondisi operasional
termasuk saat keadaan darurat.
7. TANGGAP DARURAT

7.1 SOP Tanggap Darurat


7.2 Skenario Tanggap Darurat
7.3 Daftar Peralatan Tanggap Darurat
7.4 Inspeksi Peralatan Tanggap Darurat
7.5 Pelatihan Tanggap Darurat
7.6 Evaluasi Tanggap Darurat Inspeksi Peralatan Tanggap Darurat
No. Nama Peralatan Pemeriksaan I Pemeriksaan II Pemeriksaan III
1
2
3
Evaluasi Tanggap Darurat
Kecelakaan/Kebakaran/DLL
No. Jenis Kejadian Tanggal Kejadian Lokasi Kejadian Kronologis Evaluasi Kejadian Penanganan
1
2
3
8. PELAPORAN KECELAKAAN INTERNAL

8.1 Pelaporan Kecelakaan


8.2 Penyelidikan Kecelakaan
Data Kecelakaan
Jenis Pelayanan
No No.kendaraan Lokasi kejadian Kejadian (Ringan/Sedang/Berat) Jumlah kendaraan yang terlibat Jumlah korban Waktu kejadian Tanggal Bulan Tahun
AKAP/Pariwisata/B3
1
2
3 dst

No Kejadian Hasil penyelidikan Bagian yang menangani Rekomendasi


Tabrakan antara
mobil barang BK -
8537- RD dengan
mobil barang BG- 1. Mengontrol kecepatan
8746-Y di ruas kendaraan
1. Speeding
Jalan Raya Bagian yang 2. Pengaturan jam kerja
2. Sopir mengantuk
1 Prabumulih – bertanggung jawab pengemudi
3. Kelelahan
Palembang KM. terhadap keselamatan 3. Pengecekan kesehatan
4. dst
71,5 Desa Lembak pengemudi sebelum berangkat
Kabupaten Muara 4. dst
Enim, Palembang
Kamis, 10 Mei
2007
2 dst
9. MONITORING DAN EVALUASI
• Setiap aktivitas operasional yang mengandung risiko kecelakaan harus dikendalikan
dengan baik. Perusahaan menetapkan prosedur monitoring dan evaluasi untuk
mengendalikan bahaya dan risiko.
• Setiap Perusahaan Angkutan Umum harus melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap Sistem Manajemen Keselamatan. Monitoring dan evaluasi dilakukan
secara berkala untuk memastikan bahwa manajemen keselamatan sudah
diterapkan sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang berlaku. Monitoring dan
evaluasi dapat dilakukan melalui audit internal perusahaan (prosedur monitoring
dan evaluasi dan formulir audit internal perusahaan terlampir).
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SMK
Hari/tanggal :
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
No Elemen Uraian Hasil Monitoring dan Evaluasi
YA TIDAK
a. Komitmen
1 Elemen 1 b. Kebijakan Keselamatan
c. Legalitas
2 Elemen 2 dst
3 Elemen 3 dst
4 Elemen 4 dst
5 Elemen 5 dst
6 Elemen 6 dst
7 Elemen 7 dst
8 Elemen 8 dst
9 Elemen 10 dst
10. PENGUKURAN KINERJA

10.1 Pengukuran Kinerja


10.2 Pengukuran Kinerja Tahunan
10.3 Evaluasi Pengukuran Kinerja

Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas AR SI


No Bulan Jumlah Armada Jumlah Km Kecelakaa Kecelakaa
Ringan Sedang Berat n n
1. Januari
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni`
7. Juli
8 Agustus
9. September
10 Oktober
11. November
12. Desember
Total
TERIMA KASIH
OSMAN AROFAT
Jakarta, 2019

Anda mungkin juga menyukai