Anda di halaman 1dari 27

Sistem Manajemen Anti Penyuapan

SNI ISO 37001:2016

Oleh: Johny S. Salim


pada sosialisasi SMAP SNI ISO 37001:2016
 Penyuapan merupakan fenomena yang luas.
 Hal ini menimbulkan kepedulian yang serius dalam sosial,
moral, ekonomi, dan politik.
 Mengacaukan tata kelola pemerintah yang baik, mengurangi
pengembangan dan mendistorsi kompetisi.
 Hal ini akan mengikis keadilan, merusak hak asasi manusia
dan menghambat pengentasan kemiskinan.
 Hal ini juga meningkatkan biaya dalam bisnis
Pendahuluan
 Menimbulkan ketidakpastian pada transaksi komersial.
 Meningkatkan biaya barang dan jasa.
 Mengurangi mutu produk dan jasa, yang mengarah pada kehilangan nyawa
dan harta.
 Merusak kepercayaan institusi dan mengganggu keadilan serta efisiensi
operasi pasar.
 Organisasi mempunyai tanggung jawab secara proaktif untuk berkontribusi
melawan penyuapan.
 Penegakan Hukum saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah
penyuapan.
 Hal ini dapat dicapai melalui sistem manajemen anti penyuapan yang
dimaksudkan oleh standar SNI ISO 37001:2016 ini.
 Penerapan di wujudkan melalui komitmen kepemimpinan untuk
menetapkan budaya kejujuran, transparansi, keterbukaan dan kepatuhan.
PENDAHULUAN
 ISO/PC 278 telah mempubikasikan ISO 37001:2016 tgl 14 Oktober 2016
 Indonesia telah mengadopsi menjadi SNI ISO 37001:2016 pada 20 Oktober
2016
 Standar ini dapat membantu organisasi menerapkan rancangan yang wajar dan
proporsional untuk mencegah, mendeteksi dan menanggapi penyuapan
DASAR HUKUM

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999


Tentang Pemberantasan Tindak Korupsi
Pasal 20:

“Korporasi dapat dipidanakan apabila terbukti melakukan tindak pidana


korupsi dan tuntutan serta pidananya dapat dilakukan terhadap korporasi dan
atau pengurusnya”
DASAR HUKUM
PERMA No. 13 Tahun 2016:
Tata cara penanganan perkara tindak pidana oleh Korporasi:

Pasal 4 Ayat 2:
Dalam menjalankan tindak pidana korupsi terhadap Korporasi, Hakim dapat
menilai kesalahan Korporasi antara lain:

“Korporasi tidak melakukan langkah2 yang diperlukan untuk melakukan


pencegahan, mencegah dampak yang lebih besar dan memastikan kepatuhan
terhadap ketentuan hukum yang berlaku guna menghindari tindak pidana.”
DASAR HUKUM
Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 tahun 1980
Tentang Tindak Pidana Suap:

Pasal 2:
“Barang siapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan
maksud untuk membujuk supaya orang tersebut berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena memberi
suap dengan pidana penjara selama nya 5 tahun dan denda Rp. 15 juta.”
DASAR HUKUM
INPRES No. 10 Tahun 2016:
Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017

Aksi No. 20:


Inisiasi upaya sertifikasi anti korupsi
Penanggung jawab: BSN
Kriteria keberhasilan: Terselesaikannya standard internasional ISO
37001:2016 untuk sektor swasta dan pemerintah di akhir tahun 2016.
DASAR HUKUM
Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999:
Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme

Pasal 5:
Setiap penyelenggara negara berkewajiban untuk:
2. Bersedia diperiksa kekayaannya;
3. Melaporkan dan mengumumkan kekayaannya;
4. Tidak melakukan perbuatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Dasar Hukum
LINGKUP

 Persyaratan dan menyediakan panduan untuk


menetapkan, menerapkan, memelihara, meninjau dan
meningkatkan sistem manajemen anti penyuapan.
 Berlaku hanya untuk masalah penyuapan.
 Standar ini bersifat generik.
 Dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen lain.
 Publik, swasta atau sektor nirlaba.
Dasar Hukum
TUJUAN

 Kesesuaian dengan standar ini tidak menjamin


penyuapan tidak akan terjadi.
 Risiko penyuapan tidak mungkin dihilangkan secara
total.
 Standar ini tidak secara spesifik ditujukan untuk
penipuan, kartel dan anti perserikatan / pelanggaran
kompetisi, pencucian uang atau aktivitas lain yang
terkait dengan praktik korupsi.
 Meskipun organisasi dapat memperluas lingkup dari
suatu sistem manajemen untuk mencakup aktivitas
tersebut.
Dasar Hukum
TIPE PENYUAPAN
 penyuapan disektor publik, swasta dan nirlaba;
 penyuapan oleh organisasi;
 penyuapan oleh personel yang bertindak atas nama organisasi
atau untuk kepentingannya;
 penyuapan oleh rekan bisnis dari sebuah organisasi yang
bertindak atas nama organisasi atau untuk kepentingannya;
 penyuapan oleh personel organisasi sehubungan dengan
aktivitas organisasi;
 penyuapan rekan bisnis organisasi sehubungan dengan
aktivitas organisasi;
 penyuapan langsung dan tidak langsung (misalnya:
menawarkan atau menerima suap melalui atau oleh pihak
ketiga).
DEFINISI
Penyuapan:
“Menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta
keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (dapat berupa
keuangan atau non keuangan), langsung maupun tidak langsung, terlepas
dari lokasi, merupakan pelanggaran hukum, sebagai bujukan atau hadiah
untuk orang yang bertindak atau menahan diri dari bertindak terkait
kinerja (3.16) dari tugas orang tersebut.”

CATATAN 1 untuk masukan:


Definisi diatas adalah generik.
Arti dari istilah “penyuapan” harus didefinisikan sebagai hukum anti penyuapan
yang berlaku pada organisasi (3.2) dan oleh sistem manajemen (3.5) anti
penyuapan yang dirancang oleh organisasi tersebut.
DEFINISI
3.4 Persyaratan
Kebutuhan yang dinyatakan dan wajib

CATATAN 2 untuk masukan:


Definisi inti dari “persyaratan” dalam standar sistem manajemen ISO adalah suatu
“kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, secara umum tersirat atau wajib”.
“Persyaratan secara umum yang tersirat” tidak dapat diterapkan dalam konteks
manajemen anti penyuapan.

CATATAN 3 untuk masukan:


Persyaratan terperinci adalah persyaratan yang dinyatakan, contoh, dalam
informasi terdokumentasi.
DEFINISI
3.5 Sistem Manajemen
Sekumpulan unsur organisasi (3.2) yang saling terkait atau berinteraksi
untuk menetapkan kebijakan (3.10) dan sasaran (3.11) dan proses (3.15)
untuk mencapai sasaran tersebut.

CATATAN 4 untuk masukan:


Ruang lingkup sistem manajemen dapat mencakup keseluruhan organisasi, fungsi
spesifik dan yang teridentifikasi dari organisasi, bagian spesifik dan yang
teridentifikasi dari organisasi, atau satu atau lebih fungsi antar grup organisasi.
DEFINISI
3.8 Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
Orang (kelompok) dengan tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan operasi sistem manajemen (3.5) anti penyuapan.

3.12 Risiko
Dampak dari ketidakpastian pada sasaran (3.11)

CATATAN 5 untuk masukan:


Dampak adalah penyimpangan dari yang diinginkan – baik positif atau negatif.
Risiko sering ditandai dengan acuan untuk “kejadian potensial” (seperti
didefinisikan dalam ISO Guide 73:2009, 3.5.1.3) dan “konsekuensi” (didefinisikan
dalam ISO Guide 73:2009, 3.6.1.3), atau kombinasinya.
DEFINISI
3.17 Alih Daya
Membuat pengaturan untuk organisasi (3.2) eksternal melaksanakan
sebagian fungsi atau proses (3.14) dari organisasi.

CATATAN 6 untuk masukan:


Rekan bisnis termasuk tetapi tidak terbatas pada klien, pelanggan, usaha
bersama, rekan usaha bersama, rekan konsorsium, penyedia alih daya,
kontraktor, konsultan, subkontraktor, pemasok, vendor, penasihat, agen,
distributor, perwakilan, perantara dan investor. Definisi ini sengaja bersifat luas
dan sebaiknya diinterpretasikan sejalan dengan profil risiko (3.12) penyuapan
dari organisasi untuk diterapkan pada rekan bisnis organisasi yang terekspos
sesuai dengan risiko penyuapan.

Inti dari teks standar sistem manajemen ISO berisi definisi dan persyaratan
terkait alih daya yang tidak digunakan dalam dokumen ini karena penyedia alih
daya termasuk dalam definisi rekan bisnis (3.26).
DEFINISI
3.30 Uji Kelayakan
Proses (3.15) untuk menilai lebih lanjut dari sifat dan tingkatan risiko
(3.12) penyuapan dan membantu organisasi (3.2) untuk mengambil
keputusan yang berhubungan dengan transaksi spesifik, proyek,
aktivitas, rekan bisnis (3.26) dan personel.
4 Konteks
organisasi   5 Kepemimpinan   6 Perencanaan   7 Dukungan   8 Operasi   9 Evaluasi kinerja 10 Peningkatan

                         
10.1 Ketidak
4.1 Memahami 5.1 8.1 Perencanaan sesuaian dan
organisasi dan Kepemimpinan dan Tidakan
konteksnya dan komitmen 6.1 Tindakan pengendalian 9.1 Pemantauan, Perbaikan
ditujukan pada pengukuran,
5.1.1 Dewan peluang dan analisis dan
      Pengaran   risiko   7.1 Sumber daya   operasi   evaluasi  

                         

6.2 Sasaran anti


penyuapan dan 10.2 Peningkatan
4.2 Memahami perencanaan berkelanjutan
kebutuhan dan
harapan pihak 5.1.2 Manajemen untuk mencapai Lihat slide
berkepentingan   Puncak   sasaran   7.2 Kompetens   berikut   9.2 Audit internal

                       
4.3 Menentukan
lingkup sistem
manajemen anti 5.2 Kebijakan 7.2.2 Proses 9.3 Tinjauan
penyuapan   Anti Penyuapan     Mempekerjakan     manajemen

               

5.3 Peran,
4.4 Sistem tanggung jawab 9.4 Tinjauan
manajemen anti dan wewenang 7.3 Kepedulian fungsi kepatuhan
penyuapan   organisasi     dan Pelatihan     anti penyuapan

               
4.5 Penilaian
Resiko
Penyuapan     7.4 Komunikasi  

       
7.5 Informasi
  terdokumentasi  
8 Operasi
 
 
                                                 

                 

8.5 Penerapan 8.7 Hadiah 8.8


pengendalian kemurahan Mengelola
anti penyuapan hati, ketidakcuku 8.10
yang 8.6 sumbangan pan 8.9 Investigasi
8.3 8.4 dikendaliakan Komitmen dan pengendalia Meningkatk dan
8.2 Uji Pengendalian Pengendalian organisasi dan Anti keuntungan n anti an penanganan
Kelayakan Keuangan Non Keungan rekan bisnin Penyuapan serupa penyuapan kepedulian penyuapan
KESIMPULAN
• Standar ini dapat membantu organisasi menerapkan rancangan
yang wajar dan proporsional untuk mencegah, mendeteksi dan
menanggapi penyuapan.
• Organisasi secara proaktif berkontribusi melawan penyuapan.
• Dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen lain.
• Menyediakan panduan untuk menetapkan, menerapkan,
memelihara, meninjau dan meningkatkan sistem manajemen anti
penyuapan.
• Lingkup Penerapan Standar dapat diterapkan untuk semua level
organisasi kecil/besar/privat/publik.
KESIMPULAN
Organisasi harus menetapkan prosedur terkait dengan :

Pengendalian Operasi :
 Uji Kelayakan (8.2)
 Pengendalian Keuangan (8.3)
 Pengendalian Non Keuangan (Komersial, Operasi, Pengedaan dsb) (8.4)
 Penerapan pengendalian anti penyuapan yang dikendalikan organisasi dan rekan
bisnisnya (8.5)
 Komitmen Anti Penyuapan (8.6)
 Hadiah, kemurahan hati, sumbangan & keuntungan serupa (8.7)
 Meningkatkan Kepedulian (8.9)
 Investigasi & Penanganan Penyuapan (8.10)
KESIMPULAN

Organisasi harus menetapkan prosedur terkait dengan :

Pendukung:
 Proses mempekerjakan (employment process) 7.2.2
 Kepedulian & pelatihan (7.3)
 Komunikasi Internal dan Eksternal
KESIMPULAN

Organisasi harus menetapkan prosedur terkait dengan :

Pengelola Sistem:
 Methode Analisa Resiko (4.5)
 Pengendalian Informasi Terdokumentasi (7.5)
 Monitoring, Analisa dan Evaluasi Kinerja (9.1)
 Internal Audit (9.2)
 Tinjauan Manajemen (9.3)
 Tinjauan Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (9.4)
 Perbaikan (10.2)
KESIMPULAN

Selain itu organisasi harus memiliki dokumen terkait dengan :


 Isu internal & eksternal (4.1)
 Kebutuhan dan Harapan Pemangku Kepentingan (4.2)
 Lembar Kerja Analisa Resiko Penyuapan
 Kebijakan anti penyuapan (5.2)
 Tugas & tanggungjawab seluruh personel (5.3)
 Fungsi kepatuhan anti penyuapan (5.3.2)
 Pengambilan keputusan yang didelegasikan (5.3.3)
 Sasaran anti penyuapan dan Program Kerja Pencapaian nya (6.2)
Kelengkapan Data
• Struktur Organisasi
• Job Desc
• Bisnis Proses
• SOP2
• Pedoman AP RENEWAL CERTIFICATION
• Dokumen Utama PROCESS

Audit Annual
Tahap 2 Surveillance
Audit

Surveillance
Y Issued Fee Payment
Certificated N
Audit
Tahap 1 Major N Y 3
year
Y
Major N
Corrective
Action Corrective
Y
Maks 1 Bulan Action
Major N
Maks 2 minggu
Re-Audit
Corrective Maks 1 Bulan Re-Audit
Actions Maks 2 minggu
TERIMA KASIH

Page 55

Anda mungkin juga menyukai