Anda di halaman 1dari 32

• Sejarah Kesehatan Masyarakat

• Periode perkembangan Kesehatan Masyarakat


• Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia
• Definisi Kesehatan Masyarakat
• Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan Masyarakat
• Sasaran Kesehatan Masyarakat
Mitos Yunani  Asclepius dan Higeia  2 Aliran atau
Pendekatan dalam menangani masalah kesehatan

Pelayanan Kesehatan Kuratif Pelayanan Preventif


Sasaran indivual, jarak antara petugas Sasarannya masyarakat, masalah yang
kesehatan dengan pasien cenderung jauh ditangani pun masalah masyarakat bukan
individu, hubungan antara petugas kes
dgn masy bersifat kemitraan

Bersifat reaktif  menunggu masalah Bersifat proaktif  mencari masalah 


datang mengidentifikasi masalah dan melakukan
tindakan
Penanganan lebih kepada sistem biologis Pendekatan holistik  menyeluruh
manusia
1.PERIODE SEBELUM ILMU PENGETAHUAN
 ZAMAN ROMAWI KUNO TELAH DIKELUARKAN SUATU
PERATURAN YANG MENGHARUSKAN MASYARAKAT
MENCATATKAN PEMBANGUNAN RUMAH, MELAPORKAN
ADANYA BINATANG-BINATANG YANG BERBAHAYA, DAN
BINATANG-BINATANG PIARAAN YANG MENIMBULKAN
BAU, DAN SEBAGAINYA.

 PERMULAAN ABAD PERTAMA SAMPAI KIRA-KIRA ABAD


KE-7 KESEHATAN MASYARAKAT MAKIN DIRASAKAN
KEPENTINGANNYA KARENA BERBAGAI MACAM PENYAKIT
MENULAR MULAI MENYERANG SEBAGIAN BESAR
PENDUDUK DAN TELAH MENJADI EPIDEMI BAHKAN DI
BEBERAPA TEMPAT TELAH MENJADI ENDEMI
• Periode Ilmu Pengetahuan
• Bapak kesehatan Masyarakat Edwin Chadwich adalah orang yang mula
mula tertarik kepada kematian yang terjadi di kalangan masyarakat kota
kota besar di Inggris .Dari pengamatannya yang teliti dapat menghimpun
data yang berkaitan dengan penyakit,sehingga angka kematian pada
golongn masyarakat dapat dicatat dengan sangat teliti.Bertitik tolak dari
penelitiannya ,ia terjun lebih dalam lagi dalam bidang kesehatan
masyarakat
 Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di
Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad
ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu
dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan
kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.

 Namun demikian di bidang kesehatan masyarakat yang


lain pada tahun 1807 pada waktu pemerintahan Gubernur
Jenderal Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun bayi
dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam
rangka penurunan angka kematian bayi yang tinggi pada
waktu itu.
 Pada tahun 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh dr. Bosch,
kepala pelayanan kesehatan sipil dan militer dan dr. Bleeker di
Indonesia. Kemudian sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA
(School Tot Oplelding Van Indiche Arsten)

 pada tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional,


dicetuskan bahwa puskesmas adalah merupakan sistem
pelayanan kesehatan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh
pemerintah (Departemen Kesehatan) menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
 Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan
preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah
dijangkau dalam wilayah kerja kecamatan atau
sebagian kecamatan, di kotamadya atau kabupaten

 tahun 1984 tanggung jawab puskesmas ditingkatkan


lagi dengan berkembangnya program paket terpadu
kesehatan dan keluarga berencana (Posyandu).
• Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis´ (Pasal 1 butir 1 UU No. 36
Tahun 2009)
• Kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah
merupakan kegiatan kesehatan masyarakat
• Kesehatan masyarakat adalah kombinasi teori (ilmu) praktik (seni)
yang bertujuan untuk mencegah penyakit , memperpanjang usia
hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat)
• Perwujudannya  upaya pengorganisasian masyarakat (menghimpun
potensi SD di masyarakat) bidang promotif ,preventif,kuratif,dan
rehabilitatif
• Sebagai Ilmu  mulanya 2 disiplin keilmuan
yaitu ilmu bio-medis (medikal biologi) dan ilmu
sosial

• Sesuai perkembangan zaman  ilmu biologi,


ilmu kedokteran, kimia, fisika, lingkungan,
sosiologi, antropologi, psikologi, pendidikan dan
sebagainya  ilmu yang multidisiplin
• Epidemiologi
• Biostatistik/ Statistik Kesehatan
• Kesehatan Lingkungan
• Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
• Administrasi Kesehatan Masyarakat
• Gizi Masyarakat
• Kesehatan Kerja
1.EPIDEMIOLOGI
EPIDEMILOGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI, YAITU (EPI=PADA, DEMOS=PENDUDUK, LOGOS
= ILMU), DENGAN DEMIKIAN EPIDEMIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI HAL-HAL YANG
BERKAITAN DENGAN MASYARAKAT.
BANYAK DEFINISI TENTANG EPIDEMIOLOGI YANG DIUNGKAPKAN PARA AHLI, BEBERAPA
DIANTARANYA YAITU

a.W.H. WELCH
EPIDEMIOLOGI ADALAH SUATU ILMU YANG MEMPELAJARI TIMBULNYA, PERJALANAN, DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT, TERUTAMA PENYAKIT INFEKSI MENULAR. DALAM
PERKEMBANGANNYA, MASALAH YANG DIHADAPI PENDUDUK TIDAK HANYA PENYAKIT
MENULAR SAJA, MELAINKAN JUGA PENYAKIT TIDAK MENULAR, PENYAKIT DEGENARATIF,
KANKER, PENYAKIT JIWA, KECELAKAAN LALU LINTAS, DAN SEBAGAINYA. OLEH KARENA
BATASAN EPIDEMIOLOGI MENJADI LEBIH BERKEMBANG.

b.MAUSNER DAN KRAMER


EPIDEMIOLOGI MERUPAKAN STUDI TENTANG DISTRIBUSI DAN DETERMINAN DARI PENYAKIT
DAN KECELAKAAN PADA POPULASI MANUSIA.
c. Last
Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan
atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan
aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.

d. Mac Mahon dan Pugh


Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran
penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
manusia.
2.Biostatistik /Statistik Kesehatan
Statistik dipakai dalam masalah-masalah kesehatan, baik dalam rencana,
aplikasi, evaluasi, maupun monitoring. Statistik menjadi penting karena setiap
pencatatan permasalahan kesehatan diperlukan untuk melakukan perbaikan.
Ruang Lingkup statistika kesehatan :
• Statistika perikehidupan, berupa kelahiran, kematian, dan perkawinan
• Mortalitas
• Fertilitas
• Morbiditas
• Pelayanan Kesehatan
• Demografi
• Lingkungan
• Gizi
• GUNA STATISTIK KESEHATAN, ANTARA LAIN :
1. MENGUKUR DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
2. MEMONITOR KEMAJUAN STATUS KESEHATAN DI SUATU DAERAH
3. MENGEVALUASI PROGRAM KESEHATAN
4. MEMBANDINGKAN STATUS KESEHATAN DI BERBAGAI DAERAH
5. MEMOTIVASI TENAGA KESEHATAN DAN POLICY MAKER (PEMBUAT
KEBIJAKAN) UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KESEHATAN
6. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
3. Kesehatan Lingkungan
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang
dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah
dipilih empat indikator, yaitu : 
Penggunaan Air Bersih
Rumah Sehat
Keluarga denga kepemilikan sarana sanitasi dasar
Tempat Umum dan Pengolahan Makanan ( TUPM )

4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku


5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
Administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan
sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Secara umum, fungsi administrasi dibedakan atas 4
macam yakni :
1. Perencanaan, termasuk perencanaan pembiayan
2. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff.
3. Pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan,
pengkoordinasian
4. Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah
disusun dapat dicapai atau tidak.
6. Gizi Masyarakat
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji makanan yang dikaitkan
dengan kesehatan. Adapun ilmu gizi yakni mencakup mulai dari
pengadaan,pemilihan, pengolahan dan penyajian. Gizi masyarakat berurusan
dengan gangguan gizi pada masyrakat dimana masyarkay mempunyai aspek yang
luas,sehingga harus ditangani secara multisektoral.

7. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja dalam lingkup kesehatan masyarkat sering dikaitkan dengan
keselamatan kerja.Untuk itu, dikenal dengan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ). K3 merupakan adalah suatu kondisi yang terjadipada seseorang dalam
hubungannya dengan dunia atau tempat dimana ia kerja.Misalnya,
terjadi gangguan kerja akibat suana tempat kerja yang bising,
cedera otot tulang,bahaya kebakaran,dsb.
Ruang lingkup kegiatan kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha :
1. Promotif ( peningkatan kesehatan )
Merupakan usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-
usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perseorangan,pemeliharaan kesehatan
lingkungan,olahraga secara teratur,istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang
dapat mencapai tingkat kesehatan yang opptimal.
2. Preventif ( pencegahan penyakit )
Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha
pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara
berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.
3. Kuratif ( pengobatan )
Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati secara tepat
dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya.
4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
Meupakan usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang
dideritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
fisik,mental dan social pasien sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya melalui latihan-
latihan yang telah terprogram dan dapat puladilakukan melalui latihan fisioterapi.
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
a.Faktor Genetik
Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau
masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain.Pengaruhnya pada
status kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di
deteksi .Untuk itu ,perlu dilakukan konseling genetik .Untuk kepentingan
kesehatan masyarakat atau keluarga ,faktor genetik perlu mendapat
perhatian dibidang pencegahan
b.Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan pelayanan kesehatan ,dan pelayanan kesehatan yang
berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan
kelengkapan sarana /prasarana ,dan dana akan menjamin kualitas
pelayanan kesehatan .

c.Faktor Prilaku Masyarakat


Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan
mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di
masyarakat
d.Faktor Lingkungan 
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita
dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya
banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal-gatal,
infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan.
• Individu
Individu yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan ,yang dapat
dilakukan di Rumah Sakit ,klinik ,puskesmas,rumah bersalin,posyandu,kelurga
binaan dan masyarakat binaan.
• Keluarga
Keluarga binaan yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan yang
tergolong dalam keluarga resiko resiko tinggi
• Kelompok
Kelompok kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam penyuluhan
kesehatan masyarakat.
• Masyarakat
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan
1. Ilmu Kesmas
• Klien: masyarakat (orang sehat)
• Pendekatan: multi disiplin
• Tujuan: masyarakat terhindar dari penyakit dan meningkatkan kesehatannya.
• Tenaga: kesmas, sanitarian
2. Ilmu Kedokteran
• Klien: pasien (orang sakit)
• Pendekatan: individual
• Tujuan: penyembuhan
• Tenaga: medis
• Thank’s for your attention,, :D !!

Anda mungkin juga menyukai