Anda di halaman 1dari 56

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2018


UNIVERSITAS PATTIMURA

GANGGUAN DEPRESI

 
  
 
Oleh:
CECILIA CASANDRA UNEPUTTY
NIM. 2016-84-046

Konsulen:
dr. David Santoso, Sp. KJ, MARS

 DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD DR. M. HAULUSSY
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Depresi adalah suatu perasaan
Depresi merupakan problem kesehatan
sedih yang
masyarakat sang
yang atserius.
cukup men dalam
World Health
terjadi setelah
Organization (WHO) mengalami suatu
menyatakan bahwa
peristiwa
depresi dramatis
berada pada urutanatau
ke-empat
penyakit di dunia. Sekitar
meny edihkan, 20% pada wanita
misalnya
dan 12% pada pria, pada suatu waktu dalam
keh ilangan seseorang yang
kehidupannya pernah mengalami depresi
san gat disayangi

Seseo
rang
bisa
jatuh
dala
m
kondi
si
depre
si
jika
ia
terus
-
mene
rus
memi
kirka
n
kejad
ian
pahit,
meny
akitk
an,
keter
puru
kan
dan
perist
iwa
sedih
yang
meni
mpan
ya
dala
m
wakt
u
lama
mele
bihi
wakt
u
norm
al
bagi
keba
nyak
an
orang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

ganggua gangguan
n mood unipolar,

gangguan
penyesuaian
Depresi
diri Mayor
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan usia,
jenis Popu
kelamin,
lasi dunia
prevalensi
18-64 darionMajor
tah un, Depressive
set depresi
Dis order
antara 24-35
(GANGGUAN
tahun deng DEPRESI)
an rata-
adalah
rata usia
1,6-3,1
27 tahun.kali Terdapat
lebih sering
terjadi pada
beberapa perkemban
wan ita diban
gan yang
ding kan
dengan
meny atakan
pria bahwa
den ganusia
insiden
yang
yan g besar
lebih muda di onset
Amerika
depresidan Eropa
Barat
meningkat.

Seba
gai
conto
h,
40%
indivi
du
deng
an
depre
si
memi
liki
episo
de
depre
si
perta
ma
kali
pada
usia
20
tahun
, 50
%
episo
de
perta
ma
antar
a
usia
20
samp
ai 50
tahun
, dan
10%
setel
ah
usia
50
tahun
KLASIFIKASI
 F32 Episode depresif
◦ F33.2 Gangguan depresif berulang, episode
◦ F32.0 Episode ddepresif ringan
kini berat tanpa gejala psikotik
 Tanpa gejala somatik
◦ F33.3 Gangguan depresif berulang, episode
 Dengan gejala somatik kini berat dengan gejala psikotik
◦ F32.1 Episode depresif sedang ◦ F33.4 Ganguan depresif berulang ,sekarang
 Tanpa gejala somatik dalam remisi
 Dengan gejala somatik ◦ F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya
◦ F33.9 Gangguan depresif berulang YTT
◦ F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala
psikotik
 F34 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif])
menetap
◦ F32.3 Episode depresif berat dengan gejala
◦ F34.0 Siklotimia
psikotik
◦ F34.1 Distimia
◦ F32.8 Episode depresif lainnya
◦ F34.8 Gangguan suasana perasaan (mood
◦ F32.9 Episode depresif YTT [afektif]) menetap lainnya
 F33 Gangguan depresif berulang ◦ F34.9 Gangguan suasana perasaan (mood
◦ F33.0 Gangguan depresif berulang, episode [afektif]) menetap YTT
kini ringan  F38 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif])
 Tanpa gejala somatik lainnya
 Dengan gejala somatik ◦ F38.0 Gangguan suasana perasaan (mood
[afektif]) tunggal lainnya
◦ F33.1 Gangguan depresif berulang, episode  .00 Episode afektif campuran
kini sedang
◦ F38.1 Gangguan suasana perasaan (mood
 Tanpa gejala somatik [afektif]) berulang lainnya
 Dengan gejala somatik  .10 Gangguan depresif singkat berulang
◦ F38.8 Gangguan suasana perasaan (mood
[afektif]) tunggal lainnya YDT
 F39 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif])
YTT
patofisiologi
Studi keluarga menunjukkan

risiko relatif bahwa setidaknya

Genet dua atau tiga kali lebih besar


untuk depresi dalam keluarga

ik
garis pertama dengan depresi,
dengan onset umur dan
depresi berulang memberikan
resiko yang lebih besar.
Neurobiologi

Monoa
Axis

min
hipotalamus-
hipofisis-
adrenal
Tidur
Gejala klinis
GEJALA UTAMA
 Afek depresif
 Kehialangan minat dan kegembiraan
 Mudah lelah
GEJALA LAIN
Konsentrasi
dan
kepercay Merasa
bersalah dan
perhatian aan diri tidak beguna

Pesimisti Melakukan
perbuatan yang Tidur
s terganggu
membahayakan
diri

Nafsu
makan
EPISODE

· Minimal harus ada 2 · Minimal ditemukan 2


‘gejala utama’ yang tampak ‘gejala utama’

· Ditambah dengan minimal 2 · Ditambah sekurang-


‘gejala lainnya’
kurangnya 3 dari ‘gejala
· Tidak ada gejala berat
lainnya’

· Lamanya gejala tampak · Seluruh gejala minimal


sekurang-kurangnya 2 minggu nampak selama 2 minggu

· Hanya ada sedikit kesulitan dalam · Menghadapi kesulitan nyata


DEPRESI RINGAN
melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial lainya yang biasa dilakukan.
DEPRESI SEDANG
untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan sehari-hari
dan urusan rumah tangga.
Mood
Minat
rendah

Bunuh
Tenaga
diri
Diagnosis
DEPRESI

F32 Episode depresif


 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan berat badan tinggi badan, suhu
tubuh, tekanan darah dan detak nadi,
mendengarkan jantung dan paru paru serta
memeriksa perut. ƒ
 Pemeriksaan laboratorium

Dokter mungkin akan memerintahkan


pemeriksaan darah rutin,
 Pemeriksaan Psikologis
-kapan mulainya
-apakah pernah mengalami hal yang sama
dulu
 apakah ada pemikiran kearah menganiaya

diri sendiri atau bunuh diri.


 Pasien mungkin akan diminta untuk mengisi

daftar pertanyaan untuk membantu


menentukan ada tidaknya depresi.
 Agar bisa didiagnosa sebagai major
depression, maka pasien harus mempunyai
lima atau lebih gejala selama kurun waktu
minimal 2 minggu atau lebih. Salah satu
gejala yang ada haruslah berupa suasana hati
yang tertekan atau rendah (depressed mood)
atau berupa adanya gejala kehilangan minat
atau keinginan. Gejala yang ada bisa seperti
yang dirasakan pasien atau seperti yang
terlihat oleh orang lain yang mengamati.
Diagnostic and Statistical manual of
Mental Disorders (DSM)
 ƒ Perasaan hati yang tertekan atau rendah
(depressed mood) sepanjang hari, hampir
setiap hari, seperti perasaan sedih, hampa,
menangis (Pada anak anak atau remaja,
depressed mood bisa terlihat sebagai gejala
mudah tersinggung secara terus menerus—
constant iritability). ƒ
 Berkurangnya minat terhadap hampir semua
kegiatan atau tidak ada gairah terhadap
sesuatu yang menyenangkan selama sepanjang
hari, hampir setiap hari.
 Berkurangnya berat badan secara bermakna
ketika tidak sedang diet atau puasa, atau
bertambah berat badan, berkurangnya atau
meningkatnya nafsu makan hamper setiap
hari (pada anak anak, bila berat badan anak
tidak naik sesuai perkembangan umur, bisa
merupakan salah satu gejala depresi). ƒ
 Susah tidur atau mengantuk/ ingin tidur

sepanjang hari, hampir setiap hari.


 Terlihat gelisah (restless) atau berperilaku
lambat sehingga bisa terlihat oleh orang lain.
 Kelelahan atau kehilnagn kekuatan/ energi

yang dirasakan hampir setiap hari ƒ


 Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah

yang tidak pada tempatnya yang terjadi


hampir setiap hari
 Kesulitan dalam mengambil keputusan, atau
kesulitan berpikir atau berkonsentrasi yang
terjadi hampir setiap hari
 Berulang kali timbul keinginan untuk mati

atau bunuh diri, atau berniat/ mencoba


bunuh diri.
DIAGNOSIS BERDASARKAN GEJALA

Gejala Utama :
· Perasaan tertekan
· Kehilangan minat dan kegembiraan
· Mudah lelah (rasa lelah yang nyata setelah melakukan sedikit pekerjan
saja) dan menurunnya aktivitas

Gejala Lainnya :

· Konsentrasi dan perhatian berkurang


· Harga diri dan rasa percaya diri berkurang
· Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
· Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
· Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
· Tidur terganggu
· Nafsu makan berkurang
DIAGNOSIS BERDASARKAN KATEGORI

· Minimal harus ada 2 · Minimal ditemukan 2


‘gejala utama’ yang tampak ‘gejala utama’

· Ditambah dengan minimal 2 · Ditambah sekurang-


‘gejala lainnya’
kurangnya 3 dari ‘gejala
· Tidak ada gejala berat
lainnya’

· Lamanya gejala tampak · Seluruh gejala minimal


sekurang-kurangnya 2 minggu nampak selama 2 minggu

· Hanya ada sedikit kesulitan dalam · Menghadapi kesulitan nyata


DEPRESI RINGAN
melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial lainya yang biasa dilakukan.
DEPRESI SEDANG
untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan sehari-hari
dan urusan rumah tangga.
DEPRESI BERAT
 jika memenuhi syarat :
· Harus ditemukan ketiga gejala utama

· Ditambah minimal 4 ‘gejala lainnya’ dan beberapa


diantaranya berintensitas berat

· Minimal telah tampak selama dua minggu, namun jika


gejala-gejala yang tampak benar-benar menunjukkan
tingkat intensitas yang parah, dapat dikategorikan sebagai
depresi berat meskipun belum tampak selama dua
minggu.

· Penderita sangat tidak mungkin untuk meneruskan


kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga
lainnya kecuali pada tingkat yang sangat terbatas.
STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
2. Kesadaran   :  Jernih
3. Perilaku dan aktivitas prikomotor : Hipoaktif
4. Pembicaraan : Lambat -> akibat retardasi
5. Sikap terhadap pemeriksa : Wajar dapat di pertahankan

B. Alam perasaan
1. Mood          : Depresi
2. Afek            : Disforik
3. Emosi : Serasi dengan suasana hati
C. Fungsi Intelektual (kognitif) :
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
-> Sesuai dengan taraf pendidikan

2. Daya konsentrasi :
->Baik

3. Orientasi (waktu, tempat, situasi dan orang) :


->Baik
4. Daya ingat : (Jangka panjang, pendek , segera)
-> Baik

5. Pikiran abstrak :
->Baik

6. Bakat kreatif    :

7. Kemampuan menolong diri sendiri :


->cukup
D. Gangguan Persepsi :

1. Halusinasi       : Tidak ada

2. Ilusi                   : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi         : Tidak ada


E. Proses Berpikir :
1. Bentuk Pikiran
-> Realistik

2.Arus pikiran 
-> Lancar

3. Isi pikiran :
 ->Waham (-)
-> Phobia (-)
-> Obsesi (-)
F. Pengendalian Impuls  :
-> baik

G. Daya Nilai (Sosial, Reabilitas):


-> Baik

H. Tilikan (insight)   :
-> Pasien memiliki kesadaran bahwa dirinya saat ini dirinya
sakit dan memiliki motivasidan keinginan untuk sembuh dan
ingin mengubah sikap dan perilaku yang selama inisalah.
(tilikan derajat 6)

I. Taraf dapat dipercaya    :


-> Dapat dipercaya
Diagnosis Multiaksial

• Axis I : F 32.2
Onset > 2 minggu, ditambah #gejala
utama dan 4 gejala tambahan
• Axis II : -
Tidak ada gangguan keopribadian
dan retardasi mental
• Axis III : gangguan sistem pencernaan
dan pernapasan
• Axis IV : masalah dengan “primary
support group” (keluarga)

• Axis V : global assessment of


functioning (GAF) scale : 50
karena Reality Testing Ability (RTA)
bagus
DSM-IV-TR kriteria diagnosis episode depresi mayor

A. Lima (atau lebih) gejala yang ada berlangsung selama 2 minggu dan memperlihatkan perubahan fungsi,

paling tidak satu atau lainnya (1)mood depresi (2)kehilangan minat

1. Mood depresi terjadi sepanjang hari atau bahkan setiap hari, diindikasikan dengan laporan yang subjektif

(merasa sedih atau kosong) atau yang dilihat oleh orang sekitar. Note : pada anak dan remaja, dapat mudah

marah

2. Ditandai dengan hilangnya minat disemua hal, atau hampir semua hal

3. Penurunan berat badan yang signifikan ketika tidak diet, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan

hamper setiap hari. Note : pada anak-anak, berat badan yang tidak naik

4. Insomnia atau hipersomnia hamper setiap hari

5. Agitasi psikomotor atau retardasi hampir setiap hari (dilihat oleh orang lain, bukan perasaan yang

dirasakan secara subjektif dengan kelelahan atau lamban)

6. Cepat lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari

7. Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan (bisa terjadi delusi) hampir setiap hari

8. Tidak dapat berkonsentrasi atau berpikir hampir setiap hari

9. Pemikiran untuk mati yang berulang, ide bunuh diri yang berulang tanpa perencanaan yang jelas, atau ide

bunuh diri dengan perencanaan.

A. Gejala-gejalanya tidak memenuhi episode campuran

B. Gejala yang ada menyebabkan distress atau kerusakan yang signifikan secara klinis
DSM-IV-TR sub tipe dan spesifikasi MDD

Sub tipe Spesifikasi Kunci


Depresi Dengan Katalepsi,
DSM-IV-TR
katatonik gambaran katatonik,
Depresi Dengan Mood nonreaktif, anhedonia,
katatonik negativism,
melankolis gambaran kehilangan berat badan, rasa
mutisme,
melankolis bersalah, agitasi dan
mannerism,
retardasi psikomotorik,
echolalia,
mood yang memburuk pada
echopraxia
pagi hari, terbangun di pagi
(tidak lazim
buta
pada klinis

sehari-hari)

Depresi Gambaran 2 tahun atau

kronik kronis lebih dengan


Depresi atipikal Dengan Mood reaktif, terlalu banyak
kriteria MDD
gambaran tidur, makan berlebihan,
Gangguan Musiman Onset yang
atipikal paralisis yang dibuat,
afektif musiman seperti biasa
sensitive pada penolakan
dan kambuh
interpersonal
pada saat

musim tertentu

(biasanya musim
Depresi psikotik Dengan Halusinasi atau waham
gugur/dingin)
(waham) gambaran
Depresi Postpartum Onset depresi
psikotik
postpartum selama 4

minggu
Derajat keparahan depresi

Keparahan Kriteria DSM-IV-TR Kriteria ICD-10

depresi

Ringan 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 1. 2 gejala tipikal

4 gejala depresi lainnya 2. 2 gejala inti lainnya

2. Gangguan minor sosial/ pekerjaan

Sedang 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 1. 2 gejala tipikal

4 atau lebih gejala depresi lainnya 2. 3 atau lebih gejala

2. Gangguan sosial/pekerjaan yang inti lainnya

bervariasi

Berat 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 1. 3 gejala tipikal

4 atau lebih gejala depresi lainnya 2. 4 atau lebih gejala

2. Gangguan sosial atau pekerjaan yang inti lainnya

berat atau ada gambaran psikotik Juga dapat dengan

atau tanpa gejala

psikotik
Diagnosis banding
 Bereavement (Kehilangan teman atau
keluarga karena kematian)

Tabel 5. Pembeda antara bereavement dan episode depresi mayor1


Gejala Bereavement Episode depresi
mayor
Waktu Kurang dari 2 bulan Lebih dari 2 bulan
Perasaan tidak Tidak ada Ada
berguna/tidak pantas
Ide bunuh diri Tidak ada Kebanyakan ada
Rasa bersalah, dll Tidak ada Mungkin ada
Perubahan psikomotor Agitasi ringan Melambat
Gangguan fungsi Ringan Sedang –Berat
 Gangguan Afektif Disebabkan Karena Kondisi Medis Umum
 Gangguan Afektif Disebabkan Karena Zat
 Gangguan Bipolar

Tabel 6. Obat yang umum disalahgunakan dan menyebabkan


gangguan mood yang dipengaruhi zat1
 Alcohol
 Kokain
 Zat-zat halusinogen
 Hipnotik
 Inhalant
 Opioid
 Sedative
PENATALAKSANAAN
Sasaran Terapi
Sasarannya :
 Perubahan biologis/efek berupa mood
pasien. Karena mood pasien dipengaruhi
kadar serotonin dan nor-epinefrin di otak
sasarannyamodulasi serotonin dan
norepinefrin otak dengan agen-agen yang
sesuai
Tujuan Terapi
1. Keselamatan pasien terjamin
2. Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien
harus dilaksanakan
3. Rencana terapi bukan hanya untuk gejala
tapi kesehatan jiwa pasien kedepannya harus
diperhatikan.
Terapi Non-Farmakoterapi
RAWAT INAP TERAPI KELUARGA
Indikasi:
 Kebutuhan prosedur
 Jarang sebagai terapi
diagnostik primer
 Bermanfaat utk
 Risiko bunuh diri dan

melakukan pembunuhan. mengurangi stres dan


 ↓kemampuan perawatan diri kekambuhan
dan pelindungan. INDIKASI:
 Riwayat gejala berulang.  Untuk gangguan yang
 Gejala klinis: ↓ BB, perbaikan
membahayakan
minimal pada insomnia perkawinan pasien
 Tiap perubahan gejala yg  Gangguan dapat
kurang baik pd pasien
ditangani oleh keluarga.
PSIKOTERAPI Terapi Alternatif
 Terapi pengembangan ECT (Electro Convulsive
yang digunakan untuk Therapy)
 Terapi dengan mengalirkan
menghilangkan atau
arus listrik ke otak.
mengurangi keluhan – INDIKASI:
keluhan serta  Tidak berespon terhadap
mencegah kambuhnya farmakoterapi dengan
gangguan pola dosis adekuat
perilaku.  Tidak dpt mentoleransi

 Psikoterapi merupakan farmakoterapi


 Tampilan klinis yang
terapi pilihan utama
sangat berat yang
utuk pasien dengan memperlihatkan perbaikan
menderita depresi sangat cepat dengan ECT.
ringan atau sedang
Farmakoterapi
(gangguan depresi berat)
 Penggunaan secara spesifik  kemungkinan
sembuh 2x lipat dalam 1 bulan.
 PROBLEMA:
1. Ada pasien tidak berespon pada terapi pertama
2. Butuh waktu 3-4 minggu utk timbul efek terapi
3. Toksik pada dosis yang berlebihan dan efek
samping
 Obat lama: golongan trisiklik
 Obat baru: selective serotonine reuptake
inhibitor (SSRIs) , dll
Anti depresi
 Golongan Trisiklik : Amytriptyline, Imipramine,
Clomipramine, Tianeptine
 Golongan Tetrasiklik : Maprotiline, Mianserin,
Amoxapine.
 Golongan MAOI_Reversible ( REVERSIBLE INHIBITOR
OF MONOAMIN OXYDASE-A-(RIMA) : Moclobemide
 Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitors) : Sertraline, Paroxentine, Fluvoxamine,
Fluoxetine, Duloxetine, citalopram.
 Golongan Atipical : Trazodone, Mirtazapine,
Venlafaxine
Obat Antidepresan
 SSRIs:
 Paling sering diguna di US
 Obat pilihan: efektif, gampang diguna, relatif
kurang efek samping meski pd dosis tinggi
 Bupropion, venlafaxine, nefazodone:
 Obat baru
 lebih aman dari trisiklik, tetrasiklik dan
MAOIs
 trisiklik, tetrasiklik, trazadone dan
mirtazapine  sedasi
Edukasi
 Kegunaan antidepresan
 Tidak akan menjadi ketergantungan obat
 Dosis obat akan diturunkan perlahan-lahan
sesuai evaluasi gejala
 Efek optimal timbul dalam 3-4 minggu
 Efek samping menunjukkan obat bekerja
 Jika dalam 3 minggu pemberian obat masih
belum ada perbaikan minimal 20% dari gejala
 ganti dgn gol.antidepresan lain
Durasi Pengobatan Terapi Profilaksis
 Terapi antidepresan  Tujuan: ↓jumlah &
dipertahankan minimal keparahan rekurens
 Lama pemberian: 5 tahun
6 bulan atau sesuai Indikasi:
lama pengobatan  ep.depresi kurang 2 ½
sebelumnya thn
 Tahap keseriusan
 Terapi stop  dosis
episode depresi
diturunkan bertahap di sebelumnya
atas 1 atau 2 minggu.  Pikiran bunuh diri /
ketidak mampuan fungsi
psikososial
 Ep.depresi ≥ 2x dlm 5
thn
 Onset usia ≥ 50 thn
 Riwayat sulit diterapi
Prognosis
 Episode ringan  Depresi berat
 Tidak ada gejala bersamaan dengan
psikotik distimik
 Waktu rawat inap
 Penyalahgunaan
singkat alkohol dan zat lain
 Indikator psikososial
 Ditemukan gejala
stabil cemas
 Ada riwayat lebih dari
 Lima tahun sebelum
sekali episode depresi
sakit secara umum
sebelumnya
fungsi sosial baik
Kemungkinan prognosis Kemungkinan prognosis
baik buruk
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai