Anda di halaman 1dari 19

METAMORFISM

E
KELOMPOK 7

1. EFRAIM BUDIANTO TNUNAY


2. YUSTINA MENGE TIBO
3. YOVINA SURYATI GERONG
4. YOHANA ELMAFIANI SANGGU
5. ZELIA MARIA E. MARTINS
PENGERTIA
Metemorfosa atau
metamorfisme bahasa yunani
N
yaitu meta = perubahan dan
morph bentuk.

METAMORFISME

Proses metamorfisme
Metamorfisme yaitu proses adalah keadaan dimana
perubahan bentuk yang mineral-mineral yang
disebabkan oleh beberapa faktor telah ada secara
yang mempengaruhinya dalam menyeluruh berubah
menjadi endapan mineral
hal ini yaitu suhu dan tekanan baru.
AGEN – AGEN METAMORFISME
(1) Pertambahan panas (2) Mineral menjadi tidak stabil (3)
Membentuk mineral baru
(4) Sumber panas ;Gradient Geothermal, Peluruhan
Radioaktif, Migrasi

Adanya peningkatan tekanan karena


meningkatnya kedalaman

Perubahan komposisi kimia – Pelepasan H2o dan CO2.


Contoh ; Calcite ( CaCO ) dan lempung [ Al2Si2O5(OH)4]
terurai melepas H2O dan CO2. Larutan ini akan
mengendap pada kondisi dan temperatur yang sesuai
TAHAP-TAHAP PROSES
METAMORFISME

Rekristalisasi
Dibentuk oleh
tenaga
kristaloblastik
Reorientasi

Terjadi dengan
penyusunan
Pembentukan mineral – mineral baru
kembali elemen-
elemen kimianya
yang sebelumnya
sudah ada.
LINGKUNGAN METAMORFISME

Lingkungan ini berada jauh di bawah


permukaan bumi dengan suhu dan tekanan
ekstrem yang menyebabkan re-kristalisasi pada
material batuan, namun tetap terjadi pada fase
padat. Faktor lain yang sangat penting dalam
metamorfisme adalah aksi dari cairan
kemikalia aktif, karena cairan tersebut dapat
merangsang terjadinya reaksi melalui larutan
dan pengendapan kembali. Jika terjadi
perubahan material batuan yang disebabkan
oleh cairan ini, maka prosesnya disebut dengan
metasomatisme.
Tipe-tipe Metamorfisme

Metamorfisme Lokal

Metamorf Metamorf
Metamorfo
Metamorfo osa osa Metamor
sa
sa Dinamo/ Hidroterm
Kontak / Dislokasi / al /
Retrogade fosa
/ Impact
Thermal Kataklasti Metasoma
Diaropteris
k tism
Metamorfisme Lokal
Metamorfisme kontak
Terjadi pada batu yang mengalami pemanasan disekitar kontak
massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif.Parubahan yang
terjadi karena panas dari material yang dilepaskan oleh
magma.Proses yang terjadi adalah rekristalisasi, reaksi antar
mineral dan larutan magmatik serta pengganti/penambahan
mineral.Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

Metamorfisme Dinamik
Terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti
pada patahan.Proses yang terjasi murni karena gaya mekanis yang
mengakibatkan penggerusan dan granulasi batuan
Metamorfosa Hidrotermal
Metamorfosa hidrothermal terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas
yang panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan
sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia. Perubahan
juga dipengaruhi oleh adanya confining pressure.

Metamorfosa Impact
Metamorfosa ini terjadi akibat adanya tabrakan hypervelocity sebuah
meteorit. Kisaran waktunya hanya beberapa mikrodetik dan umumnya
ditandai dengan terbentuknya mineral coesite dan stishovite.

Metamorfosa Retrogade/Diaropteris
Metamorfosa ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga
kumpulan mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan
mineral stabil pada temperatur yang lebih rendah.
 
Metamorfisme Regional
Metamorfosa Orogenik
Metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang
menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang dihasilkan mempunyai
butiran mineral yang teroreintasi dan membentuk sabuk yang melampar dari ratusan
sampai ribuan kilometer. Proses metamorfosa memerlukan waktu yang sangat lama
berkisar antara puluhan juta tahun.

Metamorfosa Burial
Metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada daerah
geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses yang terjadi
adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dengan fluida.

Metamorfosa dasar Samudera(Ocean-Floor)


Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar
punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang dihasilkan
umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan
mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air laut tersebut.
METAMORFISME OROGENIK
SLATE FLIT SEKIS

GNEIS
METAMORFISME KONTAK
MARMER KURASIT

HORNFELS
METAMORFISME IMPACT
SHATTER CONES
METAMORFISME BURIAL
ZEOLITE
METAMORFISME DASAR SAMUDERA

SERPENTIT AMPHIBOLITE
METAMORFISME DINAMIK
MILONIT FILONIT
METAMORFISME HIDROTHERMAL
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai