“METODE TRANSPORTASI”
Metode Transportasi adalah suatu metode efisien dalam Riset Operasi yang digunakan untuk
memilih jalur pengiriman atau distribusi sejumlah produk yang sama dari lokasi sumber barang
(supply) menuju lokasi kemana barang tersebut akan dikirimkan (demand) dengan biaya sekecil
mungkin (minimum cost).
Tujuan dari metode transportasi adalah merencanakan pengiriman dari sumber-sumber ke tujuan
sedemikian rupa untuk meminimumkan total biaya transportasi, dengan kendala-kendala :
Misal sebuah perusahaan pengalengan mempunyai 3 pabrik (sumber) yang harus melakukan
distribusi ke 4 gudang (tujuan). Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi tertentu dan setiap gudang
memiliki jumlah permintaan tertentu terhadap produk tersebut. Biaya transpor per unit dari masing-
masing pabrik ke masing-masing gudang berbeda-beda. Masalah yang muncul ialah bagaimana
menentukan jumlah barang yang harus dikirim dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang
dengan tujuan meminimumkan biaya transpor.
1. Suatu model transportasi dikatakan seimbang (balanced progam), jika total jumlah antara
penawaran (supply) dan permintaan (demand) sama. Rumusnya, sbb :
2. Dan dikatakan tidak seimbang (unbalanced program), jika kapasitas sumber lebih besar dari
kapasitas tujuan atau sebaliknya :
PT. KAI memiliki 3 pilihan kereta untuk membantu masyarakat yang ingin mudik pada saat
lebaran. Tiga pilihan kereta itu adalah Kereta Matarmaja, Majapahit, dan Malabar, dengan
tujuan Malang ke Jakarta melalui Semarang. Kapasitas masing-masing kereta tersebut
adalah290, 380, dan 230 dengan kebutuhan atau permintaan tiket sebesar 125, 415, dan 360.
Berikut adalah biaya transportasinya per unit.
SOLUSI
1. Alokasikan komoditi dimulai dari pojok kiri atas dan berakhir di pojok kanan bawah.
Alokasikan komoditi sesuai dengan kebutuhan/permintaan dan kapasitas yang tersedia.
2. Setelah alokasi untuk C11 dilakukan, alokasi dilakukan pada baris atau kolom lain.
Keterangan :
1. Alokasi C11 dengan memperhatikan jumlah kapasitas dan kebutuhan (125 ; 290).
2. Ketika 125 produk dialokasikan pada C11, ternyata kebutuhan pada baris pertama
sebanyak 290 belum terpenuhi, dan kebutuhan (kolom pertama) sudah terpenuhi, sehingga
terjadi kelebihan jumlah kapasitas pada sumber pertama, maka akan dialokasikan sebanyak
165 untuk C12.
3. Ketentuan tersebut, dilakukan sampai semua persediaan telah dialokasikan dan semua
kebutuhan telah terpenuhi.
= 5.680