Anda di halaman 1dari 19

Oleh : Kelompok 4

A. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Segmentasi , Targeting, Positioning
a. Segmentasi Yang menjadi segmentasi dari usaha ini
semua kelas, yakni mulai kelas menengah keatas maupun
menengah kebawah .
b. Targeting Yang menjadi target pasar adalah para muda-
mudi baik itu pelajar maupun mahasiswa dan masyarakat
sekitar.
c. Positioning Produsen ingin menciptakan image atau
citra bagi resto ini dibenak para konsumen adalah resto
cokelat yang melayani sepenuh hati tanpa mematikan
kantong konsumen tanpa mengurangi kualitas yang sudah
terjamin.
B. Aspek Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan “Rumah Coklat” menggunakan pendekatan
kombinasi dalam pembuatan suatu perencanaan yaitu
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan Pendekatan Bawah-
Atas (Bottom-Up).Dipilihnya dua pendekatan agar terjadi
hubungan baik antara atasan dan bawahan sehingga jika terjadi
suatu masalah di dalam pekerjaan, karyawan dapat
mengungkapkannya kepada atasan agar atasan dapat segera
mengambil tindakan atas masalah yang terjadi di lapangan. Sisi
Program Kerja “Rumah Cokelat” berusaha melaksanakan
aktivitas produksi untuk mencapai target dan omzet yang telah
ditentukan sebelumnya.Dalam pemasarannya, “Rumah Cokelat”
merencanakan untuk memberikan sesuatu yang unik dengan
harga terjangkau oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian Tujuan utama usaha “Rumah
Cokelat” adalah mendapatkan keuntungan / laba / profit yang sebesar-
besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan.
Jadi motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh “Rumah
Cokelat ” adalah keuntungan dan produk yang dikenal serta digemari
oleh masyarakat. Oleh karena itu, “Rumah Cokelat ” harus dapat
melayani para konsumen / pelanggan dengan cara yang ramah agar
pelanggan merasa nyaman dalam pelayanan yang diberikan oleh
“Rumah Cokelat” Struktur Organisasi “Rumah Cokelat” mengatur
usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha, kemampuan
sumber daya yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal
maupun eksternal. Struktur “Rumah Cokelat” disusun secara sederhana,
yaitu pemilik usaha berada di posisi paling atas, selaku pimpinan usaha
tersebut.Lalu di bawahnya diikuti para karyawan selaku pelaksana di
mana masing-masing karyawan melakukan aktivitas yang telah
ditentukan.
3. Pengarahan (Actuating)
“Rumah Cokelat” mengkaji Pengarahan dari sisi
seperti : fungsi pengarahan yang harus terpenuhi serta
sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya
memenuhi kriteria agar dapat mengarahkan
bawahannya. Oleh karena itu, pemilik “Rumah Cokelat”
berusaha menggunakan kekuasaan secara positif
terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat
memberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan
untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan
pelanggan.Dengan pengarahan ini, diharapkan terjalin
koordinasi yang baik antara pemilik “Rumah Cokelat”
dengan karyawannya
4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian yang dilakukan oleh “Rumah Cokelat”
untuk memastikan apakah aktivitas yang dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, “Rumah
Cokelat” menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat
mencegah terjadinya penyimpangan dan menjamin
diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas kesalahan
yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
C. Aspek Sumber Daya Manusia
1. Job Description dan Job Specification Mengambil
keputusan serta menjalankan perusahaan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan Pemilik Keuangan (Kasir) Produksi (Chef)
Pelayan (Staff)
2. Proses Rekrutmen
Membuat informasi lowongan kerja melalui media cetak
Seleksi administrasi Wawancara, pada tahap ini pelamar akan
dipanggil untuk mengikuti wawancara Tes kemampuan, pada
tahap ini pelamar akan diseleksi atas dasar kompetensinya
melakukan suatu pekerjaan dan dilihat keterampilannya
Keputusan diterima atau tidak berdasarkan seleksi pada saat ini
pelamar diberitahu secara transparan melalui telepon, surat,
ataupun email bahwa ia diterima atau tidak Penempatan kerja
3. Penarikan SDM Yang Dibutuhkan Jumlah keseluruhan tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh Rumah Cokelat terdiri atas 5
karyawan. Seleksi Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Rumah
Cokelat ini mayoritas karyawan full time. Perekrutan karyawan
di Rumah Cokelat ini dapat dilakukan sewaktu-waktu.
D. Aspek Keuangan
a.Kebutuhan Dana Investasi
1. Biaya pra operasi Biaya pra operasi sebesar Rp 40.575.000- yang
digunakan untuk penyewaan outlet atau stan penjualan dan pendirian
usaha awal.
2. Modal Kerja Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva
lancar sebesar Rp 15.000.000 Total kebutuhan investasi sebesar Rp
55.575.000
b. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
Dalam pendirian usaha cokelat ini menggunakan modal
pribadi sebesar Rp30.575.000,- dan pinjaman ke bank sebesar
Rp 25.000.000,-
c. Rencana Kebutuhan Dana Aktiva Tetap
Bangunan Rp 20.000.000 Oven 1 buah Rp 5.000.000
Mesin Kasir 1buah Rp 1.450.000 Kulkas 2 buah Rp 3.000.000
Meja 10 buah Rp 4.700.000 Kursi 30 buah Rp 2.000.000
Piring 5 lusin Rp 500.000 Sendok 5 lusin Rp 170.000 Garpu 5
lusin Rp 170.000 Blender 2 buah Rp 400.000 Gelas 5 Lusin Rp
120.000 Cangkir 3 Lusin Rp 210.000 Pisau 3 buah Rp 225.000
Wadah Tisu 10 buah Rp 30.000 Cooking set Rp 2.000.000
Pulsa + Leaflet Rp 500.000 Jumlah Aktiva Tetap Rp
40.575.000 Aktiva Lancar Kas Rp 10.000.000 Bahan-Bahan
Cokelat Rp 5.000.000 Jumlah Aktiva Lancar Rp 15.000.000
Total Aktiva Rp 55.575.000
E. Aspek Hukum dan Legalitas
1. Skala usaha Rumah Coklat termasuk dalam skala usaha
kecil karena mermiliki kekayaan atau asset sebesar Rp
55.575.000 (diluar tanah dan bangunan)
2. Bentuk Perusahaan Bentuk usaha ini adalah Usaha
Dagang (UD)
3. Prosedur Perizinan
1) Pendaftaran ijin usaha ke dinas perekonomian pemda
yang didaftarkan ke pangadilan negeri
2) Permohonan menjadi wajib pajak setempat untuk
mendapatkan NPWP (perseorangan)
3) Pendaftaran ke departemen teknis (dinas
perdagangan/perindustrian) Secara Umum
F. Aspek Ekonomi
Dilihat dari sudut ekonomi bahwa adanya “Rumah Cokelat” ini
tentunya akan menarik para pelanggan khususnya bagi seorang
mahasiswa. Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa ikut tertarik
dengan adanya “Rumah Cokelat” , diantaranya adalah :
a) Dilihat dari segi harganya yang cocok dengan kantong
mahasiswa.
b) Harganya yang terjangkau
c) Dilihat dari segi tempat bisnis “Rumah Cokelat” tersebut
jika dekat dengan area kampus maka dapat meningkatkan keuntungan
tersendiri bagi pebisnis cokelat.
d) Disamping dari segi harga bahwa mahasiswa dapat
memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat berkumpul dengan
temanya.
e) Dan tentunya Meningkatkan keuntungan bagi pemilik
“Rumah Cokelat”. Sehingga, dari segi aspek eknomi kami berpendapat
bahwa usaha ini layak untuk didirikan.
G. Aspek Lingkungan dan Aspek Sosial
Dalam studi kelayakan bisnis kita harus menilai
kelayakan usaha secara komperhensif dengan
memeperhatikan aspek lingkungan eksternal.Aspek
lingkungan eksternal meliputi akses, tempat, dan
manusia.Aspek lingkungan industry lebih mengarah
pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan
benda.Akibatnya, factor-faktor yang mempenagruhi
kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi
persaingan itu sendiri, menjadi penting dianalisis untuk
study kelayakan bisnis
H. Aspek Teknis/ Operasi
Pemilihan desain produk yang akan diproduksi Produk
mengikuti tren pasar yang sedang berkembang saat ini tanpa
meninggalkan keaslian rasa dari coklat.
Pemilihan mesin dan teknologi Menggunakan mesin
produksi (blender, oven, cooking set) standar Penentuan lokasi
usaha Kami memilih lokasi usaha di Jalan Kalimantan karena
lokasi ini merupakan wilayah pangsa pasar kami yaitu mahasiswa
dan kalangan lainnya, dan merupakan Jalan paling ramai di
daerah kampus. Penentuan proses produksi dan lay-out pabrik
yang dipilih, termasuk layout bangunan dan fasilitas
Kesimpulan :
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha
Rumah Coklat mampu memberikan hasil yang baik dan
dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih dari
hasil kuisioner yang telah disebarkan diperoleh data
bahwa 70% setuju didirikannya Rumah Cokelat yang
berada di Jalan Kalimantan, Jember. Selain itu didukung
dengan harga yang terjangkau oleh kantong mahasiswa,
letak yang strategis serta kualitas cokelat yang terjamin
dan higienis. Dengan tingkat persaingan yang belum
terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan
peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang
usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk
menjalankan usaha ini.
Saran :
Dalam menjalankan usaha Rumah Coklat ini, yang perlu untuk
diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas
produk dan mencari inovasi menu yang dapat mendongkrak
penjualan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai