AZKA M. ZARFAN
M. RIZKI VAZWAN
SYAVIRA P. CANCERIN
UPACARA MINUM TEH (SADOU)
APA ITU SADOU?
Pada abad 9, teh bukanlah minuman asli negara Jepang. Minuman teh mulai
diperkenalkan di Jepang oleh seorang biksu Budha dari Cina. Dari situlah, teh mulai
dikenal oleh warga Jepang dan mulai menjadi kebudayaan Jepang.
Pada abad ke 12, jenis baru dari teh, yaitu matcha, mulai diperkenalkan. Teh yang terbuat
dari bubuk teh hijau ini pertama kali digunakan dalam ritual keagamaan di biara Budha.
Pada abad ke 12, samurai-samurai mulai meminum teh ini, dan dasar-dasar upaca minum
teh mulai dibuat.
Pada abad ke 16, tradisi minum teh ini telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat di
Jepang. Sen no Rikyu adalah seorang figur tokoh sejarah dalam upacara minum teh yang
paling terkenal dan dihormati di Jepang.
8 Filosofi Sadou
1. Harmoni (Wa)
Untuk mendapat unsur harmoni di alam, Teishu (tuan rumah) akan mencoba membawa kualitas ruang teh
dengan taman di sekitar rumah teh. Peralatan minum teh yang digunakan selaras satu sama lain sehingga tema
dan warnanya sama. Seperti dalam kehidupan, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan
menyelaraskannya adalah seni bertahan hidup.
2. Rasa hormat (Kei)
Para tamu yang diundang merangkak melalui pintu masuk kecil yang disebut Nijiriguchi untuk memasuki
ruangan minum teh. Di dalam ruangan, mereka berlutut dan dan membungkuk pada gulungan yang
menggantung, dan mereka akan duduk bersebelahan dalam posisi seiza.
Rasa hormat tersebut tidak hanya berasal dari para tamu, namun juga tuan rumah. Semua harus saling
menghormati tanpa melibatkan posisi mereka dalam kehidupan.
3. Kemurnian (Sei)
Saat merangkah ke ruang teh, semua orang harus meninggalkan semua pikiran dan kekhawatiran kehidupan
sehari-hari. Ruang teh atau Chaishitsu adalah dunia yang berbeda di mana orang dapat menghidupkan kembali,
memperlambat, dan menikmati kehadiran teman-teman.
4. Ketenangan (Jaku)
Ketenangan atau Jaku hanya akan tercapai setelah tiga konsep (Wa, Sei, Kei) ditemukan, dialami, dan dianut, sehingga
akhirnya orang dapat menemukan ketenangan.
5. Kebersamaan
Chanoyu merupakan salah satu gambaran kebersamaan antara anggota keluarga sebagai tuan rumah dan para tamu yang
diundang. Upacara ini meningkatkan keakraban, kekeluargaan, dan keselaran dalam hidup bersama dan berdampingan.
6. Kepribadian dan Pengetahuan
Upacara minum teh dapat mencerminkan kepribadian dan pengetahuan sang tuan rumah.
Benda-benda seni itu lukisan dinding (kakejiku), bunga (chabana), dan mangkok keramik yang disesuaikan dengan
musim dan status tamu yang diundang. Tugas tuan rumah dalam menyediakan berbagai keperluan tersebut sebagai
cermin kepribadian yang bertanggung jawab.
7. Keindahan Hal-hal Sederhana dan Alami
Interior ruang teh hanya akan berisi benda yang diperlukan untuk pertemuan unik tersebut. Hanya ada suara alam yang
alami, dedaunan yang bergesekan terkena angin di luar, air menetes di pancuran, air mendidih, dan suara pembicaraan
dengan tuan rumah.