Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
LUSI YULIANI (19110014)
MARFUAH (19110015)
MEILA KUNTA (19110016)
MUKAROMAH (19110017)
RATNA AMBARWATI (19110018)
SULASMI (19110019)
 Infeksi saluran kencing atau ISK merupakan masalah kesehatan
yang cukup serius bagi jutaan orang di setiap tahun.
BAB I
PENDAHULUAN
 Infeksi saluran kemih menempati posisi kedua tersering (23,9%) di
negara berkembang sebagai infeksi yang paling sering didapatkan
oleh pasien di fasilitas kesehatan. Sementara itu penduduk
Indonesia yang menderita Infeksi Saluran Kemih diperkirakan
LATAR
BELAKANG sebanyak 222 juta jiwa, Dalam daerah jawa timur berkisar 123 juta
jiwa
 Infeksi saluran kemih salah satu penyakit infeksi dengan jumlah
bakteri uria berkembang biak dengan jumlah kuman biakan urin
>100.000 /ml urin.
TUJUAN PENELITIAN

• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus

MANFAAT PENELITIAN

• Sebagai pengembangan ilmu keperawatan


medikal bedah khususnya dalam memberikan
Asuhan Keperawatan Pada klien Infeksi
Saluran Kemih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

• Suatu keadaan dimana adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih


PENGERTIA
N ISK

• Infeksi saluran kemih bawah


• Infeksi saluran kemih atas
KLASIFIKAS
I

• Escherichia coli: 90% penyebab ISK uncomplicated (simple)


• Pseudomonas, proteus, klebsiella: penyebab ISK complicated
• Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan lain-lain
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Infeksi saluran kemih dikarenakan adanya mikroorgnisme patogenik
dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui kontak
langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. Ada dua
jalur utama terjadinya ISK, yaitu asending dan hematogen

TANDA DAN GEJALA


• Frekuensi terkait dengan iritasi otot kandung kemih
• Urgensi terkait dengan iritasi otot kandung kemih
• Susah buang air kecil karena iritasi lapisan mucosal
• Rasa sesak/ penuh di dalam area suprapublik
• Pungung bawah sakit
• Pembentukkan abses ginjal atau
perirenal
KOMPLIKASI • Gagal ginjal

• Pemeriksaan atau Tes Diagnostik: Tes kultur dan


sensitivitas, Cystoscopy, Studi sinar x ginjal, ureter,
PEMERIKSAAN kandung kemih (KUB), Prostate spesific antigen (PSA)
test, Pengumpulan urin 24 jam, Urinalysis, Urine flow
PENUNJANG studies, Voiding cystogram

• Pencegahan
• Infeksi saluran kemih akut
PENATALAKSANAAN
BAB III
PEMBAHASAN

Identitas KELUHAN UTAMA


 Nama : Ny. S  Klien mengatakan nyeri saat
 Umur : 29 tahun
berkemih
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga (IRT)
 Agama : Islam
 Alamat : Sleman
 Tanggal masuk RS : 05 Maret 2020
 Tanggal pengkajian : 05 Maret 2020
 Jam pengkajian : 11:30 WIB
 Diagnosa medis : Infeksi Saluran Kemih (ISK)
 Ruang : ASTER 4
RIWAYAT PENYAKIT

• Klien mengatakan nyeri di perut sampai ke punggung, merasa mual,

Riwayat lalu klien di bawa ke rumah sakit kemudian klien di pindah ke ruang
perawatan.

penyakit • P: Nyeri muncul saat berkemih


• Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk

sekarang
• R: Nyeri timbul dari abdomen bawah sampai ke punggung
• S: Skala nyeri 7
• T: Nyeri hilang timbul selama 5-15 menit

Riwayat • Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit sebelumnya

penyakit seperti diabetes dan hipetensi


• Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan

dahulu
• Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
PERUBAHAN POLA KESEHATAN (PENDEKATAN GORDON /
PENDEKATAN SISTEM)
• Pola nutrisi
• Di Rumah : klien makan 1 porsi sedang sebanyak 3 kali sehari
• Di Rumah Sakit : klien makan 3 kali sehari 1 porsi habis, minum kurang lebih 500 c/hari
• Pola eliminasi
• Di Rumah : klien BAB 1 kali dalam 1 hari warna kuning dan khas bau feses, BAB 10x/hari warna
kuning jernih
• Di Rumah Sakit : klien mengatakan tidak bisa BAB ingin BAK tetapi susah, volume urine sehari 480
cc
• Pola istirahat tidur
• Di Rumah : tidur malam mulai pukul 22.00-04.00 WIB
• Di Rumah Sakit : tidur malam mulai pukul 21.00-02.00 WIB, tidur siang pukul 11.00-12.00 WIB
sering terbangun
• Pola aktivitas
• Di Rumah : mandiri
• Di Rumah Sakit : istirahat total, aktivitas dibantu perawat dan Keluarga
• Pola reproduksi sosial
• Klien sudah menikah mempunyai 2 orang anak, suami masih hidup, klien masih berhubungan seksual
aktif.
• Pola penanggulangan stres
• Saat ada masalah klien selalu membicarakan bersama dengan sang suami
TANDA-TANDA VITAL

• Tekanan Darah :110/80 mmhg


• Pernafasan :20 x/menit
• Nadi :80 x/menit
• Suhu : 37,3 °C
• Glascow Coma Scale : 4 5 6
• Kesadaran : Composmentis
• Keadaan : Lemah

PEMERIKSAAN FISIK

• B1 (Breathing)
• B2 (Blood)
• B3 (Brain)
• B4 (Bladder)
• B5 (Bowel)
• B6 (Bone)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Darah lengkap    
- Hemoglobin 12 12-16,0
- Hematokrit 33,3 37,0-47,0
- Leukosit 14.710 4.800-10.800
- Trombosit 308.000 150.000-450.000
- Eritrosit 3.63 4,20-5,40
- MCV 91,7 79,0-99,0
- MCH 32,0 27,0-31,0
- MCHC 34,8 31,5-35,0
- DIFF :  
- Basofil 0 0-1
- Eosinofil 0 0-5
- Netrofil batang 0 2-5
- Netrofil segmen 84 50-70
- Limfosit 9 20-40
- Monosit 7 5-10

PEMERIKSAA PROTEIN TOTAL


FAAL
-
-
SGPT
SGOT
5,54
3,80
21
18
6,0-8,0
3,5-5,2
<31
10-28

N
GINJAL    
- Ureum 39,5 13,0-43,0
- Kreatinin 1,01 0,60-1,10
GULA    

DIAGNOSTIK
- Gula darah sewaktu 120 <200
URIN LENGKAP    
Makroskopis    
- Warna Kuning Kuning muda-kuning
- Kekeruhan Keruh Jernih
- Bilirubin Negatif Negatif
- Urobilinogen Normal Normal
- Keton Negatif Negatif
- Reduksi Negatif Negatif
- Protein (+)* Negatif
- Blood (++)* Negatif
- Ph 6,0 4,8-7,4
- Nitrit Negatif Negatif
- Leukosit esterase (+++)* Negatif
- Berat jenis 1.020 1.015-1.025
MIKROSKOPIS:    
- Eritrosit 230,0* 0,0-25,0
- Leukosit 336,4* 0,0-20,0
- Epitel 25,9 0,0-40,0
- Bakteri 227,8* 0,0-100,0
- Kristal 0,0 0,0-10,0
- Jamur 22,5 0,0-25,0
- Silinder patologis 0,0 0,0-0,5
- Mucus 0,3 0,0-0,5
- Lain-lain -
-  
1. Infus Ns 500cc/24 jam
2. Injeksi cefftrioxin 2x1 mg
3. Injeksi asam tranexsamat 3x50 mg
ANALISA DATA
No   Data Etiologi Problem
1 DS: Pasien mengatakan nyeri saat berkemih Inflamasi atau infeksi saluran kemih Nyeri akut
DO: - Keadaan umum : lemah
- Kesadaran: composmentis
- GCS : 4 5 6
- CRT : <2 detik
- TTV: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 37,3 0C, R 20 x/menit
- P: Nyeri timbul saat berkemih
- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R: Nyeri timbul diperut bawah
- S: Skala nyeri 7
- T: Nyeri hilang timbul, timbul selama 5-15 menit
: klien mengatakan hanya BAK 1x dalam sehari
2. DS: Infeksi saluran kemih Gangguan eliminasi urin
 
     
  DO: - ku : sedang
- terpasang RL 20 tts/mnt
    - BAK = 480cc
    - Balance cairan
-  Intake
   
 makan = 3 x 100 =  300cc
     minum                 =  500cc
     infuse= 4 flabot   = 2000cc
                                ---------------+
                                        2800cc
  - Output : 1080 cc
- Balance cairan : CM-CK
2800-1080 =1720 cc
 : -
3. DS Bakteri pada saluran kemih Risiko Infeksi
 
       
  DO    
- TTV =
     TD : 110/80 mmHG  
     N  : 80x/m  
 RR: 20 x/m
     
 S:  37,3 C 
    - Hasil Lab tgl 05 Maret 2020  
- leukosit: 14.710
   
- bakteri 227,8
 
1. Nyeri akut berhubungan dengan
inflamasi atau infeksi saluran kemih
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan
dengan infeksi saluran kemih
3. Risiko infeksi berhubungan dengan
bakteri pada saluran kemih
INTERVENSI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ tanggal Waktu Implementasi Paraf
6 Maret 2020 08:00 1. Mendorong untuk beristirahat  
08.20 2. Memberikan terapi antibiotik yang sesuai
08.35 3. Menganjurkan klien untuk meminum antibiotik seperti yang di resepkan
08.45 4. Mengajarkan klien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan harus
  melaporkannya kepada penyedia perawatan kesehatan
09.20 5. Mengajarkan klien dan anggota keluarga mengenai bagimana menghindari infeksi
  6. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap klien
09.35 7. Membatasi jumlah pengunjung
09.45 8. Mengajarkan cuci tangan bagi tenaga kesehatan
10.00 9. Menganjurkan klien mengenai teknik cuci tangan dengan tepat
10.20 10. Menganjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat memasuki dan meninggalkan
10.35 ruangan klien
  11. Menggunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang sesuai
10.45 12. Mencuci tanagan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan klien
11.00 13. Memakai sarung tangan sebagaimana di anjurkan oleh kebijakan pencegahan universal
11.15 14. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/ durasi,
  frekuensi kualiatas, intensitas atau aberatny nyeri dan faktor pencetus
11.30 15. Memastikan perawatan analgesik bagi klien di lakukan dengan pemantauan yang ketat
  16. Menggali pengetahuan dan kepercayaan klien mengenai nyeri
 
11.45
 
12.00
 
Hari/ tanggal Waktu Implementasi Paraf
7 Maret 2020 07:30 1. Mendorong untuk beristirahat  
07:50 2. Memberikan terapi antibiotik yang sesuai
07:55 3. Menganjurkan klien untuk meminum antibiotik seperti yang di
  resepkan
08.25  4. Mengajarkan klien dan anggota keluarga mengenai bagimana
  menghindari infeksi
08.35 5. Menggunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang sesuai
08.45 6. Mencuci tanagan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan klien
09.00 7. Memakai sarung tangan sebagaimana di anjurkan oleh kebijakan
  pencegahan universal
09.15 8. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
  karakteristik, onset/durasi, frekuensi kualiatas, intensitas atau
  aberatny nyeri dan faktor pencetus
09.30 9. Memastikan perawatan analgesik bagi klien dilakukan dengan
  pemantauan yang ketat
10.00 10. Menggali pengetahuan dan kepercayaan klien mengenai nyeri
 
Hari/ tanggal Waktu Implementasi Paraf
8 Maret 2020 08:10 1. Mendorong untuk beristirahat  
08:20 2. Memberikan terapi antibiotik yang sesuai
08:35 3. Mengajarkan klien dan anggota keluarga mengenai bagimana
  menghindari infeksi
08.45 4. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
  karakteristik, onset/durasi, frekuensi kualiatas, intensitas atau
  beratnya nyeri dan faktor pencetus
09.00 5. Memastikan perawatan analgesik bagi klien dilakukan dengan
  pemantauan yang ketat
Hari/ tanggal Waktu   Implementasi
6 Maret 2020 11.30 S: Klien mengatakan nyeri saat berkemih
O: Keadaan umum : lemah
  kesadaran composmentis, GCS 4-5-6
  TTV: TD: 131/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20x/menit, S: 36ᵒC
  Nyeri timbul saat berkemih

EVALUASI
  Q: nyeri seperti diremas-remas
  R: nyeri timbul di abdomen bawah sampai ke punggug
  S: skala nyeri 7
  T: nyeri hilang timbul, timbul selama 5-10 menit

KEPERAWATAN 7 Maret 2020 11.00


A:
P:
S:
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan (1-6)
Klien mengatakan nyeri saat berkemih berkurang
O: Keadaan umum : lemah
  Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6
  TTV: TD: 130/80 mmHg, N: 84 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 36,1ᵒC
  P: Nyeri timbul saat berkemih
  Q: Nyeri seperti diremas-remas
  R: nyeri timbul di abdomen bawah sampai ke punggung
  S: skala nyeri 6
  T: nyeri hilang timbul, timbul selama 10-15 menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan (1-3)
8 Maret 2020 09.00 S: Klien mengatakan nyeri saat berkemih berkurang
Keadaan umum : lemah
O: Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6
  TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 76 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 36ᵒC
  P: nyeri timbul saat berkemih
  Q: nyeri seperti diremas-remas
  R: nyeri timbul di abdomen bawah sampai punggung
  S: skala nyeri 4
  T: nyeri hilang timbul, timbul selama 10-15 menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi di hentikan pasien pulang
KESIMPULAN

• Pengkajian ini melalui pengkajian pola fungsional menurut Gordon, pemeriksaan


fisik dengan metode head to toe, dan pengumpulan informasi atau data-data ini
diperoleh dari wawancara dengan pasien, keluarga pasien, melakukan observasi,
catatan keperawatan, dan pemeriksaan fisik.
• Diagnosa keperawatan ditegakkan sebanyak tiga diagnosa yaitu nyeri akut,
gangguan eliminasi urin, risiko infeksi.
• Tindakan keperawatan dibuat berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat.
BAB IV • Dalam evaluasi penulis dapat menyimpulkan bahwa semua diagnosa dapat
teratasi dan tujuan keperawatan tercapai.
PENUTUP

SARAN

• Setiap petugas kesehatan harus lebih memperhatikan teknik pemasangan kateter


yang tepat sesuai dengan prosedur yang ada
• Indikasi pemasangan kateter harus tepat pada pasien yang memerlukan
pemasangan kateter

Anda mungkin juga menyukai