Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan

Leukemia pada Anak


Serta Dampak terhadap Pemenuhan KDM

Tim penyusun:
1.Lina safitri
2.Lusi yuliani
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang

 Di negara amerika serikat,leukemia Akut di bagi menjadi dua yaitu LMA(leukemia


Mieloblasti Akut) merupakan 32% dari seluruh kasus leukemia.penyakit ini sering ditemukan
pada dewasa(85%),anak(15%),usia 30 th(0,8%),usia 50 th(2,7%),usia65th(13,7%).sedangkan
LLA(Leukemia Limfositik Akut) lebih banyak menyerang anak – anak dengan puncak usia
3-5 tahun.insiden LLA 1/60.000 orang pertahun,dengan 75% pasien usia kurang dari 15 tahun.
Leukemia kronik di bagi menjadi dua yaitu Leukemia myeloid kronik(LMK) mencapai 20 %
dari semua leukemia pada dewasa.LMK sering menyerang usia 40-50 tahun,walau dapat
ditemukaan pada usia muda dan biasanya lebih progresif.sedangkan LLk(Leukemia
Limfositik Kronik) memiliki angka kejadian 3/100.000 usia rerata pasien saat diagnosis 65
tahun,hanya 10-15% kurang dari 50 tahun(sudoyo ddkk, 2009)
 Data dari internasional cancer parent organization(ICPO) menunjukan bahwa setiap 1 juta anak
terdap[at 120 anak mengidap kanker dan 60% diantaranya disebabkan oleh leukemia(sindo,
2007). Data dari WHO menunjukkann bahwa angka kematian di amerika serikat karena
leukemia meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1971(katrin, 1997).Amerika serikat setiap 4
menitnya seseorang terdiagnosa menderita leukemia. Pada akhir tahun 2009 diperkirakan
53.240 orang akan meninggal dikarenakan leukemia(TLLS, 2009)
Leukemia
LEUKEMIA
 1.pengertian leukemia
 Leukemia adalah keganasan yang
berasal dari perubahan genetic pada
satu atau banyak sel di sumsum tulang.
 Leukemia adalah proliferasi sel
leukosit yang abnormal, ganas, sering
disertai bentuk leukosit yang lain
daripada normal dengan jumlah yang
berlebihan, dapat menyebabkan
kegagalan sumsum tulang dan sel
darah putih sirkulasinya meninggi
2.ETIOLOGI
Penyebab leukemia belum diketahui pasti hingga kini.menurut penelitian orang dengan factor
risiko tertentu lebih meningkatkan risiko timbulnya leukemia.
a). Host
1. Umur, jenis kelamin, ras
2. Factor genetic
b). Agent
1. Virus
2. Sinar radioakti
3. Zat kimia
4. Merokok
c). Lingkungan kerja
PATHWAY
3. PATHWAY
4. Manifestasi Klinis
 Anemia
 Trombositopenia
 Neutropenia
 Infeksi
 Kelainan organ yang terkena infiltrasi
 Hipermetabolisme
a) Leukemia Limflositik Akut/LLA
Gejala: anemia,infeksi,perdarahan,anoreksi,nyeri tulang,nyeri sendi dan
hipermetabolisme

b) Leukemia Mielositik Akut/LMA


Gejala utama: Lelah,perdarahan,infeksi (jika leukosit tinggi biasa menimbulkan gejala
gangguan kesadaran, nafas sesak, nyeri dada, priapismus, dan gangguan metabolisme)
c) Leukemia Limfositik Kronik/LLK
Gejala: limfadenopati generalisata,penurunan BB dan Kelelahan, hilangnya nafsu
makan, penurunan kemampuan latihan/olahraga

d) Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik


Gejala ini ada 3 fase yaitu:
- Fase kronik : hipermetyabolisme,merasa cepat kenyang,penurunan berat badan
- Fase alselerasi : anemia berat,petekie,ekimosis,dan demam disertai infeksi
- Fase krisis blastik : ditandai dengan ditemukannya lebih dari 30% sel myleoid
pada sumsum tulang. Tapi ada juga sel eritroid, megakariositik,
dan limfoblas yang ditemui pada fase ini.
PemeriksaanPenunjang
5. Pemeriksaan Penunjang
 a) pemeriksaan darah tepi
Pada penderita leukemia jenis LLA ditemukan leukositosis (60%) dan kadang-
kadang leukopenia (25%). Pada penderita LMA ditemukan penurunan eritrosit dan
trombosit. Pada penderita LLK ditemukan limfositosis lebih dari 50.000/mm 3,
sedangkan pada penderita LGK/LMK ditemukan leukositosis lebih dari 50.000/mm 3.
 b) Pemeriksaan sumsum Tulang
Hasil pemeriksaan sumsum tulang pada penderita leukemia akut ditemukan
keadaan hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukemia
(blast), terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda (blast) ke sel yang matang
tanpa sel antara (leukemic gap). Jumlah blast minimal 30% dari sel berinti dalam
sumsum tulang. Pada penderita LLK ditemukan adanya infiltrasi merata oleh
limfosit kecil yaitu lebih dari 40% dari total sel yang berinti. Kurang lebih 95%
pasien LLK disebabkan oleh peningkatan limfosit B. Sedangkan pada penderita
LGK/LMK ditemukan keadaan hiperselular dengan peningkatan jumlah
megakariosit dan aktivitas granulopoeisis. Jumlah granulosit lebih dari
30.000/mm3.
6. PENATALAKSANAAN

1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Transplantasi sumsum tulang
4. Terapi suportif
7. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian

a.Riwayat penyakit
b.Kaji tanda -0 tanda anemia
c.Kaji adanya tanda – tanda leukopenia
d.Kaji adanya trombositopenia
e.Kaji adanya tanda –tanda invasi ekstra medulola
f.Kaji adanya pembesaran testis
g.Kaji adanya Hematuria,hipertensi,gagal ginjal,inflamasi disekitar
rectal
2. Analisa Data
a. Data subjektif
b. Data obyektif
3. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
5.Evaluasi keperawatan
URAIAN KASUS

 An. Budi usia 7 th,agama islam,alamat jl.mawar kelas 2


SD,masuk Rs tanggal 08/08/2019.klien masuk Rs dengan
keluhan sesak nafas,demam,sakit kepala,lemah, nyeri tulang
dan sendi.saat pemeriksaan fisik ,CRT>3 detik,konjungtiva
anemis,akraal dingin,BB klien turun 25 kg menjadi 22
kg,mual+,muntah+,selain itu terdapaat pembesaran limfa
(splenomegali) dan hati (hepatomegaly) dari pemeriksaan vital
sign: TD = 80/50 mmHg,N:80 x/mnt,R: 34 x/mnt,S:38,6
C,dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab:
HB:6,7 gr/dl,leukossit:70.500 ml,Trombosit 44.000 ml
1. Pengkajian
Anamnesan Identitas :
Nama : An. Bd
Usia : 7 tahun
JK : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jalan mawar
Keluhan Utama:
An. Bd mengatakan sesak napas, demam, sakit kepala, lemah, nyeri
tulang dan sendi
Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pemeriksaan pada fisik An. Bd, CRT > 3 detik,
konjungtiva anemis, akral dingin, BB turun, mual dan muntah. Selain
itu, terdapat pembesaran limfa dan pembesaran hati.
Riwayat Penyakit dahulu: -
2. Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan fisik :
 B1 (Breath):RR 37x/menit, sesak napas, menggunakan
otot bantu pernapasan yaitu otot sternokleidomastoid.
 B2 (Blood):TD 80/50 mmHg, CRT >3detik, akral dingin, HR
80x/menit, Hb 6,7 gr/dl, leukosit 70.500 ml3, trombosit
44.000ml3
 B3 (Brain): sakit kepala
 B4 (Bladder): -
 B5 (Bowel): BB turun, mual, muntah, pembesaran limfa,
pembesaran hati
 B6 (Bone):Nyeri tulang dan sendi
3. ANALISA DATA

NO Anamnesa Etiologi Masalah kepeawatan


Faktor eksternal (agent, obat-obatan, radiasi)
1. DS : ↓ Gangguan pertukaran gas
Menyebabkan sel tumbuh melebihi normal dan ganas
Sesak nafas ↓
Sel muda yang seharusnya membentuk limfosit berubah ganas
Sakit kepala ↓
Muncul sel kanker
  ↓
DO: Menghasilkan leukosit yang imatur lebih banyak

RR 19 x/menit (takipnea) Leukosit imatur menyusup ke sumsum tulang

HR 80x/menit Limfosit imatur berproliferasi di sumsum tulang belakang dan
sel perifer
CRT >3 detik ↓
Mengganggu perkembangan sel normal
Akral dingin ↓
Haemopoesis normal terhambat
Hb 6,7 gr/dl ↓
Penurunan produksi eritrosit
SaO2 90% ↓
Hemoglobin menurun
AGD menunjukkan hasil: ↓
Pengangkutan O2 oleh darah menurun
Asidosis ↓
Oksigen tidak terdistribusi dengan baik
respiratorik ↓
Gangguan pertukaran gas
No Anamnesa Etiologi Masalah keperawatan
F aktor eksternal (agent, obat-obatan, radiasi)
2. DS : ↓
Menyebabkan sel tumbuh melebihi normal
Hipertermi
Merasa badannya panas dan ganas

  Sel muda yang seharusnya membentuk


limfosit berubah ganas

DO : Muncul sel kanker

Suhu 38,60˚C Menghasilkan leukosit yang imatur lebih
banyak
Demam ↓
Leukosit imatur menyusup ke sumsum tulang

Turgor kulit menurun ↓


Limfosit imatur berproliferasi di sumsum
tulang belakang dan sel perifer
Membrane mukosa ↓
Mengganggu perkembangan sel normal
kering ↓
Haemopoesis normal terhambat
Kulit merah ↓
Penurunan produksi leukosit

Kulit teraba hangat Mempengaruhi system retikulo endothelial

Leukosit 70.500 ml3 Gangguan pertahanan tubuh

Infeksi

Peningkatan laju metabolism

Hipertermi
NO Anamnesa Etiologi Masalah Keperawatan
Faktor eksternal (agent, obat-obatan, radiasi)
3. DS : ↓
Gangguan nutrisi
Mual Menyebabkan sel tumbuh melebihi normal dan kurang dari kebutuhan
ganas
Muntah ↓ tubuh
Sel muda yang seharusnya membentuk limfosit
  berubah ganas

DO : Muncul sel kanker

BB turun yang semua 25 Menghasilkan leukosit yang imatur lebih banyak
kg menjadi 22 kg ↓
Leukosit imatur menyusup ke sumsum tulang
Pembesaran limfa ↓
Limfosit imatur berproliferasi di sumsum tulang
Pembesaran hati belakang dan sel perifer

Penurunan turgor kulit Mengganggu perkembangan sel normal

Haemopoesis normal terhambat

Penurunan produksi eritrosit

Anemia

Nutrisi tidak terdistribusi dengan baik

Lemah, nafsu makan menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan


oksigen tidak dapat terdistribusi dengan baik.
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
Resikogangguan nutrisi kutrang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
5. Intervensi Keperawatan

 Diagnosis Keperawatan I
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan oksigen tidak terdistribusi dengan baik
 Tujuan : Pertukaran gas dapat terdistribusi dengan baik
 Kriteria Hasil : RR 24x/menit, pasien tidak mengeluhkan sakit kepala, Hb normal, SaO 2 >
95%, Hasil AGD menunjukkan nilai normal PO 2 80-100, PCO2 35-45, pH 7-7,5.
Intervensi Rasional
Atur posisi klien semifowler Posisi fowler memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan
  upaya bernapas
Berikan oksigen dan pantau efektifitasnya Terapi oksigen dapat mengoreksi hipoksemia yang terjadi akibat
penurunan ventilasi paru

Tingkatkan pola pernapasan yang optimal dalam Mengoptimalkan pertukaran gas alveoli dengan pembuluh darah
memaksimalkan pertukaran oksigen dan karbondioksida
dalam paru

Tingkatkan bedrest, batasi aktivitas dan bantu kebutuhan Menurunkan konsumsi oksigen selama periode penurunan
perawatan diri sehari-hari sesuai keadaan pasien pernapasan dan dapat menurunkan beratnya gejala

Ajarkan breathing exercise Meredakan pola nafas yang tidak teratur


   
Berikan obat antiaritmia, jika perlu Memberikan perawatan dengan memberikan bantuan farmakologi
yang dapat menunjang proses perawatan
Diagnosis Keperawatan III
Resiko Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,
mual dan muntah, 
Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi sesuai dengan angka kebutuhan nutrisi pasien.
Kriteria Hasil : pasien menunjukkan nafsu makan meningkat, tidak adanya anoreksia, berat
badan klien dalam keadaan stabil atau naik
Intervensi Rasional
Identifikasi faktor pencetus mual dan muntah Mengetahui faktor yang menyebaabkan mual dan muntah.
 

Sajikan makanan dengan tampilan menarik yang berprotein/ Meningkatkan nafsu makan anak agar kebutuhan nutrisi tercukupi
kalori sangat tinggi yang disajikan pada saat individu ingin atau terpenuhi dan mendukung proses metabolic pasien yang
makan berisiko tinggi terhadap malnutrisi

Berikan porsi makan porsi kecil tapi sering (enak kali per hari Untuk mengurangi perasaan tegang pada lambung sehingga
ditambah dengaan makanan kecil diberikan makanan sedikit tapi sering

Pantau kebutuhan cairan dan elektrolit klien Mencegah terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit pada klien

Kolaborasi dengan ahli gizi dalam memnutukan protein pasien Bekerjasama dalam pemberian nutrisi pasien agar adekuat dan
yang mengalami ketidakadekuatan asupan protein tepat.
Dampak leukemia terhadap pemenuhan KDM
 a. Problem Oksigenisasi Respirasi irregular, cepat atau lambat, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental, agitasi gelisah,
tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi ireguler.
 b. Problem Eliminasi Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat peristaltik, kurang diet serat dan asupan makanan juga
mempengaruhi konstipasi.
 c. Problem Nutrisi dan Cairan Asupan makanan dan cairan menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen, kehilangan BB, bibir
kering dan pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun.
 d. Problem suhu Ekstremitas dingin, kedinginan menyebabkan harus memakai selimut.
 e. Problem Sensori Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada
kornea, Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun, pendengaran berkurang, sensasi menurun.
 f. Problem nyeri Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan secara intra vena, pasien harus selalu didampingi untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyaman.
 g. Problem Kulit dan Mobilitas Seringkali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan
perubahan posisi yang sering.
 h. Masalah Psikologis Pasien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus
asa seringkali ditunjukan. Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal antara lain ketergantungan, hilang control
diri, tidak mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan harapan, kesenjangan komunikasi/ barrier komunikasi.
 i. PerubahanSosial-Spiritual Pasien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis
yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan.
KESIMPULAN
 Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum
tulang, yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan
menyingkirkan jenis sel lain. Leukemia juga digambarkan berdasarkan jenis
sel yang berproliferasi. Sebagai contoh, leukemia limfoblastik akut,
merupakan leukemia yang paling sering di jumpai pada anak, menggambarkan
kanker dari turunan sel limfosit primitive. Leukemia granulostik adalah
leukemia eosinofil, neutrofil, atau basofil. Leukemia pada orang dewasa
biasanya limfositik kronis atau mielobastik akut. Angka kelangsungan hidup
jangka panjang untuk leukemia bergantung pada jenis sel yang terlibat, tetapi
berkisar sampai lebih dari 75% untuk leukemia limfositik akut pada masa
kanak-kanak, merupakan angka statistic yang luar biasa karena penyakit ini
hamper brsifat fatal. Obat yang dapat memicu terjadinya leukimia akut yaitu
agen pengalkilasi, epindophy ilotoxin. Kondisi genetik yang memicu leukimia
akut yaitu Down sindrom, bloom sydrom, fanconi anemia, ataxia
telangiectasia. Bahan kimia pemicu leukimia yaitu benzen. Kebiasaan hidup
yang memicu leukimia yaitu merokok, minum alkohol keduanya.
Diagnosis Keperawatan II
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam suhu tubuh pasien kembali normal (36,6 C – 37,2 C).
Kriteria Hasil : Suhu Normal antara 36,6 C – 37,2 C, tanda-tanda infeksi berkurang atau hilang, kulit berwarna normal, turgor
lentur, membrane mukosa lembab .

Intervensi Rasional
Monitor tanda-tanda vital, mengumpulkan dan menganalisis dara kardiovaskular Untuk menentukan tindakan dan mencegah komplikasi pada pasien
pernapasan dan suhu tubuh.

Kompres menggunakan waslab hangat di aksila, kening, tengkuk, dan lipatan paha. Konduksi suhu membantu menurunkan suhu tubuh yang memungkinkan pelepasan panas
secara konduksi dan evaporasi.

Anjurkan menggunakan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien d Pakaian yang minimal akan membantu mengurangi pengupan tubuh.
engan selimut saja

Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 L per/hari, dengan tambahan cairan selama Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat, sehingga perlu
aktivitas yang berlebihan atau aktivitas sedang dalam cuaca panas. diimbangi dengan intake cairan yang banyak.
 

Pantau suhu dan warna kulit minimal setiap 2 jam, sesuai dengan kebutuhan Untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada pasien

Aktivitas kolaboratif: Memberikan perawatan dengan memberikan bantuan farmakologi yang dapat menunjang
Berikan obat antipiretik, jika perlu proses perawatan
Wassalamualaikum wr wb

____SELESEI____

Anda mungkin juga menyukai