Anda di halaman 1dari 72

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA


(ANAK TERTUA UMUR 13-20 TAHUN)

Disusun oleh:
KELOMPOK V
1.LUSI YULIANI (19110014)
2.MARFUAH (19110015)
3.MEILA KUNTA (19110016)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyeleseikan makalah
yang berjudul “Asuhan keperawatan keluarga anak remja (anak tertua umur 13-20
tahun)” daan Nessy Anggun, Primasari M. Kep., Ns Selaku Dosen mata kuliah
keperawatan keluarga PK 3 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kekurangan atau kesalahan yang kurang berkenan. Kami memohon kritik,
dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Yogyakarta, 09 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Masalah........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
A. Konsep dasar............................................................................... 3
B. Tahapan perkembangan keluarga................................................ 4
C. Tujuan keperawatan keluarga...................................................... 6
D. Prinsip perawatan kep. keluarga.................................................. 7
E. Langkah-langkah dalamperawatan keluarga............................... 9
F. Pengambilan keputusan dlm keseehatan kep.keluarga................ 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA..................................... 11
A. Kasus........................................................................................... 11
B. Pengkajian................................................................................... 13
C. Data anggota keluarga................................................................. 14
D. Tipe keluarga............................................................................... 15
E. Suku bangsa................................................................................. 15
F. Agama.......................................................................................... 15
G. Status social ekonomi keluarga................................................... 15
H. Aktivitas rekreasi keluarga.......................................................... 16
I. Tahap dan masalah perkembangan keluarga............................... 16
J. Struktur keluarga......................................................................... 18
K. Fungsi keluarga........................................................................... 19
L. Pola koping keluarga................................................................... 19
M. Pemeriksaan fisik......................................................................... 20
N. Data penunjang keluarga............................................................. 27

ii
O. Kemampuan keluarga melakukan tugas pemilihan kesehatan.... 29
P. Kemandirian keluarga................................................................. 31
Q. Lampiran genogram..................................................................... 32
R. Lampiran ecomap........................................................................ 33
S. Lampiran denah rumah................................................................ 34
T. Format Analisa data..................................................................... 35
U. Scoring/ prioritas diagnose kep.keluarga.................................... 38
V. Intervensi keperawatan keluarga................................................. 41
W. Catatan tindakan keperawatan dan evaluasi................................ 48
X. Evaluasi sumatif.......................................................................... 54
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 65
A. Kesimpulan.................................................................................... 65
B. Saran.............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 67

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama
berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat
anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan  tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas
otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai
otoritas sendiri  yang berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul
konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi yang
terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan sehingga  hubungan orang tua
dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang
dilakukan oleh perawat  untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan
bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan
menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu tampil sebagai
sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh fungsi
keluarga dengan baik.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2. Tahap-tahap perkembangan keluarga?
3. Tujuan perawatan keluarga?

1
4. Prinsip perawatan kesehatan keluarga?
5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga?
6. Studi kasus?
7. Pengkajian sesuai kasus ?

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
remaja
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia remaja

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Konsep Dasar
1. Definisi
Menurut Setiadi (2008), tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada
usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
1) Pertumbuhan yang pesat (growth sprut) TB 25%, BB 50%
2) Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
3) Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang
b. Sosial Emosiona
1) Kemampuan bersosialisasi meningkat.
2) Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
3) Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
4) Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
1) Tahap awal
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi
ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini.

3
2) Tahap kedua
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik
dengan orangtua.
3) Tahap ketiga
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran
independent dalam berfungsi di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya
melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta
dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit
adalah  akibat perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak
tidak merasa takut berpisah dengan orang tua tetapi takut kehilangan status
dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan lain disebabkan oleh
akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya
privacy
f. Pola minat dan seks    -
1) Minat pada perubahan
2) Suka lawan jenis

B. Tahap perkembangan keluarga


1. Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu :
a. Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain:
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Menerapkan tujuan Bersama
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
4) Persiapan menjadi orang tua

4
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain:
1. Adaptasi perubahan anggota keluarga
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan
3. Membagi peran dan tanggung jawab
4. Menata ruang untuk anak
5. Mengatur biaya untuk anak
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak
pra sekolah antara lain:
1. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
2. Membantu anak bersosialisasi
3. Pembagian waktu untuk anak
4. Menstimulasi tumbuh kembang anak
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1. Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar
2. Menyediakan aktifitas untuk anak
3. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
4. Memenuhi kebutuhan anak
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1. Pengembangan terhadap remaja
2. Memelihara komunikasi terbuka
3. Memelihara hubungan dalam keluarga
4. Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi
f. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:

5
1. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya
2. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
3. Menata kembali keluarga
4. Menjadi contoh bagi anak anaknya
g. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1. Memulihkan hubungan antara generasi tua muda
2. Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
3. Keakrapan dengan pasangan
4. Persiapan masa tua
h. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1. Penyesuaian tahap masa pension
2. Merubah cara hidup
3. Menerima kematian pasangan
4. Mempersiapkan kematian

2. Carter dan MC Goldrick (1989)


Membagi keluarga dalam 6 tahap perkembangan yaitu :
a. Keluarga antara (massa bebas atau pacara) dengan usia dewasa mud
b. Terbentuknya keluaga baru melalui suatu perkawinan
c. Keluaga dengan memiliki anak usia muda
d. Keluaga yang memiliki anak dewasa
e. Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
f. Keluaga lansia

C. Tujuan perawatan keluarga


1. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga  dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status

6
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka
secara produktif
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah kesehatan dasar dalam keluarga
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan 
terhadap anggota keluarga yang sakit.
e. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam  meningkatkan mutu
hidupnya.

D. Prinsip perawatan kesehatan keluarga


Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat  keluarga yaitu
1. Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
2. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan
3. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan dasar/perawatan
dirumah.
4. Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi
5. Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.

Ada 3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan keluarga yaitu:


1. Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan
preventif khusus yang dirancang untuk mencegah orang bebas dari
penyakit dan cedera.

7
2. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan
pengobatan
3. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi,
dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan
memaksimalkan tingkat fungsinya.

Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara


lain adalah:
1. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah
sebagai berikut:
a. Tingkat sosial ekonomi rendah.
b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
sendiri.
c. Keluarga dengan penyakit keturunan.
2. Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu:
a. Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih 35 tahun.
b. Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia.
c. Primipara atau multi para.
d. Riwayat persalinan dengan komplikasi.
3. Keluarga dengan anak
a. Lahir premature.
b. Berat badan sukar naik.
c. Lahir dengan cacat bawaan.
d. Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
e. Ibu menderita penyakit menular
4. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota
keluarga.
a. Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan
b. Sering timbul cekcok.
c. Ada anggota keluarga yang sering sakit.

8
d. Salah satu orang tua (suami atau  istri) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan rumah

E. Langkah-langkah dalam keperawatan keluarga


Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga antara lain:
1. Membina hubungan kerja sama yang  baik  dengan keluarga dengan cara:
a. Menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
b. Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan yang dirasakan keluarga.
c. Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
2. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga
a. Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan kleuarga
dengan cara mengkelompokan menjadi data subyektif dan objektif.
b. Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah
kesehatan serta berbagai alasan
c. Mentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga dan
melaksanakan tugas keluarga
d. Menentukan diagnosa keperawtan keluarga
e. Menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
a. Melaksanakan asuhan keperawatan
b. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang
dilakukan
c. Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan
merumuskan kembali rencana asuahan keperawatan yang baru.

F. Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga

9
Dalam mengatasi kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil
keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota
keluarga yang dituakan. Hal ini didasarkan pemikiran sebagai berikut:
1. Hak dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga
2. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing anggota
keluarga
3. Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/
anggota keluarga yang bermaslah

10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 09 April 2020 jam 10.00 WIB pada keluarga
Bp. R (38 tahun). Bp. R merupakan kepala keluarga dari Ny. Y (30 tahun), An. H
(14 tahun), An. F (12 tahun. Pendidikan terakhir Bp. R adalah SMP. Pekerjaan
sehari-hari sebagai buruh di pabrik dan MC (pembawa acara) di acara-acara
pernikahan. Alamat tinggal sekarang ini di RT 07 Kelurahan srimartani, piyungan,
bantul. Keluarga Bp. R merupakan keluarga nuclear family (keluarga inti) yang
terdiri dari keluarga inti yang di dalamnya masih terdapat hubungan darah,
perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing, karena di dalam satu rumah di keluarga Bp. R terdiri dari 4 orang
yang hidup bersama, segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga. Keluarga
Bp. R mengatakan bersuku jawa Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada
anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung terlebih dahulu untuk
pertolongan pertamanya. Ny. Y mengatakan keluarga beragama Islam. Kegiatan
ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Di
keluarga Bp. R, pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang bekerja
sebagai buruh, selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di
acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ny. Y
mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini.
Ny. Y mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya
sesekali anaknya mengajak berwisata. An. H mengatakan jika banyak kegiatan
dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya,
biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS,

11
merokok dan menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main
dengan teman-temannya hingga malam hari. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga Bp. R berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja
dimana tugas perkembangan
keluarga dengan remaja yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan
tanggung jawab mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa,
mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan Ny. Y
mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika
tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan
waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R
karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu, misalkan
belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H malas untuk menanggapinya.
Ny. Y mengatakan sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya. Ny. Y juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur
semenjak memasuki SMP. An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya
tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai remaja.
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen peninggalan
orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah terbagi menjadi 6
ruangan. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di depan
samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu terbuka ini jarang
dibersihkan. Anak-anak Bp. R tidak ada yang aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan di daerah setempat Rt 07. An. H mengatakan sudah jarang (suka
membolos) dalam mengikuti pengajian. An. H berteman dengan beberapa teman
seusianya, sering nongkrong di pos hansip dekat rumahnya, bermain ke warnet
dan rental PS dan jalan-jalan dengan menggunakan motor. Ny. Y mengatakan
bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan. Namun An. H
mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada temantemannya

12
dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk
bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya. Ny. Y juga
mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang apa saja tugas
setiap anggota keluarga. Ny. Y mengatakan urusan anaknya lebih banyak
diserahkan kepada ibunya. An. H mengatakan malas belajar dan jarang
mengerjakan tugas sekolahnya. Ny. Y mengatakan bahwa anaknya jarang belajar
dan nilainya pas-pasan. Ny. Y mengatakan tidak pernah memantau aktivitas
belajar anaknya di rumah. Ny. Y mengatakan bahwa setiap anggota keluarga
dalam rumah dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An.
H termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapatnya.
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik. Ny. Y
mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka yang sakit akan
langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek. Keluarga Ny. Y juga sering
memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja. Keluarga Bp. R
mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki masa remaja. An. H sudah
mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh temantemannya, baik teman di
sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H juga sering nongkrong
tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di sekitar rumahnya tersebut. An.
H juga mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya.
An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).

B. Pengkajian keperawatan keluarga


1. Identitas umum keluarga
Data keluarga
Nama kepala keluarga : Bp. R
Alamat rumah : Jl. Damai 2B srimartani, piyungan , bantul
Pekerjaan : Buruh pabrik dan MC
Agama & suku : Islam & Jawa
No. telp : 087839XXXXXX
Bahasa sehari-hari : Indonesia

13
Yankes terdekat : RSUD Prambanan
Alat transpotasi : Motor
Status kelas social : kelas menengah atas
1. Pengkaji
Nama : kelompok (Lusi yuliani, Marfuah, Meila kunta)
Tanggal pengkaji : 09 April 2020
Jam : 09:00 Wib
Tempat : Rumah Bp R jl. Damai 2B srimartani, piyungan

C. Data anggota keluarga


No nama Hub.dg umur J suku Pddkan Pekerjaan Status TTV Stts. Dsr
KK K terakhir Saat ini gizi (TD, N, R, S) imunisasi
1 Bp. R Suami 38 th L Jawa SMP Swasta BB=68 kg TD= 130/90 Lengkap
TB=172cm N= 86 x,mnt
R=21 x/mnt
S= 36.7 ºC
02. Ny. Y Istri 30 th P Jawa SMA Pedagang BB=55kg TD=120/80 Lengkap
TB=155cm N=78 x/mnt
R=20 x/mnt
S=37 ºC
03. Nn. H Anak 14 th P Jawa SMP pelajar BB=45kg TD=110/70 Lengkap
TB=150cm N= 76 x/mnt
R=20 x/mnt
S=36,8 ºC
04. An. F Anak 12 th L Jawa SD Pelajar BB=42kg TD=100/70 Lengkap
TB=140cm N= 78 x/mnt
R=20 x/mnt
S= 36.5 ºC
Lanjutan
No. Nama Alat bantu/protesa Status kesehatan saat ini Riw. Penyakit/alergi
01 Bp. R Kaca mata Sehat -
02 Ny. S - Sehat Dingin
03 Nn. H - Sehat Debu
04 An. F - Sehat -

14
D. Tipe Keluarga:
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluarga nuclear family (keluarga inti).
Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp. R, Ny. Y kedua anaknya.

E. Suku Bangsa:
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ny. Y juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah
adalah bahasa Indonesia. Saat di luar rumah pun mereka menggunakan
bahasa Indonesia dalam percakapan. Ny. Y mengatakan keluarganya tidak
memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
yang diajarkan turun-temurun.

F. Agama:
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan puasa dilakukan. Menurut
keluarga Bp. R, agama berperan sangat penting dalam kehidupan mereka,
bahkan dalam hal kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit,
keluarga juga selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang
sakit tersebut
.
G. Status Sosial ekonomi keluarga:
Di keluarga Bp. R, pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000 setiap
bulan. Selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di acara-
acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ny. Y
sehari-hari membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dan
makanan ringan di rumahnya dengan penghasilan perhari menurut Ny. Y
adalah 50.000-an. Keperluan keluarga sehari – hari adalah untuk makan dan
jajan An. H, An. F. Ny. Y mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan
penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan atau dana
kesehatan dari tempatnya bekerja.

15
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya
sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya disesuaikan
dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi sekarang jarang
dilakukan, hanya jika ada waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ny. Y juga
mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. di rumah, Ny. Y
mengatakan keluarganya dapat menikmati hiburan melalui TV dan radio yang
tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat
dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya
nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan
menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main dengan
temantemannya hingga malam hari.

I. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tugas Perkembangan Keluarga : √ Dapat dijalankan Tdk dapat
Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :-
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Termasuk keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan keluarga
dengan anak remaja yang dilakukan oleh keluarga antara lain:
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan mandiri. Keluarga sudah memberikan
kesempatan bagi An. H untuk memilih apa yang ingin dilakukan.
An. H mengatakan tanggung jawabnya adalah belajar dan membantu
orang tua, itupun jarang dilakukan atas kemauannya sendiri. An. H
sudah memiliki cita-cita, yaitu menjadi seorang pemain bola, tetapi
hanya sebatas harapan dan tidak tahu bagaimana cara mencapai
tujuannya.

16
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
Pernikahan Bp. R dan Ny. Y saat ini sudah berlangsung selama 15
tahun, anaknya yang paling kecil sudah memasuki usia sekolah. Saat
ini, Ny. Y dan Bp. R mengatakan untuk berusaha membesarkan
ketiga anaknya dengan memenuhi segala kebutuhan mereka.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi:
Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak. Ny. Y mengatakan
bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak
ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H sudah mulai jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak
menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan jarang
berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan
kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah
sehingga An. H malas untuk menanggapinya. Ny. Y mengatakan
sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak-
anaknya. Ny. Y juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur
semenjak memasuki SMP. An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja, karena
sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
c. Riwayat Keluarga Inti:
Bp. R dan Ny. Y menikah pada tahun 1998, dan anak pertamanya lahir
setahun kemudian. Ny. Y dan Bp. R baru memutuskan memakai
kontrasepsi setelah kelahiran anak ke-3. Jenis kontrasepsi yang dipilih
adalah pil KB.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit, keluarga
Bp. R pergi ke dokter swasta langganan keluarga. Tidak ada pola makan
atau jenis makanan yang dibatasi.

17
J. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi √ :Baik Disfungsional
Ny. Y mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan
keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Ny. Y mendiskusikan
bersama Bp. R, terkadang meminta bantuan nasihat dari orang tua.
Waktu yang biasanya digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu
malam hari dan waktu makan bersama dengan anggota keluarga. Namun
An. H mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-
temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang
lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada
anaknya.
2. Peran dalam keluarga √ :Tdk ada masalah Ada masalah
 Bp. R Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari
nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.
 Ny. Y mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan kepada
ibunya. Sebagai istri Bp. R, sebagai ibu rumah tangga dan juga
membuka usaha warung di rumahnya.
 An. H An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ny. Y mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan
nilainya pas-pasan. Ny. Y mengatakan tidak pernah memantau
aktivitas belajar anaknya di rumah.
 An. F Sebagai anak ke dua Bp. R dan Ny. Y yang pada tahun ini akan
memasuki SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari An. H
3. Nilai/Norma keluarga √ : Tdk ada konflik Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : -
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai dengan nilai-
nilai ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh norma budaya. Penerimaan
keluarga terhadap perawat sangat baik, setiap masalah yang ada
diutarakan dan menerima kehadiran perawa

18
K. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif √ Berfungsi Tdk Berfungsi
Ny. Y mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk
anak yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapatnya
2. Fungsi Sosial √ Berfungsi Tdk Berfungsi
Hubungan antaranggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga
Bp. R tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
3. Fungsi Perawatan Keluarga:
Ny. Y mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ny. Y juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS,
tetapi jika sudah sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka
hanya diobati di rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak
memiliki keluhan fisik dan tidak merokok hanya saja jika sedang banyak
pekerjaan yang harus diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan
pegal-pegal pada badannya.
4. Fungsi Ekonomi √ :Baik Kurang Baik
.
L. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : √ Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak ada masalah keperawatan
1. Stressor Jangka Pendek
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki
masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh
teman-temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan
rumahnya. An. H juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman
sekolah maupun teman di sekitar rumahnya tersebut. An. H juga

19
mengatakan pernah ikutikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya.
An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
2. Stressor jangka panjang
Ny. Y mengeluhkan biaya sekolah kedua anaknya yang semakin mahal,
terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan
akan memasuki SMP.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau
setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan minta bantuan dari
orang tua dan tetangga yang terdekat
4. Strategi Koping
Ny. Y mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi
kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang
ada
5. Strategi Adaptasi fungsional
Tidak ada
6. Harapan Keluarga:
Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung ke
rumahnya adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga.
Dengan demikian keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi
sehat lahir dan batin. Mereka juga berharap akan mendapatkan banyak
pengetahuan tentang berbagai macam jenis penyakit dan cara
perawatannya.

M. Pemeriksaan fisik
No Nama Pemeriksaan
01 Bp.R (38 Tahun)
Td=130/90mmHG, N= 86x/mnt, R= 21x/mnt S=36,7 ºC
BB= 68 kg, TB= 172cm
Jantung: Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada,

20
tidak ada retraksi intercostae, terdengar dullness pada
perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru: Pengembangan simetris, warna dada sama
dengan kulit lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan),
tidak terdapat tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit,
tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler, dan tidak terdapat suara
tambahan
Abdomen: Perut terlihat datar dan warnanya sama
dengan kulit lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut
teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa, hepar tidak teraba, bising usus terdengar
10x/menit
Ekstremitas: Terlihat bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan
menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis
normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan
kanan, kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit: Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo
matang, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik
Kepala: Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan pipi,
rahang, dan alis simetris
Leher: Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat
massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri.
Telinga: Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih,
tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik

21
Mata: Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil
+ 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis,
kornea tidak ikterik, memakai kacamata jika membaca
Mulut dan hidung: Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis
dengan baik. Bentuk simetris, warna kulit sama dengan
kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik
02 Ny. S Jantung: Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada,
tidak ada retraksi intercostae, terdengar dullness pada
perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru: Pengembangan simetris, warna dada sama
dengan kulit lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan),
tidak terdapat tonjolan abnormal (juga pada payudara),
pernafasan 19 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan
kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan tidak
terdapat suara tambahan
Abdomen: Perut terlihat bulat dan warnanya sama
dengan kulit lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut
teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa, hepar tidak teraba, bising usus terdengar 9
x/menit
Ekstremitas: Terlihat bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan
menahan bebandengan baik, refleks brachioradialis
normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan
kanan, kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit: Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo
matang, elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda

22
tumpul dan tajam baik
Kepala: Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan pipi,
rahang, dan alis simetris
Leher: Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat
massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri.
Telinga: Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih,
tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik
Mata: Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil
+ 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis,
kornea tidak ikterik
Mulut dan hidung: Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis
dengan baik. Bentuk simetris, warna kulit sama dengan
kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman
baik.
03 An. H Jantung: Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada,
tidak ada retraksi intercostae, terdengar dullness pada
perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru: Pengembangan simetris, warna dada sama
dengan kulit lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan),
tidak terdapat tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit,
tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler, dan tidak terdapat suara
tambahan.
Abdomen: Perut terlihat bulat dan warnanya sama

23
dengan kulit lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut
teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa, hepar tidak teraba, bising usus terdengar 9
x/menit
Ekstremitas: Terlihat bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan
menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis
normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan
kanan, kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit: Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap,
elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik
Kepala: Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan pipi,
rahang, dan alis simetris
Leher: Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat
massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri
Telinga: Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih,
tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik
Mata: Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil
+ 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis,
kornea tidak ikterik.
Mulut dan hidung: Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis
dengan baik. Bentuk simetris, warna kulit sama dengan
kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman

24
baik.
04 An. F Jantung: Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada,
tidak ada retraksi intercostae, terdengar dullness pada
perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop
Paru-paru: Pengembangan simetris, warna dada sama
dengan kulit lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan),
tidak terdapat tonjolan abnormal (juga pada payudara),
pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan
kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan tidak
terdapat suara tambahan
Abdomen: Perut terlihat bulat dan warnanya sama
dengan kulit lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut
teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa, hepar tidak teraba, bising usus terdengar 8
x/menit.
Ekstremitas: Terlihat bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan
menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis
normal kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan
kanan, kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
Kulit: Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo
matang, elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda
tumpul dan tajam baik
Kepala: Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat
merasakan benda tumpul dan tajam, gerakan pipi,
rahang, dan alis simetris
Leher: Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat
massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri

25
Telinga: Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih,
tidak ada benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Mata: Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan
tangan pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil
+ 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis,
kornea tidak ikterik.
Mulut dan hidung: Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak
pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis
dengan baik. Bentuk simetris, warna kulit sama dengan
kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa
hidung lembab terdapat bulu hidung, uji penciuman baik

N. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
Type rumah : permanen kesehatan :
Lantai : 1 lantai, terpasang keramik, cukup Ya/ Tidak*
bersih Ya, persalinan di tolong oleh bidan puskesmas
Kepemilikan rumah: sendiri, atas nama Bp. “R”  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/
 Ventilasi : Tidak*
Baik (10-15% dari luas lantai): ya, ventilasi cukup  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
memadai Ya/ Tidak* .
Jendela setiap hari dibuka: ya Ya, setiap bulan selalu mengikuti posyandu
Terdapat 4 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, Ya/ Tidak*

26
jendela yang terlihat selalu terbuka ini jarang Ya, menggunakan air bersih untuk memasak,
dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang makan, minum, mandi
kondisinya cukup bersih  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Pencahayaan Rumah: Ya/ Tidak*
Baik, terang, dengan lampu listrik Ya, menggunakan air bersih untuk kebersihan diri
 Saluran Buang Limbah :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Tertutup, limbah masyarakat juga dibuang disamping Ya/ Tidak*
rumah Bp. “R”, karena tempat pembuangan sampah Ya, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
disamping rumah Bp.”R” adalah fasilitas umum  Melakukan pembuangan sampah pada
untuk warga desa itu. tempatnya :
Air Bersih : Ya/ Tidak* .
Sumber air bersih: sumur sanyo Ya, pembuangan samapah pada tempatnya
Dibelakang rumah Bp”W” terdapat 1 buah sumur  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
bersih ya/tidak
Kualitas air: ya, menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Kualitas air sumur, bersih, jernih, tidak berbau (observasi alidasi)
 Jamban Memenuhi Syarat :  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Kepemilikan jamban : ya Ya/ Tidak*
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Ya, mengkonsumsi lauk pauk, ikan, tahu, tempe
Jarak septic tank dengan sumber air : 9 meter  Menggunakan jamban sehat :
 Tempat Sampah: Ya/ Tidak* .
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Ya keluarga menggunakan jamban yang sehat
Jenis : Tertutup/Terbuka *  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Dibelakang rumah Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Ya, keluarga membersihkan setiap 1 minggu sekali.
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak *  Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah Makan sayur bayam, kol, buah jeruk, apel, pepaya
rumah permanen peninggalan orang tua Bp. R yang  Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
berukuran 70 m2. Desain interior rumah terbagi Ya, senam pagi, jalan-jalan pagi
menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak* an.

27
tamu. Lalu, 2 ruang tidur dan yang paling belakang W jika kedua orang tua bekerja, di rumah merokok
adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1 Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak
digunakan oleh Bp. R dan Ibu. R, sedangkan 1 kamar Tidak, keluarga tidak ada yang mengkomsumsi
tidur lainnya digunakan oleh anak-anak yang tinggal alkohol
bersama Bp. R dan Ibu. R. Lantai rumah terbuat dari
keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih
berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu
masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu terbuka
ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah
putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah,
tampak rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot
rumah yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya
tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Pada
saat hari mulai gelap, pencahayaan lampu dalam
rumah Bp. R terbilang terang

28
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: √ Ada  Tidak karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : √Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
√ Ya  Tidak ,
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
√ Ya  Tidak ,..
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
√ Ya  Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
√ Keluarga  Tetangga ,
 Kader Tenaga kesehatan, yaitu istri baru tetangga terdekat
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
√Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana
bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),

29
√ Ya  Tidak,jelaskan -
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
√ Ya  Tidak , Jelaskan-
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: √ Ya 
Tidak, jelaskan -
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
√ Ya  Tidak, jelaskan-
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan :
√Ya  Tidak, jelaskan -
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya :
√Ya  Tidak, jelaskan-

30
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 5
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif s.d 7
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV √

31
Lampiran Genogram

Keterangan :
= laki-laki = Garis keturunan

= perempuan = Tinggal serumah

32
Lampiran Ecomap

Keluarga Tn. R

Tn. R

An. H Ny. Y

An. F

33
Lampiran Denah Rumah Tn. R

Kamar Dapur
Mandi

Ruang Ruang T
Tidur Keluarga E 10 M
R
Ruang Ruang A Warung
Tidur Tamu S

TERAS
7M

34
FORMAT ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Analisa : 09/04/2020

No. Tanggal Data Masalah Keperawatan


01 09/04/2020 Data Subjektif: Ketidakefektifan
Ny. Y mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur performa peran remaja
semenjak memasuki SMP pada keluarga Bp. R
Ny. Y mengatakan bahwa An. H lebih suka khususnya An. H.
menghabiskan waktunya di dalam kamar daripada
berkumpul dengan keluarga
Ny. Y mengatakan An. H merupakan seorang anak
yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya
Ny. Y mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan
yang jelas tentang apa saja tugas setiap anggota
keluarga An. H mengatakan tidak mengetahui tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai
remaja
An. H mengatakan sebelumnya tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan
maupun tanggung jawabnya sebagai remaja
An. H mengatakan malas belajar dan jarang
mengerjakan tugas sekolahnya An. H mengatakan saat
ini sudah tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolahnya
An. H mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran dengan
teman-teman sekolahnya
An. H mengatakan sudah jarang (suka membolos)
dalam mengikuti pengajian
An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita

35
(pacar)
An. H mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada
Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga
Bp. R khususnya An. H. teman-temannya
dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya
yang lain
An. H mengatakan sering ditawari untuk mencoba
merokok oleh temantemannya di sekolah maupun di
lingkungan rumah
An. H juga mengatakan sering main dengan teman-
temannya hingga malam hari
An. H mengatakan jika main bersama teman-temannya
sering dihabiskan di warnet dan menonton balapan
motor
Data Objektif:
Bp. R terlihat jarang berada dirumah An.H merupakan
anak pertama dalam keluarga An. H berusia 14 tahun,
berada pada masa remaja awal (12-15 tahun) Di
rumahnya tidak ada yang bisa mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada remaja (An. H) Defisiensi
pengetahuan tentang tugas perkembangan maupun
tanggung jawab sebagai remaja An. H merupakan
anak yang pendiam dan tertutup

02. 09/04/2020 Data Subjektif: Ketidakefektifan koping


Ny. Y mengatakan urusan anaknya lebih banyak pada keluarga Bp. R
diserahkan kepada ibunya
Ny. Y mengatakan An. H merupakan seorang anak
yang tertutup
Ny. Y mengatakan bahwa An. H lebih

36
Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R suka
menghabiskan waktunya di dalam kamar daripada
berkumpul dengan keluarga
Ny. Y mengatakan Bp. R memang agak keras untuk
mendidik anakanaknya An. H mengaku tidak pernah
menceritakan masalah yang dihadapinya pada orang
tua An.H mengatakan kadang percakapan dengan
orang tua akan berakhir dengan ketegangan
An. H mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan
kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain
An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita
(pacar), dan orang tuanya tidak mengetahui hal itu

Data Objektif:
Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya An. H merupakan anak yang
pendiam dan tertutup

FORMAT SCORING/PRIORITAS

37
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya An. H.
No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat Masalah 3/3x1=1 Saat ini An. H dalam tahap perkembangan
1. Aktual 3 remaja yang membutuhkan perhatian dan
2. Resiko Tinggi 2 komunikasi yang efektif dalam
3. Potensial 1 mengungkapkan masalahnya. Orang tua
1
biasanya hanya menanyakan kemana An. H
pergi dan kadang memarahi jika ada
masalah dengan sekolah.

2. Kemungkinan 2/2x2=2 An. H masih dapat diajak berkomunikasi


Masalah untuk dan menurut pada orang tuanya, melalui
diubah 2 pendekatan komunikasi yang efektif akan
2
1. Tinggi 1 pengenalan peran dan tanggung jawab
2. Sedang 0 remaja maka penerapan peran pada remaja
3. Rendah di keluarga Bp. R akan efektif.
3. Potensial untuk 1/3x1=1/3 Adanya perhatian yang baik dari orang tua
dicegah dan saudara An. H akan perkembangan
1. Mudah 3 1 peran dan tanggung jawabnya
2. Cukup 2
3. Tidak Dapat 1
4. Menonjolnya 1 2/2x1=1 Keluarga mengatakan ada masalah dan
masalah 2 segera perlu ditangani karena mereka takut
1. Masalah anaknya tidak bisa penerapkan peran dan
dirasakan, dan tanggung jawab remaja di keluarga.
perlu
penanganan 1
segera
2. Masalah
dirasakan, tidak

38
perlu ditangani 0
segera
3. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 4 1/3

Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R.


Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat Masalah 3/3x1=1 Timbul mekanisme koping negatif baik
4. Aktual 3 pada orangtua, keluarga maupun remaja
1
5. Resiko Tinggi 2 karena kurangnya kualitas komunikasi
6. Potensial 1 antara mereka
2. Kemungkinan 2/2x2=2 Pola komunikasi antara remaja dan orang
Masalah untuk tua merupakan suatu proses yang harus
diubah 2 dimulai dan dijaga keberlangsungannya,
2
4. Tinggi 1 keluarga sudah memberikan respon positif
5. Sedang 0 dengan bertanya cara komunikasi yang baik
6. Rendah dengan remaja.
3. Potensial untuk 3/3x1=1 Keluarga sudah mengetahui stressor dan
dicegah cara mencegahnya
4. Mudah 3 1
5. Cukup 2
6. Tidak Dapat 1
4. Menonjolnya 1 1/2x1=1/ Keluarga menganggap masalah terjadi
masalah 2 2 tetapi tidak menjadikan masalah ini
4. Masalah prioritas utama
dirasakan, dan
perlu
penanganan 1

39
segera
5. Masalah
dirasakan, tidak
perlu ditangani 0
segera
6. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 4 1/2

40
FORMAT INTERVENSI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :kelompok (Lusi yuliani, Marfuah, Meila kunta)


Tanggal : 09 April 2020
Tujuan NOC NIC
Dx
TUM TUK Kode Hasil Kode Intervensi
1. Ketidakefektifa Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1 x 20 Kriteria : respon verbal 1. Diskusikan bersama
n performa intervensi sebanyak 3 menit pertemuan, 1. Keluarga mampu keluarga apa yang
peran remaja kali kunjungan, keluarga mampu menyebutkan pertumbuhan diketahui keluarga
pada keluarga performa peran remaja mengenal masalah adalah bertambahnya ukuran mengenai pengertian
Bp. R menjadi efektif tumbuh kembang remaja, anak dari segi jasmani. tumbuh kembang.
khususnya An. dengan mampu: Sedangkan perkembangan 2. Berikan pujian kepada
H 1. Menyebutkan definisi adalah berkembangnya keluarga tentang
tumbuh kembang kemampuan atau keahlian pemahaman keluarga
2. Menyebutkan definisi anak yang benar
remaja 2. Keluarga mampu 3. Berikan informasi
3. Menyebutkan definisi menyebutkan remaja adalah kepada keluarga
tumbuh kembang anak yang berusia 13-21 mengenai pengertian
remaja tahun. Remaja merupakan tumbuh kembang

41
4. Menyebutkan masa transisi/ peralihan dari dengan menggunakan
perubahanperubahan masa kanak-kanak menuju media lembar balik
yang terjadi pada dewasa yang ditandai dengan dan leaflet.
remaja adanya perubahan aspek 4. Berikan kesempatan
fisik, psikis dan psikososial kepada keluarga
3. Keluarga mampu untuk bertanya
menyebutkan tumbuh tentang materi yang
kembang remaja adalah disampaikan
proses lebih lanjut remaja 5. Berikan penjelasan
menuju tahap perkembangan ulang terhadap materi
dan pertumbuhan selanjutnya yang belum
(dewasa dimengerti
4. Keluarga mampu 6. Motivasi keluarga
menyebutkan 6 dari 11 untuk mengulang
perubahan-perubahan yang materi yang telah
terjadi pada remaja, yaitu: 1. dijelaskan.
Perubahan fisik, meliputi: a. 7. Berikan
Perubahan TB dan BB b. reinforcement positif
Perubahan bentuk tubuh: atas usaha keluarga.

42
Remaja putri (penimbunan 8. Diskusikan bersama
jaringan lemak, kulit halus, keluarga apa yang
suara nyaring, payudara diketahui keluarga
membesar mengenai pengertian
5. Tumbuh rambut di daerah remaja.
tertentu. Remaja putra 9. Berikan pujian kepada
(peningkatan besar otot, kulit keluarga tentang
kasar, tumbuh kumis, tumbuh pemahaman keluarga
rambut di daerah tertentu). yang benar
6. Mengalami pubertas: Remaja 10. Berikan informasi
putra (mimpi basah). Remaja kepada keluarga
putri (menstruasi). mengenai pengertian
7. Perubahan mental, meliputi: remaja dengan
a. Berpikir abstrak menggunakan media
b. Kritis lembar balik dan
c. Egosentris leaflet.
d. Selalu ingin tahu 11. Berikan kesempatan
e. Cenderung menentang kepada keluarga
orang tua untuk bertanya

43
f. Ingin mencoba hal-hal tentang materi yang
yang menguji keberanian disampaikan.
12. Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum
dimengerti
13. Motivasi keluarga
untuk mengulang
materi yang telah
dijelaskan
14. Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
Setelah dilakukan 2x 15 1. Diskusikan bersama
menit pertemuan, Kriteria : Respon verbal keluarga apa yang
Setelah dilakukan keluarga mampu 1. Keluarga mampu diketahui keluarga
2. Ketidakefektifa intervensi sebanyak 3 mengenal komunikasi menyebutkan komunikasi mengenai pengertian
n koping pada kali kunjungan, yang efektif dengan adalah pengiriman dan komunikasi
keluarga Bp. R diharapkan koping remaja, dengan mampu: penerimaan pesan atau 2. Berikan pujian kepada

44
keluarga menjadi efektif 1.Menyebutkan berita antara dua orang atau keluarga tentang
pengertian komunikasi lebih dengan cara yang tepat pemahaman keluarga
2.Menyebutkan sehingga pesan yang yang benar
pengertian komunikasi dimaksud dapat dipahami 3. Berikan informasi
keluarga yang efektif 2. keluarga mampu kepada keluarga
3.Menyebutkan penyebab menyebutkan komunikasi mengenai pengertian
komunikasi tidak keluarga yang efektif adalah komunikasi dengan
efektif komunikasi yang berjalan menggunakan media
4.Menyebutkan syarat- dua arah dan dapat lembar balik dan
syarat komunikasi mencapai tujuan dari leaflet
efektif dalam keluarg komunikasi tersebut 4. Berikan kesempatan
5.Mengidentifikasi 3. Keluarga mampu kepada keluarga untuk
ketidakefektifan koping menyebutkan 3 dari 6 5. bertanya tentang
pada keluarga Bp. R penyebab komunikasi tidak materi yang
terutama masalah efektif, yaitu: disampaikan.
komunikasi inefektif a. Orang tua lebih banyak 6. Berikan penjelasan
antara orang tua dan bicara daripada ulang terhadap materi
remaja. mendengar yang belum dimengerti
b. Orang tua merasa tahu 7. Motivasi keluarga

45
lebih banyak untuk mengulang
c. Orang tua cenderung materi yang telah
memberi arahan dan dijelaskan.
nasihat 8. Berikan reinforcement
d. Orang tua tidak berusaha positif atas usaha
untuk mendengar terlebih keluarga.
4. Keluarga mampu 9. Diskusikan bersama
menyebutkan 4 dari 6 keluarga apa yang
syarat-syarat komunikasi diketahui keluarga
efektif dalam keluarga, mengenai pengertian
antara lain: komunikasi keluarga
a. Mengenal diri sendiri yang efektif.
b. Mengenal diri remaja 10. Berikan pujian kepada
c. Mendengar aktif keluarga tentang
5. Keluarga mengetahui bahwa pemahaman keluarga
komunikasi yang terjadi yang benar.
antara orang tua dan remaja 11. Berikan informasi
di keluarga adalah kepada keluarga
komunikasi yang tidak mengenai pengertian

46
efektif. komunikasi keluarga
yang efektif dengan
menggunakan media
lembar balik dan
leaflet

47
FORMAT
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : kelompok (lusi yuliani, meila kunta, marfuah)


Tanggal : 09 April 2020
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
01 Ketidakefektifan 1. Mendiskusikan bersama keluarga Subjektif:
performa peran apa yang diketahui keluarga keluarga (Ny. Y) mampu menyebutkan
remaja pada mengenai pengertian komunikasi. pengertian komunikasi Ny. Y mampu
keluarga Bp. R 2. Memberikan informasi kepada menyebutkan pengertian komunikasi
khususnya An. H keluarga mengenai pengertian keluarga yang efektif Ny. Y mampu
komunikasi dengan menggunakan menyebutkan penyebab komunikasi
media lembar balik dan leaflet. tidak efektif. Ny. Y mampu
3. Mendiskusikan bersama keluarga menyebutkan syaratsyarat komunikasi
apa yang diketahui keluarga efektif dalam keluarga. Ny. Y mampu
mengenai pengertian komunikasi mengidentifikasi komunikasi
keluarga yang efektif komunikasi yang tidak efektif pada
4. Memberikan informasi kepada keluarga Bp. R. Ny. Y mampu
keluarga mengenai pengertian menyebutkan risiko akibat masalah
komunikasi keluarga yang efektif komunikasi yang tidak efektif dalam
dengan menggunakan media lembar keluarga bila tidak diatasi Ny. Y
balik dan leaflet. mampu mengambil keputusan untuk
5. Mendiskusikan bersama keluarga mengikuti program masalah
apa yang diketahui keluarga tentang ketidakefektifan koping terutama
penyebab komunikasi tidak efektif. masalah komunikasi. Ny. Y mampu
6. Memberikan informasi kepada menyebutkan jenis-jenis komunikasi
keluarga tentang penyebab Ny.Y mampu menyebutkan hambatan
komunikasi tidak efektif dengan dalam berkomunikasi
menggunakan media lembar balik

48
dan leaflet.
7. Mendiskusikan bersama keluarga Objektif:
apa yang diketahui keluarga tentang Orang tua (Ny. Y) dapat
syarat-syarat komunikasi efektif mendemonstrasikan cara komunikasi
dalam keluarga. yang efektif dengan remaja Orang tua
8. Memberikan informasi kepada (Ny. Y) dapat mendemonstrasikan cara
keluarga tentang syarat-syarat mendengar aktif dan menyampaikan
komunikasi efektif dalam keluarga “pesan saya” pada remaja.
dengan menggunakan media lembar
balik dan leaflet. Analisis:
9. Memotivasi keluarga untuk TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
menyebutkan syaratsyarat dengan keluarga telah mampu mengenal
komunikasi yang efektif dalam komunikasi yang efektif antara orang
keluarga. tua dengan remaja, mengambil
10. Membantu keluarga untuk keputusan dalam menciptakan
mengidentifikasi komunikasi yang komunikasi yang efektif dalam keluarga
tidak efektif pada keluarga Bp. R. dan mendemonstrasikan komunikasi
11. Mendiskusikan bersama keluarga yang efektif dengan anak remaja.
apa yang diketahui keluarga tentang
risiko akibat masalah komunikasi Planning:
yang tidak efektif dalam keluarga Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian
bila tidak diatasi. lanjutkan ke TUK 4 dan
12. Memberikan informasi kepada
keluarga tentang risiko akibat
masalah komunikasi yang tidak
efektif dalam keluarga bila tidak
diatasi dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
13. Memotivasi anggota keluarga dalam
mengambil keputusan untuk
mengikuti program masalah

49
ketidakefektifan koping terutama
masalah komunikasi.
14. Mendiskusikan bersama keluarga
apa yang diketahui keluarga tentang
jenis-jenis komunikasi.
15. Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai jenis-jenis
komunikasi dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
16. Mendiskusikan bersama keluarga
apa yang diketahui keluarga tentang
hambatan dalam berkomunikasi.
17. Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai hambatan dalam
berkomunikasi dengan
menggunakan media lembar balik
dan leaflet.
18. Mendemonstrasikan dengan
keluarga cara berkomunikasi efektif
antara orang tua dan remaja.
19. Memberi kesempatan keluarga
bertanya.
20. Memberi kesempatan keluarga
mendemonstrasikan kembali cara
berkomunikasi efektif antara orang
tua dan remaja
21. Memberikan pujian kepada keluarga
tentang pemahaman keluarga yang
benar.
22. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang

50
materi yang disampaikan.
23. Memberikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
24. Memotivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
25. Memberikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.

1. Mengevaluasi TUK 1 – 3
2. Mendiskusikan bersama keluarga
02. Ketidakefektifan apa yang diketahui keluarga tentang
koping pada faktor-faktor dalam diri remaja
keluarga Bp. R untuk mendukung komunikasi Subjektif :
efektif. Keluarga (Ny. Y) mampu menyebutkan
3. Memberikan informasi kepada kembali pengertian komunikasi Ny. Y
keluarga mengenai faktor-faktor mampu menyebutkan kembali
dalam diri remaja untumendukung pengertian komunikasi keluarga yang
komunikasi efektif dengan efektif Ny. Y mampu menyebutkan
menggunakan media lembar balik kembali penyebab komunikasi tidak
dan leaflet. efektif. Ny. Y mampu menyebutkan
4. Mendiskusikan bersama keluarga kembali syarat-syarat komunikasi
apa yang diketahui keluarga tentang efektif dalam keluarga. Ny. Y mampu
faktor-faktor dalam diri orang tua mengidentifikasi kembali komunikasi
untuk mendukung komunikasi komunikasi yang tidak efektif pada
efektif. keluarga Bp. R. Ny. Y mampu
5. Memberikan informasi kepada menyebutkan kembali risiko akibat
keluarga mengenai faktor-faktor masalah komunikasi yang tidak efektif
dalam diri orang tua untuk dalam keluarga bila tidak diatasi Ny. Y
mendukung komunikasi efektif mengatakan sudah mengusahakan

51
dengan menggunakan media lembar berbicara dengan anaknya Ny. Y
balik dan leaflet. mampu mengambil keputusan untuk
6. Mendiskusikan bersama keluarga mengikuti program masalah
apa yang diketahui keluarga tentang ketidakefektifan koping terutama
faktor-faktor lingkungan untuk masalah komunikasi. Ny. Y mampu
mendukung komunikasi efektif. menyebutkan kembali jenis-jenis
7. Memberikan informasi kepada komunikasi. Ny. Y mampu
keluarga mengenai faktor-faktor menyebutkan kembali hambatan dalam
lingkungan untuk mendukung berkomunikasi. Ny. Y mampu
komunikasi efektif dengan menyebutkan faktor-faktor dalam diri
menggunakan media lembar balik remaja untuk mendukung komunikasi
dan leaflet. efektif. Ny. Y mampu menyebutkan
8. Mendiskusikan bersama keluarga faktorfaktor dalam diri orang tua untuk
mengenai jenis-jenis pelayanan mendukung komunikasi efektif
kesehatan yang dapat dikunjungi Ny. Y mampu menyebutkan
keluarga untuk berkonsultasi faktorfaktor lingkungan untuk
masalah komunikasi antara orang tua mendukung komunikasi efektif Ny. Y
dan remaja yang ada disekitar tempat mampu menyebutkan jenis-jenis
tinggal. pelayanan kesehatan yang dapat
9. Memotivasi keluarga untuk dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi
mengulang jenisjenis pelayanan masalah komunikasi antara orang tua
kesehatan yang dapat dikunjungi dan remaja yang ada disekitar tempat
keluarga. tinggal.
10. Memotivasi keluarga untuk
berkunjung ke fasilitas pelayanan Objektif:
kesehatan Orang tua (Ny. Y) dapat
11. Memberikan pujian kepada keluarga mendemonstrasikan kembali cara
tentang pemahaman yang benar. komunikasi yang efektif dengan remaja
12. Memberikan kesempatan kepada Orang tua (Ny. Y) dapat
keluarga untuk bertanya tentang mendemonstrasikan kembali cara
materi yang disampaikan. mendengar aktif dan menyampaikan

52
13. Memberikan penjelasan ulang “pesan saya” pada remaja
terhadap materi yang belum
dimengerti.
14. Memotivasi keluarga untuk Analisis:
mengulang materi yang telah TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
dijelaskan. dengan keluarga telah mampu mengenal
15. Memberikan reinforcement positif komunikasi yang efektif antara orang
atas usaha keluarga. tua dengan remaja, mengambil
keputusan dalam menciptakan
komunikasi yang efektif dalam keluarga
dan mendemonstrasikan komunikasi
yang efektif dengan anak
remaja.
TUK 4 dan 5 tercapai ditandai dengan
keluarga telah mampu memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk
memfasilitasi komunikasi efektif dalam
keluarga antara orang tua dan remaja.

Planning:
Evaluasi TUK 1 – 5 untuk diagnosa
pertama (ketidakefektifan koping pada
keluarga Bp. R)

53
FORMAT EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal : 09 April 2020


Diagnosa Kep. Klg: Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya An. H

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


01 Keluarga mampu menyebutkan √
pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran anak dari
segi jasmani. Sedangkan
perkembangan adalah
berkembangnya kemampuan
atau keahlian anak

02 Keluarga mampu menyebutkan √


remaja adalah anak yang berusia
13-21 tahun. Remaja merupakan
masa transisi/ peralihan dari
masa kanak-kanak menuju
dewasa yang ditandai dengan
adanya perubahan aspek fisik,
psikis dan psikososial.

03 Keluarga mampu menyebutkan √

54
tumbuh kembang remaja adalah
proses lebih lanjut remaja
menuju tahap perkembangan dan
pertumbuhan selanjutnya
(dewasa).

04 Keluarga mampu menyebutkan 6 √ 4. Keluarga hanya mampu menyebutkan 4


dari 11 perubahan-perubahan perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja
yang terjadi pada remaja, yaitu:
1. Perubahan fisik, meliputi:
a. Perubahan TB dan BB
b. Perubahan bentuk tubuh:
Remaja putri (penimbunan
jaringan lemak, kulit
halus, suara nyaring,
payudara membesar,
tumbuh rambut di daerah
tertentu. Remaja putra
(peningkatan besar otot,
kulit kasar, tumbuh kumis,
tumbuh rambut di daerah
tertentu).
c. Mengalami pubertas:
Remaja putra (mimpi
basah). Remaja putri
(menstruasi).
2. Perubahan mental, meliputi:
a. Berpikir abstrak
b. Kritis
c. Egosentris
d. Selalu ingin tahu

55
e. Cenderung menentang
orang tua
f. Ingin mencoba hal-hal
yang menguji
keberanian
3. Perubahan sosial, meliputi:
a. Mulai melepaskan diri
dari keluarga
b. Membentuk kelompok
teman
Keluarga mampu
05 mengidentifikasi bahwa An. H √
adalah remaja
Keluarga mampu menyebutkan
06 minimal 2 dari 4 permasalahan √
akibat perubahan fisik pada
remaja, yaitu: 1. Jerawat 2.
Kegemukan 3. Anemia 3. Infeksi
karena kekebalan tubuh mulai
menurun
Keluarga mampu menyebutkan 2
07 permasalahan akibat perubahan √
kejiwaan pada remaja, yaitu:
a. Mencari identitas diri
b. Timbul pertanyaan: Siapa aku
ini? Apa jadinya aku ini?
Keluarga mampu menyebutkan
08 minimal 2 dari 3 permasalahan √
akibat perubahan sosial pada
remaja, yaitu:
a. Timbul konflik dengan orang

56
tua akibat keinginan remaja
ingin mempunyai keleluasaan
pribadi
b. Melibatkan remaja pada
perkelahian antar genk, bolos,
terlibat dalam narkoba,
minum minuman keras,
merokok akibat setia kawan
kepada kelompok.
c. Sifat egosentris dan
menonjolkan kelompoknya.

Keluarga mampu menyebutkan


minimal 3 dari 4 sikap orang tua
09 dalam mengasuh anak remaja, √
yaitu:
a. Mengenal anak
b. Sering melakukan percakapan
dengan anak
c. Mendampingi dan
membimbing remaja dalam
menghadapi tantangan hidup
d. Menjadi pemimpin dan teman
bagi remaja

Keluarga mampu menyebutkan


minimal 3 dari 5 sikap anak
10 remaja dalam menjalani masa √ 10. Keluarga hanya mampu menyebutkan 2 sikap
remaja, yaitu: anak remaja dalam menjalani masa remaja

57
a. Mengetahui kelebihan dan
kekurangan diri.
b. Menerima diri sendiri.
c. Meningkatkan keimanan
kepada Tuhan semesta ini.
d. Bersikap terbuka.
e. Memiliki kegiatan positif

Keluarga mampu √
mendemonstrasikan komunikasi
terbuka dengan remaja
11
Keluarga mampu menyebutkan 2 √
modifikasi lingkungan yang
sesuai dengan remaja, yaitu:
12 a. Pergaulan dengan teman √
sebaya yang baik (selektif
memilih teman)
b. Komunikasi terbuka dengan
keluarga

Keluarga dapat menyebutkan


fasilitas yang dapat dikunjungi,
yaitu:
13 a. Puskesmas (PKPR)
b. Rumah sakit
c. Klinik dokter
d. Psikolog
e. Guru wali kelas
f. Guru BP di sekolah
Keluarga mengunjungi

58
pelayanan kesehatan untuk
konsultasi mengenai masalah
tumbuh kembang remaja √ 14. Ibu. R mengatakan belum sempat ke fasilitas
14 kesehatan karena selama ini masih ada
mahasiswa. Mahasiswa memotivasi keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan

FORMAT EVALUASI SUMATIF


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal : 09 April 2020


Diagnosa Kep. Klg : Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


01 Keluarga mampu menyebutkan √
komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat
dipahami
02 Keluarga mampu menyebutkan
komunikasi keluarga yang √
efektif adalah komunikasi yang
berjalan dua arah dan dapat
mencapai tujuan dari komunikasi

03 Keluarga mampu menyebutkan 3 √

59
dari 6 penyebab komunikasi
tidak efektif, yaitu:
a. Orang tua lebih banyak bicara
daripada mendengar
b. Orang tua merasa tahu lebih
banyak
c. Orang tua cenderung
memberi arahan dan nasihat
d. Orang tua tidak berusaha
untuk mendengar terlebih
dahulu apa yang terjadi dan
sebenarnya terjadi pada
remaja
e. Orang tua tidak mencoba
menerima dahulu kenyataan
yang di alami remaja dan
memahaminya
f. Orang tua merasa putus asa
dan marah-marah karena
tidak tahu lagi apa yang harus
dilakukan terhadap remaja

04 Keluarga mampu menyebutkan 4


dari 6 syarat-syarat komunikasi √
efektif dalam keluarga, antara
lain:
a. Mengenal diri sendiri
b. Mengenal diri remaja
c. Mendengar aktif
d. “Pesan kamu” dan “pesan
saya”

60
e. Menentukan masalah siapa
f. Mengenal dan menghindari
gaya penghambat komunikasi

Keluarga mampu menyebutkan 3


05 dari 5 risiko akibat masalah √
komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga bila tidak diatasi,
yaitu:
a. Kenakalan remaja
b. Menimbulkan perubahan
sikap pada diri remaja
c. Anggota keluarga saling
tertutup satu sama lain
d. Seringnya terjadi perceraian
orang tua 5. Anak remaja
merasa kesepian

Keluarga mampu menyebutkan


06 jenisjenis komunikasi, yaitu: √
a. Komunikasi verbal dengan
kata-kata
b. Komunikasi non verbal
disebut dengan bahasa tubuh

Keluarga mampu menyebutkan


07 menyebutkan 7 dari 12 hambatan √ 7. Keluarga hanya mampu menyebutkan 4 hambatan
dalam komunikasi, yaitu: dalam berkomunikasi
a. Memerintah
b. Menyalahkan

61
c. Meremehkan
d. Membandingkan
e. Memberi cap
f. Mengancam
g. Menasihati
h. Membohongi
i. Menghibur
j. Mengkritik
k. Menyindir
l. Menganalisa

Keluarga mampu
08 mendemonstrasikan cara √
komunikasi yang efektif antara
orang tua dan remaja

Keluarga mampu menyebutkan


09 faktorfaktor dalam diri remaja √
untuk mendukung komunikasi
efektif, yaitu:
a. Sebelum memulai proses
komunikasi hubungan remaja
dan orang tua hangat dan
terbuka
b. Remaja telah menyatakan
bersedia mengungkapkan
permasalahannya
c. Teridentifikasi bahwa remaja
berada pada kondisi yang
membutuhkan bantuan orang
tua untuk memfasilitasi

62
Keluarga mampu menyebutkan
10 faktorfaktor dalam diri orang tua √
untuk mendukung komunikasi
efektif, yaitu
a. Mendengar supaya remaja
banyak bicara
b. Menerima dahulu perasaan
remaja agar remaja lebih
terbuka dan dihargai
c. Berbicara supaya didengar
d. Mau berubah dimana orang
tua memiliki waktu yang
khusus dalam mendengarkan
dan berkomunikasi dengan
remaja

Keluarga mampu menyebutkan


11 faktorfaktor lingkungan untuk
mendukung komunikasi efektif, √
yaitu:
a. Kondusif
b. Tenang
c. Privacy remaja terjaga
d. Jika dilakukan di rumah
sebaiknya dilakukan di
ruangan tertutup untuk
menjaga privacy remaja dan
keleluasaan remaja
mengekspresikan perasaan

63
Keluarga mampu menyebutkan
pelayanan kesehatan yang dapat
12 dikunjungi keluarga untuk √
berkonsultasi masalah
komunikasi antara orang tua dan
remaja, yaitu:
a. Puskesmas (PKPR)
b. Rumah sakit
c. Klinik dokter
d. Psikolog
e. Guru wali kelas
f. Guru BP di sekolah

Keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan untuk
13 konsultasi mengenai masalah √ 13. Ibu. R mengatakan belum sempat ke fasilitas
komunikasi antara orang tua dan kesehatan karena selama ini masih ada
remaja mahasiswa. Mahasiswa memotivasi keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
f

64
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
b. Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
c. Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
d. Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang
2. Sosial Emosional
a. Kemampuan bersosialisasi meningkat.
b. Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
c. Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
d. Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
3. Bermain pada anak
a. Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya
melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV
serta dengan buku-buku.
4. Pola minat dan seks    -
5. minat pada perubahan
6. suka lawan jenis

65
B. SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga
dibutuhkan Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang
keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang
anak. Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja
agar tidak terjadi perselisihan.

66
DAFTAR PUSTAKA

Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.


Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha
Ilmu: Yogyakarta
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan
Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC. Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga.
Jakarta
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Transkultural. EGC: Jakarta
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC

67
68

Anda mungkin juga menyukai