Anda di halaman 1dari 23

BENTUK DAN PILIHAN

KATA

Oleh:
SUKRISTANTO
Aspek Bahasa
 Bahasa mempunyai dua aspek, yaitu aspek
bentuk dan aspek makna.
 Aspek bentuk merujuk pada wujud audio atau
wujud visual suatu bahasa. Wujud audio dapat
kita ketahui dari bunyi-bunyi bahasa yang kita
dengar, sedangkan wujud visual berupa lambang-
lambang bunyi bersistem yang tampak jika
bahasa itu dituliskan.
 Aspek makna merujuk pada pengertian yang
ditimbulkan oleh wujud audio atau wujud visual
bahasa itu.
Perhatikan contoh berikut.
(1) Indonesia merupakan negara kepulauan yang
berbentuk republik.
Contoh (1) tersebut memperlihatkan wujud visual
suatu bahasa yang berbentuk kalimat. Yang
mengandung informasi (makna) relatif lengkap.
Ketujuh kata yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
 Indonesia (kata dasar)

 merupakan (kata bentukan)

 negara (kata dasar)

 kepulauan (kata bentukan)

 yang (kata dasar/penghubung)

 berbentuk (kata bentukan)

 republik. (kata dasar)


Pemilihan Kata dan Pilihan Kata

 Masalah pilihan kata hendaknya benar-benar


diperhatikan oleh para pemakai bahasa agar bahasa
yang digunakan menjadi efektif dan mudah dipahami
sebagaimana yang kita maksudkan.
 Perlunya memperhatikan, menimbang-nimbang, dan

memikirkan lebih dahulu kata-kata yang akan


digunakan juga sudah diingatkan oleh pendahulu kita
melalui pepatah-pepatah dan peribahasa-peribahasa.
Misalnya:
(1) Mulutmu adalah harimaumu.
(2) Lidah itu lebih tajam daripada pedang.
Kriteria Pemilihan Kata

Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut.


(1) Ketepatan
(2) Kecermatan
(3) Keserasian
1. Ketepatan Pilihan Kata

Ketepatan pilihan kata dapat dicapai jika pemakai


bahasa mampu memahami perbedaan
penggunaan kata-kata yang bermakna
(1) denotasi dan konotasi,
(2) sinonim,
(3) eufemisme,
(4) generik dan spesifik, serta
(5) konkret dan abstrak.
Penggunaan Kata yang Bermakna
Denotasi dan Konotasi

Makna denotasi adalah makna yang mengacu pada


gagasan tertentu (makna dasar), yang tidak
mengandung makna tambahan atau nilai rasa tertentu,
sedangkan makna konotasi adalah makna tambahan
yang mengandung nilai rasa tertentu di samping makna
dasarnya.
Misalnya:
(1) Karena perlu biaya, ia menjual kambing hitamnya
dengan harga murah.
(2) Dalam setiap kerusuhan mereka selalu dijadikan kambing
hitam.
Penggunaan Kata yang Bersinonim

 Beberapa kata yang bersinonim, misalnya,


dapat diperhatikan pada contoh di bawah ini.
kelompok
rombongan
kawanan
gerombolan
Penggunaan Eufemisme

 Eufemisme adalah kata atau ungkapan yang


dirasa lebih halus untuk menggantikan kata
atau ungkapan yang dirasa kasar, vulgar, dan
tidak sopan.
Misalnya:
mati (untuk manusia)  meninggal dunia
bodoh  kurang pandai
miskin  kurang mampu
minta  mohon
Penggunaan Kata yang Bermakna Generik
dan Spesifik

Makna generik adalah makna umum, sedangkan


makna spesifik adalah makna khusus.
Misalnya:
(1) Penduduk Indonesia yang tergolong kurang
mampu masih cukup banyak.
(2) Penduduk Indonesia yang tergolong kurang
mampu masih ada 16 juta orang.
Penggunaan Kata yang Bermakna Konkret
dan Abstrak

 Kata yang bermakna konkret adalah kata yang


maknanya dapat dibayangkan dengan
pancaindera. Sebaliknya, kata yang bermakna
abstrak adalah kata yang sulit dibayangkan
dengan pancaindera.
 Misalnya:

(1) roti, mangga, dan pisang


(2) keadilan, pertahanan, kemanusiaan, dan
pendidikan
2. Kecermatan
 Kecermatan dalam pemilihan kata berkaitan
dengan kemampuan memilih kata yang benar-
benar diperlukan untuk mengungkapkan
gagasan tertentu.
Misalnya:
disebabkan oleh fakta  karena
mengajukan saran  menyarankan
melakukan kunjungan  berkunjung
mengeluarkan pemberitahuan  memberitahukan
meninggalkan kesan yang dalam  mengesankan
Sejumlah desa-desa yang dilalui Sungai Citarum
dilanda banjir.
Para guru-guru sekolah dasar hadir dalam pertemuan
itu.
Kita harus bekerja keras agar supaya dapat mencapai
cita-cita.
Generasi muda adalah merupakan penerus
perjuangan bangsa.
3. Keserasian
 Keserasian dalam pemilihan kata berkaitan
dengan kemampuan menggunakan kata-kata
yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Misalnya:
(1) Kemarin waktu kita pulang sekolah, dia sudah ada
di sini.
(2) Mengapa kau selalu datang terlambat?”
(3) Dalam penelitian ini saya bermaksud
mendeskripsikan hubungan antara tingkat
pendidikan dan produktivitas kerja karyawan.
(3a) Dalam penelitian ini penulis bermaksud
mendeskripsikan hubungan antara tingkat
pendidikan dan produktivitas kerja karyawan.
(3b) Dalam penelitian ini akan dideskripsikan
hubungan antara tingkat pendidikan dan
produktivitas kerja karyawan.
Struktur Kalimat Dasar
Bahasa Indonesia

(1) subjek-predikat (S-P)


(2) subjek-predikat-objek (S-P-O)
(3) subjek-predikat-pelengkap (S-P-Pel)
(4) subjek-predikat-objek-pelengkap (S-P-O-Pel)
(5) subjek-predikat-objek-keterangan (S-P-O-K)
(6) subjek-predikat-keterangan (S-P-K)
(1) a. Obat ini/sangat mujarab.
b. Komputer itu/sudah kuno.
c. Kakinya/terkilir.
(Tipe S-P)

(2) a. Ia/sedang memprogram/komputer.


b. Orang itu/sedang memikirkan/nasib anaknya.
c. Peristiwa itu/mengilhami /imajinasinya.
(Tipe S-P-O)
(3) a. Sukarno/dikenal/sebagai Sang Fajar.
b. Janji-janji Jepang/hanya merupakan/isapan
jempol.
(Tipe S-P-Pel)

(4) a. Hermawan/memebelikan/ibunya/batik tulis.


b. Pak Joni/menghadiahi/anaknya/komputer.
c. Dia/menganggap/suaminya/patung yang bisu.
(Tipe S-P-O-Pel)
(5) a. Pak Syahrul/menyerahkan/permasalahan itu/kepada
pihak berwajib.
b. Lelaki itu/melaporkan/atasannya/kepada pejabat di
Senayan.
c. Sugono/pernah memarahi/Wardani/pada saat rapat.
(Tipe S-P-O-K)

(34) a. Tugu Monas/berada/di Jakarta.


b. Rumah ibunya/menghadap/ke selatan.
c . Perjanjian itu/dibuat/secara sepihak.
(Tipe S-P-K)
Struktur Kalimat yang Tidak Benar

(1) a. Di dalam pertemuan itu membahas berbagai


masalah yang dihadapi siswa. (K-P-O)
b. Mengenai bahasa nasional Indonesia dewasa ini
menghadapi bermacam-macam persoalan.
(K-P-O)
c. Dengan penjelasan semacam itu dapat
membangkitkan semangat belajar setiap
siswa. (K-P-O)
(2) a. Dengan perubahan zaman menuntut para pendidik
untuk mencari metode yang baru.
K-P-O-K
b. Menurut pakar lain di bidang pemasaran menyatakan
bahwa pemasaran adalah proses memasarkan
barang hingga berwujud uang.
K-P-O
c. Dalam debat calon presiden itu memutuskan bahwa
anggaran pendidikan di Indonesia akan
ditingkatkan sesuai dengan amanat UUD 1945.
K-P-O

Anda mungkin juga menyukai