Anda di halaman 1dari 45

Kelompok 4

1. Renny Mei Linawati (192010300084)


2. Novia Hamidah Santoso Putri (192010300098)
3. Nilil Fadilah (192010300106)
4. Ayu Purbo Retno (192010300117)
5. Moch. Ayub Johan Pribadi (192010300118)
Suku Bunga dan
Penilaian Obligasi
Obligasi dan Penilaian
Obligasi
obligasi

 Obligasi merupakan surat utang jangka menengah/panjang ,

yang dapat dipindah tangankan dan berisi janji dari pihak


yangg menerbitkan obligasi, untuk membayar imbalan
berupa bunga/cupon pada periode tertentu, serta melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada
pihak pembeli obligasi tertentu.
Karakteristik Obligasi

1. Bunga (coupon)
2. Nilai nominal (face value or par value)
3. Jangka waktu jatuh tempo (maturity)
Nilai Obligasi Dan Yields

 Perusahaan suku bunga dipasaran mengalami pengalami

perubahan, karena arus kas/ pendapatan obligasi tetap, maka


nilai obligasi akan berfluktuasi.
 Suku bungan dipasr naik, maka nilai sekarang arus kas dari

sisa umur obligasi akan menurun dan nilai obligasi akan


berkurang.
 Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai obligasi akan

bertambah.
Nilai Obligasi

 Untuk menentukan nilai obligasi, perlu diketahui jangka

waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo,


nilai nominal, coupon dan suku bunga pasar.
Contoh Penilaian Obligasi
Perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka
waktu jatuh tempo 10 tahun, dengan nominal Rp. 1.000.000 dan
kupon dibayarkan tiap tahun Rp. 80.000,- jika suku bunga
dipasar sebesar sama dengan coupon rate 8%, maka nilai
obligasi adalah
Contoh Penilaian Obligasi
Nilai Obligasi

 Dengan demikian jika suku bunga dipasar sama dengan

coupon rate, maka nilai obligasi sama dengan nilai


nominalnya.
 Jika suku bunga dipasar lebih tinggi daripada coupon rate,

maka nilai obligasi akn lebih rendah dari nilai nominalnya.


Contoh Penilaian Obligasi
Jika suku bunga dipasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%,
maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur
obligasi selama 9 tahun adalah
Contoh Penilaian Obligasi
Contoh Penilaian Obligasi
Jika suku bunga di pasaran satu tahun kemudiaan tarun menjadi
6%, maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL untuk sisa umur
selama 9 tahun adalah
Contoh Penilaian Obligasi
Nilai obligasi

Berdasarkan contoh diatas, secara umum nilai obligasi dapat di


hitung dengan rumus

Keterangan:
F = nilai nominal obligasi
C = kupon yang dibayarkan tiap periode
t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r = suku bunga di pasar
Risiko suku bunga
Risiko Suku Bunga

 Resiko obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di

pasar disebutkan risiko suku bunga


 Beberapa besar risiko suku bunga suatu obigasi

tergantung pada seberapa sensitif harga obligasi


terhadap perubahan suku bunga di pasar.
 Besar kecilnya risiko suku bunga di tentukan 2 hal

yaitu: jangka waktu sampai jatuh tempo dan besarnya


coupon rate.
Contoh
Obligasi A dengan nominal Rp. 1.000.000,- dan
coupon rate 10% dengan jangka waktu jatuh tempo
berkisaran antaraa 1 tahun sampai dengan 30 tahun.
Suku bunga Jangka waktu jatuh tempo
1 tahun 30 tahun
5% Rp. 1.047.620 Rp. 1.768.620
10% Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
15% Rp. 956.520 Rp. 671.700
20% Rp. 916.670 Rp. 502.110
Menentukan Yield To Maturity:
Metode Coba-coba
Contoh
Anda tertarik pada obligasidengan nominal Rp. 1000.000,-
jangka waktu 6 tahun, coupon rate 8%, dan broker
menawarkan dengan harga Rp. 955.140,- berapa tingkat
keuntungan obligasi tersebut?
 Untuk menentukan yield maturuty dapat dihitung dengan
cara ini:
Peringkat obligasi
Peringkat Obligasi

 Rating atau peringkat menggambarkan kredibilitas dan

prospek kelayakan obligasi tersebut dibeli.


 Lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada di dunia :

Moody’s Investor Service, Standar & Poor’s Corporation,


Duff & Phelps, Fitch Investor Service, dll
 Lembaga pemeringkat di indonesia: PT. Pemeringkat Efek

Indonesia (PEFINDO), PT Kasnic dll.


Gambar peringkat obligasi
Macam-macam Obligasi
1. O B L I G A S I P EM ER I NTA H
2. Z E R O C O UP O N BO N D S
3. O B L I G A S I D E NG A N BU N G A
MENGAMBANG
Obligasi pemerintah

 Pinjaman dana selain dilakukan oleh perusahaan jasa

dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dana


guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah. Di indonesia pemerintah juga melakukan
pinjaman dana dengan menerbitkan berbagai surat utang,
seperti obligasi negara ritel (ORI)
Zero Coupon Bonds

 Zero Coupon Bonds adalah surat utang tanpa bunga

hingga surat utang tersebut jatuh tempo, namun investor

membeli surat utang tersebut dengan harga diskon. lalu

menerima pembayaran dengan nilai penuh ketika obligasi

ini jatuh tempo


Obligasi Dengan Bunga Mengambang

 Obligasi Suku Bunga Mengambang atau biasa juga

disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon

yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu

indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.


Pasar Obligasi
PROSES TRANSAKSI MELALUI AGEN
PENJUAL
PROSES TRANSAKSI DI BURSA
Inflasi dan suku bunga
Real Versus Nominal Rates

 Suku bunga ril adalah suku bunga yang telah disesuaikan

dengan tingkat inflasi.


 Nominal interest rate adalah suku bunga yang belum
disesuaikan dengan tingkat inflasi

Real Interest Rate = Nominal Interest Rate – Inflantion


Rate
Contoh Pengaruh Inflansi Terhadap Tingkat
Pendapatan

 Harga-harga naik sebesar 5% tiap tahunnya, dengan kata

lain tingkat inflansi sebesar 5%.


 Investasi yang bernilai Rp. 115.500 pada satu akhir tahun,

dan pada saat awal tahun nilai investasinya Rp. 100.000,


maka pendapatannya sebesar 15,5%.
 Pada saat menghitung tingkat pendapatan 15,5%, tidak

mempertimbangkan inflasi, dengan demikian 15,5%


merupakan nominal return
Contoh Pengaruh Inflansi Terhadap Tingkat Pendapatan

Jika ada inflansi


 Misalkan harga satu potong roti Rp. 5.000,- pada awal
tahun. Dengan Rp. 100.000,- dapat dibeli sebanyak 2o
potong roti.
 Karena terjadi inflansi sebesar 5%, maka harga roti akan naik
menjadi Rp. 5.250 pada akhir tahun. Dengan nilai investasi
pada akhir tahun sebesar Rp. 115.500, jumlah roti yang bisa
dibeli adalah Rp. 115.500/Rp. 5.250 = 22 potong roti.
 Dengan demikian jumlah roti yang bisa dibeli hanya
bertambah 2 potong dibandingkan dengan awal tahun naik
10%
Contoh pengaruh inflansi terhadap tingkat pendapatan

 Dengan demikian, sekalipun pendapatan nominal investasi

naik 15,5%, daya belinya hanya bertambah 10% sebagai


akibat inflansi.
 Jika inflansi 5%, setiap nominalnya Rp. 115.500 nilainya

secara rill akan berkurang 5% yaitu


Contoh pengaruh inflansi terhadap tingkat pendapatan

 karena investor melakukan investasi Rp. 100.0000 di awal

tahun dan kemusian diakhir tahun nilai investasi rillnya


menjadi Rp. 110.000.
 Maka, tingkat pendapatan rillnya adalah (Rp. 110.000 – Rp.

100.000)/Rp. 100.000 = 10%


Fisher effect
Fisher effect

 Fisher effect menjelaskan tentang hubungan antara nominaal

return, real returt, dan inlansi


Fisher effect

Keterangan:
R = Nominal rate
r = Real rate
H= Tingkat inflansi
Contoh
berdasarkan contoh sebelumnya, maka maka nominal rate
(R)= 15,5%, sedangkan tingkat inflansi (h)=5%. Berapa
real ratenya (r)?
Penjelasan

 Hasilnya sama dengan contoh yang telah dijelaskan

sebelumnya
 Apabila model fisher effect disusun kembali, hasilnya

akan menjadi:
Penjelasan

 Rumus ini menjelaskan bahwa nominal rate terdiri dari 3

komponen:
1. Real rate (r)atas investasi
2. Komponen atas menurunnya nilai uang yang di investasikan

akibat inflansi (h)


3. Komponen atas turunnya daya beli pendapatan yang diperoleh

dari investasi akibat inflansi (rxh)


Penjelasan

 Dan karena komponen ketiga biasanya sangat kecil,

sehingga diabaikan, maka nominal rate kurang lebih


(approimately) sama dengan real rate ditambah
inflation rate.
Faktor-faktor yang menentukan yield obligasi
1. BI Rate
suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada public
2. Inflasi
Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi secara umum yang disebabkan
oleh tidak singkronnya antara program pengadaankomoditi (produksi, penentuan
harga, pencetakan uang, dan sebagainya)
3. PDB
Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir
(final) yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006).
4. peringkat obligasi
merupakan salah satu indikator penting mengenai kualitas kredit perusahaan.
Peringkat obligasi merupakan indikator ketepatan waktu pembayaran pokok dan
bunga hutang obligasi.Rizzi (1994)
Struktur Suku Bunga
 Determian Struktur Suku Bunga
 Rata-rata dari berbagai macam jenis suku bunga, yaitu meliputi jangka pendek, jangka Panjang,dll.
Struktur tingkat bunga dalam system keuanganterutama ditetukan oleh Determina sebagai berikut :
 - Jangka waktu dari klaim keuangan
 - Karakteristik perpanjangan dari klaim keuangan
 - Derajat Resiko tunggaka dari klaim keuagan
 - Kemudahan pemasaran dari klaim keuanga n dan factor-factor lainnya
 Teori Curva Hasil
 Cara yang paling sering digunakan untuk melukiskan hubungan antara suku bunga dan jangka waktu
klaim keuangan adalah kurva hasil. Akan tetapi faktor apa saja yang mempengaruhi bentuk kurva hasil
sampai saat ini belum ditemukan suatu kesimpulan yang pasti, yang tentunya didukung dengan data
empiris. Berkaitan dengan hal itu maka dikembangkan 3 teori, yaitu : teori harapan, teori premium
likuiditas, dan teori pasar tersegmen
 Struktur Tingkat Bunga di Indonesia
 Struktur tigkat bunga di Indonesia yang paling umum didasarkan atas jangka waktu. Tigkat bunga
berbankan untuk deposito berjangka dibedakan atas 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, baik untuk
mata uang lokal maupun valuta asing. Deposito berjangka sebagai sumber dana, akhir-akhir ini hanya
bersifat jangka pendek saja, yaitu maksimum 1 tahun. Beberapa tahun lalu masih banyak dijumpai
deposito yang berjagka waktu 2 tahun, tapi sekarang tidak lagi dijumpai
Sekian dari
kelompok kami 

Anda mungkin juga menyukai