Anda di halaman 1dari 26

Menggambar Teknik

& Auto CAD

07
Modul ke:
• Potongan
• Penyajian Potongan
• Cara Membuat Potongan
• Arsir
Fakultas
Teknik (S1) Teguh Sri Ngadono, ST., MT.
Letakkan foto
Program Studi Terbaik anda
Teknik Industri disini 
Potongan
Potongan atau irisan adalah suatu metoda penggambaran suatu
obyek gambar sedemikian rupa sehingga bagian dalam yang tidak
jelas akan mudah dipahami bentuk maupun ukurannya.
Apabila bidang memotong obyek gambar dalam arah memanjang
maka penampang hasil potongan yang diperoleh disebut penampang
memanjang, sedangkan bila arah bidang potongnya melintang
disebut penampang melintang
Jenis Potongan
• Potongan Penuh
Bila bidang potong melalui sepanjang pandangan yang
dihasilkan dari proyeksi gambar pada bidang proyeksi maka
pemotongan yang dilakukan disebut pemotongan penuh.
Hasil pemotongan berupa penampang penuh.
Jenis Potongan
• Pemotongan setengah
Untuk obyek gambar yang mempunyai bentuk simetri,
digunakan teknik pemotongan setengah, yaitu bidang
potong akan melalui setengah dari pandangan hasil
proyeksi obyek gambar pada bidang proyeksi. Pemotongan
akan menghasilkan penampang setengah bagian dan
setengah bagian lagi masih tetap utuh sebagai pandangan
Jenis Potongan
• Pemotongan sebagian
Pemotongan sebagian digunakan bila bagian yang akan
dilihat detail bagian dalamnya kurang dari setengah bagian
dari obyek gambar.
Penyajian Potongan
• Penyajian Potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar dan
potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang
potong dapat dibuat diluar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang
potongnya harus diberi tanda dan arah penglihatannya dinyatakan
dengan anak panah
Peraturan umum yang berlaku untuk gambar proyeksi berlaku juga
untuk gambar potongan

Potongan tidak melalui garis sumbu dasar


Penyajian Potongan
• Letak potongan dan garis potong
- Jika letak bidang potong sudah tampak jelas pada gambar tidak
diperlukan.
- Jika letak bidang potong tidak jelas atau ada beberapa bidang
potong maka bidang potongnya harus dijelaskan dalam gambar.
Pada gambar proyeksi bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis
potong yang digambar dengan sebuah garis sumbu dan pada ujung-
ujungnya dipertebal dan pada tempat-tempat dimana garis
potongnya berubah arah. Pada ujung-ujung garis potong diberi
tanda dengan huruf besar dan diberi anak panah yang
menunjukkan arah penglihatan (Gb. 3.4)
Potongan melalui garis sumbu dasar Potongan dengan garis bidang Potong
Cara Membuat Potongan
1. Potongan dalam satu bidang
a. Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar
Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar pada umumnya
garis potongnya dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada
gambar. Potongan demikian disebut potongan utama.
b. Potongan yang tidak melalui sumbu dasar
Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar letak
bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
Cara Membuat Potongan
2. Potongan oleh lebih dari satu bidang
a. Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu
potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat
disatukan.
b. Potongan oleh dua bidang berpotongan
Bagian-bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang
potong yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan
potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan
bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini setelah
diselesaikan menurut aturan yang berlaku diputar hingga
berimpit pada bidang proyeksi pertama. Jika diperlukan
potongan yang tidak melalui sumbu dasar letak bidang potongnya
harus dijelaskan pada garis potongnya.
c. Potongan pada bidang berdampingan
3. Potongan separuh
Bagian-bagian simetrik dapat digambar setengahnya
sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai
gambar pandangan. Dalam gambar ini garis-garis yang
tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi,
karena sudah jelas pada gambar potongannya.
4. Potongan setempat
Kadang-kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari
benda, yang tersembunyi. Potongan setempat juga dilakukan pada
bagian-bagian yang tidak boleh dipotong (Gb. 3.9 (d).
5. Potongan yg diputar ditempat atau dipindahkan
Bagian-bagian benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda, tuas,
peleg, rusuk penguat, kait dsb, penampangnya dapat digambar
setempat atau setelah potongannya diputar kemudian dipindahkan
ke tempat lain. Ada perbedaan sedikit antara kedua gambar
tersebut, yaitu yang pertama digambar dengan garis tipis
sedangkan yang kedua dengan garis tebal biasa

Potongandiputar dan dipindahkan


Potongan di putar di tempat
6. Susunan potongan-potongan berurutan
Potongan-potongan berurutan dapat disusun seperti pada gambar.
Hal ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain.
Potongan-potongan pada gambar tersebut semua terletak pada
sumbu utama dan masing-masing terletak dibawah garis
potongnya.
Penampang penampang tipis
• Penampang-penampang tipis seperti misalnya benda-benda yang
terbuat dari pelat, baja profil dsb atau paking dapat digambar
dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian
demikian terletak berdampingan bagian yang berbatasan dibiarkan
putih

Potongan benda tipis Potongan benda tipis dengan ruang kosong di antaranya
Bagian benda atau benda yang tidak boleh
dipotong benda seperti rusuk penguat tidak boleh
Bagian-bagian dipotong
dalam arah memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut, paku
keling, pasak poros dsb tidak boleh dipotong kearah memanjang.
Gambar dibawah memperlihatkan sebuah benda yang dipotong
tetapi terdaapat beberapa bagian benda yaitu sirip dan beberapa
benda yang lain yaitu antara lain poros, pasak, baut dsb yang tidak
dipotong.
Penunjukan Pemotongan
• Bidang potong pada gambar hasil proyeksi dinyatakan
dengan garis gores tipis (seperti garis sumbu) tetapi
dipertebal pada ujung-ujungnya (dan pada perubahan
arah bidang potong), dan diberi anak panah sebagai
penunjuk arah pandang serta dilengkapi dengan nama
potongan, misal A - A, B - B.
Penunjukan Pemotongan
• Bila bidang potong tepat melalui garis sumbu obyek
gambar, tidak perlu dibuat garis potongnya lagi tetapi
langsung menggunakan garis sumbu tersebut yang
dilengkapi garis tebal pada kedua ujungnya.
• Untuk gambar penampang/ hasil potongan dari obyek
gambar harus dilengkapi dengan garis arsir yang berupa
garis tipis kontinyu yang cara dan arah penggambarannya
telah distandarkan sesuai jenis material/ bahan yang
digunakan
Garis Arsir
• Garis arsir dipakai untuk membedakan gambar potongan
dari gambar pandangan.
• Ketentuan lain tentang garis arsir :
 Digambarkan berupa garis tipis dengan sudut 450 terhadap
sumbu atau 450 terhadap penampang utama benda.
 Arsiran bagian yang berdampingan dari benda yang berbeda
 sebaiknya diarsir berbeda sudut.
 Penampang yang luas dapat diarsir secara terbatas
 Potongan meloncat dapat diarsir serpa atau sedikit digeser
 Arsiran pada lokasi angka ukur dihapuskan
Arsiran

Arsiran dari bagian-bagian


yang berdampingan

Arsiran bidang Arsiran pada potongan


yang luas sejajar (meloncat)
Arsiran dan angka
Latihan Potongan
Terima Kasih
Teguh Sri Ngadono, ST., MT.

Anda mungkin juga menyukai