Anda di halaman 1dari 31

Menggambar Teknik

& Auto CAD

09
Modul ke:
• Cara Pemberian Ukuran

Fakultas
Teknik (S1) Teguh Sri Ngadono, ST., MT.

Program Studi
Teknik Industri
Memberi ukuran bentuk-bentuk tertentu
1. Profil. Sebuah garis lengkung yang terdiri dari beberapa busur lingkaran
mengutamakan pemberian ukuran dengan jari-jari dan kedudukan titik
pusatnya atau dengan garis singgung lengkungannya. Bentuk-bentuk
lengkungan lain dapat diberi ukuran dengan cara koordinat

2. Jari-jari atau diameter. Ukuran-ukuran busur pada umumnya


dinyatakan oleh jari-jari jika sudutnya kurang dari 1800 dan oleh diameter jika
sudutnya lebih besar dari 1800. Ukuran busur diberika juga sebagai diameter
walaupun sudutnya kurang dari 1800 bila ukuran tersebut diperlukan untuk
proses pemesinan. Benda kerja yang karena alasan simetri hanya digambar
setengah diberi ukuran penuh.

3. Ukuran lubang dengan garis petunjuk. Ukuran lubang


dapat ditempatkan diluar gambar tanpa garis bantu dan garis ukur. Ukuran
diameter bagian silinder dari benda kerja tersebut hanya dihubungkan
dengan garis penunjuk. Garis penunjuk tersebut ujung permulaannya harus
diberi titik bila berada dalam batas gambar dan harus diberi anak panah jika
berada pada batas gambar.
4.Ukuran sudut. Garis ukur dari sebuah sudut berupa sebuah busur dengan
titik pusatnya pada titik sudutnya dan berujung pangkal pada kedua buah kaki
sudutnya atau pada perpanjangannya
5.Memberi ukuran bagian yang sama. Benda kerja yang
mempunyai bagian-bagian yang sama seperti misalnya plenes dari sebuah
pembuangan T, lemari katup dsb hanya diberi ukuran pada salah satu bagian saja.
Dalam hal ini bagian yang tidak diberi ukuran harus diterangkan dengan pernyataan
kesamaannya
6.Memberi ukuran lubang dengan alur pasak. Jika sebuah
lubang dengan alur pasak digambar sebagai gambar potongan
7.Ukuran lubang. Ukuran-ukuran lubang baut, lubang ulir, lubang pen,
lubang paku keling dan yang sejenis harus dinyatakan dengan jumlah lubang didepan
ukuran lubang yang dihubungkan oleh garis penunjuk pada salah satu lubang. Jumlah
lubang hanya menyatakan kelompok lubang yang sama besarnya pada bagian yang
bersangkutan (pada contoh sebuah lemari katup jumlah lubang hany berlaku untuk
sebauh plenes). Jika hanya terdapat sebuah lubang jumlahnya tidak perlu
dicantumkan.
Elemen-elemen yang berjarak sama
• Jika beberapa elemen berjarak sama atau disusun secara teratur
cara-cara berikut untuk penyederhanaannya dapat dipakai.
Jarak antara lubang dan elemen lain pada sebuah lingkaran dapat
diberi ukuran seperti pada gambar
Jarak antara melengkung (circular) dapat dinyatakan secara tidak
langsung dengan memberikan jumlah elemen

Jika dalam hal-hal tertentu diperlukan


ketentuan jumlah elemen umpamanya
untuk menghindari pengulangan ukuran-
ukuran yang sama
Cara memberi ukuran Bagian-bagian
yang disusun
Jika beberapa bagian digambar dalam susunan,
ukuran-ukuran dari tiap bagian sedapatnya harus
dipisahkan
Cara-cara Memberi Ukuran
Memberi ukuran dimensi linier
Pada dasarnya ukuran-ukuran linier harus diperinci oleh garis bantu,
garis ukur dan angka ukur

Jika ruang antara garis bantu terlalu sempit


untuk menempatkan anak panah, anak
panahnya dapat diganti dengan titik
Dalam beberapa hal garis ukur dapat langsung ditarik antara garis
gambar, tanpa garis bantu.
Garis gambar atau garis sumbu dapat dipergunakan sebagai garis
bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.
Memberi ukuran bagian yang harus
dikerjakan secara khusus
Bagian-bagian seperti misalnya lubang yang dibor, lubang yang
diream dsb diberi ukuran dengan garis penunjuk, beserta ukuran dan
catatannya. Garis penunjuk harus berujung anak panah, yang berakhir
pada titik potong antara garis sumbu dan garis gambar untuk gambar
berbentuk silinder, dan berakhir pada garis gambar untuk gambar
lingkaran. Garis penunjuk harus ditarik miring dan dianjurkan
membuat kemiringan kira-kira 600 dengan garis horizontal
Garis penunjuk juga dipergunakan untuk memberi nomor
bagian atau untuk memberi keterangan tentang pengerjaan
khusus. Dalam hal ini garis penunjuk berakhir dengan anak
panah jika penunjuk tersebut berakhir pada garis gambar dan
berakhir dengan titik jika garis penunjuk berakhir didalam
gambar
Angka-angka ukur
1. Angka-angka atau huruf-huruf harus diletakkan
kira-kira ditengah-tengah dan sedikit diatas garis
ukur. Angka ukur tidak boleh dipotong atau
dipisahkan oleh garis gambar lain. Jika dianggap
perlu angka ukur boleh ditempatkan dipinggir
supaya jelas

Garis ukur dan angka


Angka diletakkan di pinggir
2. Jika angka ukur harus ditempatkan pada bagian yang diarsir, arsirnya
harus dihilangkan untuk memberi tempat angka atau huruf yang
dimaksud

3. Dalam keadaan tertentu angka ukur dapat ditempatkan sangat dekat


pada salah satu anak panah untuk mencegah bertumpuknya angka-
angka ukur, dan jika terdapat banyak ukuran , garis ukurnya boleh
ditarik hanya sebagian agar angka ukurnya tidak terlalu jauh dari
bagian yang diberi ukuran
4. Pada bagian-bagian yang sempit angka ukurnya dapat ditempatkan
diluar garis ukur. Untuk ini garis ukurnya dapat diperpanjang, lebih
diutamakan perpanjangannya kesebelah kanan dan angka ukurnya
diatas garis perpanjangan ini
Memberi ukuran benda yang
tirus
Pada benda atau bagian benda yang miring sedikit
garis-garis bantu horizontal maupun vertical menjadi
tidak jelas. Dalam hal ini garis-garis bantu digambar
miring dan sejajar
Garis-garis bantu khusus
Jika dua bidang miring berpotongan dan bagian yang lancip ini kemdian
dibulatkan atau dipotong ukuran harus diberikan, dengan bantuan
garis bantu khusus. Yang dimaksud dengan garis bantu khusus adalah
garis-garis perpanjangan bidang-bidang miring yang bersangkutan. Titik
potong dari garis-garis bantu khusus ini yang akan menentukan ukuran
dari bentuk benda.
Memberi ukuran tali busur, busur dan sudut
Tali busur, busur dan sudut diberi ukuran. Pada tali busur garis
bantunya sejajar dan garis ukurnya lurus dan tegaklurus pada garis
bantu. Untuk busur caranya sama hanya garis ukurnya berbentuk
lengkung, sejajar dengan busurnya. Ukuran sudut ditempatkan diatas
garis ukur yang berbentuk lengkung dan garis bantunya adalah
perpanjangan sisi-sisi sudut.
Ukuran gambar sebagian dari benda-
benda simetris
Untuk penghematan waktu dan tempat gambar benda simetri
boleh digambar separuh saja. Dengan demikian garis ukurnya
tidak dapat digambar lengkap pula. Untuk hal demikian cukup
dibuat garis ukur yang sedikit melebihi garis sumbu benda
Huruf dan lambang yang ditambahkan pada
angka ukur
1. Lambang diameter (ø). diletakkan didepan angka ukur dan
sekaligus menyatakan bentuk permukaan yang bersangkutan.
Lambang ini harus ditulis sama besar dengan angka ukur. Dengan
mempergunakan lambang ini gambar pandangan samping tidak
diperlukan lagi. Jika bentuknya sudah tampak jelas pada gambar
lambang tersebut tidak perlu dipakai lagi.
2. Lambang jari-jari “R”. Ukuran busur ditentukan oleh jari-
jarinya. Jari-jari ini merupakan garis ukur dimana angka ukurnya
harus diletakkan dengan huruf “R” didepannya. Disini garis ukurnya
hanya mempunyai satu anak panah, sedangkan ujung yang lain
adalah titik pusat busur tersebut
Untuk jari-jari yang besar dimana titik pusatnya terletak diluar kertas gambar garis
ukurnya dapat dipotong dan digambar R250 atau ditekuk R300, Disini titik
pusatnya tidak perlu ditunjukkan. Huruf “R” harus ditempatkan didepan angka
ukur, sebesar angka ukur. Jika garis ukurnya terlalu pendek untuk menempatkan
angka ukur, angka ukurnya dapat ditempatkan pada perpanjangan garis ukur. Anak
panah garis ukur diletakkan didalam jika perpanjangannya kedalam dan diletakkan
diluar jika perpanjangannya keluar
3. Lambang bujur sangkar “□ “. Bentuk benda bujur sangkar
hanya dapat diperlihatkan pada pandangan tertentu saja. Jika
bentuknya tidak jelas dari gambar maka dengan mempergunakan
lambang bujur sangkar “□ “ dapat dihemat gambar dan waktu
4. Lambang bola “S Φ” atau “SR”. Jari-jari atau diameter dari
bentuk bola yang dalam gambar hanya tampak sebagai lingkaran
atau busur lingkaran dijelaskan pada gambar dengan menempatkan
“SR” untuk jari-jari bola dan “S Φ” untuk diameter bola. Perlu
dicatat bahwa ukuran benda sangat berbeda bila ukurannya
dinyatakan sebagai jari-jari atau sebagai diameter
5. Lambang kemiringan (chamfer) “x x 450”. Kemiringan
yaitu bagian ujung benda yang dipotong miring biasanya dengan
sudut 450, ukurannya dicantumkan sebagai “x x 450”. Disini huruf x
menyatakan ukuran dalamnya pemotongan. Di Negara Jepang
sesuai standar JIS hal ini diberi lambang “C” sebagai
penyederhanaan cara diatas dan lambang ini harus ditempatkan
didepan ukuran dalam pemotongan.
6. Lambang tebal “t”. Untuk memberi ukuran benda-benda tipis
seperti pelat, kadang-kadang menimbulkan kesulitan. Pada
umumnya kesulitan yang timbul adalah sempitnya ruangan untuk
menempatkan angka ukurnya. Oleh karena itu dipakai lambang “t”
didepan angka ukur yang ditempatkan didalam gambar atau didekat
gambar
Lambang jari-jari tanpa angka
ukurukuran dari lengkungan sudah ditentukan oleh ukuran lain,
• Dimana
ukuran jari-jari tersebut dapat dijelaskan hanya dengan lambang R
saja tanpa diikuti oleh angka ukur. Ini hanya jika diperlukan. Pada
umumnya hal ini tidak dilakukan. Sebagai contoh diambil gambar
dari alur pasak. Dari bentuk gambar sudah jelas bahwa ujung-ujung
alur pasak berupa setengah lingkaran yang jari-jarinya dapat
diambil dari lebar pasak. Sebenarnya tanpa atau dengan lambang R
hal ini sudah jelas.
Memberi ukuran yang disederhanakan
oleh huruf-huruf referensi
• Di mana diperlukan dan agar supaya tidak mengulang-
ulang ukuran yang sama atau untuk menghindari garis-
garis penunjuk yang panjang dipergunakan huruf-huruf
referensi yang ditabelkan atau diberi catatan (Gb. 6.25).
Cara ini sangat berguna untuk pembuatan dengan mesin-
mesin N.C.
Memberi ukuran bagian-bagian yang
dikerjakan secara khusus
Bagian-bagian benda tertentu sesuai fungsinya harus dikerjakan secara
khusus umpamanya harus dipoles, disepuh dsb. Bagian-bagian tersebut
harus dijelaskan pada gambar. Bagian yang akan dikerjakan khusus
diberi tanda dengan garis sumbu tebal dan dengan garis penunjuk
dijelaskan pengerjaan khusus yang diinginkan. Ujung panah dari garis
penunjuk harus berhenti pada garis sumbu tebal.

Bila letak dan luas dari bagian yang


akan dikerjakan khusus sudah jelas
dari gambar tidak perlu diberi
ukuran. Cara penunjukannya sama
dengan garis sumbu tebal dengan
garis penunjuk
Angka ukur yang tidak sesuai dengan ukuran
gambar
Angka ukur dari bagian benda yang tidak sesuai dengan ukuran
gambarnya harus dijelaskan dengan memberi garis bawah pada angka
ukurnya. Hal ini tidak perlu bila gambarnya dibuat dengan skala
tertentu. Artinya bila gambar dibuat dengan skala 1 : 5, ukuran 50 mm
pada gambar harus menjadi 10 mm. Jika ternyata ukuran gambar tidak
10 mm melainkan 15 mm maka ukuran terakhir ini harus digaris bawahi
dengan garis sumbu tebal. Lainhalnya jika gambarnya dipendekkan.
Disini sudah jelas bahwa ukuran benda dan ukuran gambar tidak sama.
Jika dirasakan perlu ukuran tersebut juga boleh digaris bawahi. Jika
seluruh gambar dibuat tidak menurut skala biasanya diberi keterangan
“tidak sesuai skala” pada kotak nama atau ditempat lain dalam gambar
secara jelas.
Terima Kasih
Teguh Sri Ngadono, ST., MT.

Anda mungkin juga menyukai