Anda di halaman 1dari 28

1

INKOMPATIBILITAS
SEDIAAN SEMI SOLID
z Nurul atikah
Putri rizky arneta
Septi marastika
Siti rokayah
Definisi Sediaan Salep
z

Salep (unguenta/ointment) :

bentuk sediaan yang lunak, tidak bergerak dan tergolong sediaan semi
padat, biasanya mengandung obat untuk pemakaian pada kulit atau pada
membran mukosa.
Sediaan salep bervariasi dalam komposisi, konsistensi dan tujuan
penggunaannya.
Beberapa variasi dari prototipe salep banyak digunakan dalam praktek
peresepan dan dibedakan dengan namanya.
Macamnya : unguenta, krim, pasta, jeli, oculenta,cerata.
06/06/2020
Macam sediaan salep
z

Unguenta : mengandung relatif lebih sedikit bahan dan


perbedaan pokok dengan yang lainnya pada
konsistensi; bila dipakaikan pada kulit akan melunakkan
dan membentuk lapisan penutup pada permukaan kulit.
Krim : jenis salep yang dapat dicuci, memiliki konsistensi
yang lebih lunak dan mengkilat, biasanya digunakan
pada daerah yang teriritasi atau tempat yang sensitif.
Pasta : mengandung zat padat dalam persentase tinggi;
4

z
Macam sediaan salep

Cerata : salep berlemak, mengandung malam


dalam persentase tinggi, titik lebur tinggi.
Jeli : salep yang sangat tipis, hampir cair,
mengandung sedikit atau tanpa malam, digunakan
pada membran mukosa, untuk tujuan melicinkan
dan sebagai basis obat, biasanya terdiri dari
campuran sederhana lemak dengan titik leleh
rendah dan minyak.
06/06/2020
z Fungsi Salep

 Dasar salep atau pembawa substansi obat untuk penggunaan pada k


(topikal)

 Pelumas pada kulit

 Pelindung untuk mencegah kontak permukaan kulit dengan rangsang


kulit
6 Pemilihan dasar salep
z

Banyak faktor berpengaruh dalam pemilihan dasar salep :


sifat dasar obat, stabilitas, dan aksi terapi (obat yang terhidrolisis cepat lebih stabil d
basis hidrokarbon dibandingkan basis berair)
karakteristik umum kulit pasien (kering atau berminyak)
daerah kulit yang akan diterapi (berambut atau gundul)
jenis lesi yang terjadi (kering atau serous)
efek kimia bahan pembawa terhadap obat dan obat terhadap bahan pembawa
aksi bahan pembawa pada kulit
06/06/2020
7

Kualitas Dasar Salep (basis)

Stabil : salep harus stabil selama masih digunakan


untuk pengobatan (bebas inkompatibilitas, stabil pada
suhu kamar, kelembaban yang ada dalam kamar)
Lunak : krn salep banyak digunakan untuk kulit
teriritasi, inflamasi shg semua zat keadaan halus dan
seluruh produk harus lunak dan homogen
Mudah dipakai : salep yang sulit dipakai salep yang
sangat kaku (keras) atau sangat encer.
06/06/2020
8
Kualitas dasar salep (basis)
z

Dasar salep yang cocok : dasar salep harus dapat


bercampur secara fisika dan kimia dengan obat yang
dikandungnya, dasar salep tidak boleh merusak atau
menghambat aksi terapi obat, mampu melepaskan obat
pada daerah yang diobati, dapat membentuk lapisan
film penutup, mudah dicuci sesuai yang diperlukan.
Terdistribusi merata : obat harus terdistribusi merata
melalui dasar salep.
06/06/2020
9
Ciri dasar
z
salep yang ideal secara fisika-kimia

Stabil,

bereaksi netral,

tidak mengotori,

tidak mengiritasi,

tidak menimbulkan dehidrasi,

tidak beraksi menghilangkan lemak,

 tidak higroskopis,

dapat dihilangkan dengan air,

dapat dicampur dengan semua obat


06/06/2020
10
Ciri dasar
z
salep yang ideal secara fisika-kim

bebas dari bau yang tidak enak,

tidak memberi noda,

mampu memenuhi sebagai medium bagi obat yang tak larut


lemak atau air,
efisien untuk kulit kering, berminyak, atau basah,

dapat disimpan untuk penggunaan ekstemporer,

dapat mengandung 50% air,

mudah dibuat,

meleleh atau melunak pada suhu badan.


06/06/2020
11
Penggolongan basis berdasarkan
z
keadaan

 Dasar salep anhidrus

Minyak hidrofob : minyak mineral (vaselin, paraffin), minyak dari hewan (adeps lanae),
minyak tumbuh2an (Ol. Sesami, Ol. Olivarum, Ol. Cocos)

Minyak hidrofil : dasar salep tercuci (aquaphor, carbowax, polysorb)

 Dasar salep yang mengandung air

Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin)

Dasar salep emulsi tipe M/A (hydrophilic ointment USP, cold cream, vanishing cream)

 Dasar salep yang mengandung serbuk

Serbuk dalam minyak hidrofob (zinc oxide ointment USP)

Serbuk dalam minyak hidrofil (starch in hydrophilic petrolatum)


06/06/2020
12
Penggolongan
z
Basis berdasarkan kom

Dasar salep berminyak/berlemak (vaselin, paraffin cair,


paraffin dan jelene, minyak tumbuh2an, silicon)
Dasar salep absorpsi (adeps lanae, hydrophilic ointment
petrolatum dan dasar salep yang baru : aquaphor,
polysorb, hydrosorb dan plastibase hydrophilic).
Dasar salep tercuci (polyethylene glycol ointment USP)
Dasar salep emulsi (lanolin, cold cream, vanishing
cream, Hydrophilic ointment, Emulsifying ointment dan
06/06/2020

emulsifying wax )
13

Dasarz salep Berlemak/Berminyak

 Vaselin terdiri dari vaselin putih dan vaselin kuning.


Vaselin putih : bentuk yang telah dimurnikan/dipucatkan
warnanya dengan asam sulfat shg tidak boleh
digunakan pada salep mata krn akan mengiritasi.

Vaselin digunakan jika dikehendaki adanya film penutup


pada kulit yang diobati. Kemampuan menyerap air 5%,
dapat ditingkatkan dengan menambah kholesterol.
06/06/2020
14

z
Dasar salep Berlemak/Berminyak

Parafin adl paraffin padat, digunakan untuk mengeraskan salep


krn titik lebur campuran naik.
Paraffin cair, ada dua kualitas, yang viskositasnya encer
digunakan untuk pembuatan vanishing cream, yang viskositasnya
kental digunakan untuk pembuatan cold cream.
Minyak tumbuh2an ditambahkan pada dasar salep sebagai
pelumas dan untuk menurunkan titik lebur. Pada proses
hidrogenasi minyak akan menjadi semi solid dan berwarna putih,
keuntungan : makin stabil, tidak tengik, menambah daya absorpsi
air.
06/06/2020
15

z
Dasar salep Berlemak/Berminyak

Jelene : terdiri dari minyak hidrokarbon dan malam, fase air


mudah bergerak shg difusi obat ke media sekelilingnya dapat
terjadi lebih baik.
Silikon : dikenal dengan dimetikon, suatu semi polimer sintetik
yang struktur dasarnya bukan suatu hidrokarbon tetapi rantai Si
dan O, silicon termasuk dasar berminyak, bila dipegang
rasanya seperti minyak, tak campur dengan air. Silicon stabil
pada suhu tinggi, tahan terhadap oksidasi, Contoh sediaan ;
Silicone hydrophilic ointment, silicone absorption base, silicone
emulsion base.
06/06/2020
16

z Dasar Salep Absorpsi

Ada dua tipe pokok dasar salep absorpsi :


Dasar salep anhidrus: dapat menyerap air dan membentuk
emulsi A/M (adeps lanae dan hydrophilic petrolatum).
Dasar salep anhidrus dan merupakan emulsi A/M tapi
masih mampu menyerap air yang ditambahkan (cold
cream, lanoline), tidak mudah dicuci, tidak tercuci, krn fase
kontinu adl minyak. Adeps lanae digunakan sbg lapisan
penutup dan melunakkan kulit tetapi banyak yang alergi.
Hydrophilic petrolatum digunakan sebagai pengganti adeps
lanae.
06/06/2020
17

z
Dasar Salep Emulsi

Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin, cold cream). Lanolin adalah adeps
lanae cum aqua digunakan sbg pelumas dan penutup kulit serta bersifat
lebih mudah digunakan.
Cold cream, emulsi tipe M/A, dibuat dengan pelelehan cera alba, cetacium
dan Ol. Amygdalarum ditambah larutan borax dlm air panas, diaduk sampai
dingin. Dasar salep ini harus dibuat baru krn Ol. Amygdalarum tidak stabil.
Digunakan sbg pendingin, pelunak dan sbg pembawa obat.
Hydrophilic ointment: dapat ditambah cairan obat tanpa merubah
viskositasnya, mudah dicuci dari kulit.
Vanishing cream, digunakan sbg dasar kosmetik dan pengobatan kulit.

Emulsifying ointment dan emulsifying wax : tipe M/A krn natrium lauril sulfat
larut dalam air.
06/06/2020
18

z
Inkompatibilitas Sediaan salep

 Inkompatibilitas : tak tercampurkannya bahan-bahan obat dalam


suatu formula sediaan obat yang diresepkan.

 Akibat : perubahan efek, perubahan penampilan

 Peran farmasis : pengatasan problema inkompatibilitas dengan


beberapa alternatif
06/06/2020
19

Beberapa
z inkompatibilitas bahan obat
dalam sediaan salep

Polietilenglikol (PEG) :

PEG kompatibel dengan HgO kuning, ammoniated mercury,


asam salisilat, kalomel, asam benzoate, asam undesilinat,
sulfur, asam borat, resorsinol, dan pix liquida.
PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam Peruvian, dan
tannin.
• Silikon :

bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun lunak, gliserin dan


malam, minyak tumbuh2an, dan paraffin liq.
06/06/2020
20

z
inkompatibilitas bahan obat dalam
salep

Asam undesilinat (undecylenic acid) : digunakan dalam


bentuk garam (zinc undecylenate) digunakan pada salep
tidak menyebabkan inkompatibilitas.
Urea : membentuk campuran eutetik dengan chloral
hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.
Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas akibat asam
dan salisilat nya.
06/06/2020

Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile oil dan


21

inkompatibilitas bahan obat dalam


salep
 Resorcinol :

Warna menjadi gelap oleh adanya alkali;

Membentuk komponen yang berwarna dengan ferric chloride,


chloroform, formaldehyde, beberapa gula.

Membentuk campuran eutetik dengan acetamide, acetanilide,


antipyrin, camphor, chloral hydrate, menthol, phenol, pyrogallol
dan urethane.
06/06/2020
22

inkompatibilitas bahan obat dalam salep

Resin : mencair atau melunak bila dicampur dengan


camphor, menthol, phenol, phenyl salicylate, thymol atau
urethane.
Promethazine hydrochloride (phenergan) :

Bersifat asam, inkompatibel dengan alkali, dirusak oleh


oksidator.
Procaine hydrochloride : diendapkan oleh alkali dan
alkaloid, inkompatibel dengan mild mercurous chloride,
mercuric chloride, garam perak, dan oksidator.
06/06/2020
23

Inkompatibilitas
z
bahan obat dalam
salep

 Phenol : membentuk campuran eutetik dengan


acetanilide, aminopyrine, chloral hydrate, camphor,
menthol, resorcinol, phenyl salicylate dan thymol.
 Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat
inkompatibilitas : liquefaction, membentuk campuran
eutetik dengan betanaphthol, borneol,
chloralhydrate, camphor, phenol, resorcinol, thymol,
urethane, pyrocatechol, pyrogallol.
06/06/2020
24

z
inkompatibilitas bahan obat dalam salep

Naphthalene (naphthalin) : inkompatibel dengan oksidator kuat, membentuk


campuran eutetik dengan phenol, phenyl salicylate, dan beberapa komponen
organic lain.
Betanaphtol : inkompatibel dengan oksidator dan membentuk komponen yang
bervariasi dengan beberapa asam. Membentuk suatu massa yang lembab
bila dicampur dengan antipyrine, camphor, menthol, phenol dan phenyl
salicylate.
Glycerin (glycerol) : pelarut yang baik untuk asam borat dan sodium borat,
bukan pelarut yang baik untuk volatile oil, camphor, menthol, dan resin,
pelarut yang baik untuk phenol. Inkompatibel dengan oksidator kuat. Bila
dicampur dengan tannin, phenol, salisilat menyebabkan warna menjadi gelap
06/06/2020

yang dapat dicegah dengan penambahan sedikit sodium citrate.


25

z
inkompatibilitas bahan obat dalam salep

Lidocaine hydrochloride : inkompatibel dengan garam alkali.

Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali, tannin dan mild


mercurous chlorides, inkompatibel dengan mercuric oxide.
Vioform (iodochlorhydroxyquin) : Bila dicampur dengan
bacitracin akan menyebabkan inaktifasi sampai 10%.
Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh asam dan mineral
dan garam asam, dan dirusak oleh alkali. Membentuk
komponen tak larut dengan mild mercurous chloride,
resorcinol dan potassium iodide.
06/06/2020
26

z
inkompatibilitas bahan obat dalam
salep

 Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan merkuri.

 Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep karena tidak


dapat bercampur dengan baik dan menjadi kotor, dapat dicegah
dengan mencampurkan separuh jumlah balsam terlebih dulu dengan
castor oil.

 Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi oleh sodium


thiosulfate dan oksidator. Diendapkan oleh garam logam berat, asam
benzoate, asam salisilat, tannic acid, dan sodium chloride konsentrasi
tinggi.

 Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan borat.


06/06/2020
27

z
Contoh resep

R/ Menthol 0,200
Ephedrin 0,200
Paraff. Liq. ad 30

Menthol dan ephedrine dapat meleleh, tetapi pada waktu penambahan


paraffin akan terjadi pemisahan (menthol larut, ephedrine tidak larut dan
akan memisah lagi).
06/06/2020
z

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai