Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS

LEVERAGE
Lingga Kelana 0215101264
Adnan Fauzi 0215101290
Kevin Rizki Gumelar 0215101501
Welgi Supriatna 0215101874
PENGERTIAN LEVERAGE
Analisis Leverage adalah analisis dimana untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Analisis ini digunakan untuk mengukur
seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam
proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan atau untuk
mengukur sampai berapa jauh perusahaan telah dibiayai dengan utang-utang
jangka panjang
Leverage adalah sarana untuk meningkatkan sesuatu. Dalam ilmu pembelanjaan
dengan  leverage dimaksudkan peluang yang tersedia untuk menarik manfaat dari
struktur modal perusahaan. Dengan memperhitungkan tingkat biaya modal sumber
equity dan tingkat biaya modal sumber debt, struktur modal perusahaan dapat
diatur sedemikian rupa, sehingga para pemegang saham dapat menarik manfaat
yang optimum daripadanya. Oleh sebab itu, masalah leverage mempunyai beberapa
implikasi:
1. Para kreditur akan memperhatikan berapa besar jumlah equity atau dana yang
disediakan para pemilik perusahaan, karena jumlah tersebut merupakan batas
jaminan terakhir atau “margin of safety” bagi mereka. Bila para pemilik hanya
menyediakan sejumlah kecil saja dari pembelanjaan yang diperlukan,
maka bagian terbesar dari resiko perusahaan dipikul oleh para kreditur.
2. Para pemegang saham sebenarnya menarik manfaat dari penarikan dana melalui
modal luar. Mereka tetap memiliki hak pengawasan penuh atas kegiatan
perusahaan, akan tetapi dengan jumlah investasi yang relative kecil.
3. Bilamana laba yang diperoleh atas dana pinjaman lebih besar dari bunga yang
harus dibayar, laba atas equity akan meningkat.
 Leverage dapat didekati dengan dua cara:

1.  Dengan jalan meneliti ratio dalam Neraca untuk menentukan sampai berapa jauh dana
pinjaman dari luar telah dipergunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan.
2. Dengan jalan mengukur sampai berapa jauh resiko para kreditur berkenaan dengan
bunga pinjaman yang harus diterimanya. Ini dapat dilakukan dengan jalan menghitung
berapa kali biaya tetap (bunga pinjaman dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya)
tertutup oleh laba usaha.

 Kegunaan dari leverage

Manfaat leverage bagi perusahaan :


1. Memungkinkan perusahaan untuk menspesifikasikan pengaruh suatu leverage dalam
jumlah penjualan atas laba bagi pemegang saham biasa
2. Memungkinkan perusahaan untuk menunjukan hubungan satu sama lain antara
pengaruh oprasi dan pengaruh keuangan
JENIS JENIS LEVERAGE
Terdapat 3 macam jenis leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage),
leverage keuangan (financial leverage) dan leverage gabungan (combine leverage).
Penggunaan leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang di peroleh lebih besar
dari pada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage
akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Dan sebaliknya leverage dapat
meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang
lebih rendah dari biaya tetap maka penggunaan leverage akan menurunkan
keuntungan pemegang saham
 Leverage Operasi (Operating Leverage )
Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva
yang memiliki biaya – biaya operasi tetap. Biaya tersebut misalnya biaya penyusutan gedung dan
peralatan kantor, biaya suransi dan biaya lain  yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya
manajemen. Dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel artinya dapat berubah sesuai
dengan jumlah produk yang di hasilkan. Oleh karena itu, dalam analisis ini di asumsikan dalam
jangka pendek. Biaya operasi tetap di keluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan
penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi tetap dan variabel.
Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume
penjualan yang menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari
proporsi yang telah ditetapkan. Leverage operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan
terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak yang di peroleh. Pengaruh tersebut
dapat di cari dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya.
Ukuran leverage operasi adalah tingkat operating leverage yang disebut dengan degree of
operating leverage (DOL) yang merupakan persentase perubahan dalam laba operasi sebagai
akibat prosentase perubahan dalam unit yang dijual.
prosentase perubahan EBIT
Tingkat DOL  1 time
prosentase perubahan unit yang terjual
 Rumus jika diketahui biaya biaya:

TS - TVC
DOL Q   1 time Keterangan :
TS - TVC - TFC TFC = total biaya tetap
P = harga jual / unit
TVC = total biaya variable
 Rumus jika diketahui biaya perunit: VC = biaya variable / unit
TS = hasil penjualan
Q  P - VC 
DOL Q   1 time
Q  P - VC   TFC
 Leverage Keuangan (Financial Leverage)

Leverage keuangan merupakan penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan
atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham. Masalah
leverage keuangan baru timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan beban
tetap.
Efek yang menguntungkan dari leverage keuangan sering di sebut traiding in equity.
Leverage keuangan itu merugikan apabila perusahan tidak dapat memperoleh pendapatan
dari penggunaan dana tersebut lebih besar  dari pada beban tetap yang harus di bayar.
Nilai leverage keuangan positif atau negatif di nilai berdasarkan pengaruh leverage yang
di miliki terhadap pendapatan per lembar sahm (EPS).
Ukuran leverage keuangan atau DFL merupakan persentase perubahan laba per
lembar saham (EPS) yang di akibatkan adanya perubahan dalam laba (EBIT). Dengan
kata lain DFL merupakan ukuran kuantitatif dari sensitivitas EPS perusahaan akibat
perubahan  dalam laba operasi perusahaan (EBIT).
PROSENTASE PERUBAHANEPS
Tingkat DFL  1 Time
PROSENTASE PERUBAHANEBIT Keterangan :
TFC = Total biaya tetap
EBIT P = Harga jual/unit
DFL  1 Time
EBIT - Bunga TVC = Total biaya variabel
VC = Biaya variabel/u nit

Q  p - VC  - TFC TS = Hasil penjualan


DFL  1 Time
Q  p - VC  - TFC - Bunga
I = Bunga tahunan yang di bayar

Jika dalam struktur modal perusahaan menggunaka n saham preferen maka rumusnya :

EBIT
DFL 
I
EBIT - Bunga -  Div 
Pajak 
Perusahaan yang menggunakan beban tetap dihadapkan pada 2 keadaan, yaitu :
 Favourable Financial
Terjadi apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada
beban tetap yang harus dibayar karena penggunaan dana artinya dapat memperbesar EPS.
 Unfavourable Financial
Terjadi apabila pendapatan yang diterima dari pengguanaan dana tersebut tidak dapat menutupi
pembayaran beban tetap artinya kebijaksanaan financial leverage/trading on equity yang dilakukan
oleh perusahaan tidak berhasil untuk meningkatkan EPS.
Dalam kenyataannya pelaksanaan trading on equity, mungkin perusahaan melakukan:
 Trading In thick equity
yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal
pinjaman
 Trading in thin equity
yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih bnyak menggunakan modal pinjaman dari pada
modal sendiri
 Leverage Total (Total Leverage)
   Leverage total atau sering di sebut leverage kombinasi merupakan gabungan atau
kombinasi antara leverage operasi dan leverage keuangan. Artinya kita melakukandua
langkah pengaruh perubahan penjualan terhadap EPS. Langkah pertama melihat
pengaruh penjualan terhadap EBIT yang di analisis dengan DOL. Sedangkan langkah
ke dua adalah pengaruh EBIT terhadap EPS yang di analisis dengan DFL. Dalam
leverage total ini kita langsung melihat pengaruh perubahan penjualan terhadap EPS.
    Ukuran leverage total atau DCL peusahaan pada tingkat penjualan tertentu sama
dengan persentase perubahan EPS yang di akibatkan persentase perubahan EPS yang
di akibatkan persentase perubahan penjualan yang menyebabkan perubahan EPS
tersebut
Prosentase perubahan EPS
Tingkat DCL  1 Time
Prosentase perubahan unit yang terjual

Atau
Q  p - VC 
DCL  1 Time
Q  p - VC  - TFC - Bunga

Jika dalam struktur modal perusahaan saham preferen maka digunakan rumus :

TS - TVC
DCL 
i
EBIT - Bunga  Div 
pajak 
CONTOH SOAL:
Ada dua alternatif mesin yang dipilih oleh perusahaan untuk mendukung proses produksinya.
Kedua mesin tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Mesin X mempunyai biaya tetap
tinggi, tapi biaya variabelnya rendah, sedangkan mesin Z mempunyai biaya tetap rendah, tapi
biaya variabelnya rendah. Berikut data kedua mesin tersebut :

Mesin X Mesin Z

Harga per unit Rp. 10.000 Rp. 10.000

Biaya Variabel Rp. 4.000 Rp. 6.000

Biaya Tetap Rp 800.000.000 Rp. 200.000.000

Volume penjualan diperkirakan sebesar 200.000 unit per tahun dan perusahaan termasuk kelompok
pembayar pajak 40%. Untuk membeli mesin tersebut perusahaan melakukan penarikan pinjaman yang
berbeda untuk kedua mesin tersebut, sehingga beban bunga yang dibayarpun berbeda. Pembayaran
bunga untuk mesin X Rp.200.000.000 dan untuk mesin Z Rp.100.000.000. Dari data tersebut dapat
dihitung
 Degree of Operating Leverage (DOL)

Perhitungan laba operasi

Keterangan Mesin X Mesin Z


Penjualan (200.000 Unit) 2.000.000.000 2.000.000.000
Biaya Variabel 800.000.000 1.200.000.000
Kontribusi Marjin 1.200.000.000 800.000.000
Biaya Tetap 800.000.000 200.000.000
EBIT 400.000.000 600.000.000
Bunga 200.000.000 100.000.000
EBT 200.000.000 500.000.000
Pajak 40% 80.000.000 200.000.000
EAT 120.000.000 300.000.000
2.000.000. 000 - 800.000.00 0
DOL X   1 time  3x
2.000.000. 000 - 800.000.00 0 - 800.000.00 0

Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan menggunakan mesin
X, maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 90% (3 x 30%), sehingga
besarnya EBIT mejadi Rp.760.000.000 (400.000.000 x 190%).

2.000.000. 000 - 1.200.000. 000


DOL Z  1 time 1,33x
2.000.000. 000 - 1.200.000. 000 - 200.000.00 0
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan penggunaan mesin Z,
maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 39,9% (3 x 39,9%), sehingga
besarnya EBIT menjadi Rp.839.400.000 (600.000.000 x 139,90%).
 Degree of Financial Leverage (DFL)

400.000.00 0
DFL X   1 time  2x
400.000.00 0 - 200.000.00 0

Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan penggunaan mesin X,
maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 100% (2 x 50%), sehingga
besarnya EAT menjadi Rp.240.000.000 (120.000.000 x 200%)

600.000.00 0
DFL Z  1 time  1,2x
600.000.00 0 - 100.000.00 0
Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan penggunaan mesin Z,
maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 60% (1,2 x 50%), sehingga
besarnya EAT menjadi Rp.480.000.000 (300.000.000 x 160%)
 Degree of Combine Leverage (DCL)

2.000.000. 000 - 800.000.00 0


DCL X   1 time  6x
400.000.00 0 - 200.000.00 0
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan penggunaan mesin
X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 180% (6 x 30%), sehingga
besarnya EAT menjadi Rp.336.000.000 (120.000.000 x 280%)

2.000.000. 000 - 1.200.000. 000


DCL Z  1 time  1,6x
600.000.00 0 - 100.000.00 0
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan penggunaan mesin Z,
maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 48% (1,6 x 30%), sehingga
besarnya EAT menjadi Rp.336.000.000 (300.000.000 x 148%)

Anda mungkin juga menyukai