A. KONSEP SARKOMER
Suatu membran otot pada keadaan istirahat (tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion
Na+ lebih banyak di luar sel dari pada dalam sel sehingga di dalam sel akan lebih negatif dibanding luar sel.
Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai – 90 mVolt, membran sel ini disebut dalam
keadaan polarisasi, dengan suatu potensial membran istirahat – 90 mVolt
Depolarisasi
apabila suatu rangsangan terhadap membran dengan mempergunakan listrik, mekanik atau zat kimia, maka
butir-butir membran akan berubah dan beberapa ion Na+ akan masuk ke dalam sel. Di dalam sel akan
menjadi kurang negatif dari pada di luar sel dan potensial membran akan meningkat.
Suatu rangsangan yang cukup kuat mencapai titik tertentu sehingga menimbulkan depolarisasi membran,
titik tertentu ini disebut nilai ambang, dan proses depolarisasi akan berkelanjutan serta irreversible, ion-ion
Na+ akan mengalir ke dalam sel secara cepat dan dalam jumlah yang banyak
Sehingga potensial membran akan naik dengan cepat mencapai overshoot + 40 mVolt. Terjadinya
depolarisasi sel membran secara tiba-tiba disebut potensial aksi, yang berlangsung kurang dari 1 mdetik
Repolarisasi
setelah potensial aksi mencapai puncak, mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat
mengembalikan ion Na+ ke luar sel sehingga mencapai potensial membran istirahat (- 90 mVolt)
Bila sudah mencapai repolarisasi dan berakhir dengan potensial membran istirahat, keseluruhan siklus ini
mencapai 3 mdetik
Periode Refrakter
Proses repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase yaitu
periode refrakter absolut : terjadi selama tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan
potensial aksi yang lain
periode refrakter relative : terjadi setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode
refrakter absolut akan menjadi periode refrakter relatif, dan apabila ada stimulus yang kuat secara normal
akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
C. MEKANISME KONTRAKSI DAN
RELAKSASI
1. Asetilkolin yang dilepaskan dari akson terminalis berikatan dengan asetilkolin reseptor di sarkolema, ikatan ini
merangsang terjadinya aksi potensial di sel otot (depolarisasi)
2. Dilanjutkan sepanjang sarkolema dan menuju T tubulus sarcoplasmic retikulum (SR)
3. SR mengeluarkan kalsium, dan kalsium berikatan dengan troponin C, sehingga ikatan aktin dengan protein
kompleks terlepas
4. Myosin akan berikatan dengan aktin (crossbridge)
5. Proses sliding atau myosin menarik aktin kearah medial, sehingga terjadi pemendekan sarkomer (terjadi
KONTRAKSI)
6. Asetil kolin degradasi oleh enzim asetilkolin esterase, asetilkolin terlepas, kalsium terlepas dari troponin C dan
masuk Kembali ke SR
7. Tropinin C Kembali berikatan dengan aktin dan myosin terlepas dari aktin (Terjadi proses RELAKSASI)
Energi Kontraksi Sari Puspita Dewi
&
Konsep Gerak (Volunter-Involunter) Otot Rangka
21501101083
Sliding Filament Theory
TEACH A COURSE 10
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 11
Hipotesis Jembatan Penghubung (Cross Bridge)
Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetuer amet, consectetuer amet, consectetuer
adipiscing elit adipiscing elit adipiscing elit
TEACH A COURSE 13
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 14
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 15
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 16
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 17
Reaksi Aerobik dan Anaerobik
Telah banyak dilakukan penelitian secara ekstensif tentang perubahan kimiawi dan pertukaran tenaga pada otot (otot kodok).
Perubahan kimiawi dan pelepasan tenaga terutama yang berhubungan dengan kontraksi otot adalah sebagai berikut ini.
Sumber energi yang segera bisa dipakai untuk kontraksi berasal dari pemecahan Adenosine Triphosphate (ATP).
ATP-ase
-->ATP ADP + P + energi.
Biasanya dalam otot yang berkontraksi ADP tak dipecah lagi untuk mendapatkan lebih banyak energi, tetapi segera mengalami daur
ulang membentuk ATP. Pemecahan ADP (Adenosin Diphosphate) berlangsung sebagai berukut.
Phosphatase
ADP-----> AMP + P + energi
MAP
AMP = Adenosine Mono Phosphate
P = Phosphate (Fosfat).
ROAD MOUNTAIN
ATP dibentuk dari ADP dengan transfosforilasi kreatinfosfat yang cepat. Fosfokreatin (fosfogen, asam kreatinofosforik) dihidrolisis
menjadi keratin dan asam fosfat + energi.
Kreatinekinas------>
Kreatin fosfat + ADP Kreatin + ATP. TEACH A COURSE 18
Third Skill
TEACH A COURSE 19
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 20
Click icon to add picture
TEACH A COURSE 21
Course Progress
Lesson 2. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem
Lesson 4. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem
TEACH A COURSE 22
Course Progress
Lesson 2. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem
Lesson 4. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem
TEACH A COURSE 23
Click icon to add picture
Daftar Pustaka
TEACH A COURSE 24
Thank You!
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna sed
pulvinar ultricies, purus lectus malesuada libero, sit amet commodo magna eros quis urna.