Anda di halaman 1dari 25

LO 3 FISIOLOGI OTOT

A. KONSEP SARKOMER

Sarkomer merupakan unit terkecil dari serabut otot


rangka. Sarkomer terdiri dari :
 A-Band : merupakan Panjang myosin
 I-band : jarak antara sarkomer dengan yang lain
 Zona H : jarak antar ujung aktin
 M-line : garis tengah penentu arah sliding dari
aktin
 Protein Titin : pengikat myosin pada Z-line
 Actin : terdapat protein C (troponin dan
tropomyosin)
B. Aksi Potensial Otot Rangka

 Suatu membran otot pada keadaan istirahat (tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion
Na+ lebih banyak di luar sel dari pada dalam sel sehingga di dalam sel akan lebih negatif dibanding luar sel.
 Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai – 90 mVolt, membran sel ini disebut dalam
keadaan polarisasi, dengan suatu potensial membran istirahat – 90 mVolt
Depolarisasi

 apabila suatu rangsangan terhadap membran dengan mempergunakan listrik, mekanik atau zat kimia, maka
butir-butir membran akan berubah dan beberapa ion Na+ akan masuk ke dalam sel. Di dalam sel akan
menjadi kurang negatif dari pada di luar sel dan potensial membran akan meningkat.
 Suatu rangsangan yang cukup kuat mencapai titik tertentu sehingga menimbulkan depolarisasi membran,
titik tertentu ini disebut nilai ambang, dan proses depolarisasi akan berkelanjutan serta irreversible, ion-ion
Na+ akan mengalir ke dalam sel secara cepat dan dalam jumlah yang banyak
 Sehingga potensial membran akan naik dengan cepat mencapai overshoot + 40 mVolt. Terjadinya
depolarisasi sel membran secara tiba-tiba disebut potensial aksi, yang berlangsung kurang dari 1 mdetik
Repolarisasi

setelah potensial aksi mencapai puncak, mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat
mengembalikan ion Na+ ke luar sel sehingga mencapai potensial membran istirahat (- 90 mVolt)
Bila sudah mencapai repolarisasi dan berakhir dengan potensial membran istirahat, keseluruhan siklus ini
mencapai 3 mdetik
Periode Refrakter

Proses repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase yaitu
 periode refrakter absolut : terjadi selama tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan
potensial aksi yang lain
 periode refrakter relative : terjadi setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode
refrakter absolut akan menjadi periode refrakter relatif, dan apabila ada stimulus yang kuat secara normal
akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
C. MEKANISME KONTRAKSI DAN
RELAKSASI

1. Asetilkolin yang dilepaskan dari akson terminalis berikatan dengan asetilkolin reseptor di sarkolema, ikatan ini
merangsang terjadinya aksi potensial di sel otot (depolarisasi)
2. Dilanjutkan sepanjang sarkolema dan menuju T tubulus sarcoplasmic retikulum (SR)
3. SR mengeluarkan kalsium, dan kalsium berikatan dengan troponin C, sehingga ikatan aktin dengan protein
kompleks terlepas
4. Myosin akan berikatan dengan aktin (crossbridge)
5. Proses sliding atau myosin menarik aktin kearah medial, sehingga terjadi pemendekan sarkomer (terjadi
KONTRAKSI)
6. Asetil kolin degradasi oleh enzim asetilkolin esterase, asetilkolin terlepas, kalsium terlepas dari troponin C dan
masuk Kembali ke SR
7. Tropinin C Kembali berikatan dengan aktin dan myosin terlepas dari aktin (Terjadi proses RELAKSASI)
Energi Kontraksi Sari Puspita Dewi
&
Konsep Gerak (Volunter-Involunter) Otot Rangka
21501101083
Sliding Filament Theory

Teori Pergeseran Filamen (Sliding Filament


Theory)
Pita gelap disebut pita A atau pita Anisotropik,
sedangkan pita terang disebut pita I atau
pita Isotropik. Pada tiap pertengahan pita I
terdapat garis Z dan karenanya membagi miofibril
menjadi urat yang lebih kecil disebut sarkomer.

Pada  sarkomer yaitu pada pita A terdapat daerah


yang kurang tebal/rapat yang disebut zone/daerah
H. Dengan memakai elektron mikroskop
didapatkan miofibril tersusun dari 2 macam
filamen; filamen tebal dan filamen tipis. Filamen
tipis kira-kira 5 um diameternya, sedang filamen
tebal kira-kira 10 um. 

TEACH A COURSE 10
Click icon to add picture

• Filamen tebal hanya terdapat pada pita


A, sedang filamen tipis terdapat pita I
dan sebagian pada pita A. Tidak
terdapatnya filamen tipis itu pada
bagian pertengahan A menyebabkan
terdapatnya daerah H yang kelihatan
kurang tebal itu. Kedua filamen itulah
yang menyelenggarakan kontraksi
otot (sliding filament theory).

TEACH A COURSE 11
Hipotesis Jembatan Penghubung (Cross Bridge)

Menurut sliding filament theory bahwa


kontraksi (pemendekan) otot terjadi
karena adanya pergeseran fimamen tipis
(aktin) dan filamen tebal (miosin) yang
terdapat dalam sel otot. Pada waktu
kontraksi otot, antara garis Z satu dengan
lainnya akan mendekat sebagai akibat
bergeser mendekatnya ujung filamen
tipis. 
Posisi filamen tebal tetap. Pada kontraksi
maksimal, garis Z sangat dekat dengan
ujung filamen tebal, dan filamen tipis
saling tumpang tindih, mekanisme secara
pasti belum diketahui, hanya diajukan
hipotesis Cross Bridge, jembatan
penghubung antar filamen tebal dan tipis.
TEACH A COURSE 12
Second Skill

Map Road Mountain

Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetuer amet, consectetuer amet, consectetuer
adipiscing elit adipiscing elit adipiscing elit

TEACH A COURSE 13
Click icon to add picture

TEACH A COURSE 14
Click icon to add picture

TEACH A COURSE 15
Click icon to add picture

TEACH A COURSE 16
Click icon to add picture

TEACH A COURSE 17
Reaksi Aerobik dan Anaerobik

Telah banyak dilakukan penelitian secara ekstensif tentang perubahan kimiawi dan pertukaran tenaga pada otot (otot kodok).
Perubahan kimiawi dan pelepasan tenaga terutama yang berhubungan dengan kontraksi otot adalah sebagai berikut ini.

Sumber energi yang segera bisa dipakai untuk kontraksi berasal dari pemecahan Adenosine Triphosphate (ATP).
                       ATP-ase
-->ATP                             ADP + P + energi.

Biasanya dalam otot yang berkontraksi ADP tak dipecah lagi untuk mendapatkan lebih banyak energi, tetapi segera mengalami daur
ulang membentuk ATP. Pemecahan ADP (Adenosin Diphosphate) berlangsung sebagai berukut.
             Phosphatase
ADP-----> AMP + P + energi

MAP
AMP = Adenosine Mono Phosphate
P       = Phosphate (Fosfat).
ROAD MOUNTAIN
ATP dibentuk dari ADP dengan transfosforilasi kreatinfosfat yang cepat. Fosfokreatin (fosfogen, asam kreatinofosforik) dihidrolisis
menjadi keratin dan asam fosfat + energi.                  
                                            Kreatinekinas------>
           Kreatin fosfat + ADP     Kreatin + ATP. TEACH A COURSE 18
Third Skill

TEACH A COURSE 19
Click icon to add picture

TEACH A COURSE 20
Click icon to add picture

Kontrol atau Pengendalian


Kontraksi Otot
 Sambungan neuromuskular ( Neuromuscular
junctions ) adalah titik di mana neuron motor menempel
pada otot. Acetylcholine dilepaskan dari ujung akson sel
saraf saat impuls saraf mencapai persimpangan. Gelombang
perubahan listrik dihasilkan di sel otot saat asetilkolin
berikatan dengan reseptor di
permukaannya. Kalsium dilepaskan dari area
penyimpanannya di retikulum endoplasma sel. Dorongan dari
sel saraf menyebabkan pelepasan kalsium dan menghasilkan
kontraksi otot pendek tunggal yang disebut kedutan.
 Fungsi Otot :
 Menghasilkan gerakan skelet / rangka. (= alat gerak aktif)
 Mempertahankan posisi tubuh dan postur.
 Mendukung jaringan lunak.
 Mengatur pembukaan / penutupan lobang tubuh. (oleh otot-
otot sfingter)
 Mempertahankan suhu tubuh
 Menyimpan cadangan nutrisi.  

TEACH A COURSE 21
Course Progress

Lesson 1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Lesson 2. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem

Lesson 3. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Lesson 4. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem

Lesson 5. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

TEACH A COURSE 22
Course Progress

Lesson 1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Lesson 2. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem

Lesson 3. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

Lesson 4. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem

Lesson 5. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit

TEACH A COURSE 23
Click icon to add picture

Daftar Pustaka

TEACH A COURSE 24
Thank You!
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue massa. Fusce posuere, magna sed
pulvinar ultricies, purus lectus malesuada libero, sit amet commodo magna eros quis urna.

Anda mungkin juga menyukai