GEREJA
GEREJA
Uskup
Imam
Biarawan –
Biarawati
Umat Allah
Dengan sifat dan ciri Gereja sebagai berikut ;
- Struktural
- Triumfalistik (memegahkan diri) dan tertutup
- Organisatoris dan Statis
- Kaku
- Kristus hanya diperjualbelikan
- Orang bukan mementingkan Kristus tetapi mementingkan
Hierarki
Tapi kemudian Paus Yohanes XXIII
menyatakan Konsili Vatikan II yang mengubah
pandangan mengenai susunan Gereja.
Mulai saat itu Gereja dipahami sebagai Kristus
sentris, yang berarti bahwa Kristuslah yang
menjadi pusat hidup Gereja.
Kaum hierarki awam dan biarawan bersama –
sama mengambil bagian dalam tugas Kristus
dengan cara yang berbeda – beda sesuai dengan
potensi dan kemampuannya untuk saling
melengkapi dan membantu dalam tugas dan
karya penyelamatan Kristus melalui manusia.
Gereja dengan Kristus Sentris dapat digambarkan sebagai
berikut;
KRISTU
S
Dengan sifat dan ciri Gereja sebagai berikut ;
- Terbuka dan Universal
- Hidup dalam persaudaraan Iman dan harapan bersama
- Pusat hidup adalah Kristus
- Saling membantu dalam mewujudkan karya
penyelamatan Allah
- Keikutsertaan semua bagian (hierarki dan awam) dalam
hidup menggereja
S I FAT – S I FAT G E R E J A
Gereja merupakan persekutuan semua orang beriman
dalam Roh Kudus yang berkarya demi Kerajaan Allah .
Gereja bukan dilihat dari gedungnya yang bagus / megah,
tetapi dilihat dari persekutuannya dengan Allah.
Gereja mempunyai 4 Sifat :