Anda di halaman 1dari 28

Populasi, Sampel & Variabel

Penelitian
1. Populasi
Populasi : wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi adalah universum, artinya dapat


berupa orang, benda, gejala atau wilayah
yang ingin diketahui oleh peneliti.
• Idealnya : seorang peneliti melakukan
studi terhadap seluruh populasi untuk
memberikan bobot penuh terhadap
temuan-temuannya (Bailey, 1982).

Akan tetapi, populasi bisa


• Jumlahnya banyak
• Tersebar pada wilayah yang luas
butuh biaya, tenaga dan waktu yang
besar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel harus representatif (mewakili),


karena apa yang dipelajari dari sampel
tsb., kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi.
2.1. Teknik Sampling
Probability Samping Non-probability Sampling
1. Simple random 1. Sampling sitematis
sampling 2. Sampling kuota
2. Propotionate 3. Sampling aksidental
stratified random 4. Purposive sampling
sampling
5. Sampling jenuh
3. Dispropotionate
6. Snowball sampling
stratified random
sampling
4. Area (Cluster)
sampling
Jika peneliti dapat memperoleh daftar
seluruh anggota populasi, penarikan
sampel dapat dilakukan secara
probabilitas; namun jika peneliti tidak
mungkin atau tidak dapat memperoleh
daftar seluruh anggota populasi, maka
penarikan sampel dilakukan secara non-
probabilitas.
1. Probability Sampling
Adalah teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
a. Simple Random Sampling
• Dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata dalam populasi.
• Dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen
b. Proportionate Stratified Random
Sampling
• Dilakukan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional.

Cth:
Pegawai lulusan S1=45, S2=30,
STM=800, SMEA=400, SD=300.
c. Disproportionate Stratified
RandomSampling
• Dilakukan bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.

Cth:
Pegawai lulusan S1=90, S2=4, S3=3,
SLTA=800, SLTP=700. Maka lulusan S2
dan S3 diambil semua sbg sampel.
d. Cluster Sampling
• Digunakan bila obyek atau sumber data
yang akan diteliti sangat luas.

Cth:
Penduduk dari suatu negara, propinsi,
atau kabupaten.
2. Nonprobability Sampling
Adalah teknik sampling yang tidak
memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
a. Sampling Sistematis
• Adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.

Cth:
100 org populasi. Diberi No 1 – 100.
Diambil no genap saja, atau ganjil saja.
Atau kelipatan bilangan tertentu.
b. Sampling Kuota
• Teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

Cth:
Populasi dibagi menjadi sub-populasi
berdasrkan tingkat pendidikan, ekonomi,
mobilitas; kemudian diberikan jatah yang
sama.
c. Sampling Aksidental
• Adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan
bertemu itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
• Adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan tujuan tertentu saja.

Cth:
Penelitian tentang perilaku menyimpang
kaum komoseksual, maka sampel yang
dipilih benar-benar homoseks.
e. Sampling Jenuh
• Bila semua angota populasi digunakan
sebagai sampel.
• Bila Populasi relatif kecil, < 30 orang.
• Sensus.
e. Snowball Sampling
• Teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini
disuruh memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel.
2.2. Menentukan Besar Sampel
• Makin besar sampel, peluang kesalahan
generalisasi makin kecil, dan sebaliknya.
• Dipengaruhi oleh Heterogenitas dan
homogenitas populasi.
Menurut Notoadmojo
Untuk populasi ≤ 10.000
N
n =
1 + N (d²)

n = besar sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat ketepatan (α)
N S N S N S

Menurut 10
15
10
14
220
230
140
144
1.200
1.300
291
297

Tabel
20 19 240 148 1.400 302
25 24 250 152 1.500 306
30 28 260 155 1.600 310

Krejcie 35
40
45
32
36
40
270
280
290
159
162
165
1.700
1.800
1.900
313
317
320
50 44 300 169 2.000 322
55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 186 2.600 335
70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
80 66 420 201 3.500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10.000 370
150 108 750 254 15.000 375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
190 127 950 274 50.000 381
200 132 1000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 100.000 384
VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah atribut dari seseorang
atau objek yang mempunyai variasi
antara satu orang dengan yang lain atau
satu objek dengan objek yang lain.

Contoh :
– TB, BB.
– Sikap, motivasi, persepsi.
– Kepemimpinan, disiplin kerja, dll.
Macam – macam Variabel

1. Variabel Independen = Variabel Bebas


Variabel yang menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel
terikat.
2. Variabel Dependen = Variabel Terikat
Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel yang memperkuat dan
memperlemah hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat.

4. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis memperkuat
dan memperlemah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat, tapi
tidak dapat diukur.
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan,dibuat konstan
dan dibuat oleh peneliti, sehingga dapat
melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
Contoh Variabel
• Panas dan muai panjang
• Kemampuan kerja dan produktivitas
• Kompres dan suhu tubuh
• Jenis kelamin (Sepak Bola)
• Gaya hidup (Orang Yogyakarta)
• Frustrasi (Gaji tinggi)
• Alat bekerja, pengalaman kerja, iklim kerja harus
sama (Kinerja lulusan Akper A dengan lulusan
B).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai