Anda di halaman 1dari 26

APBN : Pengantar 4

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana


keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.
 APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa
dibaratkan sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran
perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi
pengeluaran.
 Penyusunan anggaran senantiasa dihadapkan pada ketidakpastian pada
kedua sisi.
 Misalnya, sisi penerimaan anggaran rumah tangga akan sangat tergantung
pada ada atau tidaknya perubahan gaji/upah bagi rumah tangga yang
memilikinya.
 Demikian pula sisi pengeluaran anggaran rumah tangga, banyak
dipengaruhi perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Pengantar 4

 Sisi penerimaan anggaran perusahaan banyak ditentukan oleh


hasil penerimaan dari penjualan produk, yang dipengaruhi oleh
daya beli masyarakat sebagai cerminan pertumbuhan ekonomi.
 Adapun sisi pengeluaran anggaran perusahaan dipengaruhi antara
lain oleh perubahan harga bahan baku, tarif listrik dan bahan
bakar minyak (BBM), perubahan ketentuan upah, yang secara
umum mengikuti perubahan tingkat harga secara umum.
 Ketidakpastian yang dihadapi rumah tangga dan perusahaan
dalam menyusun anggaran juga dihadapi oleh para perencana
anggaran negara yang bertanggung jawab dalam penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Pengantar 4

 Setidaknya terdapat enam sumber ketidakpastian yang berpengaruh


besar dalam penentuan volume APBN yakni (i) harga minyak bumi di
pasar internasional; (ii) kuota produksi minyak mentah yang ditentukan
OPEC; (iii) pertumbuhan ekonomi; (iv) inflasi; (v) suku bunga; dan (vi)
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika (USD).
 Penetapan angka-angka keenam unsur diatas memegang peranan yang
sangat penting dalam penyusunan APBN.
 Hasil penetapannya disebut sebagai asum-asumsi dasar penyusunan
RAPBN.
 Penerimaan dan pengeluaran untuk anggaran negara lazim disebut
pendapatan dan belanja.
 Jadi anggaran pendapatandan belanja Negara dalam suatu
pemerintahan  merupakan salah satu struktural yang berperan sebagai
tulang punggung dalam menopang kehidupan Negara baik itu dalam hal
kemakmuran, kesejahteraan, bahkan berlangsungnya perkembangan
suatu Negara untuk mencapai sebuah kemajuan.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Fungsi 4

Fungsi APBN bagi negara jika ditinjau dari sisi kebijkan fiskal ada 6:
1. Fungsi Otorisasi : mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi
dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau
pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
2. Fungsi Perencanaan: mengandung arti bahwa anggaran negara
dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan
pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan
sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk
medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan
dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan
dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil
tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan
dengan lancar.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Fungsi 4

3. Fungsi Pengawasan: berarti anggaran negara harus menjadi pedoman


untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan
mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah
menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan
atau tidak.
4. Fungsi Alokasi: berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta
meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. APBN dapat
digunakan untuk mengatur alokasi dana dari seluruh pendapatan
negara kepada pos-pos belanja untuk pengadaan barang-barang dan
jasa-jasa publik, serta pembiayaan pembangunan lainnya. Dengan
adanya fungsi alokasi, maka pemerintah bisa menetapkan prioritas
untuk pembangunan sarana dan prasanana trasnportasi, jalan raya,
rumah sakit, pembangunan gedung sekolah, dan lain-lain sebagainya.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Fungsi 4

5. Fungsi Distribusi: Berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus


memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi ini bertujuan
untuk menciptakan pemerataan atau mengurangi kesenjangan antar
wilayah, kelas sosial maupun sektoral. APBN selain digunakan untuk
kepentingan umum yaitu untuk pembangunan dan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan, juga disalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk subsidi, bea siswa, dan dana pensiun yang
merupakan bentuk dari transfer payment. Transfer payment adalah
pengalihan pembiayaan dari satu sektor ke sektor yang lain.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Fungsi 4

6. Fungsi Stabilisasi: Memiliki makna bahwa anggaran pemerintah


menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian. APBN merupakan salah satu instrumen
bagi pengendalian stabilitas perekonomian negara di bidang fiskal.
Misalnya jika terjadi ketidakseimbangan yang sangat ekstrem maka
pemerintah dapat melakukan intervensi melalui anggaran untuk
mengembalikan pada keadaan normal. Pemerintah juga dapat
menaikkan maupun menurunkan pajak untuk mengontrol kondisi
perekonomian jika mulai tidak stabil. Dengan adanya APBN, maka
keseimbangan perekonomian negara lebih terjamin.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Fungsi 4
Selain fungsi APBN dari sisi kebijakan fiskal, ada juga fungsi APBN jika
ditinjau dari sisi manajemen, yaitu:
1. Pedoman Bagi Pemerintah: Yakni merupakan pedoman bagi
pemerintahuntuk melakukan tugasnya pada periode
mendatang. APBN yang sudah ada menjadi pedoman pemerintah
ketika hendak menyusun APBN untuk tahun ke depannya. Apa saja
yang harus kurangi sumber dananya, dan bagian mana yang
sebaiknya mendapatkan perhatian khusus agar bisa di lakukan
penambahan dana. Pedoman ini di harapkan agar alokasi dana yang
ada bisa di tingkatkan efektifitasnya.
2. Alat kontrol Masyarakat: Yakni sebagai alat kontrol masyarakat
terhadap kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.
3. Menilai Kebijakan Pemerintah: Maksudnya APBN berfungsi untuk
menilai seberapa jauh pencapaian pemerintah dalam melaksanakan
kebijakan dan program-program yang direncanakan.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : 4
Prinsip Penyusunan APBN
Prinsip Penyusunan APBN
 Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada
tiga, yaitu:
1. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan
penyetoran.
2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
3. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan
penuntutan denda.
 Berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN
adalah:
1. Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Azas 4

AZAS PENYUSUNAN APBN


APBN disusun dengan berdasarkan asas-asas berikut ini :
1. Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam
negeri.
2. Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
3. Penajaman prioritas pembangunan
4. Menitik beratkan pada asas-asas dan undang-undang negara.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Tujuan 4

TUJUAN APBN
Secara umum tujuan penyusunan APBN adalah sebagai berikut :
1. Memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya
anggaran defisit.
2. Sebagai pedoman dalam penerimaan dan pengeluaran
negara dalam rangka pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan
peningkatan kesempatan kerja yang diarahkan pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
masyarakat.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Struktur 4

1. Pendapatan Negara dan Hibah:


1. Penerimaan Dalam Negeri, terdiri atas:
i. Penerimaan Perpajakan, terdiri atas : Pajak Dalam Negeri,
terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai
dan pajak lainnya.
ii. Pajak Perdagangan Internasional, terdiri atas Bea Masuk
dan Tarif Ekspor.
iii. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terdiri atas:
Penerimaan SDA (Migas dan Non Migas), Bagian Laba
BUMN, PNBP lainnya
2. Hibah: Hibah mempunyai pengertian bantuan yang berasal
dari swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dan
pemerintah luar negeri
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Struktur 4
2. Belanja Negara
3. Belanja Pemerintah Pusat: Adalah belanja yang digunakan untuk
membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang
dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas
pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan
menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan
Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah,
Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja
Lainnya.
4. Belanja Daerah: adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah
Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang
bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
i. Dana Bagi Hasil
ii. Dana Alokasi Umum
iii. Dana Alokasi Khusus
iv. Dana Otonomi Khusus

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Pembiayaan 4

Pembiayaan meliputi:
 Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan,
Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal
negara.
 Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
 Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas
Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek
 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri
atas Jatuh Tempo dan Moratorium

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : DAU dan DAK 4
 Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang dialokasikan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan tujuan
pemerataan atau mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar
daerah.
 DAU suatu daerah ditentukan atas dasar besar kecilnya celah fiscal suatu
daerah (fiscal gap). Yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah
dan potensi daerah
 Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan
tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
 Kebutuhan khusus : kebutuhan untuk membiayai sarana dan prasarana
pelayanan dasar masyarakat, mendorong percepatan pembangunan
daerah
 DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping Dana Alokasi Umum
(DAU).
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Dana Otsus 4

 Guna mengurangi kesenjangan pembangunan di daerah,


pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pendidikan,
pemerintah menggelontorkan dana otonomi khusus (otsus) untuk
Provinsi Papua, Provinsi Aceh dan Provinsi Papua Barat serta dana
keistimewaan untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang
besarannya berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan APBN.
 Penyaluran dana otsus dilakukan agar daerah dapat mengatur diri
sendiri.
 Pemberian kewenangan khusus diharapkan dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat guna mewujudkan keadilan dalam konsep
pengelolaan hasil daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat,
serta pemberdayaan sumber daya manusia.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Prinsip 4

APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip :


1. Prinsip Anggaran Defisit
2. Prinsip anggaran dinamis dan
3. Prinsip anggaran fungsional.

Catatan :
Sebelum tahun 1999, di ndonesi dgnakan prinsip anggaran
berimbang, namun sejak tahun 1999 tidak lagi digunakan
prinsip anggaran berimbang dalam menyusun APBN, dan
APBN disusun berdasarkan prinsip Anggaran Defisit.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Prinsip 4
1. Prinsip Anggaran Defisit: Bedanya dengan prinsip anggaran berimbang adalah bahwa
pada anggaran defisit ditentukan :
 Pinjaman LN tidak dicatat sebagai sumber penerimaan melainkan sebagai sumber
pembiayaan.
 Defisit anggaran ditutup dengan sumber pembiayaan DN + sumber pembiayaan LN
(bersih)
2. Prinsip Anggaran Dinamis : Ada anggaran dinamis absolut dan anggaran dinamis relatif.
 Anggaran bersifat dinamis absolut apabila tabungan pemerintah (TP) dari tahun ke
tahun terus meningkat.
 Anggaran bersifat dinamis relatif apabila prosentase kenaikan TP (TP) terus
meningkat atau prosentase ketergantungan pembiayaan pembangunan dari
pinjaman luar negeri terus menurun.
3. Prinsip Anggaran Fungsional
 Anggaran fungsional berarti bahwa bantuan/ pinjaman LN hanya berfungsi untuk
membiayai anggaran belanja pembangunan (pengeluaran pembangunan) dan bukan
untuk membiayai anggaran belanja rutin.
 Prinsip ini sesuai dengan azas “bantuan luar negeri hanya sebagai pelengkap” dalam
pembiayaan pembangunan. Artinya semakin kecil sumbangan bantuan/ pinjaman
luar negeri terhadap pembiayaan anggaran pembangunan, maka makin besar
fungsionalitas anggaran.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Asumsi Dasar 4

 Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7


indikator perekonomian makro, yaitu:
1. Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiah
2. Pertumbuhan ekonomi tahunan (%)
3. Inflasi (%)
4. Nilai tukar rupiah per USD
5. Suku bunga SBI 3 bulan (%)
6. Harga minyak indonesia (USD/barel)
7. Produksi minyak Indonesia (barel/hari)

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Kebijakan Fiskal 4
 Pengaruh penerimaan maupun pengeluaran pemerintah terhadap
besarnya pendapatan nasional, maka timbul gagasan untuk dengan
sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna
mencapai kestabilan ekonomi.
 Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah inilah yang
kita kenal dengan kebijakan fiskal.
 Tujuannya
1. Menciptakan stimulus fiskal : Guna menciptakan stimulus fiskal
dengan sasaran penerimaan manfaat yang lebih tepat, pemerintah
telah mengeluarkan peraturan-peraturan administratif dan
menciptakan mekanisme penyaluran dana secara transparan
2. Memperkuat Basis Penerimaan : Upaya memperkuat basis
penerimaan ditempuh melalui perbaikan administrasi dan struktur
pajak, ekstensifikasi penerimaan pajak dan bukan pajak, seperti
penjualan saham BUMN, penjualan asset BPPN.
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN : Kebijakan Fiskal 4

3. Mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan : paya untuk


menunjang program rekapitalisasi dan penyehatan perbankan
dilakukan dengan memasukkan biaya restruktursiasi perbankan ke
dalam APBN.
4. Mempertahankan Prinsip Pembiayaan Defisit :
a. Pemerintah tetap mempertahankan prinsip untuk tidak
menggunakan pembiayaan defisit anggaran dari bank sentral
dan bank-bank di dalam negeri.
b. Pemerintah tetap mengupayakan pinjaman dari luar negeri,
yang diperboleh dari lembaga keuangan internasional seperti
bank Dunia, ADB, dan OECF serta sejumlah negara sahabat
secara bilateral, terutama dalam kerangka CGI.

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN :
Instrumen Kebijakan Fiskal
4

1. Pembiayaan fungsional :
 Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat tidak
langsung terhadap pendapatan nasional.
 Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk
meningkatkan penerimaan pemerintah.
 Pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat
pengurangan dana yang ada di masyarakat.
2. Pengeluaran Anggaran
 Pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman
dipergunakan secara terpadu untuk mencapai kestabilan
ekonomi.
 Dalam jangka panjang diusahakan adanya anggaran belanja
seimbang. Namun pada masa depresi digunakan anggaran defisit

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN :
Penyusunan APBN
4

KETENTUAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBN


 APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang
ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang
 APBN terdiri atas : anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan
pembiayaan
 Pendapatan negara terdiri atas : penerimaan pajak, penerimaan
bukan pajak, dan hibah
 Belanja negara dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan
tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
 Belanja dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja.

Pasal 11 UU 17 Th. 2003

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN :
Penyusunan APBN
4

Landasan Proses Penyusunan dan Penetapan APBN :


 APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun
pendapatan negara;
 Penyusunan Rancangan APBN sebagaimana dimaksud di atas
berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah dalam rangka
tercapainya tujuan negara;
 Dalam hal anggaran diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-
sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam UU
APBN;
 Dalam hal anggaran diperkirakan surplus, Pemerintah Pusat dapat
rencana penggunaan surplus anggaran kepada DPR

Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN :
Penyusunan APBN
4

Pembahasan pokok-pokok kebijakan fiskal, kerangka ekonomi makro


dan RKA-KL :
 Pemerintah Pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal
dan kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya kepada
DPR selambat- lambatnya pertengahan bulan Mei tahun berjalan,
kemudian Pemerintah Pusat dan DPR melakukan pembahasan
dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun anggaran
berikutnya.
 Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok- pokok
kebijakan fiskal, Pemerintah Pusat bersama DPR membahas
kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan
bagi setiap kementrian negara/lembaga dalam penyusunan
usulan anggaran.
Pasal 13 dan 14 UU No. 17 Th. 2003 27
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………
APBN :
Penyusunan APBN
4

Pokok-Pokok Penyusunan APBN :


a. Dalam rangka penyusunan RAPBN menteri/pimpinan lembaga
selaku PA/PB menyusun RKA-KL dan disampaikan kepada DPR untuk
dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN
b. Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud disusun
berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai.
c. Rencana kerja dan anggaran tersebut disertai dengan prakiraan
belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang
sedang disusun.
d. Rencana kerja dan anggaran dimaksud dalam ayat (1) disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk dibahas dalam
pembicaraan pendahuluan rancangan APBN.
e. Hasil pembahasan disampaikan kepada Menkeu sebagai bahan
penyusunan RUU APBN
Siswoyo HS
FEB - UNEJ Turut Quran dan Hadits Jalan Keselamatan...………

Anda mungkin juga menyukai