Kelompok : Sri Mugirahayu, dr (2019.06.2.0014) Jaufan Fata. A, dr (2019.06.2.0029) PENDAHULUAN
• UU No 40 Tahun 2004 Tentang SJSN merupakan perwujudan hak
konstitusi untuk memenuhi hak setiap warga negara agar dapat hidup layak dan bermartabat menuju tingkat kesejahteraan yang di harapkan. • Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di implementasikan secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan medis meliputi : promotif, preventif,kuratif dan rebilitatif. Pelayanan dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan yaitu FKTP dan FKRTL • Dalam implementasi JKN tidak terlepas dari tindakan kecurangan (fraud) yang di lakukan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. • Kecurangan (fraud) : adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program Jaminan Kesehatan dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang- undangan (Permenkes no 16, 2019) • Tindakan kecurangan (fraud) oleh dokter dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program JKN adalah termasuk pelanggaran KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI) • Keterkaitan Kecurangan (fraud) oleh dokter melanggar KODEKI (KODEKI, 2012) Pasal 3 (Kemandirian Profesi), Pasal 8 (Profesionalisme), Pasal 9 (Kejujuran dan Kebajikan Sejawat), Pasal 10 ( Penghormatan Hak-Hak Pasien dan sejawat), Pasal 12 (Pelayanan Kesehatan Holistik), Pasal 13 (Kerjasama) • Indikasi Kecurangan (fraud) : terdapat unsur kesengajaan, tidak sesuai dengan ketentuan, mendapatkan keuntungan, dan merugikan pihak tertentu (Edward,2018) • Berdasarkan laporan RTTN Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) 2018 kerugian pada pelayanan kesehatan mencapai 5% dari total pembiayaan pelayanan kesehatan. • Di USA kecurangan (fraud) dalam pelayanan kesehatan mencapai 29% dari klaim asuransi (Poonam,2018) RUMUSAN MASALAH 1. Apa sajakah jenis kecurangan (fraud) dan siapakah yang berperan pada kecurangan (fraud) dalam program JKN ? 2. Bagaimanakah peran dokter pada kecurangan (fraud) dalam program JKN? PEMBAHASAN • Agar program JKN di selenggarakan secara cost-effective, rasional dan sesuai kebutuhan peserta maka perlu upaya kendali mutu dan kendali biaya • Kecurangan (fraud) dalam program JKN dapat dilakukan oleh : 1. Peserta 2. BPJS Kesehatan 3. Penyedia obat dan alat kesehatan 4. Pemangku Kepentingan lainnya 5. Fasilitas Kesehatan atau Pemberi Pelayanan Kesehatan Kecurangan (fraud) oleh Peserta a. Memalsukan data / identitas peserta b. Meminjam / menyewakan / memperjualbelikan identitas peserta c. Memanfaatkan haknya untuk pelayanan yang tidak perlu (Unneccesary Services) d. Memberi dan/atau menerima suap dan/atau imbalan dalam rangka memperoleh pelayanan kesehatan e. Memperoleh obat dan/atau alat kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan untuk di jual kembali dengan maksud mendapatkan keuntungan Kecurangan (fraud) oleh BPJS Kesehatan a. Melakukan kerjasama dengan peserta untuk menerbitkan identitas peserta yang tidak sesuai dengan ketentuan b. Melakukan kerjasama dengan peserta atau faskes untuk mengajukan klaim yang tidak sesuai dengan ketentuan c. Menyetujui/membiarkan/memanipulasi manfaat yang tidak bisa dijamin d. Memberi dan/atau menerima suap dan/atau imbalan, dan/atau memiliki benturan kepentingan yang mempengaruhi pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangannya e. Menggunakan Dana Jaminan Kesehatan untuk kepentingan pribadi f. Menarik besaran iuran tidak sesuai dengan ketentuan g. Menerima titipan pembayaran iuran namun tidak disetorkan Kecurangan (fraud) oleh Penyedia Obat dan Alkes a. Penyedia obat atau alat kesehatan yang terdaftar di E-Katalog menolak pesanan tanpa alasan b. Penyedia obat atau alat kesehatan memperlambat waktu pengiriman tanpa alasan c. Penyedia alat kesehatan menganjurkan kepada Faskes untuk membeli alat yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau tingkat keterampilan/keahlian tenaga kesehatannya d. Memberi dan/atau menerima suap dan/atau imbalan terkait dengan program JKN Kecurangan (fraud) oleh Pemangku kepentingan lainnya a. Kecurangan (fraud) oleh pemberi kerja yang bukan termasuk penyelenggara negara (swasta) b. Misal : Memanipulasi data kepegawaian, jumlah dan upah pegawai tidak dilaporkan secara riil, perbuatan memneri dan/atau menerima suap dan/atau imbalan yang terkait program JKN Kecurangan (fraud) oleh fasilitas kesehatan atau pemberi pelayanan kesehatan • Dokter adalah termasuk pemberi pelayanan kesehatan • Pemberi pelayanan kesehatan dalam era JKN dapat di kelompokan dalam jenis layanan yaitu: 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) • Kecurangan (fraud) pelayanan kesehatan dapat terjadi di FKTP maupun di FKRTL (Rumah Sakit) • Dokter dapat berperan besar dalam tindakan kecurangan (fraud) baik dokter di FKTP maupun dokter di FKRTL • Peran dokter pada kecurangan (fraud) di FKRTL lebih besar dan dominan di bandingkan di FKTP Peran Dokter Pada Kecurangan (fraud) dalam pelayanan kesehatan JKN Kecurangan (fraud) oleh dokter di FKTP a. Penyalahgunaan dana kapitasi dan/atau non kapitasi FKTP milik pemerintah b. Menarik biaya dari Peserta yang tidak sesuai dengan ketentuan c. Memanipulasi klaim non kapitasi (phantom billing, prolonged length of stay, cloning, repeat billing) d. Melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengan ketentuan e. Memberi dan/atau menerima suap dan/atau imbalan f. Memalsukan SIP dan SIO Kecurangan (fraud) oleh dokter di FKRTL (RS) a. Memanipulasi diagnosis dan/atau tindakan b. Penjiplakan klaim pasien lain (cloning) c. Klaim palsu (phantom billing) d. Penggelembungan tagihan (inflated bills) e. Pemecahan episode pelayanan sesuai indikasi medis tetapi tidak sesuai dengan ketentuan f. Pemecahan episode pelayanan yang tidak sesuai dengan indikasi medis (fragmentasi) g. Rujukan semu (self-referals) h. Repeat Billing i.Prolonged length of stay j.Memanipulasi kelas perawatan k.Menagihkan tindakan yang tidak dilakukan l.Melakukan tindakan pengobatan yang tidak sesuai dengan indikasi medis m.Readmisi n.Menarik biaya dari peserta tidak sesuai dengan ketentuan o.Memberi dan/atau menerima suap dan/atau imbalan terkait JKN p. Memalsukan SIP dan SIO Berdasarkan pengalaman jenis Kecurangan (fraud) terbanyak di RS adalah: Upcoding, Fragmentation or service unbundling, Memalsukan SIP, Phantom billing, Manipulation of room change, dan Inflated bills. UPAYA PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) • Perlu adanya optimalisasi upaya pencegahan dan penanganan kecurangan (fraud) baik di FKTP dan FKRTL. • Permenkes Nomor 16 Tahun 2019 perlu terus menerus di sosialisasikan dan di optimalkan pelaksanaannya untuk meminimalkan kecurangan (fraud) dalam program JKN. • Seluruh FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan harus mempunyai Tim Pencegahan Kecurangan (Fraud) yang di tetapkan dengan Surat Keputusan (SK Tim) yang di tanda tangani oleh pimpinan • Meng optimalkan peran Tim Pencegahan Kecurangan (Fraud) di instansi dan level masing-masing KESIMPULAN Kecurangan (fraud) adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan finansial melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan Kecurangan (fraud) dalam program JKN dapat dilakukan oleh : peserta, BPJS Kesehatan, Penyedia obat dan alkes, Pemangku kepentingan lainnya yakni pemberi kerja dari bukan penyelenggara negara, dan fasilitas kesehatan atau pemberi pelayanan kesehatan (dokter) Dokter yang berperan dalam Kecurangan (fraud) pada program JKN adalah tindakan melanggar KODEKI pasal 3, pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, pasal 13 Kecurangan (fraud) oleh dokter cenderung lebih besar potensi kejadiannya di FKRTL di bandingkan kejadian di FKTP SARAN • Mengoptimalkan Tim Pencegahan Kecurangan (Fraud) yang ada di seluruh FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan di BPJS Kesehatan agar Tim ini dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sehingga Kecurangan (fraud) pelayanan kesehatan di program JKN menjadi minimal. • Mengoptimalkan sosialisasi kepada seluruh dokter baik dokter di pelayanan FKTP maupun di pelayanan FKRTL agar mereka paham dan dapat mencegah terjadinya Kecurangan (fraud) dalam pelayanan kesehatan program JKN. SEKIAN & TERIMAKASIH