Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

Dr. Siti Saidah Nasution, SK.p, M.Kep., Sp.Mat.


 Filosofi holistik pada terapi komplementer
- Adanya harmoni dalam diri dan promosi
kesehatan dalam terapi komplementer
- Pasien dan keluarga ingin terlibat untuk
pengambilan keputusan dalam pengobatan
dan peningkatan kualitas hidup
- Reaksi efek samping dari pengobatan
konvensional
 Terapi komplementer sebagai pengembangan
terapi tradisional

Diintegrasikan dengan terapi modern yang


mempengaruhi keharmonisan individu dari
aspek biologis, psikologis, dan spiritual

Sesuai dengan prinsip keperawatan yang


memandang manusia sebagai makhluk yang
holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual)
Legalitas ????
 Peraturan Menteri Kesehatan definisi
pengobatan Komplementer tradisional-alternatif
adalah pengobatan non konvensional yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya
- Promotif
- Preventif
- Kuratif
- Rehabilitatif
 Diperoleh melalui pendidikan terstruktur
dengan kualitas, keamanan, dan evektivitas
yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan
biomedik

Belum diterima dalam kedokteran konvensional.


 Penyelenggaraannya harus sinergis dan
terintregrasi dengan pelayanan pengobatan
konvensional dengan tenaga pelaksanaanya
dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya
yang memiliki pendidikan dalam bidang
pengobatan komplementer tradisional-alternatif.
APLIKASI ???
 Pengobatan komplementer tradisional-alternatif
diselenggarakan secara sinergis dan
terintergrasi harus di tetapkan oleh menteri
kesehatan setelah memalui pengkajian
 Keputusan menteri kesehatan No1076/ Menkes
/ SK/2003 tentang pengobatan tradisional dan
 Peraturan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/
PER/X/2007 tentang penyelenggaraan
pengobatan komplementer–alternatif difasilitas
pelayanan kesehatan, jenis pengobatan dan
tenaga pelaksana termasuk tenaga asing.
 Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrewset al.1999)
 Terminologi terapi modalitas/aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001)
 Pengobatan holistik, didasari oleh bentuk
terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh (keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran,badan dan jiwa dalam
kesatuan fungsi) (Smith et al, 2004)
Terapi komplementer dan alternatif sebagai
sebuah domain luas dalam sumber daya
pengobatan yang meliputi :
- Sistem kesehatan
- Modalitas
- Praktik

ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan


cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan
yang umum di masyarakat atau budaya yang
ada (Complementary and Alternative
Medicine/CAM Research Methodology
 Prinsip holistik keperawatan perlu didukung
kemampuan perawat dalam menguasai
berbagai bentuk terapi keperawatan termasuk
terapi komplementer
 Penerapan terapi komplementer pada
keperawatan mengacu pada teori-teori yang
mendasari praktik keperawatan, misalnya teori
Rogers yang memandang manusia sebagai
sistem terbuka, kompleks, mempunyai berbagai
dimensi dan energi. Teori ini dapat
mengembangkan pengobatan tradisional yang
menggunakan energi (tai chi, chikung, reiki)
Perbedaan
 Terapi komplementer merupakan terapi
tambahan di luar terapi utama (medis) dan
berfungsi sebagai terapi pendukung untuk
mengontrol gejala, meningkatkan kualitas
hidup, dan berkontribusi terhadap
penatalaksanaan pasien secara keseluruhan

 Terapi alternatif merupakan terapi pengganti


dari terapi utama/medis dan pasien tidak
menjalani terapi medis (Suardi, 2011).
Kategori terapi Complementery/ Alternative
Modalities (CAM) menurut
National Center for Complementary and Alternati
ve Medicine
(NCCAM)
Produk Alami (Natural Products) (2011)
Pengobatan Pikiran-Tubuh (Mind-Body Medicine)
Manipulasi dan Latihan Tubuh ( Manipulative and Body-Based
Practices)
Terapi Pergerakan (Movement Therapies)
Praktek Penyembuhan Tradisional (Practices of Traditional
Healers)
Terapi Energi (Energy Therapies)
Sistem Pengobatan Secara Utuh (Whole Medical Systems)
Terapi komplementer PERMENKES
No: 1109/Menkes/Per/IX/2007

 Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body


interventions) meliputi : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga

 Sistem pelayanan pengobatan alternatif


 meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
Cara penyembuhan manual meliputi:
chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut

Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi:


jamu, herbal, gurah

Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan


pengobatan meliputi: diet makro nutrient, mikro
nutrient

Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan


meliputi: terapi ozon, hiperbarik
Dasar hukum pelayanan terapi komplementer-
alternatif :

 Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009


tentang Kesehatan Pasal 1 butir 16 dan pasal
59 sampai dengan pasal 61.
 Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/
Menkes/ SK/ 2003 tentang pengobatan
tradisional.
 Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/
Menkes/ Per/ IX/ 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-
alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/
Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang standar
pelayanan hiperbarik.
 Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik, No. HK.03.05/I/199/2010 tentang
pedoman kriteria penetepan metode
pengobatan komplementer – alternatif yang
dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan
kesehatan
 Analisa beberapa contoh.....
Pengobatan komplementer-alternatif di
fasilitas pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai