Example :
Apabila tingkat bunga kredit meningkat dan jumlah dana yang dapat
dipinjam tersedia terbatas, maka total pengeluaran untuk barang dan jasa
akan mengalami penurunan. Sehingga pengangguran dapat meningkat
dan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan karena unit-unit usaha
mengurangi produk dan memberhentikan karyawannya.
Sebaliknya apabila tingkat bunga kredit turun dan jumlah dana yang
dapat dipinjam tersedia banyak, maka total pengeluaran dalam ekonomi
akan meningkat, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan akan
menambah lapangan kerja
Fungsi sistem keuangan
Ada tujuh fungsi dalam sistem keuangan, yaitu :
Fungsi tabungan
Fungsi kekayaan
Fungsi likuiditas
Fungsi kredit
Fungsi pembayaran
Fungsi risiko
Fungsi kebijakan
Fungsi tabungan
Sistem keuangan menyediakan mekanisme dan instrumen tabungan,
misaalnya obligasi, saham, dan instrumen utang lain yang
diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan
suatu pendapatan dan risiko rendah.
Instrumen keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar keuangan,
dapat digunakan untuk investasi. Sehingga memungkinkan barang
dan jasa dapat diproduksi lebih banyak dan dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Fungsi kekayaan
Instrumen keuangan yang diperjualbelikan pada pasar keuangan,
menyediakan cara untuk menyimpan kekayaan, yaitu menahan nilai
aset yang dimiliki, sampai dana tersebut dibutuhkan untuk
dibelanjakan. Fungsi ini disebut fungsi kekayaan. Penyimpanan
kekayaan dapat dilakukan dengan cara membeli aset bergerak atau
aset tidak bergerak, misalnya kendaraan, bangunan, dan tanah.
Fungsi likuiditas
Pasar keuangan menyediakan likuiditas bagi penabung atau pemilik
instrumen keuangan yang membutuhkan uang tunai. Namun uang
tunai yang disimpan di bank, umumnya memberikan hasil yang
rendah dibandingkan dengan aset yang diperjualbelikan dalam
sistem keuangan dan daya beli dapat terkikis apabila terjadi inflasi.
Sehingga kebanyakan penabung memiliki jumlah tabungan sedikit,
namun lebih memilih intrumen keuangan yang dapat memberikan
pendapatan yang lebih tinggi, misalnya surat utang negara, obligasi.
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang
dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya. SUN
digunakan oleh pemerintah antara lain untuk membiayai defisit APBN serta menutup
kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
Obligasi merupakan salah satu jenis surat berharga yang dapat memberikan keuntungan
kepada para pemegangnya. Obligasi biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan tambahan modal dari pihak luar perusahaan (pihak eksternal).
Fungsi kredit
Kredit merupakan pinjaman yang disertai janji untuk membayar
kembali dimasa mendatang. Konsumen membutuhkan kredit untuk
membeli barang, misalnya : rumah, mobil dan sebagainya. Sehingga
pengusaha menggunakan fasilitas kredit untuk membeli barang
dengan tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin baru,
membayar gaji karyawan, membayar deviden kepada pemegang
saham, dan memenuhi kewajiban pajaknya.
Fungsi pembayaran
Sistem keuangan menyediakan mekanisme pembayaran atas
transaksi barang dan jasa.instrumen yang dapat digunakan dalam
melakukan pembayaran yaitu : cek, giro, kartu kredit, dan kartu
debit. Bank umum memiliki peran dalam memberikan jasa
pembayaran. Misalnya dengan banyak variasi jasa pembayaran,
misalnya : transfer elektronik, phone banking. Kegiatan ini
merupakan terobosan baru yang sangat membantu bank dalam
mendapatkan income untuk membantu biaya operasionalnya.
Fungsi risiko
Sistem keuangan secara luas menawarkan proteksi terhadap jiwa,
kesehatan, harta, dan risiko penghasilan/kerugian, kepada semua unit
usaha dan konsumen termasuk pemerintah.
Example: perusahaan asuransi yang menawarkan pertanggungan
terhadap kemungkinan terjadinya kerugian secara personal, risiko
properti, seperti kesehatan, kehilangan/pencurian, kerusakan akibat
petir, hingga kecelakaan lalu lintas.
Penjualan fasilitas asuransi di pasar keuangan dimaksudkan untuk
menawarkan perlindungan terhadap kemungkinan terjadi kerugian.
Fungsi kebijakan
Pasar keuangan menjadi alat utama bagi otoritas untuk melakukan
kebijakan, gunanya untuk menstabilkan ekonomi dan
mempengaruhi inflasi. Misalnya dengan mempengaruhi tingkat
bunga dan jumlah kredit, pemerintah dapat mempengaruhi rencana
belanja dan pinjaman masyarakat, untuk mempengaruhi
pertumbuhan kerja, produksi dan harga-harga
Pengertian lembaga keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya
berbentuk aset keuangan atau tagihan (claims). Dalam lembaga
keuangan menawarkan berbagai jenis jasa keuangan misalnya :
simpanan, kredit, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan
mekanisme pembayaran dan mekanisme transfer dana.
Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam
ekonomi modern yang melayani masyarakat dalam pemakai jasa-
jasa keuangan.
Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua, yaitu :
Lembaga keuangan depositori
Lembaga keuangan non depositori
Lembaga keuangan depositori
Suatu kegiatan yang dijalankan dalam menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits),
tabungan atau simpanan berjangka, menerbitkan sertifikat deposito,
dan memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran (transfer).
Yang dapat menjalankan kegiatan ini yaitu bank umum dan bank
perkreditan rakyat, sehingga bank-bank inilah yang dapat
menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Yaitu menarik dana secara
langsung dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Lembaga keuangan non depositori
Lembaga keuangan non depositori sering disebut non bank financial
institutions (NBFI) atau (NDFI) non depository financial
institutions. Lembaga keuangan ini kegiatan usahanya tidak
melakukan penarikan dana secara langsung. NBFI diklasifikasikan
menjadi empat, yaitu :
Contractual institutions
Investment institutions
Finance companies
Lembaga keuangan non depositori lainnya.
Contractual institutions
Lembaga keuangan yang menarik dana dari masyarakat dengan
menawarkan kontrak untuk proteksi penabung terhadap risiko
ketidakpastian, misalnya : perusahaan asuransi kerugian, perusahaan
asuransi jiwa, asuransi sosial, jamsostek, dan dana pensiun.
Investment institutions
Lembaga keuangan yang usahanya terkait dengan kegiatan di pasar
modal, baik sebagai jasa dalam transaksi dipasar modal maupun
melakukan langsung investasi untuk kepentingan portofolionya.
Lembaga keuangan jenis ini dapat disebutkan antara lain :
perusahaan efek (securities company) dan investment company.
Perusahaan efek pada dasarnya memberikan jasa-jasa seperti,
perantara (brokerage), pelaku perdagangan efek (dealer) dan
pengelolaan investasi (investment management), semantara untuk
perusahaan investasi umumnya melakukan kegiatan dalam reksa
dana.
Finance companies
Lembaga keuangan yang memiliki bidang usaha dan menyediakan
beberapa jenis pembiayaan. Perusahaan pembiayaan dalam
melakukan usahanya, dapat menjalankan dalam bidang sewaguna
usaha (leasing), anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen,
dan kartu kredit. Karena perusahaan ini menawarkan berbagai jenis
biaya, yang sering disebut dengan multifinance company.
Lembaga keuangan non depositori lainnya
Selain lembaga keuangan dalam jasa-jasa pembiayaan dengan cara
gadai saat ini semakin berkembang. Pegadaian sangat
dipertimbangkan dalam sistem keuangan indonesia. Dalam strategi
manajemen operasionalnya berkaitan dengan peningkatan kualitas
pelayanan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusianya
Peran lembaga keuangan dalam proses
intermediasi
Intermediasi keuangan adalah proses pembelian dana dari unit
surplus (penabung) yang selanjutnya disalurkan kembali kepada unit
yang defisit (peminjam), yang terdiri dari sektor usaha, pemerintah
dan individu/rumah tangga. Dengan kata lain, intermediasi
keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari penabung
(lenders) kepada peminjam (borrowers).
Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi
memiliki peran yang sangat strategis, yaitu :
Pengalihan aset (asset transmutation)
Realokasi pendapatan (income realocation)
Transaksi (transaction)
Pengalihan aset (asset transmutation)
Suatu proses pengalihan kewajiban keuangan oleh lembaga
keuangan menjadi aset financial disebut transmutasi kekayaan atau
asset transmutation. Misalnya apabila lembaga keuangan dalam
membiayai aset, maka dananya diperoleh dengan menerima
simpanan dari penabung yang jangka waktunya dapat diatur
menurut kebutuhan penabung. Jadi lembaga keuangan ini pada
dasarnya hanya mengalihkan kewajibannya menjadi aset dengan
jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan nasabah penabung dan
debitur.
Realokasi pendapatan (income realocation)
Banyak individu yang memiliki penghasilan yang memadai dan
menyadari bahwa mereka akan pensiun sehingga pendapatannya
akan berkurang. Jadi untuk menghadapi masa tersebut, mereka
menyisihkan dan merelokasikan penghasilannya untuk persiapan
dalam menghadapi masa mendatang.
Transaksi (transaction)
Lembaga intermediasi keuangan merupakan bagian dari sistem
pembayaran. Misalnya tabungan yang ditawarkan oleh bank pada
prinsipnya dapat berfungsi sebagai uang. Produk simpanan yang
dikeluarkan bank dapat dibeli oleh unit usaha dan rumah tangga,
dimaksudkan untuk mempermudah penyelesaian transaksi barang
dan jasa yang disamping untuk tujuan memperbaiki posisi likuiditas.
Peran lembaga keuangan dalam sistem keuangan
Menawarkan berbagai program simpanan yang dapat memenuhi
semua jenis kebutuhan masyarakat
Menyediakan kredit dengan jumlah dan jangka waktu yang
beragam
Memenuhi kebutuhan likuiditas nasabah untuk berbagai jenis
kebutuhan
Menyediakan jasa-jasa transaksi keuangan
Metode transfer dana dalam sistem keuangan
Dalam metode transfer dana dalam sistem keuangan terdapat
pengalihan atau transfer dana dari penabung kepada peminjam dapat
dilakukan dalam tiga cara, yaitu :
Pembiayaan langsung (direct finance)
Pembiayaan semi langsung (semidirect finance)
Pembiayaan tidak langsung (indirect finance)
Pembiayaan langsung (direct finance)
Metode pembiayaan langsung dapat terjadiapabila penabung bertemu langsung
dengan peminjam dan menukarkan dananya dengan aset keuangan tanpa ada
bantuan dari pihak ketiga.
Cara pembiayaan ini disebut pembiayaan langsung karena pemberian
kredit/pembiayaan dilakukan langsung oleh pemilik dana kepada peminjam tanpa
melibatkan lembaga intermediasi keuangan atau pihak lain.
Contohnya pembelian saham atau obligasi dari seuatu perusahaan secara
langsung.
Pembiayaan semi langsung (semidirect finance)
Pembiayaan semi langsung merupakan suatu pinjam meminjam uang yang
melibatkan perantara pedagang efek. Fungsi perantara pedagang efek ini
dilaksanakan oleh perusahaan efek atau yang disebut juga investment bank.
Jadi proses transfer dana dengan surat utang antara peminjam dan pemilik dana
dilakukan dengan melalui jasa perantara yaitu broker atau dealer.
Broker dapat berupa individu atau institusi yang menyediakan informasi dan jasa
jual beli efek/surat berharga. Sehingga peran broker pada dasarnya hanya
mempertemukan pihak penjual dan pembeli.
Dealer pada dasarnya melakukan jual beli efek, namun dealer sebenarnya
membeli efek terlebih dahulu, dan mengharapkan akan menjualnya kembali
dengan harga yang tinggi untuk memperoleh keuntungan.
Pembiayaan tidak langsung (indirect finance)
Dalam metode pembiayaan langsung dan semi langsung menyebabkan
dikembangkannya metode pembiayaan tidak langsung yang dilakukan dengan
bantuan lembaga intermediasi keuangan, yaitu : bank, perusahaan asuransi,
dana pensiun, perusahaan efek.
Peran utama lembaga intermediasi dalam sistem keuangan adalah melayani
penabung dan peminjam dengan cara kompleks, karena lembaga intermediasi
dapat menerbitkan sekuritas sekunder kepada penabung. Contohnya
menerbitkan rekening giro, simpanan, asuransi jiwa, saham.
Namun dalam instrumen tersebut memiliki tingkat risiko gagal bayar yang
sangat rendah.
Jenis-jenis intermediasi keuangan
Intermediasi denominasi
Intermediasi risiko
Intermediasi jatuh tempo
Intermediasi informasi
Intermediasi mata uang
Intermediasi denominasi
Intermediasi ini terjadi apabila lembaga intermediasi
menerima tabungan dalam jumlah kecil kemudian
memberikan kredit dalam jumlah yang lebih besar
Intermediasi risiko
Cara intermediasi ini berkaitan dengan kesediaan lembaga
intermediasi namun disatu sisi memberi kredit kepada peminjam,
yang tentunya tetap tidak terlepas terjadinya risiko. Serta pada sisi
lain untuk menarik dana dari penabung, menerbitkan sekuritas yang
lebih aman dan likuid.
Ketika risiko tidak dibayarnya kembali kredit oleh debitur
merupakan risiko lembaga keuangan sendiri bukan risiko pemilik
dana.
Intermediasi jatuh tempo
Intermediasi ini dilakukan lembaga keuangan dengan menerima
simpanan dari penabung yang umumnya berjangka pendek
kemudian memberikan pinjaman dalam waktu lebih panjang.
Intermediasi informasi
Intermediasi ini berkaitan dengan proses penyediaan informasi
kepada nasabah, baik yang tidak memiliki kesempatan mengikuti
perkembangan pasar maupun yang tidak memiliki akses terhadap
informasi yang relevan dengan kondisi pasar dan peluangnya.
Intermediasi mata uang
Mata uang penabung sering tidak sesuai dengan kebutuhan mata
uang yang diinginkan peminjam. Maka lembaga keuangan yang
menerima tabungan dalam berbagai mata uang dapat memenuhi
kebutuhan mata uang yang diinginkan peminjam.
Risiko lembaga keuangan
Risiko ini akan menjadi lebih tinggi dan terbuka sejalan dengan
semakin besarnya tingkat integrasi dan keterbukaan perekonomian
suatu negara. Misalnya memburuknya perekonomian suatu negara
yang menimbulkan risiko terhadap lembaga keuangan dari negara
lain yang beroperasi dan memberikan pinjaman kepada nasabah
dinegara yang ekonominya mengalami kesulitan.
Jenis-jenis risiko lembaga keuangan
Beberapa risiko yang dimungkinkan terjadi di lembaga keuangan dalam
menjalankan usahanya, yaitu :
Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko tingkat bunga
Risiko pasar
Risiko nilai tukar
Country risk
Risiko operasi
Risiko kebangkrutan/insorvency risk
Risiko kredit
Risiko ini terjadi apabila jumlah arus kas yang seharusnya diterima,
yang berasal dari kredit yang diberikan dan surat-surat berharga
yang dimiliki. Misalnya obligasi yang tidak dibayar penuh.
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas terjadi apabila lembaga keuangan tidak memiliki
dana untuk memenuhi semua penarikan oleh deposan, pemegang
kebijakan, atau pemegang unit penyertaan reksa dana terbuka.
Apabila pemilik keuangan mengklaim untuk membutuhkan dana
dan meminta lembaga keuangan untuk mencairkannya, lembaga
keuangan yang tidak memiliki dana yang akan melakukan pinjaman
dana dari pihak lain atau menjual aset untuk memenuhi penarikan
dana oleh nasabah.
Risiko tingkat bunga
Risiko tingkat bunga terjadi apabila jatuh tempo aset lembaga keuangan
mengalami mismatch dengan kewajibannya (liabilities)
Risiko pasar
Merupakan tambahan risiko yang dihadapi oleh lembaga keuangan
apabila risiko tingkat bunga dan nilai tukar dikombinasikan dengan
kegiatan perdagangan. Traiding atau market risk adalah risiko yang
terjadi ketika lembaga keuangan mengambil posisi terbuka atau
membeli atau menjual obligasi, komoditas, ekuitas.
Risiko nilai tukar
Country risk
Country risk terjadi apabila aset luar negeri yang dimiliki lembaga
keuangan, misalnya obligasi yang diterbitkan suatu korporasi diluar
negeri, tidak dapat dibayarkan atau diterima kembali sebagian atau
seluruhnya oleh lembaga keuangan tersebut akibat negara atau
pemerintah dimana perusahaan penerbit obligasi tersebut membatasi
atau melarang pembayaran kembali karena terjadi kekurangan
devisa atau adanya alasan politis.
Risiko operasi
Risiko kebangkrutan/insolvency risk
Pengertian Pasar Uang
Pasar Uang (Money Market) adalah pasar dengan
instrumen financial jangka pendek, umumnya yang
diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktu
instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam
waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang sering juga
disebut pasar kredit jangka pendek.
Kebutuhan Adanya Pasar Uang
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem
perekonomian adalah banyaknya perusahaan serta individu yang
mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan
outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien
pada periode tertentu dan pada waktu yang lain ia harus
mengeluarkan uang untuk menutupi biaya operasionalnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut (perusahaan pada saat
kasnya mengalami defisit), maka perusahaan tersebut sementara
dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari
lembaga keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus
(kelebihan) dana. Selanjutnya, pada saat perusahaan tersebut
mengalami surplus dana, maka perusahaan tersebut menjadi
kreditor dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan
daripada membiarkan dananya tak terpakai
Perbedaan dengan Pasar Modal
Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah
jangka waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan surat
berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar
modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
panjang
Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya
dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar Uang
sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan
Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan dengan
menggunakan sarana telekomunikasi sehingga pasar uang ini
disebut juga dengan pasar abstrak karena pelaksanaannya tidak
dilakukan di tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa
efek pada pasar modal.
FUNGSI PASAR UANG
1. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga
berjangka pendek
2. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga
jangka pendek
3. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuK
melakukan investasi
4. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam
menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di
indonesia
TUJUAN PASAR UANG