kelompok
1. Asri L
ASUHAN KEPERAWATAN 2. Banati
PADA PASIEN DENGAN CHF 3. Desy s
4. Danto
(Congestive Heart Failure) 5. Eem S
6. Kuncoro
7. Menteria P
8. Rusli
9. Umi N f
10.Usnadi
11.Vella
12.Wahyu
13.Yulia p
PENGERTIAN
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan oksigen
dan nutrisi (Black dan Hawks, 2010).
Gagal jantung dapat dikatakan sebagai jalur terakhir dari setiap penyakit
jantung, dimana curah jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan jaringan
secara adekuat ( Guimaraes dkk, 2011 ).
klasifikasi
Klasifikasi gagal jantung menurut letaknya
• Gagal jantung kiri
Kegagalan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengosongkan dengan benar
dan dapat lebih lanjut diklasifikasikan menjadi disfungsi sitolik dan
diastolik
• Gagal jantung kanan
Kegagalan ventrikel kanan untuk memompa darah secara adekuat
• Gagal jantung kongestif
Kegagalan ventrikel kanan dan kiri secara bersamaan
Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association ( NYHA )
Derajat / kelas
1(Tanpa keluhan)
Pasien masih dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari tanpa disertai
kelelahan ataupun sesak nafas.
2 (Ringan)
Aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau sesak nafas tetapi jika
aktivitas ini dihentikan maka keluhan akan hilang.
3 (Sedang)
Aktivitas fisik ringan menyebabakna kelelahan atau sesak nafas, tetapi keluhan
akan hilang jika aktivitas dihentikan.
4 (Berat)
Tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari bahkan pada saat istirahatpun
keluhan masih tetap ada dan semakin berat jika melakukan aktivitas walaupun
aktifitas ringan.
Etiologi Kelainan miokardial
Kelainan mekanis 1) Primer
Peningkatan beban tekanan
- Kardiomiopati
Dari sentral (stenosis aorta)
- Ganguan neuromuskular miokarditis
Dari peripheral (hipertensi sistemik)
- Metabolik (DM)
- Keracunan (alkohol dan lain-lain)
Peningkatan beban volume
2) Sekunder
Regurgitasi katup
- Iskemik, inflamasi, penyakit infiltratif
Meningkatnya beban awal akibat
- Penyakit sistemik, PPOK
regurgitas aorta dan cacat septum - Obat-obatan yang mendepresi
Obstruksi terhadap pengisian ventrikel
miokard
Stenosis mitral atau trikuspid
Gangguan irama jantung
Temponade perikardium
Ventrikular fibrilasi
Takikardi atau bradikardi yang ekstrim
Retriksi endokardium dan miokardium
Aneurisma ventrikular
Dis-sinergi ventrikel
(Muttaqin, 2012).
Tanda , Gejala & Komplikasi
Komplikasi
a. Edema paru
b. Gagal ginjal
c. Aritmia
d. Tromboembolisme
e. Kerusakan metabolik
Pemeriksaan Penunjang
a. Echokardiografi
Digunakan untuk memperkirakan ukuran dan fungsi ventrikel
b. Rontgen dada
Foto sinar-X dada posterior-anterior dapat menunjukkan adanya hipertensi
vena, edema paru atau kardiomegali
c. EKG
Ditemukan adanya LBBB, kelainan ST atau T menunjukkan disfungsi
ventrikel kiri kronis. Gelombang Q menunjukkan infark sebelumnya dan
kelainan segmen ST menunjukkan stenosis aorta dan penyakit jantung
hipertensi
PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan non 4) Digitalis
farmakologis Digitalis adalah obat utama untuk
1) Pembatasan natrium meningkatkan konraktilitas. Obat
2) Tirah baring yang termasuk dalam digitalis
3) Pembatasan lemak adalah digoksin dan digitoksi.
b. Penatalaksanaan farmakologis 5) Inotropik positif
1) Pemberian O2 Obat dalam inotropik positif
2) Terapi nitrat dan vasodilator adalah dopamin yang fungsinya
3) Diuretik kuat meningkatkan denyut jantung
Diuretik kuat bekerja pada ansa pada keadaan bradikardi disaat
henle dengan menghambat atropin tidak menunjukkan kerja
transport klorida terhadap yang efektif. Selain itu dobutamin
natrium ke dalam sirkulasi juga dapat digunakan sebagai
(menghambat reabsorbsi peningkat kontraksi miokardium.
natrium pasif). Garam natrium 6) Sedatif
dan air akan keluar bersama Phenobarbital dapat diberikan
dengan kalium, kalsium, dan untuk mengurangi kegelisahan
magnesium. Obat yang termasuk sehingga pasien dapat beristirahat
dalam diuretik kuat adalah dan memberi relaksasi pada
furosemid dan asam etakrinat. pasien.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Keluhan utama
Dyspnea, nyeri dada, cepat lelah, palpitasi, sinkop.
Riwayat penyakit sekarang
Sudah berapa lama pasien sering mengalami keluhan?
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga
Kaji ada atau tidak penyakit keturunan, anggota keluarga yang meninggal
mendadak
Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
Pola hidup sehat atau tidak, pekerjaan yang memerlukan stressor
Riwayat psikososial & Spiritual
Pemeriksaan fisik
Sistem Respirasi
Takhipnoe, pengunaan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung,
ekspirasi memanjang, penggunaan oksigen tambahan, posisi fowler atau
semifowler, ronchi, crackles.
Sistem kardiovaskuler
JVP meningkat, Point of maximal impulse (PMI) bergeser ke lateral, edema,
asites, akral hangat/ dingin, kapilari refil normal atau lebih dari 3 detik,
takhicardi, hipotensi, ditemukan bunyi jantung 3 dan 4, murmur, urine output
0,5 – 1cc/jam atau kurang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraktilitas ventrikel , peningkatan
afterload dan konduksi elektrikal.
2. Aktual / resiko perubahan pola nafas berhubungan menurunnya compliance paru.
3. Aktual / resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan
cairan di intertisial alveoli.
4. Hipervolume berhubungan dengan gangguan aliran balik, kelebihan asupan cairan
5. Aktual / resiko gangguan keseimbangan elektrolit berhubungan dengan kelebihan
volume cairan, gangguan mekanisme regulasi.
6. Aktual / resiko penurunan perfusi serebral berhubungan dengan penurunan suplai
oksigen ke otak.
7. Nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke miokard, kerusakan
miokard.
8. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai oksigen kurang dari kebutuhan
tubuh.
9. Manajemen kesehatan tidak efektif
10. Aktual / resiko distres spiritual berhubungan dengan kondisi penyakit kronis.
INTERVENSI EVALUASI
Menghitung kebutuhan
Diet rendah natrium = cairan
tidak lebih dari 2000mg ◦ 25 cc/kgBB/hari
per hari.
1 sendok teh peres = 5
gram garam, setara dengan
2 gram (2000mg) natrium.
◦ 30 cc/kgBB/hari
Pembatasan cairan pasien
gagal jantung:
70%-80% dikali
kebutuhan per hari
Manajemen cairan
Kardiomiopati
Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran Composmentis ( sadar penuh ) GCS 15
E4 = membuka mata secara spontan
M6 = klien dapat melakukan gerakan sesuai perintah
V5 = klien dapat berbicara dengan baik dan tidak ada
disoreintasi tempat, waktu, orang.
Penampilan Umum
Penampilan umum: pasien tampak lemas
Pemeriksaan Fisik
Sistem Penglihatan
Konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, reaksi pupil
Hb 15,4
Leukosit 19550
Ht 45
Ureum 59
BUN 28
Creatinin 1,14
150
GDS 175 188
Kalium 4,8
Chlorida 78
Magnesium 2,6
Data Objektif :
Pasien tampak lemah
Tekanan darah : 80 / 51 mmHg
Nadi : 91 x/ menit
Respirasi : 18x/menit
pasien mendapatkan terapi digoxin,
lisinopril,
terdapat bunyi jantung 3, murmur ( + ).
Pasien memakai pempers untuk BAK
Hasil echo
Dilatasi semua ruang jantung, severe LV
disfunction EF 20 %, MR mild moderate TR
mild, SEC di LV.
ANALISA DATA Kurang terpapar informasi
Data Subjektif : Manajemen
pasien mengatakan pada saat
kesehatan tidak
dirumah selalu makan
efektif
makanan bebas garam, karena
ada tetangganya yang
memberitahukan bahwa orang
yang sakit jantung tidak boleh
makan garam.
Pasien mengatakan apakah
sakitnya bisa sembuh & pasien
belum tahu cara
penatalaksanaan penyakinya.
Data Objektif :
Tekanan darah : 80 / 51 mmHg
Nadi : 91 x/
menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan perfusi
jaringan
otak Jantung
Jantung Metabolisme anaerob di
sel tubuh
Resiko Metabolisme anaerob disel Keletihan fisik
Resiko tinggi
tinggi penurunan
penurunan perfusi
perfusi
serebral otot jantung
serebral
Intoleransi
Intoleransi aktifitas
aktifitas Cemas
Cemas
Sinkop
Sinkop Otot jantung iskhemia,
infark
Terjadi perubahan status Kurang informasi tentang
kesehatan dengan kondisi dan penatalaksaan penyakit
Nyeri
Nyeri dada
dada pronosis penyakit
Intervensi
Diagnosa penurunan curah jantung
Mandiri
Atur posisi pasien ke posisi semifowler atau telungkup arah kekanan saat tidur
Kolaborasi
inotropic agent)
Berikan Oksigen sesuai kebutuhan
MANDIRI
Kaji dan obrsevasi respon pasien terhadap aktivitas
Rencanakan periode Istirahat diantara programaktivitas
Motivasi intake nutrisi adekuat
Ajarkan tehnik ROM Aktif atau secara bertahap
Bantu dalam pemenuhan perawatan diri.
Berikan terapi oksigen
Berikan managemen utk mengatasi nyeri
Dukung dan motivasi pasien untuk aktivitas mandiri
KOLABORASI
Kolaborasi pengambilan darah utk pemeriksaan lab status
nutrisi dan cairan.
Diagnosa manajemen kesehatan tidak efektif
observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Identifikasi factor-factor yang dapat meningkatkan dan
Edukasi
Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Jelaskan tentang perawatan dirumah
Ajari perilaku hidup bersih dan sehat
JURNAL PENELITIAN
Judul : PENGARUH TERAPI POSISI LATERAL
KANAN TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN
GAGAL JANTUNG DI RSUP M DJAMIL PADANG
Peneliti : Marnila Yesni
Metode penelitian :Metode yang digunakan Quasi
independent T test
Latar Belakang
Gagal jantung merupakan kumpulan dari penyakit yang