Stephanie
Npm : 1930701032 ASUHAN IBU
BERSALIN KALA
2 DAN KALA 3
ASUHAN IBU
BERSALIN
KALA II
ASUHAN IBU BERSALIN KALA II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi.Kontraksi selama kala dua adalah
sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2
menit yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi
tinggi dan semakin ekspulsif sifatnya
PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II
• Kontraksi , Dorongan Otot-Otot Persalinan
Kontraksi uterus pada persalinan mempunyai sifat tersendiri.
Kontraksi menimbulkan nyeri, merupakan satu-satunya
kontraksi normal muskulus. Kontraksi ini dikendalikan oleh
syaraf intrinsik, tidak disadari, tidak dapat diatur oleh ibu
bersalin, baik frekuensi maupun lama kontraksinya.
• Uterus
Bentuk uterus menjadi oval yang disebabkan adanya
pergerakan tubuh janin yang semula membungkuk
menjadi tegap, sehingga uterus bertambah panjang 5-
10 cm.
PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II
• Pergeseran Organ Dasar Panggul
Pada kala satu persalinan selaput ketuban dan bagian terbawah janin
memainkan peran penting untuk membuka bagian atas vagina. Namun,
setelah ketuban pecah, perubahan-perubahan dasar panggul seluruhnya
dihasilkan oleh tekanan yang diberikan oleh bagian terbawah janin.
Perubahan yang paling nyata terdiri atas peregangan serabut-serabut m.
levatores ani dan penipisan bagian tengah perineum, yang berubah bentuk
dari massa jaringan terbentuk setebal 5 cm menjadi (kalau tidak dilakukan
episiotomi) struktur membran tipis yang hampir transparan dengan tebal
kurang dari 1 cm. Ketika perineum teregang maksimal, anus menjadi jelas
membuka dan terlihat sebagai lubang berdiameter 2 sampai 3 cm dan di sini
dinding anterior rektum menonjol. Jumlah dan besar pembuluh darah yang
luar biasa yang memelihara vagina dan dasar panggul menyebabkan
kehilangan darah yang amat besar kalau jaringan ini robek.
PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II
• Ekplusi Janin
Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi
sebagai hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang.
Kemudian setelah kedua bahu lahir disusui lahirlah
trochanter depan dan belakang sampai lahir janin
seluruhnya. Gerakan kelahiran bahu depan, bahu
belakang, badan seluruhnya
Adapun beberapa hal yang merupakan
asuhan sayang ibu adalah sebagai
berikut:
01. Pendampingan Keluarga
02. Libatkan Keluarga
03. Dukungan Psikologis
ASUHAN SAYANG 04. Membantu Ibu Memilih Posisi
05. Memberitahukan Cara
IBU DAN POSISI Meneran
06. Pemberian Nutrisi
MENERAN
Posisi Meneran:
01. Duduk atau setengah duduk
Dengan posisi ini penolong persalinan
lebih leluasa dalam membantu kelahiran
kepala janin serta lebih leluasa untuk
dapat memperhatikan perineum.
02. Merangkak
ASUHAN SAYANG Posisi merangkak sangat cocok untuk
persalinan dengan rasa sakit pada
IBU DAN POSISI punggung, mempermudah janin dalam
melakukan rotasi serta peregangan pada
MENERAN perineum berkurang.
Posisi Meneran:
03.Jongkok atau berdiri
Posisi jongkok atau berdiri memudahkan penurunan kepala janin,
memperluas panggul sebesar dua puluh delapan persen lebih besar pada pintu
bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun posisi ini beresiko
terjadinya laserasi (perlukaan jalan lahir)
• Kontraksi
His atau kontraksi harus selalau
di pantau selama kala II
persalinan karena selain
dorongan meneraan pasien.
Kotraksi uterus merupakan ASUHAN
kunci dari proses persalinan. KALA II
Pemantauan Ibu ( Kontraksi, Tanda-tanda Kala II, KU,
Kemajuan Persalinan )
• Kemajuan Persalinan
Kriteria kemajuan persalinan hasil dari
upaya mendorong pasien yang efektif adalah
sebgai berikut:
01. Penonjolan perineum.
02. Pembukaan anus.
03. Mekanisme persalinan.
04. Pada tahap selanjutnya semakin terlihat
CREDITS: This presentation template was created
01. Kontraksi
02. Robekan Jalan Lahir
03. Robekan Perinium
04. Tanda-Tanda Vital
05. Personal Hygiene Ibu
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
KEBUTUHAN IBU PADA KALA III
01. Memberian kesempatan pada ibu untuk memeluk
bayinya dan menyusui segera.
02. Memberitahu setiap tindakan yang dapat dilakukan.
03. Pencegahan infesi pada kala III.
04. Memantau keadaan ibu (TTV, kontraksi dan pendarahan).
05. Melakukan kolaborasi atau rujukan bila terjadi kegawat
daruratan.
06. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi..
07. Memberikan motivasi dan pendampingan kala II
01. Interpretasi Data
02. Diagnosis Potensial
03. Antisipasi Tindakan
PENDOKUMENTASIA Segera
N PADA KALA III 04. Perencanaan
05. Evaluasi
TERIMA
KASIH
THANK
YOU