Anda di halaman 1dari 24

CTEV

DEFINISI
• Merupakan suatu kombinasi deformitas yang terdiri dari supinasi dan
adduksi forefoot pada sendi midtarsal, heel varus pada sendi subtalar,
equinus pada sendi ankle, dan deviasi pedis ke medial terhadap lutut (1,6).
Deviasi pedis ke medial ini akibat angulasi neck talus dan sebagian
internal tibial torsio
• Kata talipes equinovarus berasal dari bahasa Latin, dimana talus (ankle),
pes (foot), equinus menunjukkan tumit yang terangkat seperti kuda, dan
varus berarti inversidan adduksi (inverted and adducted)
• Deformitas CTEV meliputi tiga persendian, yaitu inversi pada sendi
subtalar, adduksi pada sendi talonavicular, dan equinus pada ankle joint
EPIDEMIOLOGI
• CTEV rata-rata muncul dalam 1-2:1000 kelahiran bayi di dunia dan
merupakan salah satu defek saat lahir yang paling umum pada system
musculoskeletal
• Laki-laki 2:1 perempuan
• 50% kasusnya adalah bilateral. Pada kasus unilateral, kaki kanan lebih
sering terkena.
ETIOPATOGENESIS
• Belum sepenuhnya dimengerti
• CTEV umumnya merupakan isolated birth defect dan diperkirakan
idiopatik
• Meskipun kadang muncul bersamaan dengan penyakit neurological dan
neural tube defects (myelomeningocele dan spinal dysraphism),
dyastrophic dysplasia, arthrogryposis, Freeman-Sheldon syndrome,
amniotic constriction rings atau kelainan kongenital berat lainnya
Etiopatogenesis
1. Faktor mekanik in utero
2. Defek neuromuskuler
3. Primary germ plasma defect
4. Arrested fetal development intrauterine
 factor lingkungan
5. Herediter
KLASIFIKASI
1. Soft foot
2. Soft > Stiff foot
3. Stiff > Soft foot
4. Stiff foot
Klasifikasi Dimeglio
Klasifikasi Pirani
DIAGNOSIS
• Dapat ditegakkan sejak prenatal, setidaknya paling cepat pada trimester
kedua
• Diagnosis terbukti saat kelahiran bayi yang ditandai dengan adanya heel
equinus dan inverted foot terhadap tibia
• True clubfoot harus dibedakan dengan postural clubfoot, dimana kaki
tidak dapat sepenuhnya dikoreksi secara pasif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiologi dini tidaklah informatif dibandingkan dengan
pemeriksaan fisik, dikarenakan hanya akan tampak ossification center
pada tulang tarsal, calcaneus, dan metatarsal
• Setelah usia 3 atau 4 bulan, tulang-tulang tersebut telah cukup
terosifikasi, dan pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan proyeksi
film anteroposterior dan lateral dengan stress dorsofleksi
• Pada proyeksi AP diukur sudut talocalcaneal (30-50o) dan talo-metatarsal
I (010o), sedangkan pada proyeksi lateral diukur sudut talocalcaneal (30-
50o) dan tibiocalcaneal (10-20o)
• Sudut-sudut tersebut akan menghilang/berkurang pada CTEV, sehingga
dapat memprediksi keparahan dan respon terhadap intervensi yang akan
diberikan
PENATALAKSANAAN
• Non Operatif
• Operatif
Non operatif : ponseti metode
Ponseti cast dan brace
• Serial manipulasi yang gentle dan
casting setiap minggunya, diikuti
Achilles tenotomy,dan foot abduction
orthosis (Denis browne orthosis) jika
dibutuhkan.
• Cast terpasang dipasang dari jari kaki
hingga 1/3 atas paha dengan lutut fleksi
90o dan akan diganti setiap 5-7 hari
Tahapan ponseti metode

• C : Cavus : supinasi forefoot relatif terhadap hindfoot melalui penekanan pada metatarsal I.
( cast 1)
• A : Forefoot adductus :dengan supinasi pedis dan counterpressure pada head of talus (cast 2-4)
• V : Hindfoot varus : dengan supinasi pedis dan counterpressure pada head of talus (cast 2-4)
• E : Hindfoot equinus : hindfoot dalam posisi sedikit valgus dan pedis abduksi 70o relative
terhadap cruris (cast 5)
• Setelah cast dilepas, foot abduction orthosis (sering disebut Denis Browne bar
and shoes) diberikan untuk mencegah rekurensi deformitas, untuk remodeling
persendian dengan tulang-tulang dalam posisi baik, dan untuk meningkatkan
kekuatan otot kaki.
• Alat ini berupa sepatu yang terhubung dengan dynamic bar (kira-kira sepanjang
bahu pasien). Rotasi sepatu terhadap bar sekitar 60-70o eksternal rotasi pada kaki
clubfoot dan 40o eksternal rotasi pada kaki normal. Alat ini dipakai 22-23 jam
sehari selama 3 bulan, lalu saat tidur malam dan siang (12-14 jam sehari) hingga
anak berusia 1 tahun, dan saat tidur malam hingga usia 3-4 tahun
Pemasangan Ortohosis
Achiles tenotomy

• ada 90% kasus diperlukan adanya Achilles tenotomy


• Tenotomy dapat dilakukan dengan thin cataract knife yang steril
• pedis ditahan oleh asisten dengan tekanan dorsofleksi yang ringan hingga sedang
• Pisau memasuki kulit sepanjang batas medial tendon Achilles
• Counterpressure dengan jari telunjuk dari arah berlawanan akan mendorong tendon ke pisau dan mencegah laserasi yang
tidak diinginkan
• Tenotomy yang berhasil ditandai dengan palpable pop dan adanya kemampuan untuk dorsofleksi tambahan sejauh 15-20º
• Tidak perlu ada jahitan dan dipasangkan cotton cast padding steril, diikuti dengan pemasangan long leg cast pada
maksimal dorsofleksi dengan abduksi 70 derajat
Achilles Tenotomy
French metode
• Metode ini memerlukan manipulasi setiap
harinya dan diikuti dengan pemakaian adhesive
tapping untuk menjaga posisi kaki yang telah
dikoreksi dengan peregangan (stretching).
• focus pada penguatan otot peroneus
• harian berlangsung selama dua bulan, lalu
menjadi 3 kali seminggu selama enam bulan.
Saat kaki telah berhasil terkoreksi, tetap
dilakukan home exercise dan night splint
hingga sang anak mencapai usia berjalan, kira-
kira usia 2-3 tahu
TINDAKAN OPERATIF
1. Turco : One stage posteromedial release Koreksi terhadap calcaneus
dengan dilakukan subtalar release (lateral, posterior, medial) dan juga
calcaneofibular ligament.
2. Carrol : Plantar fascial release dan capsulotomy dari calcaneocuboid
joint
3. Goldner : Koreksi dari rotasi talus dan tibiotalar joint release
4. McKay dan Simons : Prosedurnya lebih ekstensif, mayoritas struktur
peritalar dibebaskan.
Komplikasi operasi
1. Hilangnya koreksi
2. Navicular dorsal subluxation
3. Valgus overcorrection
4. Dorsal bunion
Revisi dan Prosedur Sekunder

Soft Tissue Surgery Bony Surgery


1. Percutaneus Achilles Tenotomy 1. Lateral Column Shortening
2. Anterior TIbial Muscle Surgery 2. Calcaneal Osteotomy
3. Posteromedial Soft-tissue 3. Supramalleolar Osteotomy
Release (PMR) 4. Triple Arthrodesis
Daftar pustaka
• Salter, RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal
system: An introduction to orthopaedics, fractures, and joint injuries,
rheumatology, metabolic bone disease, and rehabilitation. Lippincott
Williams & Wilkins, 1999.
• Dewi, K. A. C., & SpOT, K. A. Congenital Talipes Equino Varus (CTEV).
2015

Anda mungkin juga menyukai