Anda di halaman 1dari 17

KESELAMATAN &

KESEHATAN KERJA
ARIEF ROHMAT
Lambang
Logo K3 Diatur didalam Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia (No: KEP.1135/MEN/1987)
Tentang Bendera Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Arti Dan Makna Lambang
Lambang dan Makna:
· Palang yang berarti bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.
· Roda Gigi memiliki makna bekerja dengan kesegaran jasmani dan
rohani.
· Warna putih yang digunakan berarti bersih, suci.
· Warna hijau yang digunakan memiliki makna selamat, sehat dan
sejahtera.
· Sedangkan sebelas gerigi roda adalah unsur-unsur 11 Bab dalam
Undang-undang Keselamatan Kerja (UU/No.1/Th.1970).
Pelaksanaan K3
(umum)
 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.
Dasar Hukum
 Menurut UU nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
telah mengamanatkan antara lain :
setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan
pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
disekitarnya.
Lingkup K3
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.
Kecelakaan
Kerja

Instansi
& Tempat Di instansi
Umum kesehatan

SPO
Kebijakan K3
( Di Instansi Kesehatan )
kebijakan bidang kesehatan dan keselamatan kerja
adalah
 Berupa sosialisasi program,
 Pelatihan tentang K3RS.
 Menyediakan tenaga khusus. ( Sesuai skll ).
 Dan membuat pedoman pelaksanaan
 SPO.
 Evaluasi pelaksanaan SPO.
Cakupan K3RS
1. Seluruh pekerja di RS : Medis, paramedis, non
medis, dll.
2. Pasien.
3. Keluarga pasien.
4. Pengunjung umum.
5. Mitra kerja RS :
Prinsip kerja
Prinsip
1. Aman diri.
2. Aman pasien.
3. Aman lingkungan sekitar.
Resiko Kecelakaan Kerja RS
1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang
mudah terbakar atau meledak (obat– obatan).
2. Bahan beracun, korosif dan kaustik.
3. Bahaya radiasi : RO, CT Scan
4. Luka bakar : peralatan medis fisiotherapy,
5. listrik : di UGD, OK, teknisi,
6. Luka sayat akibat bahan mudah pecah : Ampul,vial,
7. Luka tusuk : needle, infus set, spuit, dll.
8. Bahaya penularan ( infeksi nosokomial ) virus atau
parasit ( paling sering terjadi di RS / PKM / Klinik )
5. listrik: di UGD, OK, teknisi,
6. Luka sayat akibat bahan mudah pecah : Ampul,vial,
7. Luka tusuk : needle, infus set, spuit, dll.
8. Bahaya penularan ( infeksi nosokomial ) virus atau
parasit ( paling sering terjadi di RS / PKM / Klinik )
Pencegahan
1. Berdoa sebelum bekerja (sempatkan)
2. Gunakan APD
3. Sesuai SPO
4. Prfesional sesuai bidang.
Manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja
A. Planning (perencanaan) : individu / kel.
B. Organizing (organisasi) : sistem sesuai unit kerja.
C. Actuating (pelaksanaan) : team work
D. Controlling (pengawasan) : di RS Ka Ru, KaTim,
supervisor.
 Apa yang dimaksud dengan kesehatan dan
keselamatan kerja…?
 Bahaya apa yang sering kita dapatkan di rumah
sakit…?
 Bagaimana bentuk manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja…
Pekan depan
Tugas next part
1 Definisi SPO, contoh SPO yang anda ketahui...
2. Spo cuci tangan, teknik memindahkan /evakuasi
pasien pre hospital dan hospital ( di ugd )
3. Apa yang anda lakukan bila tertusuk jarum, dan
darah mengalir.

Anda mungkin juga menyukai