Kep Jiwa Kel 2
Kep Jiwa Kel 2
SOSIAL
KELOMPOK II
KEPERAWATAN JIWA 2
Kelompok II
1. FRANSISKA SISILIA TANSALA (NH0118023)
2. FRISCHA YULIA NURAIN (NH0118024)
01 02
dimana seorang individu yang menghindari komunikasi dengan
mengalami penurunan atau bahkan orang lain karena merasa
sama sekali tidak mampu kehilangan hubungan akrab dan
berinteraksi dengan orang lain di tidak mempunyai kesempatan untuk
sekitarnya. Pasien mungkin merasa berbagi rasa, pikiran, dan
di tolak, tidak di terima, dan tidak kegagalan. Klien mengalami
mampu membina hubungan yang kesulitan dalam berhubungan
berarti dengan orang lain (Keliat, secara spontan dengan orang lain
2006). . (Azizah, L.A. Zainuri, I. yang dimanifestasikan dengan
Akbar, 2016) mengisolasi diri, tidak ada perhatian
dan tidak sanggup berbagi
Isolasi social merupakan kondisi pengalaman. (Yosep, I, H. Sutini,
A
terpenuhi akan menghambat perkembangan menjadi factor pendukung
selanjutnya, terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang
Faktor Biologi
Genetik adalah salah satu factor
B D lain, misalnya anggota keluarga
yang tidak produktif, diasingkan
C
dari orang lain.
pendukung gangguan jiwa, factor
genetic dapat menunjang terhadap Faktor Komunikasi dalam Keluarga
respon social maladaptive ada bukti Pola komunikasi dalam keluarga dapat
terdahulu tentang terlibatnya mengantarkan seseorang dalam gangguan
neurotransmitter dalam berhubungan bila keluarga hanya
perkembangan gangguan ini namun mengkomunikasikan hal- hal yang negative
tahap masih diperlukan penilitian akan mendorong anak mengembangkan
lebih lanjut. harga diri rendah.
ETIOLOGI
FAKTOR PRESPITASI
A B C D E
b. Respon maladaptif
merupakan suatu respon yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan di suatu tempat.
Mekanisme pertahanan diri yang digunakan pada masing-masing gangguan hubungan social dapat
bervariasi, seperti pada pasien curiga adalah regresi, proyeksi, dan represi. Pada klien ketergantungan
(dependent) adalah regresi. Pada manipulative adalah regresi, represi, isolasi, dan klien menarik diri adalah
regresi, represi, isolasi social. (Badar, 2016)
PERILAKU (Badar, 2016)
Benar Dokumentasi
Benar Dosis
Setelah obat itu di berikan Document
Dosis Dosis obat yang diberikan
kita harus asi harus berdasarkan
mendokumentasikan dosis,
rute, waktu dan oleh siapa
06 03 pedoman yang
direkomendasikan
obat itu di berikan,
Benar Jalur Pemberian Obat Benar Waktu
Tenaga kesehatan harus Jalur Waktu Apakah sekarang adalah
menentukan jalur yang tepat waktu yang benar untuk
ketika memberikan obat agar 05 04 memberikan obat pada
tubuh pasien dapat menyerapnya pasien?
dengan baik.
(Kamienski. Keogh, 2015)
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi Obat
Terapi Individual
Dengan terapi individulal perawat
menjalin hubungan saling percaya
dengan klien agar tercipta rasa
trust kepada perawat.
B
Peran serta dalam
Hubungan Sosial
kegiatan berkelompok
atau masyarakat Hubungan Sosial
Hambatan berhubungan
dengan orang lain C
(Keliat, A, B. Akemat, 2019)
PENGKAJIAN
Masalah Keperawatan Yang Kemungkinan Muncul
D •
•
Defisit perawatan diri
Resiko tinggi mencederai
diri, orang lain, dan
lingkungan
PENGKAJIAN
(Badar, 2016) Analisa Data
DATA PENGKAJIAN MASALAH KEPERAWATAN
Data Subjektif:
Isolasi Sosial
Pasien mengatakan ia tidak
memiliki banyak teman dan
malas untuk berkenalan
Pasien mengatakan ia lebih suka
sendiri dari pada beramai-ramai
Data Objektif
Pasien terlihat menyendiri
Pasien terliha murung dan suka
melamun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
4
INTERVENSI
Isolasi Sosial
NO Pasien Keluarga
SPIP SPIK
1 Identifikasi penyebab isolasi social siapa yang serumah, siapa yang Diskusikan masalah yang dirasakan
dekat, yang tidak dekat, dan apa sebabnya. dalam merawat pasien
2 Keuntungan punya teman dan bercakap- cakap Jelaskan pengertian tanda dan gejala,
dan proses terjadinya isolasi social
3 Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap Jelaskan cara merawat isolasi social
4 Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu Latih dua cara merawat berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan
harian
5 Masukan pada judul kegiatan untuk latihan berkenalan Anjurkan membantu pasien sesuai
jadual dan memberikan pujian saat
(Azizah, L.A. Zainuri, I. Akbar, 2016)
besuk
INTERVENSI
SPIIP SPIIK
1 Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa Evaluasi kegiatan keluarga dalam
orang). Beri pujian merawat/melatih pasien berkenalan dan
berbicara saat melakukan kegiatan harian
Beri pujian
2 Latihan cara berbicara saat melakukan Jelaskan kegiatan rumah tangga yang
harian (latihan 2 kegiatan) dapat melibatkan pasien berbicara
(makan, sholat bersama) di rumah
3 Masukkan pada jadual kegiatan untuk Latih cara membimbing pasien berbicara
latihan berkenalan 2-3 orang pasien dan memberi pujian
perawat dan tamu berbicara saat
melakukan kegiatan harian
4 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual
(Azizah, L.A. Zainuri, I. Akbar, besuk
2016)
INTERVENSI
SPIIIP SPIIIK
1 Evaluasi kegiatan latihan berkenalan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
(berapa orang) dan bicara saat merawat/melatih pasien berkenalan,
melakukan dua kegiatan harian. Beri berbicara saat melakukan kegiatan harian.
pujian Beri pujian
2 Latih cara berbicara saat melakukan Jelaskan cara melatih pasien melakukan
kegiatan harian (2 kegiatan baru) kegiatan social seperti berbelanja meminta
sesuatu dll
3 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih keluarga mengajak pasien belanja
latihan berkenalan 4-5 orang, saat besuk
berbicara saat melakukan 4 kegiatan
harian
4 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
(Azizah, L.A. Zainuri, I. Akbar, 2016) dan berikan pujian saat besuk
INTERVENSI
SPIVP SPIVK
Evaluasi kegiatan latihan berkenalan Evaluasi kegiatan keluarga dalam
bicara saat melakukan empat kegiatan merawat/melatih pasien berkenalan,
harian. Beri pujian berbicara saat melakukan kegiatan
harian/RT, berbelanja. Beri pujian
Latih cara bicara social: meminta Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,tanda
sesuatu, menjawab pertanyaan kambuh, rujukan
Masukkan pada jadual kegiatan untuk Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
latihan berkenalan >5 orang, orang kegiatan dan memberikan pujian
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan sosialisasi
a. S (Subjective): adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah
tindakan diberikan
b. O (Objective): adalah hasil yang di dapat berupa pengamatan, penilaian, pengukuran
yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan
c. A (Analysis): adalah membandingkan anatar informasi subjektif dan objektif dengan
tujuan dan criteria hasil, kemudian di ambil kesimpulan bahwa masalah teratasi,
teratasi sebagian, atau tidak teratasi.
d. P (Planing): adalah rencana keperawatan SP Pasien dan Keluarga lanjutan yang
akan dilakukan berdasarkan hasil analisa. (Febriana, D, 2017)
YANG DI HARAPKAN UNTUK PASIEN & KELUARGA
Isolasi Sosial
01 Pasien Keluarga 02
Pasien mampu bercakap- Keluarga dapat
cakap dengan orang lain, merawat pasien
pasien mampu bekerja sama degan masalah
dengan orang lain serta isolasi social
menyampaikan dan
langsung
membicarakan masalah
dihadapan pasien.
pribadinya dengan orang
(Azizah, L.A.
lain. (Keliat, A, B. Akemat, Zainuri, I. Akbar,
2019) 2016)
Thank you
Any Questions ?