Memberikan tambahan pengetahuan tentang jenis ekstraksi,
metode ekstraksi minyak dan lemak serta factor pengekstarsian. LEMAK DAN MINYAK
Lemak dan minyak sama sama termasuk golongan lipida sederhana
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak dapat larut dalam air, namun dapat diekstraksi dari sel dan jaringan menggunakan pelarut organik nonpolar. Lemak, minyak atau secara kimiawi bernama Trigliserida merupakan bagian terbesar dalam kelompok lipida. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan 1 molekul gliserol. Lemak dan minyak tersusun dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen Perbedaan Lemak dan Minyak LEMAK DAN MINYAK EKSTRAKSI ? Metode ekstraksi adalah suatu proses pemisahan zat dari bahan padat maupun bahan berbentuk cair dengan bantuan pelarut.
Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi (zat) yang
diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Pelarut yang di gunakan ialah pelarut organik non polar seperti
kloroform, , n–heksana, eter. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman BAGAIMANA SIH PROSES EKSTRAKSI ITU…?
• Pelarut organik akan menembus dinding sel
• Masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, • Zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, • Maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. TAHAP TAHAP EKSTRAKSI 1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak. Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. dengan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu pelarutan ekstraksi. 2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau filtrasi. 3. Mengisolasi ekstrak dari larutan dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal tertentu, larutan ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau diolah setelah dipekatkan. Jenis- Jenis Ekstraksi • Ekstraksi Cara Dingin • Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa karena pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi. • Ekstraksi Cara Panas • Metoda ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah refluks, ekstraksi dengan alat soxhlet dan infusa. NOTE: Dalam Bahasa Ilmiah METODE EKSTRAKSI Simplisia nabati : bahan nabati Maserasi: Merendam Cairan Penyari : Cairan Pelarut • ADA 4 METODE PENGEKSTRAKSIAN 1. Metode Maserasi Maserasi merupakan cara pemisahan yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia (bahan) kedalam cairan penyari (pelarut) . Cairan pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif (substansi) di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. ATAU • Keuntungan dari metode ini : • 1. Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam • 2. Biaya operasionalnya relatif rendah • 3. Prosesnya relatif hemat penyari • 4. Tanpa pemanasan • Kelemahan dari metode ini : • 1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar 50% saja • 2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari. METODE EKSTRAKSI 2. Metode Perkolasi Perkolasi adalah cara pemisahan yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). • Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena: a.Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi. b.Ruangan diantara serbuk-serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari. karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas,sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi. METODE EKSTRAKSI 3. Metode Refluks Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile (pelarut yang mudah menguap) yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relative konstan dengan adanya pendinginan balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan. • Prinsip kerja pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu : 1. Heating, terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating (penguapan) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam 2. Evaporating (Penguapan), 3. Kondensasi (Pengembunan), proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu antara kondensor dalam yang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal METODE EKSTRAKSI 4. Metode Soxhlet Sokletasi adalah suatu metode atau proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Metode ini paling sering digunakan. ATAU MACAM EKSTRAKSI • Ekstraksi padat-cair (leaching" adalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
• Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu larutan
dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi 1. Jenis Larutan Jenis pelarut mempengaruhi senyawa yang tersari, jumlah solut yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi. 2. Temperatur Secara umum, kenaikan temperatur akan meningkatkan jumlah zat terlarut ke dalam pelarut. Temperatur pada proses ekstraksi memang terbatas hingga suhu titik didih pelarut yang digunakan. 3. Rasio Pelarut dan Bahan Baku Jika rasio pelarut bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut. Akibatnya laju ekstraksi akan semakin meningkat. 4. Ukuran partikel Laju ekstraksi juga meningkat apabila ukuran partikel bahan baku semakin kecil. dalam arti lain,rendemen ekstrak akan semakin besar bila ukuran partikel semain kecil.