Anda di halaman 1dari 15

Konsep dasar perilaku

Pengertian Perilaku Manusia


1. Notoatmodjo (2007) perilaku manusia adalah
semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati.
2. Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku
diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya, hal ini
berarti bahwa perilaku baru akan terwujud
bila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu
rangsangan tertentu akan menghasilkan
perilaku tertentu pula.
3. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa
perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati dan bahkan
dipelajari.
4. Menurut HERI PURWANTO, perilaku adalah
pandangan-pandangan atau perasaan yang
disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai
sikap objek tadi.
5. Menurut PETTY COCOPIO, perilaku adalah
evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap
dirinya sendiri, obyek atau issue.
6. Menurut CHIEF, BOGARDUS, LAPIERRE, MEAD dan GORDON
ALLPORT, menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan
semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek
dengan cara-cara tertentu.
7. Menurut LOUIS THURSTONE, RENSIS LIKERT dan CHARLES
OSGOOD, menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan.
8. Menurut ELTON MAYO Studi Hawthorne di Western Electric
Company, Chicago pada tahun 1927-1932 merupakan awal
munculnya studi perilaku dalam organisasi Mayo seorang
psikolog bersama Fritz Roetthlisberger dari Harvard University
memandu penelitian tentang rancang ulang pekerjaan,
perubahan panjang hari kerja dan waktu kerja dalam
seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah
individu dibandingkan dengan upah kelompok.
9. Menurut REWARD dan REINFORCEMENT, menurut
pendapat mereka tingkah laku seseorang senantiasa
didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau
memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi
itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.
10. Menurut CHESTER BARNARD, Barnard dalam karyanya
The Functions of The Executive menekankan agar
organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi atau
individu tersebut harus mengembangkan kerja sama.
Barnard menekankan pentingnya pengakuan terhadap
adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang
pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu
system.
11. Menurut PARKER FOLLET, keduanya
memfokuskan studinya pada hubungan antara
atasan dan bawahan, Follet meletakkan
kelompok diatas individu.
12. Menurut FREDERICK HERZBERG, sama halnya
seperti Maslow, Herzbeg dalam studinya juga
mengembangkan konsep-konsep motivasi yang
mana merupakan penentu utama munculnya
motivasi yaitu kondisi tempat kerja, upah
kualitas pengawasan dan pengakuan, promosi
dan peningkatan profesionalisme.
Proses Pembentukan Perilaku Manusia

Proses pembentukan perilaku dipengaruhi


oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam
diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut
antara lain :
1. Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
2. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau
tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam
bentuk perilaku
3. Emosi.
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, aspek psikologis yang
mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani,
sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan), manusia
dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan
dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena
itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4. Belajar.
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari
praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku
terdahulu.
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor penentu atau


determinan perilaku
manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan
resultan dari berbagai faktor,
baik internal maupun eksternal (lingkungan). Dari berbagai
determinan perilaku
manusia, banyak ahli telah merumuskan teori-teori atau
model-model terbentuknya
perilaku. Masing-masing teori, konsep atau model tersebut
dapat diuraikan seperti
berikut.
Berdasarkan pengalaman empiris di lapangan, disimpulkan
bahwa garis
besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek, yakni
aspek fisik, psikis, dan
sosial. Salah satu teori yang terkenal tentang terbentuknya
perilaku adalah ”Teori
Precede-Procede” (1991), yaitu teori yang dikembangkan oleh
Lawrence Green,
yang dirintis sejak tahun 1980. Green mencoba menganalisis
perilaku manusia dari
tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh 2 faktor
pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar
perilaku (nonbehaviour causes).
Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yang
dirangkum dalam akronim PRECEDE : Predisposing, Enabling, dan
Reinforcing
Causes in Educational Diagnosis and Evaluation. Precede adalah
merupakan fase
diagnosis masalah. Sedangkan PROCEDE : Policy, Regulatory,
Organizational
Construct in Educational and Environmental Development, adalah
merupakan arahan
dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pendidikan (promosi)
kesehatan.
Apabila Precede merupakan fase diagnosis masalah, maka Proceed
adalah merupakan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Promosi Kesehatan(Maine,
2001).
Unsur-Unsur Kepribadian
• Pengetahuan
pengetahuan seseorang bersumber dari pola
fikir yang rasional yang berasi
fantasi,pemahanan,dan pengalaman
mengenai bermacam hal yang
diperolehnyadari lingkungan yang ada
disekitarnya
• Perasaan
perasaan merupakan suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang menghasilkan
penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu
atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu
subjektif sehingga penilaian seseorang
terhadap suatu hal atau kejadian akan
berbeda dengan penilaian orang lain.
• Dorongan naluri
dorongan naluri merupakan kemauan yang
sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu
dimaksudkan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat
rohaniah maupun jasmaniah.

Anda mungkin juga menyukai