Anda di halaman 1dari 5

Telaah Jurnal Sistem Persepsi Sensori

A. Judul
Dalam jurnal ini peneliti mengambil judul “Anak-anak dengan Ulkus Kornea
sebagai Faktor Resiko dari Trauma”.
Ulkus kornea oleh karena trauma merupakan penyebab gangguan penglihatan yang
dapat menimbulkan kebutaan. Ulkus kornea yang disebabkan trauma benda asing,
menimbulkan masuknya mikroorganisme ke dalam kornea sehingga terjadi infeksi
atau peradangan. Ulkus kornea merupakan suatu keadaan patologik yang ditandai
oleh adanya infiltrat supuratif disertai defekkornea bergaung, diskontinuitas
jaringan kornea yang terjadi dari epitel sampai stroma

Pendapat :
Judul penelitian ini dirasa sangat membingungkan. Untuk pembaca yang pertama
kali membaca judul jurnal ini akan sulit untuk memahami dan menentukan
masalahnya. Dalam abstrak dan pembahasan hanya berisi kejadian ulkus kornea
atau trauma mata secara umun, padahal dilihat dari judul jurnal diharap akan
membahas tenang ulkus kornea karena trauma yang khusus pada anak-anak. Dalam
penulisan judul sudah benar antara huruf kecil dan besarnya.kata yang digunakan
mudah dipahami oleh kebanyakan pembaca.

B. Masalah Penelitian
Masalah yang diambil oleh penulis adalah tentang kejadian anak-anak yang
mengalami trauma mata.
Alasan dari peneliti menggambil masah tersetut adalah karena Trauma mata
merupakan salah satu penyebab utama dari gangguan penglihatan yang dapat
menimbulkan kebutaan. Trauma pada mata dapat menimbulkan komplikasi yaitu
salah satunya adalah ulkus kornea (Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2012). Ulkus kornea yang disebabkan trauma benda asing, menimbulkan masuknya
mikroorganisme ke dalam kornea sehingga terjadi infeksi atau peradangan. Ulkus
kornea merupakan suatu keadaan patologik yang ditandai oleh adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea yang
terjadi dari epitel sampai stroma (Lopez F, 2010).
Pendapat:
Karena dalam jurnal maupun abstrak tidak tertera masalah dan judul juga sangat
membingungkan, Jadi untuk penentuan masalah yang dibahas harus teliti dan
dipahami secara detail.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah benar Anak dengan Ulkus Kornea merupakan sebagai
Faktor Resiko dari Trauma.

D. Metode Penilitian
Metode yang digunakan merupakan metode study kasus dimana terdapat pasien
dengan adanya riwayat trauma pada mata kanannya.
Kasus yang dimbil adalah An. MAL, 10 tahun, mata merah dengan penglihatan
turun perlahan setelah pasien terkena kail pancing.Kemudian pasien mengeluhkan
mata kanannya terasa sakit dan perih disertai rasa gatal, pandangan menjadi kabur
dantidak dapat melihat jelas disertai adanya bercak berwarna putih pada mata kanan
bagian depan dan terasa silau.Pemeriksaan status oftalmologis okuli dextra
didapatkan visus 1/300, conjungtiva palpebra hiperemis, sklera terdapatadanya
siliar injeksi, kornea berwarna keruh dengan ilfiltrat serta defek bergaung berwarna
putih di parasentral, ukuran1x1mm.
Pelaksanaan yang digunakan diantaranya pengumpulan data subjektif dan obyektif
dari pasien meliputi pemeriksaan fisik, riwayat trauma, riwayat penyakit, serta
dilakukan pemeriksaan lain (pemeriksaan status oftalmologis, pemeriksaan
slitlamp, pemeriksaan laboratorium darah lengkap, pemeriksaan kultur
mikrobiologi kerokan kornea (swab cornea), pemeriksaan biakan pus).
pasien juga diberikan terapi medikamentosa berupa spooling ringer lactat betadin
2x1 okuli dextra, artificial tears eye drops/6 gtt I okuli dextra, sikloplegik (Sulfas
atropin 0,5 %) eye drops 2 gtt II okuli dextra, antibiotik topikal(levofloxacin) eye
drops 1 gtt 1 jam okuli dextra, antibiotik sistemik (cefadroxil) tablet 2x500 mg
selama 5 hari, analgetik sistemik (asam Mefenamat) tablet 3x500 mg dan
antihistamin (cetirizine) 2x10 mg.
Pendapat :
Metode yang digumakan cukup bagus dikarenaan yang dipakai adalah study kasus
dan didalamnya atau pembahasan diisi penatalaksanaan juga terdapat intervensi.
E. Hasil penelitian
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diagnosis
ulkus kornea ini dapat ditegakkan karena ditemukan adanya penurunan visus
disertai dengan mata yang merah, nyeri, dan silau. Beberapa literatur menyebutkan
kornea memiliki banyak serabut nyeri. Oleh karena itu, kebanyakan lesi kornea,
superfisial maupun dalam menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit ini
diperberat dengan gesekan palpebra (terutama palpebra superior) pada kornea dan
menetap sampai sembuh. Karena kornea berfungsi sebagai jendela bagi mata dan
membiaskan cahaya, lesi kornea pada umumnya mengaburkan penglihatan,
terutama jika terletak di sentral. Fotofobi pada ulkus kornea akibat kontraksi iris
beradang yang sakit. Dilatasi pembuluh iris adalah fenomena reflex yang
disebabkan iritasi pada ujung saraf kornea. Meskipun mata berair dan fotofobia
umumnya menyertai ulkus kornea.
Untuk klasifikasi ulkus kornea yang digolongkan berdasarkan lokasi, dikenal
terdapat 2 bentuk ulkus kornea yaitu, ulkus kornea sentral dan ulkus kornea perifer.
Ulkus kornea sentral antara lain ulkus kornea bakterialis, ulkus kornea fungi, ulkus
kornea virus, ulkus kornea acanthamoeba. Ulkus kornea perifer antara lain ulkus
marginal, ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik atau ulkus roden), ulkus cincin
(ring ulcer).
Pada kasus yang di bahas diagnosis yang sangat memungkinkan pada kasus ini
adalah ulkus kornea marginal karena letaknya di perifer (parasentral). Diagnosis
keratitis marginal dapat disingkirkan karena pada pasien ini bukan hanya terdapat
infiltrasi sel radang pada kornea yang ditandai oleh kekeruhan pada kornea akan
tetapi terdapat juga gambaran tukak pada kornea di perifer.

Jadi dari hasil diatas diketahui bahwa Pada An. MAL berdasarkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan slit lamp dapat ditegakkan diagnosis pasien
sebagai ulkus kornea marginal oculi dextra, diagnosis sesuai dengan keluhan
subyektif dan obyektif yang ditemukan. Hal yang penting pada pasien ini adanya
riwayat trauma pada mata kanannya sehingga dipikirkan sebagai faktor predisposisi
ulkus kornea. Etiologi pada kasus diketahui berdasarkan kultur biakan pus dan
ditemukan bakteri batang gram negatif (Proteus sp). Terapi yang diberikan berupa
sikloplegik dan air mata buatan kemudian antibiotik oral dan topikal serta analgetik
dan antihistamin.
F. Kekurangan dan kelebihan jurnal
- Kekurangan
a. Jurnal ini memiliki pembahasan yang cukup panjang dan sehingga pembaca
harus meneliti dengan baik dan teliti.
b. Bahasan dan bacaan yang panjang membuat pembaca yang hanya melihat
sekilas menjadi ragu untuk membaca, karena merasa butuh baktu lama
untuk memahami isinya.
c. Pada abstrak hanya terdapat dua kata kunci, seharunya lebih dari tiga kata
kunci.
d. Penulis tidak mencantumkan bukti data yang mendukung, seharusnya
disertakan tabel data yang lebih mendukung agar dapat meyakinkan
pembaca.
e. Penulis tidak menuliskan saran untuk pembaca , seharusnya peneliti
menuliskan saran yang relevan dengan hasil penelitian dan merupakan saran
yang applicable (dapat diterapkan).
- Kelebihan
a. Kasus yang di ambil cukup baik dan singkron dengan judul dan topik atau
pun masalah yang ada.
b. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan
Jurnal.
c. Kata yang digunakan dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan
Kamus EYD.
d. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan definisi
dan pembahasan dari permasalahan ulkus kornea , tanda dan gejalanya
sampai menjelaskan diagnosa ulkus kornea serta memberikan Intervensi-
intervensi yang cukup baik untuk menangani kasus dengan pasien ulkus
kornea.
G. Peran perawat
Dalam jurnal ini terdapat intervensi yang dapat di gunakan untuk tenaga
keperawatan, seperti pemeriksaan dan terapi serta pengobatan. Serta untuk referensi
perawat dalam menangani kaus yang sama agak pendiagnosaan lebih efektif.
Peran perawat disini yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sebagai edukator, dimana perawat dapat mengedukasi klien yaitu dengan
menjelaskan tentang penyakit ulkus kornea pada keluarga pasien.
2. Sebagai ...
H. Saran
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti bisa memisahkan data objektif dan
subjektif untuk membuat penbaca lebih mengerti dan memahami tanpa harus
memilah-milah sendiri.

Anda mungkin juga menyukai