Anda di halaman 1dari 14

Anggota:

1. Adhira Khairunnisa Lubis (170301102)


2. Fadillah Fazrina Panjaitan (170301114)
3. Atini Rahma (170301115)
4. Elsi Ashari Siregar (170301134)
5. Ezra Yahya Purba (170301140)
6. Muhammad Aulia (170301142)
7. Irene Irly (170301164)
8. Ahmed Satria Muzaffar A. (170301186)
9. Khairina Fakhry Parindury (170301203)
10. Resty Awdiah (170301209)
11. Muhammad Ilham Reza (170301213)
12. Bagus Wicaksono (170301215)
13. Reyva Amelia Nanda Putri (170301236)
14. Bunga Maylani Br Manik (170301243)

PENGELOLAAN DAS KAITANNYA


DENGAN KONSERVASI SUMBER Oleh: GRUP 4
DAYA ALAM
Seperti yang kita ketahui bahwa…
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara
umum didefinisikan sebagai suatu
hamparan wilayah/kawasan yang
dibatasi oleh pembatas topografi
(punggung bukit) yang menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen dan
unsur hara serta mengalirkannya melalui Pengelolaan DAS sendiri diartikan
anak-anak sungai dan keluar pada sebagai upaya manusia di dalam
sungai utama ke laut atau danau. mengendalikan hubungan timbal balik
antara sumber daya alam dengan
manusia dan segala aktifitasnya,
sehingga terjadi keserasian ekosistem
serta dapat meningkatkan kemanfaatan
bagi manusia dengan tujuan utama yaitu
pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan (sustainable).
RUANG LINGKUP
PENGELOLAAN DAS TERDIRI
DARI:
Penatagunaan lahan,
Pengelolaan sumber daya air,
Pengelolaan lahan dan vegetasi,
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya buatan,
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan.

Dapat kita lihat bahwa konservasi sumber daya alam (air, lahan, dan vegetasi)
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan pengelolaan
DAS.
Pengelolaan DAS yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam
meiputi pencegahan degradasi lahan (erosi, longsor, dan banjir),
keanekaragaman hayati (biodiversity), penyediaan cadangan air
tanah dan cadangan air konsumtif (industri dan domestik).
PENCEGAHAN DEGRADASI
LAHAN (EROSI, BANJIR, DAN
LONGSOR)…
Bentuk penggunaan lahan pada suatu daerah sangat
mempengaruhi besaran debit aliran sungai atau debit yang
Kondisi tersebut merupakan alternatif
keluar dari suatu sistem DAS. Namun debit bukan pengelolaan lahan dan pengendalian
merupakan satu-satunya ukuran dalam menentukan pola
penggunaan lahan yang optimum. Masih ada parameter lain
banjir paling baik untuk kawasan hilir
yang mempengaruhi seperti erosi, kualitas air, sedimentasi, sungai. Kajian ketersediaan air suatu
kondisi ekonomi, sosial budaya, politik, dan lain-lain. Salah DAS secara menyeluruh dari kawasan
satu parameter untuk menilai konservasi berdasarkan
perbandingan debit maksimum dengan debit minimum, nilai hulu (atas) sampai kawasan hilir
rasio kecil merupakan kondisi yang lebih baik. (bawah) dan meliputi semua aspek
Pengelolaan DAS secara terpadu dapat dilakukan dengan komponen fisik dan non fisik
memperhatikan berbagai aspek baik produksi air, erosi,
sedimentasi, komposisi lahan, politik, dampak sosial dan merupakan alternatif terbaik untuk
ekonomi, sehingga menghasilkan perencanaan yang merencanakan pengendalian banjir
maksimal dan menguntungkan bagi kebutuhan masyarakat
setempat (Hairiah dkk., 2004). Komposisi penggunaan lahan
optimal dengan cara melakukan pengendalian perubahan
penggunaan lahan pada kawasan hulu.
PENGELOLAAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI BERKAITAN
DENGAN BIIODIVERSITAS
Indonesia merupakan negara megabiodiversitas dengan keanekaragaman hayati
yang sangat tinggi. Biodiversitas memiliki enam nilai penting, yaitu eksistensi, jasa
lanskap, warisan, pilihan, konsumtif, dan produktif . Keberadaan spesies terancam
(threatened species) dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai biodiversitas
karena mampu menggambarkan kondisi biodiversitas secara keseluruhan yang
terdapat pada suatu area tertentu. Indikator yang berpengaruh terhadap keberlanjutan
biodiversitas adalah aktivitas dan jumlah penduduk yang berimplikasi pada
perubahan penutupan dan penggunaan lahan, intensitas penggunaan lahan pertanian,
pekerjaan penduduk, dan pembangunan infrastruktur.
Rekomendasi pengelolaan DAS terkait dengan Biodiversity yaitu:
Penyelarasan wilayah DAS bagian hulu melalui koordinasi dengan berbagai pihak terkait sehingga
dapat mempermudah sistem pengelolaan dan pemantauan lanskap beserta biodiveristasnya.
Perlu dilakukan upaya perlindungan melalui pendekatan hukum pada khususnya area dengan kategori
nilai biodiversitas tinggi.
Perlu dilakukan upaya rehabilitasi lahan pada khususnya area dengan nilai biodiversitas rendah, sedang,
dan tinggi yang mengalami fragmentasi. Upaya rehabilitasi lahan tersebut dapat dilakukan melalui
penerapangreen roof dan vertical greenery serta reboisasi dan penghijauan lahan terbengkalai serta area
perlindungan.
Mempertahankan kawasan perkebunan teh yang dapat berfungsi sebagai buffer zone bagi kawasan
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cagar Alam serta Taman Wisata Alam Telaga
Warna.
Meningkatkan dan mempertahankan sistem insentif (pengurangan hingga pembebasan pajak) bagi
pihak yang mendukung pelestarian biodiversitas dan sistem disinsentif (pembongkaran bangunan dan
lipatganda jumlah pajak) bagi pihak yang menyebabkan kerusakan lanskap dan penurunan
biodiversitas.
Melakukan sosialisasi secara periodik tentang biodiversitas, peran, dan manfaatnya terhadap
keseimbangan alam pada berbagai pihak terkait seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat.
PENGELOLAAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI BERKAITAN
DENGAN CADANGAN AIR
TANAH
Pengelolaan sumber daya air di DAS dan muara sungai, dihubungkan dengan
kelestarian sumber daya air, yaitu: Kuantitatif: memperbesar suplai air ke dalam
tanah sehingga menambah tampungan air tanah dan meningkatkan suplai air tanah
ke alur sungai yang berdampak mengurangi fluktuasi debit limpasan; Kualitatif:
mengurangi kandungan material sungai akibat tersuspensi aliran (suspended load).
bertambah besarnya air hujan yang A masuk ke dalam pengikisan Dampak lain dari
pengelolaan DAS Sebagai sehingga berkurang: tanah permukaan baik adalah
peningkatan yang produktivitas lahan karena peningkatan resapan air hujan ke dalam
tanah akan menambah kadar lengas tanah (soil moisture) memperbesar ketersediaan
air juga meningkatkan proses disinteg rasi dan dekomposisi regolith dan batuuan
induk yang berakibat meningkatnya unsur mineral da unsur har tanah yang
dibutuhkan dalam proses pertumbuhan yang selain akan tanaman
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
BERKAITAN DENGAN CADANGAN AIR
KONSUMTIF (INDUSTRI & DOMESTIK)
Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun di berbagai daerah mengakibatkan perubahan fungsi
lahan di wilayah suatu DAS. Perubahan yang terjadi tanpa terkendali dapat merusak kondisi DAS
sehingga berpengaruh terhadap komponen neraca air seperti intersepsi, evapotranspirasi, dan aliran
permukaan serta jumlah ketersediaan air yang dapat dialokasikan untuk sektor industri, irigasi, dan
domestik. Peningkatan penggunaan air dapat dilakukan dengan cara alokasi sumberdaya air yang
optimal. Cara tersebut merupakan salah satu metode yang mendasar untuk memecahkan
kelangkaan air di beberapa wilayah sungai.
Alokasi sumberdaya air adalah menemukan keseimbangan untuk alokasi antar sektor penggunaan
air yang berbeda, seperti air domestik, pertanian air dan air industri untuk menjamin pembangunan
berkelanjutan dari masyarakat dan ekonomi.
Hal ini menjadikan penggunaan lahan sebagai faktor penentu alokasi sumberdaya air. Selain itu,
alokasi sumber daya air dilakukan untuk mengelola sumberdaya yang terbatas antar sektor
penggunaan air yang berbeda berdasarkan pada prinsip adil, efektif, dan berkelanjutan di suatu
wilayah.
cadangan air konsumtif
Kebutuhan air domestik (rumah Kebutuhan air non domestic (komersial,
tangga) dihitung berdasarkan jumlah sosial dan industri), merupakan air yang
penduduk, tingkat pertumbuhan, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan air perkapita dan proyeksi prasarana perkotaan (komersial dan sosial
waktu yang direncanakan. Kebutuhan seperti: toko, gudang, bengkel, sekolah,
air domestik (rumah tangga) dihitung rumah sakit, hotel), dan industri.
berdasarkan jumlah penduduk, tingkat Kebutuhan air irigasi bergantung
pertumbuhan, kebutuhan air perkapita pada beberapa parameter seperti luas
dan proyeksi waktu yang direncanakan. tanam dalam hektar, jenis tanaman,
tingkat pertumbuhan tanaman, kalender
tanam, kondisi tanah dan efisiensi irigasi.
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS) TERPADU, KONSEP
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Seperti diketahui bersama bahwa kondisi umum yang Sumberdaya Lahan, lahan harus dikelola dengan
ada selama ini, konsep pembangungan berkelanjutan memperhatikan keseimbangan antara aspek
hanyalah sebagai kebijaksanaan saja. Namun, di dalam konservasi dan pemanfaatannya.
prakteknya justru pengelolaan sumberdaya alam yang
Sumberdaya Air, Adapun pengelolaan sumberdaya
tidak terkendali dengan akibat Kerusakan lingkungan
air, harus memperhatikan; keterpaduan
yang dapat mengganggu kelestarian alam.
pengelolaan sumberdaya air permukaan dan air
Permasalahan, Untuk mengatasi kemiskinan, bawah tanah serta kemungkinan pemanfaatan air
pendekatan harus dapat dilekatkan dalam berbagai laut secara lintas sektoral
program pembangunan, maupun sebagai program yang Sumberdaya Manusia, Strategi pengelolaan
khusus dan eksplisit. masyarakat, antara lain pengembangan peranserta
Sumberdaya Hutan, Dengan memperhatikan fungsi masyarakat, pengembangan kemitraan
ekonomi dan ekologi, kondisi dan upaya yang telah pemerintah, pengusaha dan masyarakat;
dikembangkan, maka perlu disusun perencanaan peningkatan dan pengembangan peran wanita,
pengelolaan hutan yang terarah, terinci dan terpadu. strategi pengembangan etika lingkungan
Sasaran Pengelolaan Hutan, antara lain meningkatkan
keanekaragaman jenis, reboisasi dan penghijauan
pada lahan-lahan kritis.
Sasaran Pengelolaan Hutan, Meningkatnya kebutuhan
tanah untuk keperluan pembangunan telah
meningkatkan tekanan terhadap sumberdaya tanah.
Sasaran Pengelolaaan Air, Sasaran pengelolaan air
dalam pengelolaan DAS mencakup, menjaga
kelestarian air meningkatkan ketersediaan air, Kerusakan sumberdaya alam dan
mengurangi kisaran aliran maksimum dan minimum. lingkungan pada umumnya karena
Sasaran Pembinaan Manusia, dalam pemanfaatan diakibatkan ulah manusia yang dalam
pemanfaatan sumberdaya alam
sumberdaya alam mencakup penyuluhan/pendidikan
tersebut tidak dilakukan secara arief
dan pembinaan untuk meningkatkan persepsi dan dengan mendasarkan kaedah
kemampuan mengelola lingkungan konservasi sumberdaya alam.
Pengelolaan DAS harus dilakukan
secara terpadu dan terkoordinasi,
terutama dalam membina masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Eryani, I. G. A. P. 2014. Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran
Sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana. Vol. 3 No. 2. ISSN: 2303-2693.
Sholihah, R., B. D. Dasanto, dan Hendarti. 2017. Perencanaan Alokasi Air pada Sebagian DAS
Cisadane di Wilayah Kabupaten dan Kota Bogor. J. Teknik Hidraulik. Vol. 7 No. 2.
Setyowati, D. L., M. Amin., E. Suharini, dan B. Pigawati. Model Agrokonservasi untuk
Perencanaan Pengelolaan Das Garang Hulu. 2012. Tataloka. Vol. 14 No. 2 Hal: 131-141.
Sudaryono. 2002. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu, Konsep Pembangunan
Berkelanjutan . Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol 3, No2.
Wahyuni, S. dan Syartinila. 2015. Studi Nilai dan Distribusi Biodiversitas di Daerah Aliran
Sungai (DAS) Ciliwung Hulu. Jurnal Arsitektur Lanskap. Vol. 1 No. 2. ISSN: 2442-
5508.

Anda mungkin juga menyukai